Perancangan Media Informasi Bandara Internasional Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif

(1)

(2)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh :

Iswar Ramdani 51911231

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

iii KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karuniaNya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan Tugas Akhir yang

berjudul "PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA

INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF" sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuannya terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini, terutama kepada Bapak Riki Himawan, S.Sn, M.M selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir yang selalu memberikan arahan dan nasihatnya, Segenap dosen dan staf di fakultas desain UNIKOM yang telah memberi pengetahuan kepada penulis, hingga dapat melaksanakan tugas akhir. Ucapan terima kasih juga kepada Dorma Manalu selaku pimpinan PT. Angkasa Pura II yang telah memberikan informasi mengenai Bandara Husein, terimakasih juga sebesar-besarnya kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa yang sangat berarti bagi penulis, serta teman-teman yang telah memberikan dukungan. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.

Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini, penulis mengharapkan kritikdan saran yang membangaun dari semua pihak, semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat.

Bandung, 5 Agustus 2015


(5)

iv Abstrak

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA MELALUI MULTI MEDIA INTERAKTIF

Oleh :

Iswar Ramdani 51911231

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Bandara Internasional Husein Sastranegara merupakan bandara yang berada dipusat kota Bandung, Jawa Barat dan di kelola oleh PT. (Persero) Angkasa Pura II. Bandara yang menjadi pintu gerbang dari masuknya wisatawan-wisatawan lokal maupun asing yang hendak berkunjung ke Bandung ini, merupakan salah satu bandara Internasional yang melayani jasa pelayanan penerbangan Domestik dan Internasional. Dalam visinya, PT. Angkasa Pura II mengharapkan Bandara Internasional Husein Sastranegara dapat menjadi bandara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. Selain itu juga bandara yang sebagai penyedia jasa, memiliki misi untuk dapat meningkatkan dan mengutamakan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan bagi penggunanya, sehingga kepuasan dari pengguna bandara akan semakin meningkat. Namun berbeda dengan kenyataannya, Bandara Internasional Husein Sastranegara masih kurang dalam memberikan pelayanan karena kurangnya pusat informasi serta mesin interaktif yang disfungsi. Maka dari itu untuk meningkatkan jasa pelayanannya dibuat suatu media Informasi, yang diharapkan dapat membantu pengguna agar mendapat informasi mengenai bandara.

Kata Kunci: Bandara Internasional Husein Sastranegara, Pelayanan, Media Informasi


(6)

v Abstract

Designing of Information Media for Husein Sastranegara International Airport with Interactive Media

By :

Iswar Ramdani 51911231

Study Programme Visual Communication Design

Husein Sastranegara International Airport is an airport in Bandung, West Java and managed by PT. (Persero) Angkasa Pura II. Airport became the gate of an influx of local tourists and foreign tourists who want to visit Bandung, is one of the international airports serving domestic and international flights. PT. Angkasa has vision to become a leading world-class and professionalsairport. In addition, the airport as a service provider, has a mission to increase safety, security, and comfort for its users, so the satisfaction of users to airport will increase. However, Husein Sastranegara International Airport is still lacking in providing services to users due to lack of information center and has dysfunction interactive machine. Therefore to improve its services quality for users, will be created a media information which is expected to help users to get information about the airport. Keywords: Husein Sastranegara International Airport, Services, Media Information


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Tujuan Perancangan ... 2

BAB II KELAYAKAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF II.1 Landasan Teori ...4

II.1.1 Bandara ... 4

II.1.2 Bandara Internasional... 5

II.1.3 Media Informasi ... 5

II..1.4 Infografis ... 7

II..1.5 Multimedia Interaktif... 7

II.2 Objek Penelitian...7

II.2.1 Bandara Internasional Husein Sastranegara ... 7

II.2.2 Visi dan Misi Bandara Internasional Husein Sastranegara ... 8

II.2.3 Layanan ... 9

II.3 Analisa Masalah ... 14


(8)

vii

II.4 Target Audiens ... 15

II.5 Perancangan Multimedia Interaktif ... 16

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 18

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 18

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 18

III.1.3 Materi Pesan ... 19

III.1.4 Gaya Bahasa ... 20

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan... 20

III.1.6 Strategi Kreatif ... 21

III.1.7 Strategi Media ... 21

III.1.8 Strategi Distribusi dan dan Waktu Penyebaran Media ... 22

III.2 Konsep Visual ... 23

III.2.1 Format Desain ... 23

III.2.2 Tata Letak / Layout ... 23

III.2.3 Huruf ... 24

III.2.4 Ilustrasi ... 24

III.2.5 Warna ... 25

III.2.6 Studi Lokasi ... 26

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA IV.1 Strategi Perancangan ... 27

IV.1.1 Media Utama ... 27

IV.2. Media Pendukung ... 30

IV.2.1 Standee ... 30

IV.2.2 Stiker ... 31

IV.2.3 Tisu ... 32

IV.2.4 Kotak Tisu ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 34


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandar udara-bandar udara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Husein Sastranegara adalah sebuah bandara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Bandar udara Husein Sastranegara dibangun Belanda di masa kolonial, di Desa Andir, Bandung. Nama Husein Sastranegara berasal dari nama seorang perintis TNI-AU yang bernama Husein Sastranegara. Pada tahun 1974 mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. Selain untuk melayani masyarakat, bandar udara ini juga merupakan salah satu pangkalan angkatan udara TNI.

