Sistem klasifikasi sudut bilik mata Campa, dkk., 2011

14 asidosis metabolik atau respiratorik, kehamilan, konsumsi alkohol Kwon dan Caprioli, 2012. Goniokopi merupakan gold standard untuk evaluasi sudut bilik mata. Saat ini gonioskopi indirect yaitu dengan menggunakan cermin atau prisma untuk memantulkan cahaya dari sudut bilik mata ke pemeriksa lebih banyak digunakan daripada gonioskopi direct, yaitu menggunakan slit lamp dan direct goniolens. Dua jenis lensa yang digunakan adalah tipe Zeiss dan Goldmann American Academy of Ophthalmology Staff, 2011-2012b. Sistem klasifikasi Shaffer saat ini merupakan sistem klasifikasi yang banyak digunakan untuk mengevaluasi sudut bilik mata depan. Sistem ini menggunakan besarnya sudut dan struktur sudut pada sistem klasifikasinya. Klasifikasi sudut bilik mata yang terlihat pada gonioskopi menurut Schaffer, 1960 Campa, dkk., 2011: Tabel 1

2.1 Sistem klasifikasi sudut bilik mata Campa, dkk., 2011

Klasifikasi Temuan Besarnya derajat sudut Derajat 4 Badan siliar terlihat 35-45 Derajat 3 Skleral spur terlihat 20-35 Derajat 2 Trabecular meshwork terlihat 20 Derajat 1 Hanya Schwalbe line yang terlihat ≤10 Derajat 0 Sudut tertutup Pemeriksaan gonioskopi sebaiknya dilakukan pada semua pasien untuk mengevaluasi adanya glaukoma dan diulang berkala pada pasien dengan glaukoma primer sudut terbuka untuk mengetahui kemungkinan terajadinya 15 glaukoma sudut tertutup yang disebabkan oleh terapi miotikum atau perubahan lensa akibat usia terutama pada pasien dengan hyperopia American Academy of Ophthalmology Staff, 2011-2012b; Foster, dkk., 2002. Papil saraf optik merupakan penghubung saraf antara neurosensori retina dan lateral geniculate body. Papil saraf optik merupakan bagian distal dari saraf optik. Terletak sekitar 3 sampai 4 mm di bagian nasal fovea. Diameternya bervariasi, kurang lebih 1,5 mm. Papil saraf terdiri dari 1,2-1,5 juta akson dari ganglion sel retina jaringan neural, jaringan glial, matrix ekstraseluler dan pembuluh darah. Papil saraf optik berbentuk bulat atau sedikit oval dan terdiri dari cup di bagian tengahnya. Jaringan antara cup dan tepi disc disebut dengan neural rim atau neuroretinal rim. Pada individu normal, rim memiliki lebar yang seragam dengan warna oranye atau merah muda. Ukuran cup yang fisiologis ditentukan sesuai usia perkembangan dan relatif berdasarkan ukuran disc. Semakin besar ukuran keseluruhan area disc, maka ukuran cup akan semakin besar. Individu dengan myopia memiliki mata dan cup dan disc yang lebih besar daripada mata emetropia dan hyperopia. Pada kondisi normal, ketebalan neural rim tidak sama pada setiap tempat. Neural rim paling tebal terletak di inferior, selanjutnya semakin tipis di superior, kemudian nasal, dan yang paling tipis adalah bagian temporal. Pada pemeriksaan oftalmoskop, lapisan serat saraf normal tampak seperti goresan halus yang meluas ke temporal seperti arkuata dari polus superior dan inferior disc Kwon dan Caprioli, 2012. Perubahan awal yang dapat terjadi pada optik neuropati glaukomatous adalah pembesaran cup secara menyeluruh maupun sebagian, perdarahan splinter 16 superfisial yaitu garis linier berwarna merah pada atau dekat dengan permukaan disc, hilangnya lapisan serat saraf, tipisnya neuroretinal rim, cup tampak pucat namun tidak pucat pada neuroretinal rim, terdapat pembuluh darah yang saling bersilangan yang terletak di bagian nasal, asimetris cup dan disc rasio pada kedua mata pasien, atropi peripapil Oduntan dan Mashige, 2011. Rasio cup-disc vertikal normal adalah antara 0.1 dan 0.4 jika dilihat secara stereoskopis, walaupun sebanyak 5 individu normal akan memiliki rasio cup- disc lebih besar dari 0,6. Asimetri rasio cup-disc lebih dari 0,2 terjadi pada kurang dari 1 individu normal. Pada pemeriksaan berulang pada mata yang sama terdapat variasi cup disc rasio hingga 0,2. Rim papil saraf optik yang asimetris diantara kedua mata dan adanya penipisan fokal neural rim meningkatkan kecurigaan akan terjadinya proses glaukomatous. Peningkatan ukuran cup fisiologis bisa diturunkan pada keluarga dan terlihat pada pasien dengan miopia tinggi. Evaluasi berkala yang hati-hati dari papil saraf optik dan lapang pandang penting dalam mendiagnosis glaukoma primer sudut terbuka dan terapinya ditujukan dengan menurunkan tekanan bola mata American Academy of Ophthalmology Staff, 2011-2012b; Ito dan Walter, 2013. Optical coherence tomography OCT merupakan metode yang dapat mengukur secara objektif segmen anterior mata, termasuk anatomi sudut bilik mata depan. Teknologi ini dapat melakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif sudut bilik mata depan. OCT juga dapat mengukur langsung ketebalan lapisan serat saraf retina dengan menghitung area antara internal limitting membrane dan tepi lapisan serat saraf retina. OCT digunakan untuk menentukan 17 secara objektif papil saraf optik yang secara subyektif ditentukan oleh dokter ahli mata Bressler dan Ahmed, 2006.

1.3. Stres Oksidatif pada Glaukoma Primer Sudut Terbuka