Pekerjaan Jumlah Jiwa
Rp Jumlah
Jiwa Rp Rataan
1 Pedagang 3 1.400.000 4 750.000
1.075.000 2
Buruh Bangunan
2 300.000 2 150.000
225.000 3
Buruh Tani 1 200.000 1
100.000 150.000
4 Beternak 5 1.500.000 6 750.000
1.125.000
Sumber : Data Primer diolah dari Lampiran 10
Berdasarkan Tabel 19 di atas, dapat dilihat bahwa jenis usaha sampingan petani DAFEP di Desa Karang Anyer yang paling besar
adalah beternak yaitu sebesar Rp 1.125.000, berdagang sebesar Rp 1.075.000, buruh bangunan sebesar Rp 225.000 dan buruh tani
dengan rataan sebesar Rp 150.000.
c. Total Pendapatan Keluarga Petani
Pendapatan keluarga adalah pendapatan dari hasil usahatani padi sawah ditambah dengan pendapatan usahatani di luar padi sawah.
Pendapatan petani padi sawah diperoleh dari pedagang, buruh bangunan, buruh tani, dan peternak.
Untuk melihat lebih jelas tentang pendapatan keluarga petani padi sawah dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini:
Tabel 20. Rata-rata Total Pendapatan Keluarga Petani DAFEP Per Tahun di Desa Karang Anyer Tahun 2007
No Uraian Strata
I Rp
Strata II Rp
Rataan
1. Usahatani Padi
Sawah 3.240.786,80 6.542.197,20 4.891.492
2. Non Padi Sawah 3.400.000 1.750.000
2.575.000
Total pendapatan keluarga
6.640.786,8 8.692.197,2 8.008.393
Sumber : Data Primer Diolah dari Lampiran 11
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan keluarga usahatani padi sawah sebesar Rp 4.891.492, dan rata-rata
pendapatan usaha sampingan sebesar Rp 2.575.000, sehingga diperoleh total rata-rata pendapatan keluarga petani padi sawah per
tahun adalah sebesar Rp8.008.393. Untuk melihat standard ukuran pendapatan keluarga menurut
Sajogyo 1988 dapat dilihat pada Tabel 21 berikut ini:
Tabel 21. Jumlah dan Persentase Petani Berdasarkan Garis Kemiskinan Menurut Sajogyo 1988
No Uraian I
II Overall
Jumlah Jumlah
Jumlah
1 Kecukupan 3
10 3
13,3 2 Nyari
Miskin 1 3,3 8 26,7 9 30
3 Miskin 4
13,3 6
20 10 33,3
4 Miskin Sekali
5 16,7 3 10 8 26,7
Jumlah 10 33,3 20 66,7 30 100
Sumber : Data Primer Diolah dari Lampiran 12
Dari Tabel 21 di atas dapat dilihat bahwa jumlah petani dalam kriteria kecukupan dalam srata I tidak ada, sementara pada strata II
terdapat 3 orang 10, nyaris miskin pada strata I terdapat 1 orang 3,3, pada strata II terdapat 8 orang 26,7, miskin pada strata I
terdapat 4 orang 13,3, pada strata II terdapat 6 orang 20, miskin sekali pada strata I terdapat 5 orang 16,7, pada strata II
terdapat 3 orang 10. Maka dapat dijelaskan bahwa sebagian pendapatan keluarga petani
sampel berada dibawah garis kemiskinan. Hal ini berarti H ditolak
dan H
1
diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa sebagian besar petani padi sawah mempunyai pendapatan di bawah garis
kemiskinan adalah dapat “diterima”. Ini ssesuai dengan standard ukuran pendapatan menurut Sajogyo 1988.
KESIMPULAN DAN SARAN