Keberadaan Bandara Internasional Husein Sastranegara ini telah mengambil peranan yang besar bagi perkembangan wilayah daerah Bandung dan sekitarnya, terutama dalam memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam negeri dan luar negeri yang hendak berkunjung ke kota Bandung. Sebagai prasarana pokok transportasi bandara merupakan suatu tempat pelayanan jasa harus ditata secara terpadu. Selain keamanan dan keselamatan dalam operasi penerbangan, pada suatu perusahaan penyedia jasa baik dalam pengelolaan dan kelayakan harus memenuhi standar internasional sehingga mampu memberikan pelayanan dan kenyamanan yang memadai bagi para pengguna jasa transportasi udara. Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan bandara sebagai penyedia jasa, suatu bandara harus menyesuaikan tatanan kebandaraan internasional yang dituntut terhadap penyediaan fasilitas dan peningkatan layanan menjadi prioritas utama yang seiring


(10)

2 dengan kebutuhan pengguna bandara mulai dari pemberian jasa pelayanan, ketepatan waktu, dan kenyaman serta keselamatan penerbangan. Selain itu juga fasilitas-fasilitas yang terdapat di bandara harus sesuai kebutuhan pengguna yang mana sebagai media dan informasi pendukung. Maka dari itu untuk memenuhi harapan tersebut banyak hal yang harus ditunjang oleh bandara namun pada sisi lain pelayanan dan penyediaan fasilitas yang ada di bandara dirasa masih kurang memuaskan calon penumpang dan maskapai penerbangan.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang dapat diuraikan dalam identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

• Kurangnya media informasi yang memberi informasi lokasi-lokasi pada pengguna bandara.

• Fasilitas informasi yang sudah ada masih kurang memberikan kemudahan terhadap pengunjung bandara.

I.3 Rumusan Masalah

• Bagaimana memfasilitasi kebutuhan pengguna bandara dengan suatu layanan media informasi?

I.4 Batasan Masalah

• Objek penelitian dibatasi pada Bandara Internasional Husein Sasteranegara • Subjek penelitian meliputi pelayanan media informasi bandara

• Tempat penelitian dibatasi di daerah Bandung • Media yang dibuat hanya untuk orang Indonesia I.5 Tujuan Perancangan

Mengoptimalkan fasilitas dari Bandara Husein Sastranegara sebagai penyedia jasa, dengan membuat media informasi yang memberikan kemudahan bagi pengguna bandara. Hal ini akan bermanfaat memberikan gambaran yang lebih nyata khususnya mengenai ketersediaan fasilitas bandara Husein Sastranegara yang kemudian dapat dijadikan sebagai acuan bahan pertimbangan oleh pihak


(11)

3 terkait sebagai penyedia jasa agar dapat memberikan fasilitas dan pelayanan yang maksimal bagi penggunanya.


(12)

4 BAB II

KELAYAKAN MEDIA INFORMASI BANDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

II.1 Landasan Teori II.1.1 Bandara

Bandar Udara (bandara) atau pelabuhan udara merupakan suatu simpul dari penerbangan yang melayani kegiatan lalu lintas penumpang dan pesawat udara, selain itu juga semua hal yang berhubungan dengan penumpang bandara, tempat, bangunan, dan fasilitas-fasilitas yang tersedia merupakan sarana dari bandara sebagai penyedia jasa (PT.Persero Angkasa Pura). Fungsi dan tujuan dari bandara adalah sebagai penyedia jasa dimana suatu bandara harus memprioritaskan penyediaan fasilitas dan peningkatan layanan yang seiring dengan kebutuhan pengguna bandara mulai dari pemberian jasa pelayanan, ketepatan waktu, dan kenyamanan serta keselamatan penerbangan. Seperti yang diungkpapkan oleh Sakti Adji Sasmita (2012, h.87) fungsi bandar udara adalah melayani kegiatan lalu lintas pesawat udara dan penumpang bandara.

Sekarang bandara bukan hanya sekedar tempat untuk lepas landas dan mendaratnya suatu pesawat, atau menaikan dan menurunkan penumpang. Perkembangan bandara saat ini sudah semakin maju berbagai fasilitas mulai ditambahkan seperti restoran, kafe, toko oleh-oleh, minimarket, bahkan sampai butik-butik ternama tersedia di dalam bangunan sebuah bandara. Perkembangan dari bandara inilah yang menjadi acuan sebagai pesatnya informasi dan teknologi saat ini, Keberadaan bandara telah mengambil peranan yang besar bagi perkembangan wilayahnya terutama dalam memberikan kemudahan bagi kegiatan pengguna bandara. Disinilah suatu bandara harus ditata secara terpadu.

II.1.2 Bandara Internasional

Bandar Udara Internasional merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi dengan fasilitas Bea cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Bandara sejenis itu umumnya lebih


(13)

5 besar, dan sering memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan internasional atau antarbenua. Bandara Internasional sering menangani penerbangan domestik (penerbangan yang terjadi di satu negara) juga penerbangan internasional. Di beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara merupakan internasional, sehingga konsep suatu "Bandara Internasional" memiliki makna kecil. Di negara-negara tersebut, terdapat sebuah sub-kategori bandar udara internasional terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas pada tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran bandara sipil/militer.

II.1.3 Media Informasi

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Menurut Miarso media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan dan kemauan. (Rudi Susilana, 2009).

