sistem yang didapatkan oleh investor adalah hasil analisa teknikal perusahaan, hasil analisa fundamental perusahaan, dan keputusan jual beli saham
D. Gambaran Analisa Saham
1. Form Loockup Perusahaan
Proses untuk melihat hasil analisa teknikal dan fundamental, serta keputusan jual atau beli portofolio berawal dari form lookup perusahaan yang
ditunjukkan pada gambar 11. Pada gambar 11 adalah form untuk memilih salah satu perusahaan untuk dilakukan analisa teknikal dan fundamental
sehingga menghasilkan keputusan jual atau beli portofolio. Pada form lookup peneliti memilih PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan kode
saham TLKM. PT. Telekomunikasi Indonesia yang sering disebut PT Telkom merupakan perusahaan penyelenggara bisnis
Telecommunication, Information, media and edutaiment
yang terbesar di Indonesia.
Gambar 11. Form Lookup Perusahaan Sumber : data diolah
2. Form Analisa Fundamental
Form pada gambar 12 merupakan form untuk melihat hasil analisa fundamental sesuai dengan kode yang diproses dari form lookup perusahaan
pada gambar 11. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 12. Form pembanding rasio keuangan perusahaan Sumber : data diolah
Pada gambar diatas digunakan untuk membandingkan rasio keungan antara perusahaan yang sejenis, sehinggga para investor bisa mengambil keputusan
dari perbandingan tersebut. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa rasio keuangan yang dapat
dijadikan sebagai acuan investor mengambil keputusan: a.
Earning Per Share EPS Menurut Weston dan Copeland 2010: 237 rasio pertumbuhan growth
ratio merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonomisnya dalam pertumbuhan perekonomian
dan dalam industrinya. Rasio pertumbuhan dapat dikategorikan dalam Earning Per Share EPS.
EPS merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan return yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. Semakin
tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan para pemegang saham, karena hal tersebut menunjukkan semakin besar laba yang tersedia bagi
pemegan saham. Earning Per Share EPS merupkan angka yang sering digunakan karena
banyak yang beranggapan bahwa EPS mengandung informasi yang dapat untuk memprediksi besarnya laba. Menurut Abi dan Haryajid 2012:
281 laba per saham Earning Per ShareEPS diperoleh dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham yang beredar.
b. Price to Earing Ratio PER
Menurut Abi dan Haryajid 2012: 286 PER adalah cara mengukur seberapa besar investor menilai laba perusahaan. Penghitungan ini
dilakukan dengan membagi harga saham di bursa dengan laba persahaan. Mengapa PER penting? Logikanya adalah adalah sebagai berikut. Jumlah
laba perusahaan sebetulnya akan menentukan jumlah dividen yang akan bisa dibayarkan nantinya. Jika laba naik, ada kesempatan bahwa Dividen
akan naiknya juga. Dengan demikian, sangat masuk akal kalau investor mau membayar lebih banyak untuk saham yang sama jika mereka
mengira labanya akan naik juga. Artinya investor membeli hak atas arus penghasilan di masa mendatang.
Secara umum saham dengan PER rendah sering dikatakan sebagai saham yang murah. Rendahnya PER bisa terjadi akibat rendahnya harga saham
atau tingginya laba bersih, atau peningkatan harga saham atau keduanya. PER sering kali mencerminkan tingkat apresiasi investor atas prospek
harga saham dalam jangka panjang. Taruhlah, pada tahun buku tertentu laba bersih sebuah perusahaan menurun, dan dengan demikian mestinya
harga saham akan mengikutinya. Namun penurunan laba per saham tersebut mungkin tidak mendorong investor untuk mendiskon harga
saham di bursa. Hal ini terjadi kalau investor percaya bahwa penurunan laba bersih per saham hanya bersifat temporer dan mereka percaya
bahwa laba perusahaan akan pulih tahun berikutnya. Artinya, Saham dengan PER tinggi bisa jadi menunjukkan bagusnya prospek emiten.
Dengan logika yang sama, PER yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa emiten itu meraih laba yang statis atau berada di bidang yang berisiko
tinggi. Jadi, meskipun sebuah saham memiliki PER rendah, Investor tidak tertarik untuk membelinya.
c. Return on Equity ROE
Menurut Abi dan Haryajid 2012: 274 Salah satu ukuran profitabilitas perusahaan adalah imbal hasil atas ekuitas return on equityROE. ROE
mengungkap jumlah laba perusahaan jika dibandingkan dengan jumlah dana pemegan saham shareholders’equity. Rumus untuk menghitung
ROE adalah; Laba Bersih dibagi dengan Dana Pemegang saham dalam periode.
Perusahaan dengan ROE tinggi berarti memiliki kemampuan yang tinggi untuk menciptakan kas secara internal. Tetapi makna ROE akan terlihat
jika dibandingkan dengan ROE perusahaan sejenis atau dengan tingkat ROE rata-rata industria. Semakin tinggi ROE sebuah saham perusahaan,
dibandingkan dengan pesaing atau industria, semakin bagus. 3.
Form Analisa Teknikal Form pada gambar 14 merupakan form untuk melihat hasil analisa teknikal
sesuai dengan kode yang diproses dari form lookup perusahaan pada gambar 11.
Gambar 13. Form chart perusahaan Sumber : data diolah
Pada gambar form chart diatas terlihat saham TLKM sedang dalam trend naik bullish. Trend bullish dapat menjadi pertimbangan para investor
stetelah melakukan analisis fundamental untuk mengambil keputusan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI