Paradigma Penelitian METODE PENELITIAN

BAB 3. METODE PENELITIAN

Menurut Sugiy ono 2004:1 menyatakan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah utuk mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis”. Rasional berarti penelitian yang dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diteliti oleh indra manusia, sehingga orangf lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.

3.1 Paradigma Penelitian

Berdasarkan dengan judul, tujuan dan permasalahan penelitian, maka paradigma penelitian ini merupakan paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan dan istilah yang terlalu disederhanakan. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif karena ingin mengetahui fenomena yang terjadi di perusahaan kemudian mendiskripsikan kembali secara ilmiah untuk mengetahui teori apa yang bisa mendukung perkembangan perusahaan. Menurut Strauss dan Corbin dalam Basrowi, 2008:1 menyatakan bahwa: “Paradigma kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantitatifikasi lainnya. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan ”. Menurut Kirk dan Miller dalam Moleong, 2001:3 menyatakan bahwa: “Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya”. Dari pengertian mengenai penelitian kualitatif dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari naturalistik yang temuan-temuanya tidak diperoleh dari prosedur perhitungan secara statistik. Metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sama sekali belum diketahui. Metode ini dapat juga digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui. Demikian pula metode kualitatif dapat memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kualitatif Basrowi, 2008:21 Berdasarkan cara peneliti dalam mendapatkan informasi di penelitian ini dapat ditentukan bahwa penelitian ini menggunakan strategi studi kasus. Menurut Stake dalam John W. Creswell, 2009:20, “Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.”

3.2 Tahap Penelitian