2.3. Keluaran Perinatal
Masalah utama berkaitan dengan keluaran perinatal adalah angka mortalitas yang tinggi, IUGR intrauterine growth restriction, dan meningkatnya
morbiditas neonatus karena persalinan prematur. Menurut Sibai 2005 beberapa komplikasi preeklampsia pada perinatal yaitu prematuritas 15-67,
pertumbuhan janin terhambat 10-25, cedera hipoksia-neurologik 1, kematian perinatal 1-2, dan morbiditas kardiovaskular jangka panjang yang
berhubungan dengan BBLR fetal origin adult disease. Faktor utama yang berperan pada keluaran perinatal yang buruk adalah
insufisiensi uteroplasental, solusio plasenta, dan masa gestasi yang pendek. Juga ditekankan bahwa tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh ibu, misalnya
derajat hipertensinya, proteinuria yang meningkat, atau adanya sindrom HELLP, juga memberi pengaruh pada keluaran perinatal.
Proteinuria yang berat, meskipun tidak menjadi penanda tunggal keluaran perinatal yang buruk, telah diketahui berkaitan dengan preeklampsia yang muncul
lebih awal dan persalinan pada usia gestasi yang lebih dini, yang memperburuk komplikasi pada neonatus. Sindrom HELLP berkaitan dengan morbiditas dan
mortalitas maternal yang meningkat; angka kematian perinatal yang tinggi 200 - 400 dalam 1000 kelahiran; dan meningkatnya insidens dari solusio plasenta,
distres fetus, dan IUGR.
Mortalitas
Mortalitas perinatal berkisar antara 591000 kelahiran di negara-negara berkembang hingga 3001000 kelahiran di negara dengan pendapatan rendah.
Pada preeklampsia berat dini yang muncul pada usia gestasi 24-34 minggu, angka kematian lebih dari 2001000 kelahiran dan lebih tinggi lagi pada preeklampsia
berat yang muncul pada usia gestasi kurang dari 24 minggu, yakni lebih dari 8001000 kelahiran. Mortalitas perinatal meningkat pada bayi yang mengalami
asfiksia ataupun IUGR. Angka lahir mati stillbirth pada preeklampsia diperkirakan antara 9-
511000 kelahiran. Berdasarkan data Riskesdas 2007, hipertensi maternal menjadi
Universitas Sumatera Utara
penyebab utama lahir mati di Indonesia, yakni 23,6 dari 75 kasus lahir mati pada tahun tersebut.
IUGR Intrauterine Growth Restriction PJT Pertumbuhan Janin
Terhambat
Komplikasi ini merupakan masalah yang paling banyak diperhatikan. Meskipun hubungan antara IUGR dan preeklampsia masih kontroversial, insidens
bayi yang kecil untuk masa kehamilan KMK cukup tinggi, berkisar antara 15- 50.
Prematuritas
Preeklampsia merupakan salah satu indikasi paling sering untuk persalinan prematur sehingga angka bayi prematur tinggi untuk kasus ini. Prematuritas pada
dasarnya berpengaruh pada mortalitas dan morbiditas neonatus, dan bayi-bayi prematur yang lahir dari wanita dengan preeklampsia merupakan masalah utama
karena bukti-bukti kuat menunjukkan bahwa bayi-bayi ini terpajan dengan stres oksidatif yang tinggi, yang diketahui terlibat dalam patogenesis penyakit-penyakit
serius pada neonatus.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep