29
II.2.4. Pengolahan Lumpur
Dari pengolahan air limbah maka hasilnya adalah berupa lumpur yang perlu diadakan pengolahan secara khusus agar lumpur tersebut tidak mencemari
lingkungan dan dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan kehidupan. Sludge dalam disposal sludge memiliki masalah yang lebih kompleks. Hal ini disebabkan
karena : a.
Sludge sebagian besar dikomposisi dari bahan-bahan yang responsibel untuk menimbulkan bau.
b. Bagian sludge yang dihasilkan dari pengolahan biologis dikomposisi dari
bahan organik. c.
Hanya sebagian kecil dari sludge yang mengandung solid 0,25 - 12 solid.
Tujuan utama dari pengolahan lumpur adalah : -
Mereduksi kadar lumpur -
Memanfaatkan lumpur sebagai bahan yang berguna seperti pupuk dan sebagai penguruk lahan yang sudah aman.
Unit pengolahan lumpur meliputi :
a. Sludge Thickener
Sludge thickener adalah suatu bak yang berfungsi untuk menaikkan kandungan solid dari lumpur dengan cara mengurangi porsi fraksi cair air,
sehingga lumpur dapat dipisahkan dari air dan ketebalannya menjadi berkurang atau dapat dikatakan sebagai pemekatan lumpur. Tipe thickener yang digunakan
30
adalah gravity thickener dan lumpur berasal dari bak pengendap I dan pengendap II. Pada sistem gravity thickener ini, lumpur diendapkan di dasar bak sludge
thickener. Perbandingan volume lumpur dengan konsentrasi diharapkan adalah :
V C
V C
1 1
2 2
× =
×
dengan : V
1
= volume lumpur yang masuk V
2
= volume lumpur yang terjadi C
1
= konsentrasi lumpur masuk C
2
= konsentrasi lumpur yang diharapkan Perbandingan berat jenis lumpur :
1 Bj SS
Pf Bj f
Pv Bj v
= +
dengan : Bj SS
= berat jenis suspended solid Bj f
= berat jenis fixed Bj v
= berat jenis volatile SS Pv
= volatile matter Pf
= fixed matter Luas permukaan thickener A
s
dapat dihitung dengan :
= hari
m kg
Loading Solid
hari kg
ing Berat
A
s
. ker
2
31
Sumber : Metcalf and Eddy, Waste Water Engineering Treatment Disposal and Reuse, hal 401
b. Sludge Drying Bed
Sludge drying bed merupakan suatu bak yang dipakai untuk mengeringkan lumpur hasil pengolahan dari thickener. Bak ini berbentuk persegi panjang yang
terdiri dari lapisan pasir dan kerikil serta pipa drain untuk mengalirkan air dari lumpur yang dikeringkan. Waktu pengeringan paling cepat 10 hari dengan
bantuan sinar matahari. Rumus yang dipakai :
V V
p p
i i
= ×
− −
1 1
dengan : V
i
= volume cake kering, m
3
hari V = volume lumpur mula-mula, m
3
hari p = kadar air mula-mula
p
i
= kadar air yang diharapkan
Gambar 2.20. Sludge Thickener
BAB III DATA PERENCANAAN
III.1. Karakteristik Air Limbah Industri
Pada perencanaan bangunan pengolahan air buangan ini sumber air limbah dari industri urea memiliki debit sebesar 0,18 m
3
detik. Adapun parameter yang terkandung di dalam air limbah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1. Parameter air limbah Parameter
Kadar mglt BOD
COD Tss
Ph NH
3
Minyak dan Lemak 1200
2500 1000
13 250
170
III.2. Standart Baku Mutu
Dengan karakteristik air limbah seperti yang tercantum diatas maka diperlukan pengolahan sehingga apabila dibuang ke dalam badan air sudah sesuai
dengan baku mutu air limbah yang diperbolehkan. Untuk itu undang-undang atau standart sebagai acuan yang digunakan adalah Keputusan Menteri Negara