Rata-Rata Byte Percongestion Window

36 kapasitas ruang buffer. Kapasitas ruang buffer yang kecil membuat frekuensi terjadinya paket drop lebih banyak dibandingkan dengan antrian dengan kapasitas ruang buffer yang lebih besar.

4.3.2. Rata-Rata Byte Percongestion Window

Gambar 4.3.2.1. Grafik rata-rata byte percongestion window Gambar 4.3.2.1 menunjukkan rata-rata byte percongestion window pada masing-masing sekenario dalam satuan kilobyte kB. Rata-rata byte percongestion window ini didapatkan dari total byte yang dikirim dibagi dengan jumlah window yang terbentuk. Pada grafik tersebut, sekenario 3 memiliki nilai rata-rata byte percongestion window paling besar diantara semua sekenario. Dalam pengujian ini, frekuensi terjadinya paket drop sangat berpengaruh terhadap terbentuknya sebuah window. Manajemen antrian yang diterapkan memiliki pola drop yang menyebabkan paket terbuang dan terjadi congestion. Karena terjadi congestion, pengirim menurunkan 543,177 839,099 1.035,420 521,406 0,000 200,000 400,000 600,000 800,000 1.000,000 1.200,000 kB y te c w n d Rata-Rata Byte perCWND kB Sekenario 1 Sekenario 2 Sekenario 3 Sekenario 4 37 jumlah pengiriman. Penurunan jumlah pengiriman ini ditandai dengan mengatur ulang nilai cwnd=1 dan melakukan pengiriman kembali. Di bawah ini merupakan tabel yang memuat total paket yang dikirim, jumlah window yang terbentuk, dan rata-rata byte percongestion window pada masing-masing sekenario. Sekenario Total paket yang dikirim kB Jumlah window yang terbentuk Rata-rata byte percongestion window kB Sekenario 1 142312 262 543,177 Sekenario 2 146003 174 839.099 Sekenario 3 144959 140 1,035,420 Sekenario 4 132959 255 521,406 Tabel 4.3.2.1. Tabel rata-rata total byte yang dikirim, jumlah window yang terbentuk, dan byte percongestion control Mengacu pada paket drop pada pembahasan 4.2, bahwa terjadinya paket drop akan berpengaruh terhadap terbentuknya sebuah window. Hal ini ditunjukan pada gambar grafik dibawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Gambar 4.3.2.2. Grafik keterkaitan jumlah paket drop terhadap jumlah terbentuknya window. Pada model antrian RED melalui gambar grafik diatas, terlihat bahwa sekenario 1 memiliki total window lebih banyak dibandingkan sekenario 2. Dalam durasi pengujian yang sama, sekenario 1 terbentuk window sejumlah 262 sedangkan window pada sekenario 2 terbentuk sejumlah 174. Dari hal tersebut terlihat jelas bahwa window pada sekenario 1 lebih sering jatuh. Semakin banyak window yang terbentuk, ukuran setiap window akan semakin kecil karena byte percongestion window dilihat dari banyak data yang dikirim dibagi dengan total window yang terbentuk. Pada gambar 4.3.2.1 bahwa sekenario 3 memiliki ukuran rata-rata byte percongestion window lebih besar daripada sekenario 4. Sekenario 4 memiliki jumlah window sebanyak 255, sedangakan pada sekenario 3 window yang terbentuk sejumlah 140. Hal tersebut mengindikasikan 312 256 224 540 262 174 140 255 100 200 300 400 500 600 700 800 1 2 3 4 T o ta l Sekenario Keterkaitan Jumlah Paket Drop Terhadap Jumlah Terbentuknya Window Total paket Drop Total window yang terbentuk 39 bahwa window pada sekenario 4 lebih sering jatuh daripada sekenario 3. Dalam waktu durasi pengujian yang sama dan jumlah terbentuknya window semakin banyak, maka ukuran window juga semakin kecil, akibatnya data yang dikirim juga lebih sedikit dibanding dengan sekenario 3. Apabila byte yang dikirim dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah window yang terbentuk, maka akan mendapatkan rata-rata byte percongestion window. Dari simulasi yang telah dijalankan baik pada model antrian RED maupun droptail, rata-rata byte percongestion window dipengaruhi berapa banyak kejadian “congestion” yang terjadi. Semakin banyak congestion yang terjadi window yang terbentuk juga semakin banyak sehingga hasil bagi dari total byte yang dikirim dengan window yang terbentuk akan semakin kecil. Maka untuk mendapatkan rata-rata congestion window yang besar, diperlukan pengaturan lebih lanjut pada model antrian untuk meminimalisir terjadinya congestion. Pada RED salah satunya dengan memberikan nilai min.threshold yang tidak terlalu rendah, sedangkan pada model antrian droptail, ukuran ruang buffer diperbesar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

4.3.3. Rata-Rata End to End Delay