BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SEJARAH
Pada awal tahun 1818 –1865 Dr IGNAZ SEMMELWEIS menganjurkan
mencuci tangan sebagai langkah untuk mencegah childbed fever. Beliau mempercayai bahwa kasus tersebut dipicu oleh perilaku dokter sendiri. dimana
tingkat kematian lima kali lebih tinggi bagi ibu yang melahirkan di rumah sakit daripada ibu yang melahirkan di rumah sakit. Analisis Semmelweis dari wabah
demam nifas di rumah sakit vast Allgemeine Krankenhaus di Vienna mengungkapkan bahwa desinfektan tangan dapat mencegah penularan infeksi dari
mayat bayi lahir yang sudah meninggal hingga ke ibu yang sedang melahirkan. Oleh karena itu, pada tanggal 15 Mei 1847, beliau meminta semua mahasiswa
kedokteran untuk mencuci tangan mereka dengan diklorinasi kapur sebelum membantu dalam melahirkan bayi, yang kemudian memberikan hasil dramatis
iaitu kematian pasca bersalin jatuh lima kali lipat ISPC 2007.
2.2. Definisi
Air bersih, air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk diminum serta untuk pemakaian lainnya misalnya cuci tangan dan
pembersihan alat-alat medis karena telah memenuhi standar kesehatan masyarakat. Standar tersebut meliputi pembebasan mikroorganisme, seperti
bakterimisalnya koliform feses dan Eskerisia koli, parasit misalnya Giardia lamblia dan virus misalnya hepatitis A atau E kekeruhan rendah keruh karena
partikel atau kontaminasi lain dan tingkat minimum disinfektan, bahan kimia inorganic dan organic serta bahan radioaktif. Paling sedikit, air bersih harus bebas
dari mikroorganisme dan jernih Prawirohardjo, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2.1 Panduan Penggunaan Air Bersih Disinfeksi CDC 2000
penggunaan filtrasi Dianjurkan
Alternatif Konsentrasi
Klorin ppm
Konsentrasi Klorin
Diminum, ORS rehidrasi oral
+ Dididihkan
Klorinasi 1
0,0001
Keadaan Darurat
+ Klorinasi
Dididihkan 10
0,001 Medis
Cuci tangan
Peralatan +
Klorinasi -
10 0,001
Cuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Cuci tangan
dengan sabun air sama efektifnya dengan cuci tangan menggunakan sabun anti microba Pereira, Lee dan Wade 1990. Cairan Organik, seperti gliserol, propilen
glikol atau sorbitol, ketika ditambah penggosok dan pelumas tangan akan melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit pecah, pengeringan,
iritasi, dan dermatitis disebabkan karena sering mencuci tangan dengan sabun dan air Prawirohardjo, 2004.
2.3. Bahan Antiseptik atau bahan antimikroba