kepercayaan publik negara lain untuk melakukan sebuah kerjasama dengan Indonesia. Pembangunan citra suatu negara tidak hanya dimaksudkan untuk
membangun citra dari kesan yang negatif menjadi positif namun dapat pula berarti untuk memelihara atau mempertahankan citra, hingga meningkatkan citra positif
yang telah dimiliki oleh suatu negara. Citra positif memang sangat penting bagi suatu negara, setidaknya dengan citra positif yang dimilikinya negara tersebut
akan dihormati, dihargai, disegani, dan dipercaya sehingga meningkatkan kerjasama dengan negara-negara lain dan dapat dengan mudah mencapai
kepentingan nasionalnya di suatu negara.
19
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti deskripsikan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimanakah
peran pemerintah pada Festival Derawan 2013 sebagai sarana diplomasi kebudayaan Indonesia?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
1.3.1. Ruang Lingkup Materi
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu bagaimana peran pemerintah pada Festival Derawan 2013 sebagai sarana diplomasi kebudayaan
Indonesia dan gambaran umum mengenai Kepulauan Derawan.
19
Rudy, May. 2005.Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional.Bandung: PT. Refika Aditama. Hal. 139.
1.3.2. Ruang Lingkup Waktu
Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi waktu penelitian yaitu pada tahun 2012-2013. Pada tahun 2012 dimana agenda sail Derawan sudah menjadi
program kerja pemerintah KALTIM yang tertuang dalam Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun 2012-Bappeda KALTIM, yang kemudian pada tahun 2013
hanya bisa menyelenggarakan Festival Derawan 2013 dan mendampingi sail Komodo 2013. Dengan promosi wisata ini pemerintah Indonesia dan beserta
aparatur lainnya berusaha melakukan suatu tindakan diplomasi dengan pendekatan kebudayaan atau yang lebih dikenal dengan diplomasi kebudayaan.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam Festival Derawan 2013 sebagai media diplomasi kebudayaan Indonesia dalam
rangka membangun citra Indonesia sebagai negara yang aman dikunjungi, dan memperkenalkan objek pariwisata Pulau Derawan sebagai salah satu tujuan
wisata internasional.
1.5 Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan penelitan terdahulu dari laporan penelitian dari Wahyu Dona, yang mana penelitian tersebut membahas masalah bagaimana event
Jakarta International Java Jazz Festival berperan sebagai medium dalam diplomasi kebudayaan Indonesia dan memperbaiki citra Indonesia di mata dunia. Penelitian
tersebut peneliti memaparkan bagaimana musisi lokal Indonesia tampil dengan
memadukan kekayaan budaya musikal Indonesia serta mengkolaborasikan musik lokal yang kental dengan budaya Indonesia tersebut dipadukan dengan musik
jazz, yang mana secara tidak langsung hal tersebut memperkenalkan budaya Indonesia. Kemudian dalam analisanya peneliti juga membahas bagaimana
kemudian keberhasilan digelarnya festival ini nantinya dapat menjadi media bagi Indonesia dalam membangun citranya pada dunia. Dan serta harapan yang di
inginkan dalam pencitraan disini adalah membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang aman untuk dikunjungi.
Kemudian penelitian disini menggunakan laporan penelitian dari Abdul Rasyid Sahar. Penelitian Abdul Rasyid Sahar membahas dan menganalisa tentang
bagaimana Afrika Selatan dengan event tersebut berusaha untuk membuktikan dan mencitrakan positif mengenai Afrika Selatan, bahwa negara ini mampu
menyelenggarakan event Piala Dunia seperti halnya negara-negara maju menyelenggarakannya. Dalam pembahasannya peneliti memaparkan bagaimana
Afrika Selatan ingin membangun suatu citra positif sebagai sebuah bangsa yang bermartabat dan demokratis, karena selama berpuluh-puluh tahun publik
internasional mengenal Afrika Selatan sebagai sebuah negara dengan sistem politik rasial berbasis warna kulit.
Penelitian yang digunakan dalam peneltian ini juga menggunaka buku di tulis oleh IGN Parikesit Widiatedja. Dalam pembahasannya dipaparkan secara umum
berupaya menganalisa segala keuntungan serta kerugian yang di peroleh Indonesia sejak kebijakan liberalisasi pariwisata dilaksanakan. Buku tersebut memaparkan
pembahasan dari ragam perspektif lokal, nasional, regional dan internasional,
dalam memberi kajian yang khusus dalam arah swastanisasi kepemilikan objek pariwisata-resort yang mana dalam buku ini memaparkan kurangnya peran
pemerintah dalam mengelola objek pariwisata dalam hal alur modal investasi serta sarana dan prasarana askes menuju wisata tersebut.
Tabel 1 Penelitian Terdahulu
No Nama Objek
Analisa Pendekatan
Hasil Penelitian 1
Wahyu Dona Jakarta
International Java Jazz
1. Kepentingan
Nasional 2.
Teori Persepsi
3. Diplomasi
Kebudayaan Dalam event festival ini musisi
Indonesia tampil dengan memadukan budaya musikal
Indonesia dengan musik Jazz, yang memungkinkan
pengenelan kekayaan kesenian bangsa Indonesia dan
keberhasilan festival ini dapat menjadi media dalam
membangun citra Indonesia.
2 Abdul Rasyid
Sahar Diplomasi
Publik Afrika Selatan
Dalam Piala Dunia 2010
1. Konsep
Diplomasi 2.
Konsep Diplomasi
Publik Piala Dunia 2010 menjadi
pembuktian Afrika
Selatan bahwa
negaranya mampu
menyelenggarakan event Piala Dunia
2010 sebagaimana
negara negara maju yang sebelumya
telah sukses
menyelenggarakan event Piala Dunia. Dan Afrika Selatan
ingin membangun citra positif sebagai sebuah bangsa yang
bermartabat dan demokratis karena selama berpuluh-puluh
tahun
publik internasional
mengenalnya sebagai negara dengan sistem politik rasial
berbasis warna kulit
.
3
4 IGN Parikesit
Widiatedja Rachman
Sujana Analisa
tentang kebijakan
liberalisasi pariwisata
Festival Derawan
1. Potensi
pariwisata Indonesia
dan keunggulan
pariwisata
1. Kepentingan
Nasional 2.
Diplomasi Publik
3. Nation
Branding 4.
Citra Menganalisis segala keuntungan
dan kerugian yang diperoleh Indonesia sejak kebijakan
liberalisasi diterapkan. Festival Derawan sebagai salah
satu festival dari festival serupa yang juga sudah diadakan,
akan
mempertegas citra
Indonesia sebagai
sebuah negara maritim yang cukup
besar dan akan meningkatkan pula reputasi Indonesia di mata
dunia menjadi negara yang indah alamnya.
Sumber: Data Kepustakaan diolah dari berbagai sumber
1.6 Kerangka Pikir