Studi DED Pengembangan Perpipaan Air Limbah Kel Bantarjati Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005 - 2025

1.1.1.4 Penggunaan Hasil Survey EHRA Untuk Penyusunan Rencana Induk Air Limbah

Gambaran kondisi jamban dan kondisi saluran air rumah tangga adalah 2 variabel penting yang bias digunakan untuk menjustifikasi kepentingan Investasi pengelolaan air limbah Kota Bogor. Penilaian resiko kesehatan EHRA telah digunakan untuk pengembangan prioritas penilaian untuk masing-masing Kelurahan, hal ini berdasarkan tingkat resiko kesehatan dan kondisi jamban dan air limbah diwilayah tersebut sebagai variable utama. Prioritas tersebut akan sangat berguna untuk rencana system air limbah dan pilihan teknologi yang diterapkan di suatu wilayah.

1.1.1.5 Studi DED Intensifikasi IPAL Tegal Gundil

 Disusun oleh PT SCM Tirta Utama, tahun 2010  Maksud studi adalah untuk mereview kembali sistem yang ada,disesuaikan dengan kondisi saat ini sehingga dihasilkan IPAL yang dapat difungsikan secara optimal  Perencanaan sistem pengolahan berupa: pre-treatment untuk menghilangkan partikel-partikelbenda kasar yang terbawa aliran dan tangki ekualisasi untuk meningkatkan homogenitas air buangan secara kualitas maupun kuantitas iiBiodigester dengan komponen sistem bak pengendap, zona anaerob, zona aerob, diffuser pump dan sludge pump.  Debit direncanakan 3 literdetik dengan waktu kontak Td selama 8 jam. Effluent diharapkan memiliki nilai BOD 24 mgl dan TSS 50 mgl  Rencana Anggaran Biaya Rp 2,2 milyar untuk penambahan kapasitas 350 SR Rp 6,2 jutakk

1.1.1.6 Studi DED Pengembangan Perpipaan Air Limbah Kel Bantarjati

 Disusun oleh PT Daya Cipta Mandiri, Tahun 2010.  Maksud studi adalah menyusun rancangan rinci pengembangan jaringan perpipaan air limbah untuk optimalisasi IPAL Tegal Gundil.  Dasar perhitungan dimensi pipa meliputi i air yang mengalir berupa air buangan domestik iijumlah rumah yang dilayani 350 rumah iii 1 rumah terdiri dari 5 penghuni iv total penduduk dilayani 1750 orang v kebutuhan air minimum 150 ltroranghari vi air buangan 80 dari air bersih.  Pipa persil menggunakan PVC dengan profil bulat lingkaran. Debit puncak 0.51 literdetik,diameter pipa 4”.  Pipa Utama diameter 8” dengan debit puncak buangan 89,11 literdetik.  Rencana Anggaran Biaya Rp 2,5 milyar

