Analisis Atas Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Dan Kualitas Teknologi Informasi Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai (Survey Pada Account Recvresentative di KPP Wilayah Bandung)

  

ANALISIS ATAS PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI YANG

MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI

(Survey Pada Account Representative di KPP Wilayah Bandung)

Oleh

  

Lilis Widayanti

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

  The General Performance Indicators (GPI) and the Directorate General of Taxation Employees account representative performance is still lacking. The purpose of this study was to obtain results of the study how much the application of the tax administration system that affects the

performance of employees at Regional Account Representative at KPP Bandung and how much quality information technology that affects the

performance of employees at Regional Account Representative at KPP Bandung.

  The population in this study is Account Representative at KPP Bandung area by 99 people. While the sample to be studied was 50 account

representative. The method used is descriptive and verification method. To determine the relationship between the tax administration system with

employee performance and the relationship between the quality of information technology with the performance of employees, then used

statistical tests using analytical tools Structural Equation Model (SEM) with application SmartPLS V.2.0.M3.

  Statistical analysis shows that there is a fairly good relationship with the direction (positive) between the tax administrat ion system with

employee performance. as well as the relationship between the quality of information technology with the performance of employees who

demonstrate a fairly good relationship with the direction (positive). The conclusion of this study is a significant relations hip between the tax

administration system with employee performance and quality of information technology with the performance of employees.

  Keywords: Tax Administration System, Quality of Information Technology, Employee Performance

  Kinerja sebenarnya merupakan konsep yang sangat kompleks, baik definisi maupun pengukurannya yang sering menjadi tantangan bagi

peneliti teori manajemen dan perilaku organisasi, karena bersifat multidimensional (Misail Palagia, Nurdin Brasit, Muh. Yunus Amar, 2012).

Nawawi (dalam Retnaningsih, 2007) menyatakan bahwa kegiatan peningkatan kinerja produktivitas dimulai dengan upaya menumbuhkan

dorongan atau motivasi supaya sukses dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan kesadaran personel yang bersangkutan. Se hingga

pengukuran kinerja hendaknya menginteraksikan dimensi pengukuran yang beragam. Evans dan Berman (2007:447) menyatakan bahwa kinerja

  

dapat dikonseptualisasikan dalam berbagai cara, antara lain adalah berfokus pada outcome performance, atau sejauh mana seorang karyawan

mampu memenuhi tuntutan yang ditetapkan oleh organisasi.

  Masalah yang terjadi dalam kinerja pegawai pajak menurut mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yaitu kurangnya

Indikator Kinerja Umum (IKU) Ditjen Pajak dikarenakan faktor eksternal, contohnya perjanjian waktu pelayanan dalam Direktorat Jenderal Pajak

(DJP) yang hanya mencapai 99,7 persen dari persentase karyawan terhadap kompetensinya (Sri Mulyani Indrawati, 2010).

  Perkembangan era globalisasi sekarang ini ditandai oleh berbagai macam perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sebagai

contoh yang sangat terlihat dan kontras yaitu perkembangan di bidang teknologi yang dari tahun ke tahun juga mengalami perkembangan pesat

(Risal C.Y. Laihad, 2013:45). Teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga

mencakup teknologi telekomunikasi. Di bidang perpajakan khususnya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak telah diimplementasikan arsip

elektronik (Winna Titis Sugihanti, 2011:1). Masih menurut Winna Titis Sugihanti (2011:1-2) bahwa arsip elektronik dimanfaatkan oleh Direktorat

Jenderal Pajak untuk mendokumentasikan semua arsip-arsipnya. Ini merupakan suatu pembaharuan dalam sistem perpajakan yang dilakukan

oleh Direktorat Jenderal Pajak, pelayanan berbasis komputerisasi merupakan salah satu upaya dalam penggunaan Teknologi Informa si yang

tepat untuk memudahkan pelayanan terhadap Wajib Pajak (Herry Susanto, dalam Aldino Gumilar Rahayu, 2012).

  Permasalahan pada kualitas teknologi informasi menurut Zainal A Hasibuan, Wakil Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional (Detiknas) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi belum optimal (Zainal A Hasibuan, 2012). Sistem administrasi memegang peran penting (Siti Kurnia Rahayu, 2010:28). Lebih lanjut menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:28) unit-unit

penting sebagai kunci strategis dalam organisasi pengadministrasian (Kantor Pelayanan Pajak) sebagai operating arms dari pemerintah harus

memiliki sistem administrasi yang tepat. Masih menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:94), sistem administrasi pajak yang baik tidak akan berjalan

dengan lancar untuk mencapai tujuan yang optimal jika di dalam pelaksanaan nya tidak berdasarkan manajemen yang baik. Pelaksa aan

administrasi perpajakan yang baik juga memerlukan ketersediaan pegawai pajak yang berkualitas, terampil, berdedikasi tinggi, memiliki

kemampuan yang telah teruji dalam intelektual dan tentunya memiliki integritas (Siti Kurnia Rahayu, 2010:93).

  Permasalahan yang tejadi salah satunya adalah lemahnya sistem administrasi pajak (Machfud Sidik, 2013). Selain itu administrasi

perpajakan di Indonesia buruk sehingga berimbas pada lemahnya penerimaan negara dari sektor pajak (Anwar Nasution, 2009). Pen eliti

kebijakan ekonomi Perkumpulan Prakarsa, Wiko Saputra pun menilai buruknya sistem administrasi perpajakan di Indonesia (Wiko Saputra,

2015).

  Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Atas Penerapan Sistem

  

Administrasi Perpajakan Dan Kualitas Teknologi Informasi Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai (Survey Pada Account Representative

di KPP Wilayah Bandung)”. Rumusan Masalah

1) Seberapa besar penerapan sistem administrasi perpajakan yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Account Representative di KPP

Wilayah Kota Bandung.

2) Seberapa besar kualitas teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Account Representative di KPP Wilayah Bandung.

  Tujuan Penelitian

1) Untuk mendapatkan hasil kajian seberapa besar penerapan sistem administrasi perpajakan yang mempengaruhi kinerja pegawai pada

Account Representative di KPP Wilayah Bandung.

  

2) Untuk mendapatkan hasil kajian seberapa besar kualitas teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Account

Representative di KPP Wilayah Bandung.

  Kegunaan Penelitian Kegunaan praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada

kinerja pegawai maupun masalah pada kualitas teknologi informasi dan penerapan sistem administrasi perpajakan. Berdasarkan teori yang

dibangun, maka fenomena pada kinerja pegawai dapat diperbaiki melalui kualitas teknologi informasi yang baik sesuai dengan ke butuhan dan

perbaikan sistem administrasi perpajakan.

  Kegunaan akademis dari penelitian ini adalah peneliti melakukan pengembangan ilmu dengan cara memverifikasi apakah konsep

mengenai pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan dan kualitas teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja pegawai. Verifikasi

dilakukan dengan cara pembuktian secara empiris kelapangan. Hasil penelitian ini sebagai pembuktian empiris dari konsep atau teori yang telah

dikaji dan diharapkan dapat menunjukan bahwa kinerja pegawai pajak yang optimal/baik di pengaruhi oleh kualitas teknologi informasi dan

penerapan sistem administrasi perpajakan yang baik.

  2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Sistem Administrasi Perpajakan Sophar Lumbantoruan (1997), dalam Siti Kurnia Rahayu mendefinisikan sistem administrasi perpajakan (Tax Adminsitration) sebagai

cara-cara atau prosedur pengenaan dan pemungutan pajak. Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:93) sistem administrasi pajak dalam arti sebagai

prosedur meliputi antara lain tahap-tahap pendaftaran Wajib Pajak, penetapan pajak, pembayaran pajak, pelaporan pajak dan penagihan pajak.

  Menurut Abdul Rahman (2010 : 183), bahwa sistem administrasi pajak dalam arti sempit adalah:

Penatausahaan dan pelayanan terhadap kewajiban-kewajiban dan hak-hak Wajib Pajak, baik penatausahaan dan pelayanan

tersebut dilakukan di kantor fiskus maupun di kantor Wajib Pajak. Yang termasuk dalam kegiatan penatausahaan (clerical works)

adalah Pencatatan (recording), Pengelolaan (Classifying), Penyimpanan (filling). ndikator sistem administrasi perpajakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:94) adalah: 1) Perencanaan (planning);

  2) Pengorganisasian (Organizing); 3) Pelaksanaan (Actualing); 4) Pengawasan (Controlling).

