pedagang ya ributlah. Menjerit pedagang, kumpul semua pedagang, bentrok belum sempat puku-pukulan cuman tolak-tolakan aja, gak lama itu
datang pihak kepolisian medan barat di tengahi sama mereka yang sedikit beratnya ke kontraktor”. Wawancara, Januari 2015
Berdasarkan kejadian tersebut pedagang buku membuat laporan pengaduan ke pihak kepolisian. Pihak pelapor sebagai korban pengancaman dan
pengrusakan kios pedagang buku yang tergabung dalam Pesatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka P2BLM merupakan tempat korban berjualanberdagangjual
beli buku untuk mencari nafkah. Bersama dengan Kuasa Hukum P2BLM yaitu, Taufik Umar Dhani, pedagang memberikan surat pengaduan laporan. Pedagang
menyatakan bahwa mereka yang cenderung untuk diperiksa dan di proses. Pihak Kepolisian secara tidak langsung membela oknum pihak Pemko atau Kontraktor,
Supriadi. Ini sesuai dengan yang dikatakan Bapak Sainan : “Kita yang melapor malah kita yang diperiksa sama pihak kepolisian dan
penyidik, kita jumpa langsung dengan Polsek Medan Barat, sewaktu jaman Pak Nico. Malah kita yang diproses dan disidik. Nah pada saat itu
untungnya kita membawa tim advokasi kita yaitu bang Taufik Umar Dhani. Nah, diliiatnya pembicaraan itu sudah tidak mengarah lagi kepada
kita membuat pengaduan, malah kita yang di proses, dihentikan Dia terus. Awalnya kan kita mau ngadu kios kita di rusak, lama-lama kenapa kita
yang disidik, kita langsung keluar dan gak mau lagi kami buat surat laporan lagi. Nah, disitu kan nampak bahwa pihak kepolisian membantu
pihak pengembang”. Wawancara, Januari 2015
4.6 Awal Membangun Gerakan
Pada fase ini sesuai dengan apa yang dikatakan Baldrige sebagai fase
membangun gerakan movement building stage yaitu, dimana pengorganisasian
gerakan dikumpulkan untuk mempunyai maksud dan tujuan. Perumusan strategi aksi dan membolisir massa diperlukan untuk langsung mengenai sasaran.
Organisasi pedagang awalnya terbentuk adalah berdasarkan berkumpulnya
mereka yang memiliki tujuan yang sama dan bukanlah organisasi formal
berlandaskan perjuangan. Hal ini seperti apa yang dikatakan Koordinator Kontras
“Oleh karena itu, langkah yang kita bangun pertama adalah, membenahi organisasi pedagang dari organisasi STM serikat tolong menolong
bahasa saya itu kemudian menjadi satu organisasi perjuangan” Wawancara, Januari 2015
Organisasi pedagang yang awalnya tidak memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADRT kini memiliki hal tersebut. Ini bertujuan untuk
mengubah organisasi pedagang buku ke arah yang lebih formal. Inilah yang dikatakan sebagai gerakan sosial karena pedagang awalnya tidak memiliki
perencanaan yang matang. Gerakan sosial yang dimaksud adalah gerakan perlawanan yang bermaksud untuk mengeliminasi perubahan sosial yang tidak
dikehendaki. Digelarnya kegiatan diskusi rutin antara pedagang dan Kontras untuk
menentukan arah organisasi mengenai permasalahan relokasi sebagai perilaku yang terstruktur. Mulai menentukan pemimpin organisasi dan strukur badan
pengurus organisasi P2BLM. Gerakan perlawanan pedagang memiliki tujuan untuk mempertahankan hak-hak hidup mereka yaitu berjualan di sisi Timur
Lapangan Merdeka. Pedagang melakukan perlawanan karena terancam hak-hak untuk hidup, menghalangi usaha mereka berjualan untuk meningkatkan taraf
hidup serta menolak perubahan yaitu untuk di relokasi. Perlawanan ini melalui pendekatan gerakan yaitu, antara ekonomi politik, dan pedekatan moral ekonomi.
Hal ini berdasarkan perhitungan untung dan rugi pedagang melakukan perlawanan mempertahankan berjualan buku. Dari pendekatan moral ekonomi ditandai
dengan dilakukan adalah reaksi dari komunitas pedagang buku bekas untuk
mendapatkan eksistensi pedagang buku, mendapatkan perhatian publik serta mendapatkan ruang untuk tetap bertahan hidup.
Pedagang buku memiliki beberapa tuntutan terhadap Pemko Medan yaitu, Pedagang buku bekas yang tergabung dalam P2BLM memiliki beberapa tuntutan
terhadap Pemko Medan, yaitu : 1.
Menolak Pemko Medan melakukan relokasi terhadap pedagang buku bekas lapangan merdeka, dan menuntut Pemko Medan untuk melakukan
Revitalisasi. 2.
Membatalkan Keputusan Walikota Medan Nomor: 511.31982 K2012 tentang Penetapan Lokasi Pemindahan Pedagang Buku dari Sisi Timur
Lapangan Merdeka Medan Ke Lokasi Jalan Pegadaianan, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun Milik P.T. Kereta Api Indonesia tertanggal 25
Oktober 2012. 3.
Menghentikan Tahapan Pembangunan City Check In, Sky Bird, Dan City Card Bandara Internasional Kuala Namu Dengan Berdasarkan SK
Walikota Medan Nomor: 511.31982 K2012 Tertanggal 25 Oktober 2012. 4.
Mengembalikan Lokasi Peruntukan Yang Sebenarnya Atas Pembangunan City Check In, Sky Bridge, Dan City Card Bandara Internasional Kuala
Namu diatas lahan Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Medan Pemko Medan Di Jalan Jawa Medan.
5. Menghentikan Tindakan Diskriminasi dan Perbuatan Melawan Hukum
yang telah diduga diperbuat atau dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan dengan sengaja menerbitkan suatu Surat Keputusan Walikota Medan
Nomor: 511.31982 K2012 tentang Penetapan Lokasi Pemindahan
Pedagang Buku dari Sisi Timur Lapangan Merdeka Medan Ke Lokasi Jalan Pegadaianan, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun Milik P.T.
Kereta Api Indonesia tertanggal 25 Oktober 2012.
4.7 Perlawanan Secara Terang-Terangan