24
2.2.2.3. Jenis Harga Saham
Harga saham sangatlah bergantung dari berbagai macam faktor, seperti kondisi manajemen perusahaan, pendapatan saat ini, pendapatan
di masa yang akan datang serta lingkungan ekonomi yang mempengaruhi pasar modal. Di samping itu, harga saham juga dipengaruhi faktor-faktor
eksternal seperti perilaku investor, kebijakan pemerintah, masalah- masalah di luar negeri dan sebagainya.
Menurut Widoatmojo 1996:46 harga saham adalah nilai dari penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Dalam
pasar modal terdapat beberapa jenis harga saham yaitu : 1.
Harga Nominal Harga nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh emiten, untuk
menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Harga nominal ini tercantum dalam lembar saham tersebut.
2. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga sebelum harga tersebut dicatat di bursa efek. Besarnya harga perdana ini tergantung dari persetujuan
antara emiten dan penjamin emisi. 3.
Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu ke investor
yang lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa efek.
25
4. Harga Pembukaan
Harga pembukaann adalah harga yang diminta penjual dari pembeli pada saat jam bursa dibuka
5. Harga Penutupan
Harga yang diminta oleh penjual dan pembeli saat akhir hari buka 6.
Harga Tertinggi Harga saham tidak hanya sekali atau dua kali dalam satu hari, tetapi
bisa berkali dan tidak terjadi pada harga saham yang lama. Dari harga-harga yang terjadi tentu ada harga yang paling tinggi pada
satu hari bursa tersebut, harga itu disebut harga tertinggi. 7.
Harga Terendah Harga terendah merupakan kebalikan dari harga tertinggi, yaitu
harga yang paling rendah pada satu hari bursa. 8.
Harga Rata-rata Harga rata-rata merupakan rata-rata dari harga tertinggi dan
terendah. Harga ini bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau tahunan.
2.2.2.4. Indeks Harga Saham
Indeks harga saham menurut Darmadji 2001: 95 merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar
modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi : 1.
Sebagai indikator trend pasar
26
2. Sebagai indikator tingkat keuntungan
3. Sebagai tolak ukur kinerja suatu portofolio
4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif
5. Memfasilitasi berkembangnya produk detivatif.
PT. Bursa Efek Indonesia memiliki 8 macam indeks harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun
elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal. Ke delapan macam indeks tersebut adalah :
1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, menggunakan semua
emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. 2.
Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang termasuk dalam masing-masing sektor.
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan
kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
4. Jakarta Islamic Index JII, menggunakan 30 emiten yang masuk
dalam kriteria syariah dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi.
5. Indeks Kompas 100, menggunakan 100 saham yang dipilih
berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria- kriteria yang telah ditentukan.
6. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam
kriteria papan utama.
27
7. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk
dalam kriteria papan pengembangan. 8.
Indeks Individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten. Seluruh indeks yang ada di BEI menggunakan metode perhitungan
yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat. Perbedaan utama pada masing-masing indeks jumlah emiten dan
nilai dasar yang digunakan untuk penghitungan indeks. Misalnya untuk Indeks LQ45 menggunakan 45 saham untuk perhitungan indeks
sedangkan Jakarta Islamic Index JII menggunakan 30 saham untuk perhitungan indeks.