  Kualitas Teknologi Informasi Williams, Sawyer dalam Abdul Kadir (2009:2) mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.

  Menurut Deni Darmawan (2013:17) menyatakan bahwa teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunannya adalah teknologi dan

informasi. Maka yang dimaksud dengan teknologi informasi yang berkualitas merupakan hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian

informasi dari pengirim ke penerima sehingga: 1) Lebih cepat; 2) Lebih luas sebarannya; 3) Lebih lama penyimpanannya.

  Indikator kualitas teknologi informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Deni Darmawan (2013:17) adalah sebagai berikut: 1) Mudah untuk digunakan; 2) Bekerja lebih cepat; 3) Luas sebarannya; 4) Lebih akurat; 5) Membuat pekerjaan lebih mudah.

  Kinerja Pegawai Definisi kinerja menurut Anwar Prabu (2013:67) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

  Sedangkan menurut Sedarmayanti (2011:260) menyatakan bahwa:

Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu

organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur

(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Indikator kinerja pegawai yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Anwar Prabu (2013:97) sebagai berikut: 1) Kualitas

  Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ke terampilan dan kemampuan karyawan. 2) Kuantitas Merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 3) Efisiensi dalam melaksanakan tugas. 4) Tanggung jawab.

  Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:114) menyatakan bawha sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap kinerja pegawai se bagai berikut:

Diharapkan kedepannya DJP dengan sistem administrasi perpajakan modern akan dapat didukung oleh sistem SDM yang berbasis

kompetensi dan kinerja.

  

Teori di atas didukung oleh beberapa hasil penelitian, salah satunya adalah hasil penelitian menurut Moch. Fatkur Fadhilah, et al.,

(2014) menyatakan bahwa penerapan Reformasi Administrasi Perpajakan berpengaruh terhadap Kinerja Fiskus secara simultan.

  Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai.

  Menurut Marimin et al., (2006:25) menyatakan bahwa kualitas teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebagai berikut:

Keberadaan sistem informasi atau teknologi informasi harus memiliki citra yang baik dimata seluruh karyawan yang ada dalam

organisasi tersebut. Strategi yang paling efektif adalah dengan cara membantu para karyawan didalam perusahaan untuk

meningkatkan kinerjanya melalui penggunaan teknologi informasi ,karena hal ini lah yang merupakan misi utama dari keberadaan

sistem informasi di suatu organisasi. Keberadaan teknologi informasi ditunjukan untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM

(employees empowerment). Teori di atas didukung oleh beberapa hasil penelitian, salah satunya adalah hasil penelitian menurut Penelitian dari Mohammad Dian Fajri (2011) juga menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

  H 2 : Kualitas Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai.

  3. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode verifikatif digunakan untuk mengu ji hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik yaitu Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model/SEM) berbasis variance atau

yang lebih dikenal dengan Partial Least Square (PLS). Pertimbangan menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan alasan bahwa variabel

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten (tidak terukur langsung) yang dapat diukur berdasarkan pada indi kator-

indikatornya (variable manifest), serta secara bersama-sama melibatkan tingkat kekeliruan pengukuran (error).

  Data primer dalam penelitian ini adalah hasil jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Responden dari penelitian ini adalah Account

Representative di Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Bandung. Populasi sasaran yang diambil dalam penelitian ini adalah Account Representative

di Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Bandung yaitu sebanyak 99 Account Representative. Maka jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 50 Account

Representative.

  Analisis deskriptif menggunakan persentase skor aktual. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah

diajukan. Analisis verifikatif dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance

atau yang lebih dikenal dengan nama Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS V.2.0.M3. Model persamaan strukturan

berbasis variance (PLS) mampu menggambarkan variabel laten (tak terukur langsung) dan diukur menggunakan indikator-indikator (variable

manifest).

  4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Desktiptif Hasil analisis Desktiptif tanggapan responden pada variabel sistem administrasi perpajakan pada Account Representative di Kantor

Pelayanan Pajak Wilayah Bandung diukur dengan empat indikator, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

  

(actualing) dan pengawasan (controlling) . Hasil tanggapan responden menunjukkkan bahwa sistem administrasi perpajakan pada Account

Representative di Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Bandung berada dalam kategori baik, artinya penelitian di lapangan menunjukkan bahwa

  

bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan pada Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak di wilayah Bandung sudah

diterapkan dengan baik.

