1.1.1.4 Penggunaan Hasil Survey EHRA Untuk Penyusunan Rencana Induk Air Limbah
Gambaran kondisi jamban dan kondisi saluran air rumah tangga adalah 2 variabel penting yang bias digunakan untuk menjustifikasi kepentingan Investasi pengelolaan air limbah Kota Bogor. Penilaian resiko
kesehatan EHRA telah digunakan untuk pengembangan prioritas penilaian untuk masing-masing Kelurahan, hal ini berdasarkan tingkat resiko kesehatan dan kondisi jamban dan air limbah diwilayah
tersebut sebagai variable utama. Prioritas tersebut akan sangat berguna untuk rencana system air limbah dan pilihan teknologi yang diterapkan di suatu wilayah.
1.1.1.5 Studi DED Intensifikasi IPAL Tegal Gundil
Disusun oleh PT SCM Tirta Utama, tahun 2010 Maksud studi adalah untuk mereview kembali sistem yang ada,disesuaikan dengan kondisi saat ini
sehingga dihasilkan IPAL yang dapat difungsikan secara optimal Perencanaan sistem pengolahan berupa: pre-treatment untuk menghilangkan partikel-partikelbenda
kasar yang terbawa aliran dan tangki ekualisasi untuk meningkatkan homogenitas air buangan secara kualitas maupun kuantitas iiBiodigester dengan komponen sistem bak pengendap, zona anaerob,
zona aerob, diffuser pump dan sludge pump. Debit direncanakan 3 literdetik dengan waktu kontak Td selama 8 jam. Effluent diharapkan memiliki
nilai BOD 24 mgl dan TSS 50 mgl Rencana Anggaran Biaya Rp 2,2 milyar untuk penambahan kapasitas 350 SR Rp 6,2 jutakk
1.1.1.6 Studi DED Pengembangan Perpipaan Air Limbah Kel Bantarjati
Disusun oleh PT Daya Cipta Mandiri, Tahun 2010. Maksud studi adalah menyusun rancangan rinci pengembangan jaringan perpipaan air limbah untuk
optimalisasi IPAL Tegal Gundil. Dasar perhitungan dimensi pipa meliputi i air yang mengalir berupa air buangan domestik iijumlah
rumah yang dilayani 350 rumah iii 1 rumah terdiri dari 5 penghuni iv total penduduk dilayani 1750 orang v kebutuhan air minimum 150 ltroranghari vi air buangan 80 dari air bersih.
Pipa persil menggunakan PVC dengan profil bulat lingkaran. Debit puncak 0.51 literdetik,diameter pipa 4”.
Pipa Utama diameter 8” dengan debit puncak buangan 89,11 literdetik. Rencana Anggaran Biaya Rp 2,5 milyar
1.1.1.7 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005 - 2025
Pengembangan Pengelolaan Air Limbah masuk dalam arah pembangunan jangka panjang tahun 2005 – 2025 dalam kelompok mewujudkan kota yang bersih, indah, tertib dan nyaman BERIMAN dengan
sarana prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan Pembangunan di bidang fisik dan prasarana diarahkan pada mewujudkan pembangunan sistem
penyediaan air minum dan sanitasi, listrik, gas serta sarana informasi telekomunikasi modern untuk menunjang terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kegiatan perkotaan melalui peningkatan
kuantitas dan kualitas layanan jaringan utilitas kota yang dilakukan secara terpadu. Rencana Pengelolaan Air Limbah Kota Bogor merupakan bagian dari misi 2 Pemerintah Kota yaitu
”Mewujudkan kota yang bersih dengan sarana dan prasarana transportasi yang berkualitas”. Program Pengembangan Air limbah masuk dalam urusan pekerjaan umum dalam Program
Pembangunan Daerah, dengan sasaran program i Optimalisasi IPAL Tegal Gundil ii Pembangunan
277184BA01MMIMMI12A 29 March 2011 P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
6
1.1.3 Studi DED Intensifikasi IPAL Tegal Gundil dan DED Pengembangan Jaringan
1.1.4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010 – 2014
not found
IPAL Baru FS, AMDAL, DED, pembebasan lahan, konstruksi fisik iii Penambahan truk tinja dan iv penyediaan tangki septik komunal.
Prioritas pembangunan diprioritaskan sebagai kelanjutan pembangunan pada perioda sebelumnya yaitu i transportasi ii Kemiskinan iii Kebersihan dan iv Pedagang Kaki Lima
Pengelolaan Air Limbah Kota Bogor membutuhkan suatu perencanaan induk yang matang sehingga tidak hanya mengakomodir persoalan yang saat ini terjadi tetapi juga mengantisipasi permasalahan
yang akan dapat terjadi , hal tersebut harus tersusun dalam Rencana IndukMaster Plan Pengelolaan Air Limbah.