Jenis – jenis media secara umum dapat dibagi menjadi :

1. Media Visual: media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.

2. Media Audio: media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.

3. Media Audio Visual: media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap dan menyatukan semua jenis format media, disebut Multimedia karena berbagai format ada dalam internet.


(14)

6 Informasi adalah suatu proses dari pengolahan dan pengumpulan data yang ditujukan agar lebih berguna bagi penggunanya dan dapat menjadi suatu teknik pengambilan keputusan. Menurut Raymond Mc.Leod Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis (2005, h.2) mengenai definisi informasi bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Informasi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari karena informasi mampu meningkatkan pengetahuan penggunanya. Semakin banyaknya informasi semakin banyak kemudahan juga yang di dapat informasi dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari suatu hal. Dalam bentuk data mentah informasi dapat diolah menjadi suatu bentuk atau media yang baru, dapat berbentuk seperti simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk, suara, sinyal, gambar, dan lainnya. Selain itu juga informasi dapat berupa media digital seperti multimedia interaktif.

Disinilah informasi menjadi suatu cara berkomunikasi dimana ketika suatu data sudah diolah menjadi informasi, kemudian penerima akan menerima informasi tersebut dan mulai menentukan keputusan yang akan menjadi suatu tindakan. Informasi yang berkualitas baik adalah informasi yang mampu memberitahu isi datanya kembali kepada penggunanya. Media informasi adalah sumber dari pertukaran pikiran serta interaksi dari satu dan lainnya. Kata media merupakan suatu pentuk jamak dari kata madium, medium sendiri dapat di artikan sebagai sebuah perantara penghubung terjadinya komunikasi antara pengirim dan penerima.


(15)

7 II.1.4 Infografis

Infografis adalah bagian dari informasi visual dalam surat kabar, peranannya adalah merepresentasikan data-data angka, naskah, grafik, diagram dan peta. Istilah infografis dalam jurnalistik lebih dikenal dengan sebutan visual journalism, infografis dalam surat kabar menjadi bagian penting untuk menyampaikan suatu permasalahan berita kedalam bentuk visual.

II.1.5 Multimedia Interaktif

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier danmultimedia interaktif.

• Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.

• Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.

II.2 Objek Penelitian

II.2.1 Bandara Husein Sastranegara

Pada masa sebelum Perang Dunia ke II,Bandara Husein Sastranegara merupakan sebuah lapangan terbang peninggalan Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda Bandara Husein Sastranegara dikenal sebagai lapangan terbang Andir, yang diambil dari sebuah nama lokasi/daerah keberadaannya. Tanggal 26 September 1946 di Yogyakarta, kota yang dijadikan basis dari Angkatan Udara Kekaisaran Jepang itu dikabarkan seorang penerbang militer yang bernama Husein Sastranegara telah gugur dalam pelatihannya.


(16)

8 Husein Sastranegara adalah salah satu dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Maka untuk penghargaan atas jasanya saat itulah nama Husein Sastranegara diambil dan dipakai sebagai nama lapangan terbang di Bandung. Di tahun 1974 nama Bandara Husein Sastranegara diresmikan karena pada saat itu pelayanan lalu lintas dan transportasi udara komersial juga mulai diresmikan dengan didirikannya kantor Perwakilan Direktorat Jendral Perhubungan Udara yang dinamai Stasiun Udara Husein Sastranegara Bandung yang digunakan untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial maupun sipil.

Barulah setelah itu pada tahun 1983 berdasarkan sebuah Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Pebruari 1983 klasifikasi dari Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III menjadi kelas II. Setelah klasifikasi dari bandara ini resmi dilakukanlah pengalihan pengelolaan Bandar Udara pada tahun 1994 yang awalnya dari Departemen Perhubungan kepada PT Angkasa Pura II yang disesuaikan dengan PP RI Nomor 26 Thn 1994 tanggal 30 Agustus 1994 tentang penambahan penyertaan modal Negara RI ke dalam modal saham PT Angkasa Pura II.Hingga saat ini bandara internasional di bandung terkenal dengan nama Bandara Husein Sastranegara yang berlokasi di Jl. Pajajaran No. 156 – Bandung 40174 dan dikelola oleh PT Angkasa Pura II Persero.

Sumber: PT. Persero Angkasa Pura

II.2.2 Visi dan Misi Bandara Husein Sastranegara

Berdasarkan Sumber dari PT Angkasa Pura II, Bandar Udara Husein Sastranegara mempunyai visi dan misi untuk proses operasional sebagai bandara internasional. Visi dan misi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

Visi:

Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. Untuk mewujudkannya PT Angkasa Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.


(17)

9 Misi :

• Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

• Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.

• Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.

• Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara.

• Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan. II.2.3 Layanan

Di dalam Bandara Internasional Husein Sastranegara terdapat fasilitas-fasilitas yang dipergunakan sebagai penunjang pelayanan operasional bandara. Menurut Sakti Adji Adisasmita (2012, h.87) mengemukakan bagian-bagian fasilitas pelayanan dalam bandara sebagai berikut:

Curbside Area

Area utama terletak pada muka pintu masuk bandara, dimana kendaraan diatur hanya untuk berhenti menurunkan dan menaikkan barang bawaan penumpang.

