Paket Drop Analisis Performance Metric Dari Semua Sekenario

29

4.3.1. Paket Drop

Gambar 4.3.1.1. Grafik total paket drop. Pada gambar 4.3.1.1 menunjukkan total paket drop yang terjadi disetiap sekenario. Pada sekenario 1 dan 2 yang mana menggunakan model antrian RED dengan varian min.threshold berbeda, terlihat bahwa sekenario 1 memiliki jumlah paket drop lebih banyak dibandingkan sekenario 2. Pada sekenario 3 dan 4 menggunakan model antrian droptail dengan varian ukuran ruang buffer yang berbeda dan sekenario 4 memiliki jumlah paket drop yang lebih banyak daripada sekenario 3. Untuk pembahasan lebih lanjut akan diuraikan sesuai dengan model antrian yang digunakan. 312 256 224 540 100 200 300 400 500 600 T o ta l p a ke t d ro p Paket Drop Sekenario 1 Sekenario 2 Sekenario 3 Sekenario 4 30  RED Pada simulasi ini, model antrian RED menggunakan varian yakni nilai min.threshold yang berbeda. Efek dari pemberian nilai min.threshold ini ditunjukkan dari jumlah paket drop. Gambar 4.3.1.2. Total paket drop pada model antrian RED sekenario 1 dan sekenario 2 Model antrian RED, paket akan dibuang secara acak tanpa menunggu ruang antrian penuh. Penandaan dan pembuangan paket dilakukan ketika rerata bergerak moving average telah mencapai batas min.threshold. Dibawah ini disimulasikan model antrian RED dengan nilai min.threshold 10 dan 30. Pada masing-masing simulasi, semua trafik koneksi TCP1 dan TCP2 dihentikan pada detik 100 dan dimulai lagi pada detik 110. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan rerata bergerak moving average pada RED dengan nilai min.threshold yang berbeda 312 256 50 100 150 200 250 300 350 T o ta l p a ke t d ro p Paket Drop RED Sekenario 1 Sekenario 2 31 Snap Shot grafik rerata bergerak moving average Gambar 4.3.1.3. Perbandingan rerata bergerak moving average dengan varian min.threshold 10 dan 30 Pada gambar 4.3.1.3 menunjukkan bahwa: a. Dari sisi waktu, simulasi dengan nilai min.threshold 10 lebih cepat untuk mencapai batas min.threshold dibandingkan simulasi dengan nilai min.threshold 30, karena rerata bergerak moving average dalam mencapai min.threshold 10 membutuhkan paket yang lebih sedikit dibandingkan simulasi dengan nilai min.threshold 10. sehingga penandaan paket terjadi lebih dini dan kemungkinan untuk terjadi drop lebih cepat b. Ketika rerata bergerak moving average turun dibawah min.threshold, simulasi dengan nilai min.threshold 10 lebih 32 mudah untuk mencapai min.threshold 10 daripada simulasi dengan nilai min.threshold 30. c. “Peak” simulasi dengan nilai min.threshold 10 lebih luas jika dibandingkan dengan “Peak” simulasi dengan nilai min.threshold 30. Luas area “Peak” semakin besar, potensi untuk terjadi pembuangan paket juga lebih besar. Hal diatas berlaku untuk sekenario 1 dan 2. Pada sekenario 1 dengan nilai min.threshold=10, rerata bergerak moving average akan lebih cepat untuk mencapai kembali min.threshold setelah terjadi congestion. Ketika terjadi congestion, pengirim akan menurunkan jumlah pengiriman paket dan dari hal tersebut, rerata bergerak moving average juga akan turun karena antrian yang ada pada ruang buffer berkurang. Berbeda dengan sekenario 2 yang mana nilai min.threshold=30. Ketika terjadi congestion, pengirim menurunkan jumlah pengiriman dan akan berpengaruh terhadap nilai rerata bergerak moving average dan jumlah antrian pada ruang buffer. Turunnya nilai rata-rata dibawah nilai min.threshold, untuk kembali menuju titik min.threshold membutuhkan waktu yang lebih lama daripada sekenario 1 seperti pada snap shot dibawah ini 33 Snap shot rerata bergerak moving average Semakin rendah nilai min.threshold, rerata bergerak moving average akan lebih cepat dan mudah untuk mencapai batas min.threshold sehingga terjadi penandaan paket dan pembuangan paket secara acak. Melalui snap shot diatas, area Peak sekenario 1 lebih luas daripada sekenario 2, sehingga potensi paket yang terbuang pada sekenario 1 lebih besar.  Droptail Sekenario 3 dan 4 menggunakan varian ukuran ruang antrian yang berbeda dimana masing-masing memiliki ukuran ruang antrian 60 dan 30. 34 Gambar 4.3.1.4. Total paket drop pada model antrian droptail sekenario 3 dan sekenario 4 Pada gambar 4.3.1.4 menunjukkan bahwa sekenario 4 memiliki jumlah paket drop yang lebih banyak daripada sekenario 3. Hal ini terjadi karena kemampuan daya tampung antrian yang berbeda. Pada kondisi trafik yang sama, semakin besar ukuran ruang buffer, daya tampung paket yang masuk kedalam ruang antrian semakin besar sehingga terjadinya paket drop berkurang. 224 540 100 200 300 400 500 600 T o ta l p a ke t d ro p Paket Drop Droptail Sekenario 3 Sekenario 4 35 Gambar 4.3.1.5. Ilustrasi ukuran ruang buffer yang berbeda pada model antrian droptail Mengacu pada gambar ilustrasi diatas, jika kedua sekenario memiliki isi antrian yang sama sebanyak 30, pada sekenario 3 masih memiliki sisa daya tampung sebesar 30, sedangkan untuk sekenario 4 sudah penuh, akibatnya jika ada paket yang masuk, pada sekenario 4 akan terjadi paket drop. Kesimpulan dari simulasi yang telah dijalankan, pada model antrian RED, pemberian nilai min.threshold memiliki pengaruh yang besar terhadap terjadinya drop. Semakin kecil nilai min.threshold frekuensi terjadinya drop semakin banyak dibandingkan dengan pemberian nilai min.threshold yang lebih besar. Sedangkan pada model antrian droptail, hal yang mempengaruhi terjadinya drop adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 kapasitas ruang buffer. Kapasitas ruang buffer yang kecil membuat frekuensi terjadinya paket drop lebih banyak dibandingkan dengan antrian dengan kapasitas ruang buffer yang lebih besar.

4.3.2. Rata-Rata Byte Percongestion Window