  Tanggapan responden pada variabel kualitas teknologi informasi pada Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Wilayah

Bandung diukur dengan lima indikator, yaitu mudah untuk digunakan (ease to use), bekerja lebih cepat (work more quickly), luas sebarannya,

lebih akurat, dan membuat pekerjaan lebih mudah (makes job easier). Hasil tanggapan responden menunjukkkan bahwa kualitas teknologi

informasi di Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Banudng berada dalam kategori baik, hal ini menunjukan bahwa kualitas teknologi informasi pada

account representative di KPP Wilayah Bandung dapat dikatakan baik.

  Tanggapan responden pada variabel kinerja pegawai pada Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Bandung diukur

dengan empat indikator, yaitu kualitas, kuantitas, efisiensi dalam melaksanakan dan tanggung jawab. Hasil tanggapan responden menunjukkkan

bahwa kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Bandung berada dalam kategori baik, hal ini menunjukan bahwa kinerja pegawai

pada account representative di KPP Wilayah Bandung dapat dikatakan baik.

  Hasil Analisis Verifikatif 1) Hasil Pengujian Kecocokan Model Pengukuran (Outer Model) Keempat indikator sistem administrasi perpajakan sudah valid dan reliabel dalam merefleksikan variabel laten sistem administrasi

perpajakan. Hasil bobot faktor (loading factor) menunjukkan bahwa indikator pengawasan (controlling) paling kuat dalam merefleksikan variabel

laten sistem administrasi perpajakan, sebaliknya indikator pelaksanaan (actualing) paling lemah dalam merefleksikan variabel laten sistem

administrasi perpajakan.

  Kelima indikator kualitas teknologi informasi sudah valid dan reliabel dalam merefleksikan variabel laten kualitas teknologi informasi. Hasil

bobot faktor (loading factor) menunjukkan bahwa indikator membuat pekerjaan lebih mudah (makes job easier) paling kuat dalam merefleksikan

variabel laten kualitas teknologi informasi, sebaliknya indikator mudah untuk digunakan (ease to use) paling lemah dalam merefleksikan variabel

laten kualitas teknologi dengan.

  Keempat indikator kinerja pegawai sudah valid dan reliabel dalam merefleksikan variabel laten Kepatuhan Formal Perpajakan. Hasil bobot

faktor (loading factor) menunjukkan bahwa indikator kuantitas paling kuat dalam merefleksikan variabel laten kinerja pegawai, sebaliknya

indikator efisiensi dalam melaksanakan paling lemah dalam merefleksikan variabel laten kinerja pegawai.

  Nilai koefisien korelasi sistem administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai sebesar 0,659 dan termasuk ke dalam kriteria korelasi

sedang atau cukup dan hubungan positif. Artinya sistem administrasi yang baik akan diikuti dengan kinerja pegawai yang baik pula. Nilai

2

koefisien determinasi (R ) sistem administrasi perpajakan yang mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 26,4% atau 0,264 dan termasuk ke

dalam kriteria determinasi sedang atau cukup, sisanya sebesar 73,6% merupakan faktor-faktor yang tidak diteliti.

  Nilai koefisien korelasi kualitas teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 0,696 dan termasuk ke dalam kriteria

korelasi dancukup hubungan positif. Artinya kualitas teknologi informasi yang baik akan diikuti dengan kinerja pegawai yang b aik pula. Nilai

2

koefisien determinasi (R ) Kualitas teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 33,5% dan termasuk ke dalam kriteria

determinasi sedang/cukup, sisanya sebesar 66,5%% merupakan faktor-faktor yang tidak diteliti.

  Hasil Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis pertama dilakukan melalui uji hipotesis statistik sebagai berikut:

  

H : Penerapan sistem administrasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Account Representative di KPP wilayah

Bandung.

H : Penerapan sistem administrasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Account Representative di KPP wilayah

1 Bandung.

  Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai thitung korelasi sistem administrasi perpajakan terhadap kinerja pegawai sebesar 4,625 lebih

besar dari ttabel 1,645. Karena nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel, maka diputuskan untuk menolak H0, sehingga H1 diterima.

Jadi berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Account

Representative di KPP Wilayah Bandung.

  Untuk menguji hipotesis kedua dilakukan melalui uji hipotesis statistik sebagai berikut: H : Kualitas teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Account Representative di KPP wilayah Bandung. H 1 : Kualitas teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Account Representative di KPP wilayah Bandung.

  Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t hitung korelasi kualitas teknologi informasi terhadap kinerja pegawai sebesar 6,987 lebih besar dari t tabel 1,645. Karena nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel , maka diputuskan untuk menolak H , sehingga H 1 diterima. Jadi

berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa kualitas teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Account

Representative di KPP Wilayah Bandung.

  Pembahasan Hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa sistem administrasi perpajakan berpengaruh

terhadap kinerja pegawai dengan besar pengaruh sebesar 26,4%. Artinya sistem administrasi perpajakan memberikan kontribusi pengaruh

sebesar 26,4% terhadap kinerja pegawai, sedangkan Sisanya sebesar 73,6% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti misalnya seperti

pelayanan.

  Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa Sistem Administrasi Perpajakan adalah elemen-elemen atau bagian dari

proses atau prosedur hukum yang legal yang meliputi pengenaan atau pemungutan pajak, tahap-tahap pendaftaran Wajib Pajak, penetapan

pajak, pembayaran pajak, pelaporan pajak dan penagihan pajak. Diharapkan kedepannya DJP dengan sistem administrasi perpajakan modern

akan dapat didukung oleh sistem SDM yang berbasis kompetensi dan kinerja (Siti Kurnia Rahayu (2010:114). Selain itu, didukung oleh hasil

penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sistem administrasi

perpajakan yang baik dapat mempengaruhi kinerja pegawai. (Moch. Fatkur Fadhilah, et al., 2014; Herry Sumardjito, 2012; Muzainah Mansor,

2010).

  Hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa kualitas teknologi informasi berpengaruh

terhadap kinerja pegawai dengan besar pengaruh sebesar 33,5%. Artinya sistem administrasi perpajakan memberikan kontribusi pengaruh

sebesar 33,5% terhadap kinerja pegawai, sedangkan Sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

  Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa perkembangan internet sebagai salah satu bagian dari ICTs (Information

and Communication Technologies) menjadi salah satu alat atau sarana yang sangat powerfull bagi pemerintah untuk meningkatkan kinerja

administrasi publiknya (Haula dan Edi, 2011:6). serta didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa kualitas teknologi

informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Kualitas teknologi informasi yang baik dapat meningkatkan kinerja pegawai

(Yves-C. Gagnon and Jocelyne Dragon, 1998; Anton Hariyanto Fajri, Mohammad Dian Fajri).

  5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1) Penerapan Sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap Kinerja pegawai, yang berarti semakin baik sistem administrasi

perpajakan maka semakin baik pula kinerja pegawai.

2) Kualitas teknologi informasi berpengaruh terhadap Kinerja pegawai, yang berarti semakin baik kualitas teknologi informasi maka semakin

baik pula kinerja pegawai.

  Saran Saran Operasional

1) Untuk meningkatkan sistem administrasi perpajakan yang belum optimal maka peneliti memberikan saran operasional yaitu dengan

memperbaiki pelaksanaan (Actualing) sistem administrasi perpajakan dengan cara melakukan sosialisasi kepada semua pegawai agar pelaksanaannya tersebut dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan atau target yang ingin diperoleh, untuk meningkatkan Pengawasan (Controlling) dalam Sistem Administrasi Pepajakan, maka disarankan melakukan pengawasan secara berkesinambungan atau terus menerus. Selanjutnya dapat dilakukan dengan meningkatkan perencanaan yang sesuai dengan tujuan (target) perusahaan, dan terak hir disarankan untuk melakukan pengorganisasian yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh KPP.

2) Untuk meningkatkan kualitas teknologi informasi yang masih belum dikatakan baik maka peneliti memberikan saran operasional yaitu

dengan memperluas sebarannya agar dapat menjangkau semua kalangan dengan cara melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, meningkatkan kualitas teknologi informasi agar lebih akurat dengan cara selalu melakukan upgrade atau pembaharuan te rhadap teknologi informasi yang digunakan, membuat agar teknologi informasi bekerja lebih cepat (work more quickly) yaitu dengan cara pihak DJP meminimalkan tingkat error server atau pun hang dengan cara selalu rutin mengecek dan merawat teknologi informasi tersebut. D an untuk meningkatkan kualitas teknologi informasi agar dapat mudah untuk digunakan dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan, sosialisasi atau memberi pengarahan kepada pegawai. Selanjutanya dapat meningkatkan kualitas teknologi informasi dengan membuat pekerjaan lebi h mudah (makes job easier), yaitu dengan cara melakukan sosialisasi atau pelatihan kepada para pegawai mengenai bagaimana cara untuk menggunakan teknologi informasi agar dapat membuat pekerjaan lebih mudah.