Gambar II.1 Curbside Area Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(18)

10 • Check-In Area

Ruang kedatangan atau Check-In Area adalah area dimana berbagai macam pelayanan penumpang, mulai dari pelayanan tiket dan bagasi, hingga keberangkatan penumpang pesawat udara. Berikut adalah beberapa bagian-bagian tahapan sebelum keberangkatan yang harus dilalui sesuai prosedur di dalam check-in area :

X-ray

X-ray adalah suatu alat kontrol untuk mengecek kondisi pada penumpang

pesawat udara dan barang bawaannya dilakukan agar sesuai prosedur keselamatan dan keamanan penumpang.

Gambar II.2 Xray

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Pelayanan Tiket dan Bagasi (Counter Ticketing)

Tempat pelayanan dan pengecekan tiket penumpang untuk dikonfirmasikan kesesuaiannya dengan data pada kartu identitas penumpang. Serta tempat dimana penimbangan dan pengaturan barang bawaan yang akan dimasukkan ke dalam bagasi pesawat dan kabin pesawat.


(19)

11 Gambar II.3 Counter Ticketing

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Airport-Tax

Pada saat pengecekan tiket dan bagasi penumpang pesawat udara akan mendapat tiket lanjutan untuk menuju ruang tunggu sebelum menuju ke ruang tunggu ini penumpang diwajibkan membayar pajak pada negara melalui airport-tax.

Gambar II.4 Aiport Tax Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Ruang Tunggu

Sebelum keberangkatan, penumpang akan menunggu pesawat diruang tunggu ini hingga ada pengumuman mengenai keberangkatan.


(20)

12 Gambar II.5 Ruang Tunggu

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Layanan Informasi

Tempat pelayan informasi bagi penggunan bandara, mengenai jadwal penerbangan, keluhan penumpang, hingga penerbitan izin untuk memasuki chek-in area. Untuk penerbitan izin ini dikenakan tarif sebesar Rp.25.000,- dengan kriteria yang diperbolehkan untuk diantar adalah anak dibawah usia 17 tahun dan lansia.

Kantor Beacukai

Di kantor beacukai ini semua barang yang dibawa oleh penumpang impor maupun ekspor akan disortir terlebih dahulu sebelum nantinya dikenakan pajak. Barang-barang akan diatur dan diawasi serta diamankan terlebih dahulu. Sedangkan untuk pajak yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Kantor Imigrasi

Kantor imigrasi terletak di pintu kedatangan dan keberangkatan Internasional Bandara Husein Sastranegara yang dimana setiap warga negara atau wisatawan yang hendak melakukan penerbangan ke luar negeri atau datang berkenjung kembali ke Bandung akan dilakukan pengecekan berkas-berkas dan kelengkapan dokumen lainnya yang diatur, diawasi, dan diamankan oleh kantor imigrasi.


(21)

13 Gambar II.6 Kantor Imigrasi

Sumber: http://s712.photobucket.com/user/aerofly_mbahman/media/ QZ7971%20BDO-SIN/IMG_0406.jpg.html (12 Juni 2015) • Foodcourt

Area dimana kafe-kafe dan gerai makanan yang menawarkan menu-menu variatif yang bersifat terbuka, dilingkungan bandara.

Gambar II.7 Foodcourt Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) • Area Parkir

Area dimana pengunjung bandara memparkirkan kendaraannya, di area parkir mobil dan motor yang sudah disediakan.


(22)

14 Gambar II.8 Area Parkir

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) II.3. Analisa Masalah

Dalam penelitian ini telah dilakukan metode survey dimulai pada tanggal 1 april 2015 dengan jumlah responden 100 orang dari pengunjung bandara. Survey dilakukan dengan mengisi kuesioner pada kertas yang didalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan terhadap Bandara Husien itu sendiri. Jumlah pertanyaan dalam survey yang diajukan sebanyak sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan Bandara Husein. Dari hasil kuantitatif data yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengunjung sangat kesulitan jika mencari tempat-tempat yang ada dalam bandara. Hal itu dikarenakan informasi-informasi yang terbatas tentang lokasi-lokasi yang ada, Dan masih kurangnya perhatian pengelola bandara terhadap masalah tersebut.

II.3.1 Solusi Pemecahan Masalah

Dalam analisis masalah yang telah di jelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa diperlukan solusi berupa media informasi. Media ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada calon penumpang. Dalam hal ini, digunakan metode 5W1H sebagai strategi agar informasi yang dikomunikasikan sampai kepada penerima pesan dengan efektif, berikut uraiannya:


(23)

15 1. What - Apa yang menjadi inti permasalahan ?

Hal yang menjadi permasalahan adalah tidak adanya media informasi yang jelas dari pengelola bandara, yang membuat penumpang bandara bingung dalam mengetahui lokasi-lokasi yang ada dalam bandara.

2. Who - Siapa saja yang terlibat dalam masalah ?

Dalam masalah ini yang terlibat adalah pengunjung atau calon penumpang bandara yang hendak mencari lokasi-lokasi yang dituju. Dari pengelola bandara tidak memperhatikan kebutuhan terhadap pengunjung itu sendiri yang dapat mempersulit para calon penumpang untuk mencari informasi terhadap lokasi-lokasi penting bandara oleh karena itu dibutuhkanlah media informasi yang di dalamnya hanya terdapat lokasi-lokasi penting bandara.

3. When - Kapan masalah tersebut muncul?

Masalah yang terjadi dapat muncul ketika calon penumpang atau pengunjung bandara yang belum mengetahui tentang lokasi-lokasi dibandara, sehingga mengakibatkan kesalahan dalam mencari lokasi yang dituju.

