Aspek Guru Aspek Peserta Didik Aspek Sarana dan Sumber Belajar Aspek Kurikulum Fungsi Perencanaan Fungsi Pelaksanaan

selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan materi. Penjabaran tentang kelebihan pembelajaran tematik menurut ahli di atas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran tematik dapat mempermudah untuk memusatkan perhatian hanya pada satu tema, dan bermanfaat bagi siswa karena pembelajaran hanya berpusat kepada siswa dengan pemahaman materi yang dapat dilakuka secara mendalam dan guru dapat menghemat waktu secara efisien karena muatan berbagai mata pelajaran dapat dilakukan secara bersamaan.

2.1.4.4 Kelemahan Pembelajaran Tematik

Selain memiliki kelebihan, pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan. Menurut Majid 2013, kelemahan dalam model pembelajaran tematik adalah dalam pelaksanaannya, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja. Puskur, Balitbang Diknas dalam Majid, 2014 mengidentifikasi beberapa aspek keterbatasan pembelajaran tematik terpadu, yaitu:

a. Aspek Guru

Guru harus berwawasan luas, memilikimkretaivitas tinggi, keterampilan metodoligis yang handal dan rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.

b. Aspek Peserta Didik

Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar siswa yang relatif baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitas.

c. Aspek Sarana dan Sumber Belajar

Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi.

d. Aspek Kurikulum

Kurikulum harus sesuai, berorientasi pencapaian ketuntasan pemahaman siswa bukan pada pencapaian target penyampaian materi.

e. Aspek Penilaian

Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh komprehensif, yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari berbagai bidang kajian terkait yang di padukan. Dapat peneliti simpulkan bahwa dalam sebuah pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk menutupi kekurangan dalam pembelajaran tematik terpadu dibutuhkan aspek-aspek yang mendukung agar pembelajaran tematik terpadu dapat dilaksanakan dengan baik.

2.1.5 Pendekatan Saintifik

Kurikulum 2013 memiliki dua pendekatan yaitu pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. Permendikbud, 2013 dalam Fauziah, Abdullah, Hakim, 2013 Pendekatan ilmiah scientific appoach meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Sependapat dengan teori di atas Kemendikbud 2013 menjelaskan bahwa pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Pemaparan teori menurut ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan pemahaman terhadap peserta didik untuk lebih mengenal, memahami materi menggunakan pendekatan ilmiah.

2.1.6 Penilaian Otentik

Penilaian otentik merupakan jenis penilaian yang memicu siswa untuk aktif. Muslich 2011 menyatakan bahwa penilaian otentik jenis penilaian yang memicu peserta didik untuk berparisipasi aktif dalam membangun pengetahuan yang dimilikinya. Sependapat dengan Muslich, Mulyasa 2013 juga mengungkapkan bahwa penilaian otentik berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses. Penilaian otentik dapat diartikan bahwa siswa melakukan tugas-tugas tertentu yang dapat mengasah kemampuan siswa. Burton 2011 menyatakan bahwa penilaian autentik adalah sekumpulan penilaian yang menghubungkan pengetahuan dengan praktik langsung. Pemaparan para ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian yang meliputi berbagai penilaian seperti hasil, keterampilan, dan mengumpulkan pengetahuan agar mencapai output yang diharapkan.

2.1.7 Pembagian Materi

Penelitian ini dibagi menjadi beberapa materi dalam tema diriku dan subtema aku merawat tubuhku untuk kelas 1 sekolah dasar. Berikut ini adalah oenjabaran materi tema diriku dan subtema aku merawat tubuhku.

2.1.7.1 Tema Diriku

Tema Diriku adalah tema pertama dari empat tema pada semester 1 kelas I SD. Tema Diriku terdiri dari empat subtema yaitu 1 Aku dan Teman Baru, 2 Tubuhku, 3 Aku Merawat Tubuhku 4 Aku Istimewa. Muatan materi pelajaran dalam subtema ini memuat topik tentang menjaga dan merawat kebersihan anggota tubuh dengan dikaitkan antar muatan mata pelajaran lainnya seperti, Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn, PJOK dan SBDP. Tema 1. Diriku Subtema 3. Aku Merawat Tubuhku menjadi bahan peneliti untuk membuat produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan media permainan anak.