  Saran Akademis Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama dengan menambahkan indikator yang tidak

digunakan dalam penelitian ini. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian yang sama yaitu SEM PLS, tetapi dengan unit

analisis, populasi, dan sampel yang digunakan berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung dan memperkuat teori dan konsep yang

telah dibangun sebelumnya baik oleh peneliti maupun peneliti-peneliti terdahulu.

  DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. 2009. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta. Penerbit Andi.

  

Abdul Rahman. 2010. Panduan Pelaksanaan Administrasi Perpajakan untuk Karyawan, Pelaku Bisnis dan Perusahaan. Bandung. Nuansa

Cendekia.

  

Aldino Gumilar Rahayu. 2012. Pengaruh Teknologi Informasi (Pendekatan Technology Acceptance Model) dan e-filling terhadap User

satisfaction (Survey pada Wajib Pajak Badan di Wilayah KPP Madya Bandung). Bandung. Universitas Komputer Indonesia.

Anton Hariyanto. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi, Sistem Manajemen Mutu, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajemen

  Akademi Sekretari Dan Manajemen Don Bosco. E-journal on-line Anwar Nasution. 2009. BPK: Administrasi Buruk, Setoran Pajak Rapuh. Melalui < http://bisnis.news.viva.co.id> Anwar Prabu Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Remaja Rosdakarya.

  Berman, B., and Evans, J.R. 2007. Retail Management : a strategic approach, tenth Edition. New Jersey. Pearson Education. Deni Darmawan. 2013. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teori dan Aplikasi. Bandung: Rosda. Haula Rosdiana dan Edi Slanmet Irianto. 2011. Panduan Lengkap: Panduan Lengkap, Tata Cara Perpajakan di Indonesia. Jakarta: Visimedi.

Herry Sumardjito. Pengaruh reformasi perpajakan terhadap kinerja pegawai pajak dan implikasinya terhadap penerimaan pajak (kasus pada:

kantor wilayah direktorat jenderal pajak jakarta khusus).Bogor.Institut Pertanian Bogor. E-journal on-line

  Marimin, Hendri Tanjung, Haryo Prabowo. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo.

Misail Palagia, Nurdin Brasit, Muh. Yunus Amar. 2012. Remunerasi, Motivasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor

Pajak. Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 73 – 78. Makassar. Universitas Hasanuddin.

  

Moch. Fatkur Fadhilah, Sudjana, Nuzula. 2014. Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kinerja Fiskus (Studi pada Fiskus

(Pegawai Pajak) KPP Pratama Batu). Palembang. Universitas Brawijaya. E-journal on-line

  

Mohammad Dian Fajri. 2011. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Konsultan Konstruksi Di

Surakarta. E-journal on-line

  

Muzainah Mansor. 2010. Performance Management For A Tax Administration: Integrating Organisasional Diagnosis To Achieve Systemic

Congruence. E-journal on-line

  

Retnaningsih, Sudarwanti. 2007. Analisis Pengaruh Keadilan Kompensasi, Peran Kepemimpinan, dan Kepuasan Kerjaterhadap Komitmen

Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: Pada Sentral Pengolahan Pos Semarang). Semarang. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. E-journal on-line

Risal C.Y. Laihad. 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-Filing Wajib Pajak di Kota Manado. Jurnal EMBA Volume 1,

Nomor 3, September 2013. pp44-51. E-journal on-line

Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan

Kerjanya Cetakan Ketiga. Bandung: Mandar Maju.

  Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia : Konsep & Aspek Formal. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sri Mulyani Indrawati. 2010. Menkeu: Bea Cukai Lebihi Target Pajak Kurang Memuaskan. Melalui Wiko Saputra. 2015. Sistem Administrasi Rumit, Bikin Orang Malas Bayar Pajak. Melalui < http://ekonomi.metrotvnews.com/>

Winna Titis Sugihanti. 2011. Aalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-filling.