4. Where - Dimana masalah tersebut muncul?

Masalah tersebut muncul ketika sudah berada di dalam bandara, setelah calon penumpang ingin ke lokasi-lokasi yang dituju namun tidak sesuai dengan apa yang dinginkan.

5. How - Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?

Masalah dapat diatasi dengan cara memberikan fasilitas informasi sebenar-benarnya kepada calon penumpang atau pengunjung bandara tentang lokasi-lokasi penting dalam bandara.

II.4 Target Audiens Segmentasi

Penentuan target sasaran sangat diperlukan dalam perancangan media. Agar pendekatan kepada target dapat lebih terfokus dan efektif dalam penyampaian pesan.


(24)

16 Demografis

• Jenis kelamin : Pria / wanita

• Status : Remaja-Dewasa dan Dewasa

• Usia : 20-30 Tahun

• Wisatawan domestik dan mancanegara Sosial ekonomi status

• Masyarakat golongan menengah keatas Geografis

• Kota Bandung Psikografis

Secara psikografis pada umur 18 – 25 tahun manusia mengalami perubahan kemajuan dari cara berfikir dan transisi fisik. Hal ini menguatkan bahwa meskipun pada usia dewasa namun mereka masih membutuhkan dan berhak mendapatkan informasi terbaru yang ada dan memang dipergunakan masyarakat luas di masa itu. Pernyataan ini dikuatkan dengan sebuah teori dari Hurlock ( 1990 ) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai saat perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Secara umum mereka tergolong dewasa muda ialah mereka berusia 18-25 tahun. Menurut ahli psikologi perkembangan, santrock ( 1999 )orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi fisik (physically trantition , transisi intelektual ( cognitive trantition ), serta transisi peran social ( social role trantition ).

II.5 Perancangan Multimedia Interaktif

Multimedia Interaktif juga bisa dikatakan sebagai multimedia pembelajaran dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Manfaat Multimedia Interaktif bagi Pengunjung Bandara Husein Sastranegara secara umum adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih


(25)

17 interaktif, jumlah waktu mensosialisasikan atau menerangkan dapat dikurangi, kualitas pengetahuan pengunjung dapat ditingkatkan dan proses diterangkan dan menerangkan dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap pengetahuan pengunjung dapat ditingkatkan.

Manfaat multimedia interaktif selain untuk membantu pengunjung bandara mempermudah mencari lokasi-lokasi yang ada di Bandara Husein Sastranegara, media ini juga mampu meningkatkan kualitas dalam hal teknologi. Di era modern ini, banyak kemajuan dalam bidang teknologi canggih. Teknologi diciptakan untuk mempermudah kebutuhan manusia dalam hal tertentu, salah satu contohnya adalah komunikasi. Multimedia interaktif sangat berkaitan dengan teknologi. Karena keduanya saling berkaitan untuk kemudian dipergunakan oleh manusia. Media ini juga mampu menunjang penggunaan teknologi di bandara secara maksimal. Perancangan media yang akan dilakukan adalah Infografis yang didalamnya menjelaskan tentang lokasi dan tempat-tempat yang ada di badara. Dengan kata lain media ini memberikan informasi penunjuk lokasi yang membantu pengunjung bandara mencari lokasi untuk keperluan tertentu namun tidak mengetahui dimana tepatnya dan harus kemana. Dengan media ini diharapkan bagi pengunjung tidak perlu banyak bertanya jika ingin menuju sebuah lokasi, karena jika sudah bertanyapun masih belum menjamin langsung memahami. Karena dari komposisi yang ada pada infografis dengan sajian multimedia interaktif terdapat diantaranya nama lokasi dan keterangan-keterangan lain yang bisa digunakan pengunjung untuk mempermudah mereka. Dan pengunjung tidak perlu berulang-ulang menuju bagian informasi. Selain itu karyawan yang mempunyai tanggung jawab masing-masing tidak perlu menghentikan sejenak pekerjaannya untuk memberitahu lokasi yang ditanyakan pengunjung. untuk itulah salah satu manfaat penting dari media ini adalah mempermudah pengunjung bandara.


(26)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Strategi yang akan dirancang dalam pembuatan media informasi untuk membantu pengunjung dibandara dalam mengetahui lokasi bandara dengan membuat multimedia interaktif yang didalamnya menginformasikan tentang denah lokasi bandara. Perancangan dibuat berdasarkan segmentasi yang akan dituju yaitu pengunjung bandara khususnya bagi pengunjung yang bersifat awam atau seseorang yang baru pertama kali mengunjungi bandara, maka media penyampaiannya diharapkan akan sangat membantu bagi pengunjung yang akan memasuki bandara baik itu yang berkapasitas sebagai pengguna transportasi bandara atau yang hanya berkeperluan lain.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi yang disampaikan dalam multimedia interaktif mengenai lokasi Bandara Husein Sastranegara bertujuan untuk membantu pengunjung mengetahui lokasi bandara dan membuat pengunjung lebih terhibur ketika menggunakan multimedia interaktif sebagai media informasi.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Perancangan multimedia interaktif ini menggunakan dua metode pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan Visual

Dalam perancangan media, Pendekatan visual bersifat interaktif, persuasif, dan komunikatif. Hal ini bertujuan agar penyampaian informasi dari visual dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh pengguna dari multimedia interaktif itu sendiri. Dari penggambaran karakter yang ada dalam multimedia interaktif ini karakter orang-orang yang dibuat se-simple mungkin, karena pengambilan gambar tidak terlalu dekat. jadi, penggambaran orang tidak memerlukan visualisasi karakter


(27)

orang-19 orang yang detail, agar dalam penggunaannya mudah dimengerti juga dapat memberikan kenyamanan.

Gambar III.1 Studi Karakter Sumber:

http://www.koruldia.com/iriescope/portfolio/pixel/2006_3Diso_Kevin.png (12 Juli 2015)

b. Pendekatan verbal

Pendekatan verbal pada media ini hanya untuk memperjelas dari nama lokasi saja. Karena pendekatan visual yang akan lebih mendominasi dari isi multimedia interaktif ini. Diharapkan dari visualisasi yang dibuat, pengguna sudah mampu mengartikan penjelasan dari visual yang disajikan. Dan pendekatan visual mempunyai peranan lebih dan kekuatan dimana keduanya akan bertugas sebagai persentator utama.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang akan disampaikan dalam multimedia interaktif Bandara Husein Sastranegara berisikan tentang Lokasi-lokasi di Bandara, serta pengetahuan dasar mengenai tempat-tempat penting di bandara dan pengunjung mengetahui apa saja dan bagaimana menjalani sebagai calon penumpang. Tentu materi pesan ini akan membantu khususnya bagi pengunjung awam atau orang yang baru pertama kali ke bandara dan baru pertama kali menggunakan jasa transportasi udara.


(28)

20 III.1.4 Gaya Bahasa

Bahasa yang digunakan pada media itu sendiri harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan populer atau non formal, Agar para pengguna media informasi interaktif ini tidak merasa kesulitan ketika mencari tempat yang akan dicarinya. Dan dari pengaturan layout pun tidak dibuat membingungkan penggunanya.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan

a. Consumer Insight

Pada dasarnya metode ini adalah bagaimana desainer mampu membuat kedekatan emosi antara media dengan konsumen atau pengguna. Karena konsumen atau pengguna cenderung lebih menilai atau terpengaruh pada kemasan, jadi pada perancangan media nanti akan disertakan media Sign System pada sekitar alat elektronik yang digunakan untuk mengaplikasikan multimedia interaktif. Sign System ini bersifat untuk mengundang dan menarik pengguna agar menggunakan multimedia interaktif sebagai pemberitahu informasi lokasi bandara.

b. Journey

Yang akan dihasilkan dari perancangan media pada poin ini adalah selain mampu memberi pengetahuan kepada pengunjung tentang lokasi bandara melalui multimedia interaktif, media ini juga akan mampu membangun emosi kepuasan saat penggunaannya. Karena pengguna dapat terhibur dari tampilan visual dan secara emosi mereka dapat menjelajahi kawasan bandara karena multimedia interaktif bersifat memperkecil dari skala yang besar.


(29)

21 c. Indikator Konsumen

1. Segmentasi

Penentuan target sasaran sangat diperlukan dalam perancangan konsep media. Agar pendekatan kepada target sasaran dapat lebih terfokus dan efektif dalam penyampaian pesan.

2. Geografis Kota Bandung 3. Demografis

Jenis kelamin : Pria / Wanita

Status : Remaja-Dewasa dan Dewasa

Usia : 20-30 Tahun

Ekonomi : Menengah Ke Atas

4. Psikografis

Psikografis yang dituju adalah para calon penumpang pesawat yang merasa malu atau malas ketika harus bertanya kepada petugas yang ada dibandara.

III.1.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang dilakukan adalah dengan menampilkan visual yang menarik didalam media interaktif itu sendiri. Agar apa yang dilihat dan dipergunakan oleh para pengunjung bandara ini lebih mudah dicari dan terhibur terhadap visualnya dan informasi lokasi yang dicari pun mudah diingat.

III.1.7 Strategi Media

Strategi media adalah sebuah alat untuk menyampaikan isi pesan kepada target sasaran agar pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan cara mengemas informasi kedalam sebuah media utama ditambah media pendukung.


(30)

22 A. Media Utama

Media utama merupakan Multimedia interaktif dengan materi pesan informasi tentang denah lokasi Bandara Internasional Husein Sastranegara. karena media ini mampu menyampaikan pesan yang mengkombinasikan teks, suara, dan gambar melalui media komputer atau perangkat elektronik lainnya.

B. Media Pendukung

Media pendukung yang dimaksud adalah media tambahan berupa :

1. Standee

Standee digunakan sebagai identitas pada media dan memberikan ketertarikan pada target audiens untuk melihat dan membaca informasi, bahwa telah adanya multimedia interaktif offline di Bandara Internasional Husein Sastranegara. Media ini akan ditempatkan di lokasi pintu masuk bandara.

2. Stiker

Stiker Stiker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di tempatkan di mana saja.

3. Tisu

Tisu digunakan karena bisa dibawa kemana saja dan isinya yang berguna. 4. Kotak Tisu

Kotak tisu dipergunakan atau diletakan pada tempat-tempat yang strategis, seperti Toilet, Ruang Tunggu dan lain-lain. agar audiens mengetahui fasilitas informasi berbentuk multimedia interaktif yang ada di Bandara.

III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media

Multimedia interaktif ini akan ditempatkan pada sebuah alat elektronik layar sentuh yang berukuran 32 inch yang ditempatkan di lingkungan Bandara. Alat ini mendukung media karena multimedia interaktif bersifat lebih cocok dengan media layar sentuh. Sehingga lebih memaksimalkan interaksi antara pengguna dengan aplikasinya.


(31)

23 III.2 Konsep Visual

Gaya perancangan desain yang dibuat berupa multimedia interaktif dengan tampilan dua dimensi dengan teknik visual isometric yang dirancang berdasarkan studi lapangan atau lokasi Bandara Hussein Sastranegara yang telah dilakukan. Konsep tampilan visual mengarah pada dimana pengguna multimedia interaktif ini dapat langsung melakukan pencarian terhadap apa yang dibutuhkan untuk mengetahui lokasi tertententu dalam bandara melalui apa yang dilihat oleh pengguna karena di dalam media ini terdapat elemen-elemen atau tampilan visual yang mempermudah pemahaman, diantaranya dengan pembuatan vector pesawat terbang yang mendekati detail. Selain itu, setiap bagian lokasi alat ataupun sarana disamakan sebagaimana mestinya dengan lokasi asli di bandara.

III.2.1 Format Desain

Format desain yang akan dibuat dalam perancangan multimedia interaktif ini adalah jenis file (.swf) berbentuk persegi panjang yang berukuran 1366 x 768 pixel dan akan ditampilkan fullscreen pada media touch screen tv yang tersedia di bandara. Multimedia interaktif yang berjudul “Perancangan Media Informasi Bandara Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif" dipilih karena merupakan sebuah kalimat ajakan untuk pengunjung agar merasa tertolong akan kebutuhan pemahaman lokasi dan membuat pengunjung tidak harus kesulitan ketika berada dilokasi bandara.

III.2.2 Tata letak / Layout

Konsep layout pada perancangan yang berupa multimedia interaktif ini mengacu pada beberapa patokan dasar yang dipakai dalam merancang sebuah layout, karena setiap halaman yang ada pada media, akan diisi oleh gambar visual dan teks yang saling berhubungan.


(32)

24 Gambar III.2 Tampilan Tata layout

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) III.2.3 Huruf

Pada perancangan multimedia interaktif ini, jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf yang memiliki kesan tegas, jelas namun bersahabat karena agar mudah dimengerti oleh pengguna media ini. Jenis huruf yang dipakai pada keseluruhan tampilan adalah Myriad Pro karena hurufnya jelas dan memudahkan untuk membaca.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X YZ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

`~!@#$%^&*()-_=+:;’”,<.>/?[]{} 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Gambar III.3 Jenis Huruf Myriad Pro

III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi adalah unsur atau bagian yang paling penting dalam perancangan multimedia interaktif ini, karena visual akan banyak lebih membantu berperan untuk penyerapan pemahaman bagi pengguna yang ingin mencari lokasi. Ilustrasi yang dipilih adalah karakter dengan gambar vector yang unik dan tidak kaku diharapkan pengguna merasa dimanjakan matanya ketika sedang menggunakannya.


(33)

25 Gambar III.4 Visual Lantai Dasar

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) III.2.5 Warna

Pewarnaan yang digunakan pada multimedia interaktif ini adalah warna yang diambil dari warna logo perusahaan penerbangan bandara itu sendiri (PT. Angkasa Pura II) Karena memiliki warna yang meranik dan memiliki ciri khas, serta warnanya terkesan soft dan tidak kaku. Untuk penggunaan warna memakai RGB karena media yang digunakan akan menjadi media digital. Warnanya pun disesuaikan dengan tema yang diambil, maka memakai warna warni atau full

color. Sesuai dengan yang akan dibuat maka warna yang akan digunakan adalah

sebagai berikut:

Gambar III.5 Warna yang digunakan Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(34)

26 III.2.6 Studi Lokasi

Dalam pembuatan multimedia interaktif ini menggunakan lokasi-lokasi yang merupakan sering dikunjungi oleh pengunjung bandara pada setiap aktifitas sehari-harinya di bandara. Teknis pembuatan dilakukan melalui penyederhanaan bentuk dari bentuk aslinya serta melakukan penambahan/pengurangan objek bertujuan agar ilustrasi yang dibuat diharapkan lebih mudah dipahami dengan pengkomposisian objek yang baik.

Gambar III.6 Counter Ticketing Bandara Internasional Husein Sastranegara Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Gambar III.7 Counter Ticketing Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(35)

27 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Strategi Perancangan

Teknis media merupakan suatu cara untuk menyampaikan sesuatu pesan yang akan di sampaikan kepada target audiens. Teknis media yang akan di gunakan di perancangan multimedia interaktif offline Bandara Internasioanl Husein Sastranegara ini meliputi :

IV.1.1 Media Utama

Media utama ini media informasi ini akan menggunakan Multimedia interaktif. Teknis pembuatan pada media utama pada “Perancangan Media Informasi Bandara Internasional Husein Sastranegara Melalui Multimedia Interaktif" menggunakan teknik ilustrasi vektor dengan Gaya Vector Isometric yang kemudian diolah di komputer menggunakan Software Adobe Ilustrator dan di aplikasikan ke program Adobe Flash Professional. Adapun tampilan interface perancangan Multimedia interaktif, seperti yang di tampilkan di bawah ini :

Gambar IV.1 Laman Interface Intro Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(36)

28 Gambar IV.2 Laman Interface Home

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Gambar IV.3 Laman Interface Lantai 1 Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(37)

29 Gambar IV.4 Laman Interface Lantai 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Gambar IV.5 Laman Interface Area Parkir Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(38)

30 Gambar IV.6 Laman Interface Area Detail

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015) IV.2 Media Pendukung

Media penunjang yaitu media informasi yang digunakan dalam tahap persuasif, dan digunakan saat berlangsungnya acara-acara pengenalan media informasi ini kepada target audiens. Adapun media penunjang ini yang meliputi :

IV.2.1 Standee

Gambar IV.7 Standee


(39)

31

Standee akan ditempatkan pada pintu masuk ke dalam ruangan bandara, yang

banyak dilalui oleh target audiens sehingga dapat dilihat oleh target audiens. Diharapkan media ini dapat menarik perhatian target audiens dan menumbuhkan rasa ingin tahu pada media informasi dengan menggunakan media interaktif Bandara Internasional Husein Sastranegara.

