Analisis Deklarasi Pembahasan Hasil Temuan

tidak selalu berfungsi memberi informasi akan tetapi dapat berfungsi menyuruh orang lain dalam melakukan sesuatu. Begitu pula dengan kalimat pertanyaan dan perintah yang dapat berfungsi lain sesuai dengan maksud penutur. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih dalam makna kalimat tersirat yang ada dalam dialog drama dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi setiap tuturan dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya yakni teori tindak tutur Searle. Menurut Searle tindak tutur terdiri dari lokusi, ilokusi dan perlokusi. Makna tersirat dalam sebuah kalimat sangat erat kaitannya dengan ilokusi. Lebih lanjut Searle mengemukakan bahwa ilokusi ini dikelompokkan kedalam lima jenis, yaitu ilokusi asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi. Penelitian yang dilakukan penulis, mengidentifikasi ilokusi dan jenisnya yang terdapat dalam dialog drama Rt Nol Rw Nol karya Iwan Simatupang. Maka, penelitian yang penulis lakukan dapat digunakan sebagai bahan ajar atau dapat digunakan sebagai contoh naskah dalam proses pembelajaran terutama dalam materi menghayati karakter tokoh yang akan diperankan. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, naskah drama Rt Nol Rw Nol karya Iwan Simatupang ini dapat dipertimbangkan sebagai bahan ajar dalam memahami makna tersirat teks drama dengan cara mengidentifikasi jenis tindak tutur yang ada dalam dialog drama tersebut. Naskah ini dapat diajarkan untuk kelas VIII semester ganjil pada kompetensi dasar bermain peran sesuai dengan naskah yang ditulis siswa. 83