2.1.7.2 Subtema Aku Merawat Tubuhku

Pembagian materi pada tema Diriku subtema Aku Merawat tubuhku menjadi enam kali pembelajaran, setiap pembelajaran terdiri dar dua sampai dengan lima muatan materi pembelajaran, setiap pembelajaran memiliki pemetaan Kompetensi Inti, Kompetensi dasar dan Indikator tersendiri. Pemetaan KD, KI serta indikator dapat dilihat pada produk yang peneliti buat. Dalam produk yang peneliti buat, terdapat dua sampai lima muatan mata pelajaran dalam setiap pembelajaran. Secara garis besar muatan pada setiap pelajaran dapat peneliti jabarkan, muatan mata pelajaran Matematika mempelajari operasi penjumlahan dan pengurangan angka 1-10, Bahasa Indonesia mempraktikan membaca teks lisan dengan jelas, SBDP membuat karya seni ekspresi untuk mengekspresikan diri, PJOK mengetahui dan mengidentifikasi gerak lokomotor, PPKn mempelajari dan mematuhi peraturan yang berlaku dirumah dan sekolah.

2.1.8 Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan salah satu landasan teori dalam penelitian ini. Berikut ini akan dijabarkan tentang dua perangkat pembelajaran diantaranya silabus dan RPP.

2.1.8.1 Silabus

Silabus merupakan garis besar untuk guru sebagai acuan dalam merancang RPP. Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar LPP Universitas Sebelas Maret, 2007. Terdapat beberapa bagian dalam silabus seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP agar guru mudah dalam mempelajari setiap rangkain yang ada dalam silabus. Depdiknas dalam Akbar, 2013 menyatakan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran pada satu atau kelompok mata pelajarantema tertentu yang mencakup standard kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan seumber belajar. Pendapat diatas dapat dikatakan bahwa silabus merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang dapat mengatur kegiatan pembelajaran dan mengelola kelas serta menilai hasil belajar siswa dan melalui silabus guru menyesuaikan dlam pembuatan RPP dengan mengacu pada setiap kompetensi yang terdapat dalam silabus.

2.1.8.2 RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP merupakan rancangan yang dibuat guru untuk melakukan pembelajaran dikelas. Muslich 2007 menyatakan RPP adalah rancangan pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Perencanaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam implementasi kurikulum yang akan menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan dan menentukan kualitas pendidikan serta sumber daya manusia SDM Mulyasa, 2008. Dalam pendapat diatas dikatakan bahwa pentingnya perencanaan pembelajaran dalam sebuah kurikulum untuk menentukan kualitas pendidikan agar output yang dihasilkan dapat mengembangkan dan menentukan kualitas SDM. Rencana pelaksanaan pembelajaran Harian RPP merupakan langkah awal yang harus dimiliki. Guru harus mengerti dan menguasai bagaimana prosedur membuat RPP karena RPP merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru untuk memberikan pembelajaran kepada siswa, agar fungsi RPP dapat di terapkan oleh guru. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP memiliki beberapa fungsi. Adapun fungsi RPP menurut Mulyasa 2008 terdapat dua fungsi yaitu:

a. Fungsi Perencanaan

RPP hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib memiliki persiapan, baik persiapan secara tertulis maupun tidak tertulis.