  Semarang.Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Yves-C Gagnon and Jocelyne Dragon. The impact of technology on organizational performance. Optimum: The Journal of Public Sector

Management, vol. 28, no. 1, pp. 19-31, 1998. E-journal on-line Zainal A Hasibuan. 2012. Pemanfaatan Teknologi Informasi Belum Optimal. Melaui

  Daftar Riwayat Hidup Data Pribadi

  Nama : Lilis Widayanti Tempat, Tanggal /Lahir : Bandung, 10 Maret 1993 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status : Belum Menikah Kebangsaan : Indonesia Alamat Tinggal : Kp. Kabuyutan Rt/Rw 04/01 Desa/Kec.

  Pasirjambu Kab. Bandung Email

   Data Pendidikan

  Tahun Ajaran Pendidikan Jurusan 1999 - 2005 SD Negeri Pasirjambu III 2005 - 2008 SMP Negeri 1 Pasirjambu 2008 - 2011 SMK Penida 1 Katapang Akuntansi 2011 - sekarang Universitas Komputer

  Indonesia (UNIKOM) Akuntansi S1

  

ANALISIS ATAS PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI

PERPAJAKAN DAN KUALITAS TEKNOLOGI

  

INFORMASI YANG MEMPENGARUHI KINERJA

PEGAWAI

Survei pada

  

( Account Representative di KPP Wilayah Bandung )

ANALYSIS SYSTEM IMPLEMENTATION OF TAX

ADMINISTRATION AND QUALITY INFORMATION TECHNOLOGY

AFFECTING PERFORMANCE OF EMPLOYEES

  

(Survey on Account Representative in Region Bandung Small Taxpayers Office)

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi oleh:

  Nama : Lilis Widayanti NIM : 21111018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  Halaman LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ABSTRACT .............................................................................................. iv ABSTRAK ................................................................................................ v KATA PENGANTAR .............................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

  1 1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................

  1 1.2 Identifikasi Masalah ...........................................................

  9 1.3 Rumusan Masalah ..............................................................

  9 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................

  10 1.5 Kegunaan Penelitian ...........................................................

  10 1.5.1 Kegunaan Praktis ......................................................

  10 1.5.2 Kegunaan Akademis ................................................

  11 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

  2.1.1 Sistem Administrasi Perpajakan ...............................

  11 2.1.1.1 Sistem ...........................................................

  11 2.1.1.2 Administrasi .................................................

  14 2.1.1.4 Sistem Administrasi Perpajakan ..................

  15 2.1.1.4 Indikator Sistem Administrasi Perpajakan ..

  16 2.1.2 Kualitas Teknologi Informasi ...................................

  22 2.1.2.1 Teknologi .....................................................

  22 2.1.2.2 Informasi ......................................................

  23 2.1.2.3 Teknologi Informasi ....................................

  24 2.1.2.4 Kualitas ........................................................

  25 2.1.3.1 Kualitas Teknologi Informasi ......................

  25 2.1.2.6 Indikator Kualitas Teknologi Informasi ......

  26 2.1.3 Kinerja Pegawai .......................................................

  26 2.1.3.1 Indikator Kinerja Pegawai ...........................

  27 2.2 Kerangka Pemikiran ...........................................................

  28

  2.2.1 Analisis Atas Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai .....................

  30

  2.2.2 Analisis Atas Kualitas Teknologi Informasi yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai .......................................................

  32 2.3 Hipotesis Penelitian ............................................................

  34

  3.2 Operasionalisasi Variabel ...................................................

  36 3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ....................

  42 3.4 Populasi, Sampel dan Tempat Serta Waktu Penelitian ......

  44 3.4.1 Populasi ....................................................................

  44 3.5.1 Penarikan Sample .....................................................

  45 3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................

  47 3.4.3.1 Tempat Penelitian .........................................

  47 3.4.3.2 Waktu Penelitian ..........................................

  47 3.5 Metode Pengujian Data ......................................................

  48 3.5.1 Uji Validitas .............................................................

  48 3.5.2 Uji Reabilitas ............................................................

  49 3.1 Metode Analisis Data .........................................................

  50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ....................................................................

  72 4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif .........................................

  79

  4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Sistem Administrasi Perpajakan (X1) ...........................................

  79

  4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Teknologi Informasi (X2) ............................

  85

  4.1.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai (Y) .................................................

