Comminutor Grit Chamber Bak Equalisasi

8 n = jumlah batang b = jarak antar kisi, m t = tebal kisibar, m 2. Lebar Bukaan Screen : t n ws wc . − = 3. Kecepatan melalui kisi : h wc Q Vi . = 4. Tekanan kecepatan melalui screen : g Vi hv . 2 2 = Sumber : Ven Te Chow, Open Channel Hydraulics, McGraw-Hill,Inc, hal 100

b. Comminutor

Yaitu mesin penghaluspemarut, berfungsi untuk menghancurkan padatan kasar yang lolos dari screening, sehingga padatan tersebut mempunyai ukuran kecil dan seragam serta tidak mengganggu instalasi dan proses selanjutnya. Comminutor terdiri dari tabung berongga, terbuat dari besi tuang yang berputar secara kontinyu pada sumbu vertikalnya dengansumber tenaga dari motor listrik. Tabung ini merupakan suatu saringan yang mempunyai gigi-gigi pemotong yang sangat tajam. Bahan-bahan padat yang tertahan dimuka tabung yang bergerak oleh aliran air buangan akan dibawa oleh tabung ke sisi stasioner, dimana padatan dihaluskan 9 Saluran Pembawa Screw Pump Pipa inlet dengan kerjasama antara batang pemotong dan gigi pemotong. Comminutor dipasang khusus dalam ruangan yang terbuat dari beton, tepat dibawah comminutor terdapat saluran yang menghubungkan saluran di hulu dan di hilir. Pemeliharaan rutin comminutor hanya terbatas pada pelumasan dan penggantian gigi pemotong.

c. Bak Penampung dan Pompa

Bak Penampung merupakan unit penyeimbang, sehingga debit dan kualitas limbah yang masuk ke instalasi dalam keadaan konstan. Pemompaan digunakan untuk mengalirkan limbah ke unit pengolahan selanjutnya. Gambar 2.3. Bak Penampung dengan Screw Pump Gambar 2.2. Commiutor 10 TABEL 2.3 Macam-Macam Karakteristik Pompa KlasifikasiUtama Type Pompa Kegunaan Pompa Kinetik Centrifugal 3 Air limbah sebelum diolah 4 Penggunaan lumpur kedua 5 Pembuangan effluent Peripheral 6 Limbah logam, pasir lumpur, air limbah kasar Rotor 7 Minyak, pembuangan gas permasalahan zat-zat kimia pengaliran lambat untuk air dan air buangan Posite Displacement SCREW 8 Pasir, pengolahan lumpur pertama dan kedua 9 Air limbah pertama 10 Lumpur kasar Diafragma Penghisap 11 Permasalahan zat kimia 12 Limbah logam 13 Pengolahan lumpur pertama dan kedua permasalahan kimia Air Lift 14 Pasir, sirkulasi dan pembuangan lumpur kedua Pneumatic Ejektor 15 Instalasi pengolahan air limbah skala kecil Sumber : Metcalf Eddy, ”Wastewater Ebgineering Treatment Reuse” 4 edition, hal : 1469- 1470 11 Rumus yang digunakan : td = Q V V = A x H dengan : V = volume sumur pengumpul m 3 A = luas permukaan sumur pengumpul m 2 Q = debit air buangan yang dipompa m 3 dt td = waktu detensi dt H = kedalaman air m Sumber : Metcalf and Eddy, Wastewater engineering Treatment, Disposal and Reuse, McGraw Hill, Inc, 1991, hal 224

II.2.2. Pengolahan Pertama Primary Treatment

Pada proses ini terjadi proses fisik dan kimia. Pada proses ini umumnya mampu mereduksi BOD antara 30 – 40 dan mereduksi TSS 50 – 65 . Sumber : Syed R. Qasim. Wastewater Treatment Plants Planning, Design, and Operation, hal. 52

II.2.2.1. Proses Fisik

Proses fisik dengan unit pengolahan meliputi:

a. Grit Chamber

Fungsinya adalah untuk mengendapkan grit atau padatan tersuspensi yang berdiameter 0,2 mm, seperti pasir, pecahan logam atau kaca dan butiran kasar lainnya. Kecepatan horisontal pada grit chamber harus konstan. Penghilangan grit 12 dimaksudkan agar tidak terjadi penyumbatan di dalam pipa akibat adanya endapan kasar didalam saluran. Outlet ini dapat berupa proportional weir atau pharshall flume. Pengendapan yang terjadi pada proses ini adalah secara gravitasi. Ada dua jenis grit chambers : - Horizontal Flow Grit Chamber Debit yang melalui saluran ini mempunyai arah horizontal dan kecepatan aliran dikontrol oleh dimensi dan unit yang digunakan atau melalui penggunaan weir khusus pada bagian effluen. Gambar 2.4. Horizontal Flow Grit Chamber - Aerated Grit Chamber Saluran ini merupakan bak aerasi dengan aliran spiral dimana kecepatan melingkar dikontrol oleh dimensi dan jumlah udara yang disuplai. 13 Sumber : Hand Book of Environmental Engineering, hal 2.14

b. Bak Equalisasi

Berfungsi untuk mengendapkan butiran kasar dan merupakan unit penyeimbang, sehinggga debit dan kualits air buangan yang masuk ke instalasi pengolahan dalam keadaan seimbang dan tidak berfluktuasi. 3 ft freeboard Minimum required operating level Minimum allowable operating level to protect floating aerator Variable Bottom sloped todrainagesump Effective basin volume Concentrate sour pad Floating aerator Max surface Gambar 2.6. Bak Equalisasi Gambar 2.5. Aerated Grit Chamber 14

c. Flotasi