Teknis produksi : Printing dan Cutting Format : Portrait.

Ukuran : Tinggi 120 cm x lebar 60 cm. Material : Sterefoam dan Stiker Vinyl

IV.2.2 Stiker

Gambar IV.9 Stiker

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Sticker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di tempatkan di mana saja.

Teknis produksi : Printing Format : Landscape. Ukuran : 7 cm x 7 cm. Material : Vinyl


(40)

32 IV.2.3 Tisu

Gambar IV.10 Tisu

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Tisu digunakan karena bisa dibawa kemana saja dan isinya yang berguna. Teknis produksi : Printing

Format : Landscape. Ukuran : 13 cm x 7 cm. Material : Artpaper Tebal

IV.2.4 Kotak Tisu

Gambar IV.11 Kotak Tisu Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(41)

33 Kotak tisu dipergunakan atau diletakan pada tempat-tempat yang strategis, seperti Toilet, Ruang Tunggu dan lain-lain. agar audies mengetahui fasilitas informasi berbentuk multimedia interaktif yang ada di Bandara.

Teknis produksi : Printing dan Cutting Format : Landscape.

Ukuran : 20 cm x 10 cm.


(42)

34 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Adji Sasmita, Sakti. (2012). Penerbangan dan Bandar Udara. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Lankow, Jason. Ritchie, Josh. Crooks, Ross. (2014). Kedasyatan Cara Bercerita Visual. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo

Sejarah Bandara (2013) Bandung: PT. Angkasa Pura II.

Ruslan, Surianto. (2009). Mendesain logo . Jakarta :Kompas Gramedia

Sumber Internet :

Wikipedia. (2014). Pengertian Bandar udara.

Tersedia di : http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara [7 Januari 2015]

Yasin, Sanjaya. (2012). Pengertian Informasi Menurut Para ahli.

Tersedia di : http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-informasi-menurut-para-ahli.html [13 Januari 2015]


(43)

(1)

30 Gambar IV.6 Laman Interface Area Detail

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

IV.2 Media Pendukung

Media penunjang yaitu media informasi yang digunakan dalam tahap persuasif, dan digunakan saat berlangsungnya acara-acara pengenalan media informasi ini kepada target audiens. Adapun media penunjang ini yang meliputi :

IV.2.1 Standee

Gambar IV.7 Standee


(2)

31 Standee akan ditempatkan pada pintu masuk ke dalam ruangan bandara, yang banyak dilalui oleh target audiens sehingga dapat dilihat oleh target audiens. Diharapkan media ini dapat menarik perhatian target audiens dan menumbuhkan rasa ingin tahu pada media informasi dengan menggunakan media interaktif Bandara Internasional Husein Sastranegara.

Teknis produksi : Printing dan Cutting Format : Portrait.

Ukuran : Tinggi 120 cm x lebar 60 cm. Material : Sterefoam dan Stiker Vinyl

IV.2.2 Stiker

Gambar IV.9 Stiker

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Sticker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di tempatkan di mana saja.

Teknis produksi : Printing Format : Landscape. Ukuran : 7 cm x 7 cm. Material : Vinyl


(3)

32 IV.2.3 Tisu

Gambar IV.10 Tisu

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)

Tisu digunakan karena bisa dibawa kemana saja dan isinya yang berguna. Teknis produksi : Printing

Format : Landscape. Ukuran : 13 cm x 7 cm. Material : Artpaper Tebal

IV.2.4 Kotak Tisu

Gambar IV.11 Kotak Tisu Sumber : Dokumentasi Pribadi (2015)


(4)

33 Kotak tisu dipergunakan atau diletakan pada tempat-tempat yang strategis, seperti Toilet, Ruang Tunggu dan lain-lain. agar audies mengetahui fasilitas informasi berbentuk multimedia interaktif yang ada di Bandara.

Teknis produksi : Printing dan Cutting Format : Landscape.

Ukuran : 20 cm x 10 cm.


(5)

34 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Adji Sasmita, Sakti. (2012). Penerbangan dan Bandar Udara. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Lankow, Jason. Ritchie, Josh. Crooks, Ross. (2014). Kedasyatan Cara Bercerita Visual. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo

Sejarah Bandara (2013) Bandung: PT. Angkasa Pura II.

Ruslan, Surianto. (2009). Mendesain logo . Jakarta : Kompas Gramedia

Sumber Internet :

Wikipedia. (2014). Pengertian Bandar udara.

Tersedia di : http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara [7 Januari 2015]

Yasin, Sanjaya. (2012). Pengertian Informasi Menurut Para ahli.

Tersedia di : http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-informasi-menurut-para-ahli.html [13 Januari 2015]


(6)