  92

  Perpajakan dan Kualitas Teknologi Informasi yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai .........

  96

  4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis ....................................... 104

  4.2 Pembahasan ........................................................................ 108

  4.2.1 Analisis Atas Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai ................................................................... 108

  4.2.2 Analisis Atas Kualitas Teknologi Informasi yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai .................... 111

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ......................................................................... 115

  5.2 Saran ................................................................................... 115

  5.2.1 Saran Operasional ................................................... 115

  5.2.2 Saran Akademis ....................................................... 117

  

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 126

  Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. 2009. Pengenalan Teknologi Informasi.

  Yogyakarta. Penerbit Andi.

  Abdul Kadir. 2014. Pengenalan Sistem Informasi (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi. Abdul Rahman. 2010. Panduan Pelaksanaan Administrasi Perpajakan untuk Karyawan, Pelaku Bisnis dan Perusahaan. Bandung. Nuansa Cendekia. Agus raharjo. 2012. Cyber Crime Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi. Bandung : Citra Aditya Bakti. Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

  Yogyakarta: Graha Ilmu. Aldino Gumilar Rahayu. 2012. Pengaruh Teknologi Informasi (Pendekatan

  Technology Acceptance Model) dan e-filling terhadap User satisfaction (Survey pada Wajib Pajak Badan di Wilayah KPP Madya Bandung).

  Bandung. Universitas Komputer Indonesia. Andi Wijayanto. Andika Satriyo. 2010. Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap

  Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Setiabudi Satu. Jakarta. Universitas Pembangunaan Nasional

  Veteran. E-journal on-line Anton Hariyanto. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi, Sistem Manajemen

  Mutu, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajemen Akademi Sekretari Dan Manajemen Don Bosco. E-journal on-line

   Anwar Prabu Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Remaja Rosdakarya.

  Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.

  Bandung: Penerbit Refika Aditama. Anwar Nasution. 2009. BPK: Administrasi Buruk, Setoran Pajak Rapuh. Melalui

  < http://bisnis.news.viva.co.id> Aris Wardhana. 2014. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

  Universitas Widyatama. E-journal on-line

  Berman, B., and Evans, J.R. 2007. Retail Management : a strategic approach, tenth Edition. New Jersey. Pearson Education. Chaizi Nasucha. 2005. Reformasi Administrasi Publik, Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. D Gefen, D Straub. 2005 Davis F.D. 1989. Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use of Information Technology. Management Information System Quarterly, 13(3): 319-340. Delli Maria. 2014. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

  Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandar Lampung. Jurusan Akuntansi

  Fakultas Ekonomi. Informatics & Business Institute Darmajaya. Lampung. E-journal on-line <http://jurnal.darmajaya.ac.id/>

Dokumen yang terkait

Korelasi Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dengan Kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan

1 19 137

Pengaruh kualitas pelayanan dan sistem administrasi perpajakan modern implikasinya terhadap kepuasan wajib pajak (survey pada KPP Madya Bandung)

2 11 137

Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan dan Kinerja Account Representative Terhadap Tingkap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada 5 KPP di Wilayah Kota Bandung)

0 13 34

Account Representative Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Bandung Karees

5 76 84

Analisis Atas Kualitas Teknologi Informasi Dan Kualitas Pemeriksa Pajak Terhadap Peningkatan Kualitas Pelaksanaan pemeriksaan Pajak Rutin (Survey Pada Pemeriksa Pajak Di 7 KPP Pratama Wilayah Kota Bandung)

0 14 34

pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Implementasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dan Implikasinya Terhadap KInerja Pegawai (Survey Pada KPP Pratama Di Wilayah Bandung)

0 29 26

Pengaruh Kinerja Account Representative Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada KPP Di Wilayah Bandung)

10 77 193

Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pajak dan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survey Pada Wajib Pajak Badan di KPP Madya Bandung)

7 67 102

Pengaruh Kinerja Account Representative dan Kualitas Pemeriksaan Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Perpajakan (Survey pada 5 KPP di Wilayah Kota Bandung)

3 31 34

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI MEMPENGARUHI KINERJA APARAT UNIT-UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI MEMPENGARUHI KINERJA APARAT UNIT-UNIT PELAYANAN PUBLIK (Survey pada Pegawai Pemerintah Daerah di Kabupaten Magelang).

0 1 14