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa, terdapat 298 dialog dalam naskah tersebut, ilokusi yang muncul yakni: 1 ilokusi asertif; tuturan yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan dengan maksud menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, dan mengklaim sebanyak 179 tuturan; 2 Ilokusi direktif; tuturan yang dimaksudkan penuturnya untuk membuat pengaruh agar mitra tutur melakukan tindakan dengan maksud memerintah, melarang, memohon, menasehati, dan menyetujui sebanyak 76 tuturan; 3 Ilokusi ekspresif; bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan dengan maksud berterima kasih, memberi selamat, meminta maaf, dan menyalahkan sebanyak 14 tutura;. 4 Ilokusi komisif; bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran dengan maksud menjanjikan, bersumpah, menolak dan mengancam sebanyak 9 tuturan; dan 5 ilokusi deklarasi; bentuk tuturan yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan dengan maksud berpasrah dan mengucilkan sebanyak 17 tuturan. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, naskah drama Rt Nol Rw Nol karya Iwan Simatupang ini dapat dipertimbangkan sebagai bahan ajar dalam memahami makna tersirat teks drama dengan cara mengidentifikasi jenis tindak tutur yang ada dalam dialog drama tersebut. Naskah ini dapat diajarkan untuk kelas VIII semester ganjil pada kompetensi dasar bermain peran sesuai dengan naskah yang ditulis siswa. B. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan beberapa hal, baik untuk siswa, para guru, maupun untuk peneliti selanjutnya. Adapun saran peneliti sebaga berikut: 1. Drama tercipta dari cerminan kehidupan yang ada di masyarakat yang berusaha memotret kehidupan secara imajinatif. Oleh karena itu, drama layak untuk diajarkan, sebab di dalamnya terdapat tindakan positif yang dapat dicontoh dan tindakan negatif yang perlu dihindari oleh peserta didik sebagai pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari. Salah satunya naskah drama Rt Nol Rw Nol karya Iwan Simatupang ini, siswa dapat mengambil nilai moral dan sosial dalam kehidupan warga yang tinggal di kolong jembatan. 2. Di samping mengkhayati karakter tokoh dengan cara membaca teks drama, guru hendaknya memahami karya sastra khususnya drama berdasarkan teori tindak tutur yang sangat berkaitan erat dengan pemahaman sebuah dialog yakni tindak tutur khususnya ilokusi. 3. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan meneliti aspek tindak tutur lain yang berbeda selain yang telah peneliti lakukan yakni terkait ilokusi dalam sebuah naskah drama. Sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang beragam bagi perkembangan ilmu pragmatik di masa yang akan datang. 85 DAFTAR PUSTAKA Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S. Amran. Cermat Berbahasa Indonesia: untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2009 Austin, J. L. HOW TO DO THINGS WITH WORD: The William Fames Lectures delivered at Harvard University in 1955. NEW YORK: OXPORD UNIVERSITY PRESS. 1962 Brown Gillian and George Yule. Discourse Analysis. London: Cambridge University Press. 1983 Budianta, Melani. dkk, Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesia Tera. 2003 Chaer, Abdul dan Leonie, Agustina. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. 2010 Djajasudarma, T Fatimah. Wacana dan Pragmatik. Bandung: PT Refika Aditama. 2012 Elizabeth penerjemah: Ardianto, dkk.. Stilistika Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011 Endaswara, Suwardi. METODE PEMBELAJARAN DRAMA: Apresiasi, Ekspresi, dan pengkajian. Yogyakarta: CAP, Cet. 1, 2011 Ibrahim, Abd Syukur. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional. 1993 Ihsan, Diemroh. PRAGMATIK, ANALISIS WACANA, DAN GURU BAHASA Pragmatics, Discourse Analysis, and Language Teachers. Palembang: Universitas Sriwijaya. 2011 Leech, Geoffrey Penerjemah Oka. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia. 1993 Luxemburg, Jan Van dkk Penerjemah Dick Hatroko. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: PT. Gramedia. 1986 Nadar, F. X. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013 Pateda, Mansoer. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.1992 Purwo, Bambang Kaswanti. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa: Menyibak Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius. 1990 Pusat Bahasa. Wikipedia Sastra. Jakarta: Balai Pustaka. 2010 Rahardi, R Kunjana. PRAGMATIK: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. 2010 Rahmanto, B. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius, Cet. 1, 1988 Rani, Abdul. Dkk. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayu Media Publishing. 2004 Searle. John R. Speech Acts: An Essay in The Philosophy of Language. Oxford: Basil Blacwell. 1969 Soemarsono. Buku Ajar Filsafat Bahasa. Jakarta: PT Grasindo. 2004 Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. 1993 Usman, Husain dan Purnomo Setiary Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. 2008 Verhaar, J. W. M. ASAS-ASAS LINGUISTIK UMUM. Yogyakarta: Gajah Mada University press. 1996 Wardhaugh, Ronald. An Introduction to Sosiolinguistics third edition. Massachusetts: Balackwell Publishers. 1998 Wijana, I Dewa Putu. Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuna Pustaka. 2009 WS, Hasanuddin. DRAMA, Karya dalam Dua Dimensi: Kajian Teori, Sejarah, dan Analisis. Bandung: ANGKASA. 1996 Yule, George. Pragmatik Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006

Dokumen yang terkait

Kesantunan Berbahasa dalam Naskah Drama Umang-Umang Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

6 75 106

Kritik Sosial dalam Naskah Drama Cannibalogy Karya Benny Yohanes dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

52 294 162

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MERAHNYA MERAH KARYA IWAN SIMATUPANG: PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai Pendidikan Dalam Novel Merahnya Merah Karya Iwan Simatupang: Pendekatan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 12

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA RT 0 RW 0 KARYA IWAN SIMATUPANG: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Rt 0 Rw 0 Karya Iwan Simatupang: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

0 2 17

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA RT 0 RW 0 KARYA IWAN SIMATUPANG: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Rt 0 Rw 0 Karya Iwan Simatupang: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

2 8 12

PENDAHULUAN Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Rt 0 Rw 0 Karya Iwan Simatupang: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

0 4 6

DAFTAR PUSTAKA Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Rt 0 Rw 0 Karya Iwan Simatupang: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

0 12 4

IMPLIKATUR DALAM NASKAH DRAMA WEK-WEK KARYA IWAN SIMATUPANG

0 9 15

Unsur intrinsik cerpen ``Hanya Nol Koma Dua`` karya Liliek Septiyanti dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA - USD Repository

0 3 84

ANALISIS MAKNA KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ”BENTO” DAN “BONGKAR” KARYA IWAN FALS: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

0 1 12