1.1.1.7 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005 - 2025

 Pengembangan Pengelolaan Air Limbah masuk dalam arah pembangunan jangka panjang tahun 2005 – 2025 dalam kelompok mewujudkan kota yang bersih, indah, tertib dan nyaman BERIMAN dengan sarana prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan  Pembangunan di bidang fisik dan prasarana diarahkan pada mewujudkan pembangunan sistem penyediaan air minum dan sanitasi, listrik, gas serta sarana informasi telekomunikasi modern untuk menunjang terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kegiatan perkotaan melalui peningkatan kuantitas dan kualitas layanan jaringan utilitas kota yang dilakukan secara terpadu.  Rencana Pengelolaan Air Limbah Kota Bogor merupakan bagian dari misi 2 Pemerintah Kota yaitu ”Mewujudkan kota yang bersih dengan sarana dan prasarana transportasi yang berkualitas”.  Program Pengembangan Air limbah masuk dalam urusan pekerjaan umum dalam Program Pembangunan Daerah, dengan sasaran program i Optimalisasi IPAL Tegal Gundil ii Pembangunan 277184BA01MMIMMI12A 29 March 2011 P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor 1.04.11_Bahasa.doc 6 1.1.3 Studi DED Intensifikasi IPAL Tegal Gundil dan DED Pengembangan Jaringan 1.1.4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010 – 2014 not found IPAL Baru FS, AMDAL, DED, pembebasan lahan, konstruksi fisik iii Penambahan truk tinja dan iv penyediaan tangki septik komunal.  Prioritas pembangunan diprioritaskan sebagai kelanjutan pembangunan pada perioda sebelumnya yaitu i transportasi ii Kemiskinan iii Kebersihan dan iv Pedagang Kaki Lima  Pengelolaan Air Limbah Kota Bogor membutuhkan suatu perencanaan induk yang matang sehingga tidak hanya mengakomodir persoalan yang saat ini terjadi tetapi juga mengantisipasi permasalahan yang akan dapat terjadi , hal tersebut harus tersusun dalam Rencana IndukMaster Plan Pengelolaan Air Limbah.  Pada Aspek Kelembagaan perlu restrukturisasi reorganisasi sehingga tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan air limbah dapat dilaksanakan lebih singkron dalam satu koordinasi yang didalamnya juga memperjelas hubungan kerjamekanisme dengan pihak-pihak stakeholder terkait.  Untuk sanitasi sistem on-site perlu distandarisasi sehingga layaksecara teknis dan kesehatan lingkungan juga perlu dikembangkan sistem-sistem komunal khususnya untuk kawasan-kawasan kumuh atau kawasan lingkungan yang buruk seperti MCK dan Septik Tank Komunal.  Untuk sanitasi sistem off site perlu dikembangkan sistem teknologi yang tidak hanya tepat guna tetapi juga efisien efektif , baik untuk IPAL dan IPLT serta penentuan lokasi yang cocok sehingga tepat sasaran dan memiliki kapasitas yang seimbang dengan biaya pengoperasian dan pemeliharaan.  Pada aspek pembiayaan perlu dikembangkan sistem teknologi yang terjangkau oleh masyarakat dan mekanisme pembiayaan yang jelas baik dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran serta perlu peningkatan sumber-sumber pembiayaan lain terutama yang berasal dari investasi atau perlibatan swasta.  Untuk aspek peraturanperundangan perlu disusun suatu peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah yang didalamnya mengatur tentang perlibatan swasta, investasi dan masyarakat juga sanksi- sanksi yang mengikat dan dapat dipidanakan juga mekanisme pengawasan dan pengendaliannya.  Dalam hal peran serta masyarakat dan swasta, perlu diberikan penyuluhan dan sosialisasi secara terus menerus dengan berbagai metode dan media. Juga perlu diciptakan potensi ekonomi dan investasi dari sektor air limbah. Didalam Rancangan PERDA tentang RTRW Kota Bogor tahun 2009 – 2028 tersebut, pada pasal 53 menyebutkan tentang rencana pengembangan sistem pengelolaan air limbah, sebagai berikut:  Pembangunan septic tank komunal pada kawasan pemukiman kepadatan tinggi  Pengembangan instalasi pengolahan air limbah IPAL kolektif untuk air limbah rumah tangga dan limbah lainnya disetiap kawasan perumahan.  Pembangunan instalasi pengelolaan limbah tinja IPLT di Kayumanis  Optimalisasi IPLT dikelurahan Tegal Gundil, kecamatan Bogor Utara  Pencegahan pemanfaatan sungai untuk pembuangan limbah domestik maupun non domestik  Pengembangan MCK bagi masyarakat yang memanfaatkan air sungai  Peningkatan kepedulian masyarakat dalam menjaga sungai dan lingkungan sekitarnya dari pencemaran  Penetapan pembayaran denda bagi pencemar badan air Kajian tentang berbagai macam lingkungan hidup meliputi bidang-bidang sebagai berikut: Untuk lebih jelas tentang penilaian laporan Lingkungan dapat dilihat di Lampiran C.5.  Dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Bogor, Tahun 2009 277184BA01MMIMMI12A 29 March 2011 P:\Jakarta\MIN\Project\277184BA01 - IndII Wastewater MP\Deliverables\03. Draft Master Plan\Bogor\DMP Bogor 1.04.11_Bahasa.doc 7 1.1.5 Rencana Pembangunan dan Investasi Jangka Menengah RPIJM 1.1.6 Rencana Tata Ruang dan Wilayah1.1.7 Studi Lainnya Environmental studies not found  Dokumen Laporan Akhir Kegiatan: Pengujian Kualitas Air Sungai, Situ, dan Sumur, oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor, Tahun 2010.  Dokumen Laporan Akhir Pengujian Kualitas Limbah Cair Kegiatan UsahaIndustri Kota Bogor, oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor, Tahun 2010.  Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup DPLH, Kegiatan Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Tegal Gundil, di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, November.  Dokumen Laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan Jangka Menengah dan Panjang, Western Java Environmental Management Project WJEMP, Kota Bogor Local Environmental Strategy, Kantor Pengendalian Lingkungan Hidup KPLH Kota Bogor, September 2004 Penjelasan tentang aspek Kelembagaan yang ada saat ini dapat dilihat di Bab 7 pada dokumen ini. Penjelasan tentang aspek Ekonomi dan Keuangan pada bentuk Kelembagaan yang ada saat ini dapat dilihat di Bab 8 pada dokumen ini.

1.1.1.8 Wilayah IPAL Tegal Gundil