Pada Aspek Kelembagaan perlu restrukturisasi reorganisasi sehingga tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan air limbah dapat dilaksanakan lebih singkron dalam satu koordinasi yang didalamnya juga
memperjelas hubungan kerjamekanisme dengan pihak-pihak stakeholder terkait. Untuk sanitasi sistem on-site perlu distandarisasi sehingga layaksecara teknis dan kesehatan
lingkungan juga perlu dikembangkan sistem-sistem komunal khususnya untuk kawasan-kawasan kumuh atau kawasan lingkungan yang buruk seperti MCK dan Septik Tank Komunal.
Untuk sanitasi sistem off site perlu dikembangkan sistem teknologi yang tidak hanya tepat guna tetapi juga efisien efektif , baik untuk IPAL dan IPLT serta penentuan lokasi yang cocok sehingga tepat
sasaran dan memiliki kapasitas yang seimbang dengan biaya pengoperasian dan pemeliharaan. Pada aspek pembiayaan perlu dikembangkan sistem teknologi yang terjangkau oleh masyarakat dan
mekanisme pembiayaan yang jelas baik dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran serta perlu peningkatan sumber-sumber pembiayaan lain terutama yang berasal dari investasi atau perlibatan
swasta. Untuk aspek peraturanperundangan perlu disusun suatu peraturan daerah tentang pengelolaan air
limbah yang didalamnya mengatur tentang perlibatan swasta, investasi dan masyarakat juga sanksi- sanksi yang mengikat dan dapat dipidanakan juga mekanisme pengawasan dan pengendaliannya.
Dalam hal peran serta masyarakat dan swasta, perlu diberikan penyuluhan dan sosialisasi secara terus menerus dengan berbagai metode dan media. Juga perlu diciptakan potensi ekonomi dan investasi dari
sektor air limbah. Didalam Rancangan PERDA tentang RTRW Kota Bogor tahun 2009 – 2028 tersebut, pada pasal 53
menyebutkan tentang rencana pengembangan sistem pengelolaan air limbah, sebagai berikut: Pembangunan septic tank komunal pada kawasan pemukiman kepadatan tinggi
Pengembangan instalasi pengolahan air limbah IPAL kolektif untuk air limbah rumah tangga dan
limbah lainnya disetiap kawasan perumahan. Pembangunan instalasi pengelolaan limbah tinja IPLT di Kayumanis
Optimalisasi IPLT dikelurahan Tegal Gundil, kecamatan Bogor Utara Pencegahan pemanfaatan sungai untuk pembuangan limbah domestik maupun non domestik
Pengembangan MCK bagi masyarakat yang memanfaatkan air sungai Peningkatan kepedulian masyarakat dalam menjaga sungai dan lingkungan sekitarnya dari
pencemaran Penetapan pembayaran denda bagi pencemar badan air
Kajian tentang berbagai macam lingkungan hidup meliputi bidang-bidang sebagai berikut: Untuk lebih jelas tentang penilaian laporan Lingkungan dapat dilihat di Lampiran C.5.
Dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Bogor, Tahun 2009
277184BA01MMIMMI12A 29 March 2011 P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor
1.04.11_Bahasa.doc
7
1.1.5 Rencana Pembangunan dan Investasi Jangka Menengah RPIJM
1.1.6 Rencana Tata Ruang dan Wilayah1.1.7
Studi Lainnya Environmental studies
not found
Dokumen Laporan Akhir Kegiatan: Pengujian Kualitas Air Sungai, Situ, dan Sumur, oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor, Tahun 2010.
Dokumen Laporan Akhir Pengujian Kualitas Limbah Cair Kegiatan UsahaIndustri Kota Bogor, oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor, Tahun 2010.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup DPLH, Kegiatan Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Tegal Gundil, di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,
November. Dokumen Laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan Jangka Menengah dan Panjang, Western Java
Environmental Management Project WJEMP, Kota Bogor Local Environmental Strategy, Kantor Pengendalian Lingkungan Hidup KPLH Kota Bogor, September 2004
Penjelasan tentang aspek Kelembagaan yang ada saat ini dapat dilihat di Bab 7 pada dokumen ini. Penjelasan tentang aspek Ekonomi dan Keuangan pada bentuk Kelembagaan yang ada saat ini dapat
dilihat di Bab 8 pada dokumen ini.
1.1.1.8 Wilayah IPAL Tegal Gundil