Gambaran Umum Pengadilan Agama

37

BAB III PROFIL PENGADILAN AGAMA JAKARTA SELATAN

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama

Pengadilan Agama telah ada sejak zaman kesultanan, Secara yuridis baru diakui oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 19 Januari 1882 dengan dikeluarkannya surat keputusan No. 24 Stb. 1882 No. 152. Lahirnya teori hukum adat oleh Van Vollen Hoven dan Snouck Hurgroje dengan teori Receptie, keberadaan Peradilan Agama mulai digugat yang menganggap Stb.1882 No.152 adalah suatu kesalahan. Yang pada intinya diganti 262 yang berisik an “memperhatikan Undang- undang Aga ma”. 1 Setelah Indonesia merdeka, Presiden mempertegas lewat Peraturan Preseiden No.2 Tanggal 10 Oktober 1945 dalam pasal I, dijelaskan: segala badan-badan Neagara yamg ada sampai berdirinya Indonesia Tanggal 17 Agustus 1945 selama belum diadakan yang baru menurut Undang-undang Dasar, maka tetap berlaku asalkan tidak bertentangan dengan Undang-undang tersebut. Padamulanya Pengadilan Agama di wilayah Jakarta terdapat tiga kantor cabang, yaitu: a. Kantor cabang Pengadila Agama Jakarta Utara b. Kantor Pengadilan Agama Jakarta Tengah 1 Dadang Muttaqien, Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama Dalam Perspektif Sosiologi Hukum Artikel diakses pada 13 Maret 2014 dari http:yppei.blogspot.com200903undang-undang-nomor -3-tahun-2006.html 38 c. Kantor Agama istimewa Jakarta Raya sebagai Induk. Ketiga kantor cabang di atas termasuk kedalam wilayah yurisdiksi hukum cabang Mahkamah Islam Tinggi Surakarta. Pada tanggal 16 Desember 1976, istilah Mahkamah Islam Tinggi berkembang menjadi Pengadilan Tinggi Agama atas surat keputusan Menteri Agama No.71 Tahun 1976, akan tetapi realisasi pelaksanaannya terjadi pada tanggal 30 Oktober 1987 lalu secara otomatis wilayah hukum Pengadilan Agama di wilayah DKI Jakarta Menjadi wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Jakarta. 2 Agar Perkembangan yang terjadi dari masa kemasa terbentuklah Kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan sebagai perkembanagan masyarakat Jakarta. Kantor pengadilan Agama selalu mengalami perpindahan tempat.Tahun 1976 kantor cabang pengadilan Agama pindah ke Blok D Kebayoran Baru Jakarta Selatan dengan menempati serambi masjid Syarif Hidayatullah di mana sebutan cabang itu dihilangkan menjadi Pengadilan Agama Jakarta Selatan. 3 Hal ini atas inisiatif kepala Kandepag Jakarta Selatan yang waktu itu di jabat oleh Bapak Drs. H. Muhdi Yasin, 4 namun penetapan kantor di serambi masjid ini tidak bertahan lama hanya sampai tahun 1979. 2 Sayed Usman,”Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan”, artikel diakses pada 13 Maret 2014 dari www.pa-jaksel.net . 3 Sayed Usman,”Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan”, artikel diakses pada 13 Maret 2014 dari www.pa-jaksel.net . 4 Media Informasi dan Transafaransi Agama Jakarta Selatan, Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan, diakses pada tanggal 13 Maret 2014 melalui http:www.pa- jakartaselatan.go.idv2index.phptentang -kamisejarah.html 39 Pada bulan September Tahun 1979 kantor pengadilan Agama di pindahkan kembali di gedung baru jalan Ciputat Raya Pondok Pinang dengan status milik PGAN Pondok Pinang yang dipimpin oleh Bapak H. Alim BA, kemudian pindah lagi ke Jalan Rambutan VII No.48 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drs. H. Djabir Manshur, SH. 5 Di mana gedung ini merupakan hibah dari PEMDA DKI Jakarta. Dan pada akhirnya berpindah terakhir di Jalan R.M Harsono RT 0705 Ragunan Jakarta Selatan di mana gedung ini merupakan gedung termewah dan terbesar dibandingkan kantor pengadilan agama lainnya di Jakarta. Sejak menempati gedung baru yang cukup megah dan representative tersebut di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dilakukan pembenahan dalam segala hal, baik dalam pelayanan terhadap pencari keadilan maupun dalam hal peningkatan IT yang sudah semakin canggih disertai dengan program-program yang menunjang tugas pokok, seperti Program SIADPA yang sudah berjalan dan terintegrasi dengan TV Media Center, Touch Screen KIOS-K serta beberapa fitur tambahan dari situs Web pa-jakartaselatan.go.id Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan di dalampasal 24 ayat 2 bahwa Peradilan Agama merupakan salah satu lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung bersama dengan badan Peradilanlainnya di lingkungan Peradilan Umum. PTUN Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Militer merupakan salah satu badan peradilan pelaku 5 Media Informasi dan Transafaransi Agama Jakarta Selatan, Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan, diakses pada tanggal 13 Maret 20114 melalui http:www.pa- jakartaselatan.go.idv2index.phptentang -kamisejarah.html 40 kekuasaan Kehakiman untuk menyelenggarakan hokum dan keadilan bagi rakyat pencari keadilan perkara tertentu antara orang yang beragama Islam. 