b. Fungsi Pelaksanaan

RPP harus disusun secara sistematik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan peneysuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan demikian RPP berfungsi secara optimal untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemaparan teori di atas dapat peneliti simpulkan bahwa RPP adalah bagian penting bagi seorang guru untuk mengimplementasian kurikulum karena seorang guru yang profesional harus mampu membuat dan merancang kegiatan secara sistematis untuk menentukan kualitas pendidikan dan kualitas SDM. 2.1.8.2.1Prinsip Penyusunan RPP Rencana Pelaksanaan pembelajaran RPP adalah acuan bagi guru, namun sebelum menyusun RPP guru harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP, berikut adalah prinsip penyusunan RPP menurut Akbar 2013 bahwa RPP harus 1 memperhatikan perbedaan individu peserta didik, 2 mendorong partisipasi aktif peserta didik, 3 mengembangkan budaya menbaca dan menulis, 4 memberikan umpaun baik dan tindak lanjut, 5 keterkaitan dan keterpaduan, 6 menerapkan teknologi onformasi dan komunikasi. Pemaparan di atas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa RPP yang disusun harus terdapat unsur-unsur perbedaan individu agar setiap siswa memiliki ketercapaian yang sama, RPP harus mampu mendorong partisipasi aktif peserta didik, kegiatan dalam RPP harus mampu mengembangkan budaya membaca dan menuli serta dari kegiatan belajar siswa mampu memberikan umpan balik dan tindak lanjut terkait dengan materi yang telah diberikan. 2.1.8.2.2Prinsip Pengembangan RPP Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi yang dijadikan bahan kajian Mulyasa, 2008. Wajib bagi guru untuk memperhatikan hal ini agar guru tidak hanya berperan sebagai transformator tetapi juga harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan minat belajar siswa salah satunya dengan menggunakan media. Dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang sesuai serta menunjang pembentukan kompetensi dasar. Untuk membangkitkan gairah dan minat belajar siswa maka perlu bagi guru untuk mengembangkan RPP sesuai dengan kebutuhan siswa. Prinsip pengembangan RPP menurut Mulyasa 2008 Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas, udah diamati dan menggunakan lengkah- langkah kegiatan yang tepat guna membentuk kompetensi dasar tersebut, rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik, kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, harus ada koordinasi antar komponen pelaksanaan program disekolah apabila pembelajaran dilaksanakan secata tim team teaching. Prinsip-prinsip pengembangan RPP terdapat jufa dalam Permendikbud Nomor 81A 2013 tentang implementasi kurikulum 2013 menyebutkan bahwa RPP disusun sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasioanl dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran, RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai dan atau lingkungan peserta didik yang mampu mendorong partisipasi aktif peserta didik agar sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 untuk mneghasilkan peserta didik sebagai manusia mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar. Prinsip-prinsip pengembangan RPP yang dijabarkan dalam Permendikbud Nomor 81A juga harus mampu mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayan, dan remidi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat terindetifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengn kelemahan peserta didik. Dan harus terdapat keterkaitan dan keterpaduan dengan memperhatikan KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya. RPP disusun juga harus mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan RPP menurut Mulyasa 2008. Pertama persiapan dipandang sebagai suatu proses yang secara kuat diarahkan pada tindakan mendatang, misalnya seperti pembentukan kompetensi dan mungkin melibatkan orang lain seperti pengawas dan komite sekolah. Kedua persiapan diarahkan pada tindakan dimasa mendatang future action yang dihadapkan kepada berbagai masalah, tantangan serta hambatan yang tidak jelas dan tidak pasti. Ketiga rencana pembelajaran erat hubungannya dengan bagaimana sesuatu dikerjakan, karena itu RPP yang baik adalah yang dapat dilaksanakan secara optimal dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. Uraian diatas, dapat peneliti pahami bahwa pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran menuntut pemikiran, pengambilan keputusan, pertimbangan guru, serta memerlukan usaha intelektual, pengetahuan teoritis, pengalaman yang ditunjang oleh sejumlah aktivitas, seperti memperkirakan, mempertimbangkan, menata dan memvisualisasikan.

2.1.8.2.3 Bagian-bagian RPP

Dalam RPP terdapat beberapa bagian-bagian penting, diantaranya 1 alokasi waktu, 2 kompetensi inti 3 kompetensi dasar, 4 indikator, 5 tujuan pembelajaran, 6 materi pembelajaran, 7 pendekatan dan metode, 8 sumber pembelajaran, 9 langkah-langkah pembelajaran, 10 penilaian, akan di jabarkan sebagai berikut.

a. Alokasi Waktu