6 Pengadilan Agama Jakarta Selatan merupakan Pengadilan tingkat pertama yang bertugas dan berwewenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang yang beragama Islam dalam bidang yakni, perkawinan, waris, hibah, zakat, infak sedekah dan ekonomi syariah sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2006 Pasal 49 Tentang perubahan Atas Undang-undang No.7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Di samping itu tugas pokok yang dimaksud di atas, Pengadilan Agama Jakarta Selatannya mempunyai Fungsi, Yaitu: 1. Fungsi mengadili judicial power yaitu: menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama, vide: Undang-undang No.3 Tahun 2006 2. Fungsi Pembinaan, yaitu: memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada pejabat Struktural dan Fungsional dibawah jajarannya yang meliputi masalah teknis judikal, administrasi Peradilan maupun administrasi umum atau perlengkapan, keuangan kepegawaian dan pembangunan. 3. Fungsi Pengawasan, yaitu: pengadilan mengadakan, pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim, panitera, Sekretaris, 6 Admin, PA Jak-Sel, ”Struktur Organisasi” artikel diakses pada 13 Maret 2014 dari http:pa- jakartaselatan.go.idv2profil-pengadilanstruktur-organisasi-pa-jaksel.html 41 Panitera pengganti dan jurusita pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya. vide: Undang- undang No.3 tahun 2006 pasal 53 ayat 1 dan2 serta terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. vide: KMA No. KMA080VII 2006. 4. Fungsi Nasehat, yaitu memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta. vide: Undnag-undang No.3 Tahun 2006 pasal 52 ayat 1 5. Fungsi Administrasi, yaitu menyelenggarakan adminitrasi Peradilan teknis dan persidangan dan administrasi Umum kepegawaian, keuangan, dan umum atau perlengkapan, vide.KMA NO.KMA080VII 2006 6. Fungsi lainnya yaitu melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti: Depag, MUI, Ormas Islam dan Lain-lain. vde: Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 pasal 52A Pelayanan penyuluhan hukum dan pelayanan riset atau penelitian dan sebagainya serta memberikan akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi Peradilan seperti sekarang ini sepanjang diatur di dalam keputusan Ketua Mahkamah Agung keterbukaan informasi di Pengadilan . Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Pengadilan Agama Jakarta Selatan sebagai salah satu instansi yang melaksanakan tugasnya memiliki dasar hukum dan landasan kerja sebagai berikut: 42 1 Undang-Undang Dasar 1945 pasal 24 2 Undang-Undang nomor 14 tahun 1970 3 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 4 Undang-Undang nomor 7 tahun 1989 5 Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 6 Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1983 7 Peraturan instruksi edaran Mahkamah Agung RI 8 Instruksi Dirjen Bimas Islam Bimbingan Islam 9 Keputusan Menteri Agama RI nomor 69 Tahun 1963, tentang pembentukan pengadilan Agama Jakarta Selatan 10 Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan tata kerja dan wewenang Pengadilan Agama Visi dan Misi Pengadilan Pengadilan Agama Jakarta selatan sebagai salah satu ujung tombak dari Mahkamah Agung RI, maka sebagai Lembaga Negara pemegang Kekuasaan yudikatif, tentu mempunyai visi yang tidak jauh beda dar visi Mahkamah Agung RI, yaitu mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang: a Mandiri b Efektif dan efisien c Mendapatkan kepercayaan publik d Professional dan memberikan layanan hukum yang berkualitas e Etis 43 f Terjangkau dan berbiaya rendah bagi masyarakat g Mampu menjawab pelayanan panggilan publik Untuk mencapai visi tersebut di atas maka Pengadilan Agama Jakarta Selatan mempunyai misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku dalam masyarakat 2. Mewujudkan institusi Peradilan Agama yang mandiri dan independen, bebas campur tangan dari pihak lain 3. Meningkatkan akses pelayanan di bidang peradilan kepada masyarakat sejalan dengan penggunaan teknologi informasi di Pengadilan Agama Jakarta selatan 4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan dengan mendaya gunnakan secara maksimal sarana dan prasarana dan anggaran yang tersedia bagi pengadilan Agama Jakarta Selatan 5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien dan bermartabat serta dihormati dengan meningkatakan dedikasi dan integritas seluruh sumber Daya Manusia yang tersedia di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

B. Struktur Organisasi Pengadilan