2
interaksi obat. Dari hasil penelitian Rahmawati et al 2006, secara umum terdapat 59 pasien rawat inap dan 69 pasien rawat jalan yang mengalami interaksi obat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum peresepan jumlah, jenis, dan golongan obat kardiovaskular, besar insidensi terjadinya interaksi obat
antara obat kardiovaskular dengan obat kardiovaskular atau dengan obat lain, dan juga interaksi obat terkait mekanisme farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori
signifikansi klinispada pasien rawat jalan SKA di RSPN Yogyakarta periode Januari-
Oktober 2016.
METODE
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional deskriptif evaluatif dengan rancangan penelitian studi potong lintang yang bersifat retrospektif. Data diambil
berdasarkan rekam medik pasien dan dikaji interaksi yang terjadi terkait mekanisme farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori signifikansi klinis secara teoritis
berdasarkan pustaka.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di RSPN Yogyakarta. Jumlah subyek yang diperoleh adalah 32 pasien sesuai jumlah populasi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu : pasien rawat
jalan dengan SKA di RSPN Yogyakarta yang menerima obat kardiovaskular dengan obat kardiovaskular atau dengan obat lain pada periode Januari-Oktober 2016. Kriteria eksklusi,
yaitu rekam medik yang tidak lengkap.
Gambar 1. Alur Perolehan Subyek Penelitian
115 pasien dengan diagnosis SKA periode
Januari-Oktober 2016
Subyek penelitian sebanyak 32 orang
Eksklusi - data rekam medik
tidak lengkap : 83 orang
3
C. Definisi Operasional
1. Pasien SKA pada penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis keluar sindrom koroner
akut dengan atau tanpa faktor risiko dan menjalani rawat jalan di RSPN Yogyakarta periode Januari-Oktober 2016 yang diketahui berdasarkan rekam medik pasien.
2. Gambaran umum peresepan obat kardiovaskular dan obat lain meliputi jumlah, jenis,
dan golongan obat kardiovaskular yang digunakan. Jumlah obat merupakan banyaknya obat yang diterima pasien SKA saat menjalani pengobatan. Jenis obat merupakan nama
generik obat. Golongan obat merupakan kelompok obat yang diberikan kepada pasien SKA. Diambil data peresepan paling baru pada rekam medik.
3. Interaksi obat adalah pemberian terapi berupa 2 atau lebih jenis obat secara bersamaan
yang dapat menghasilkan efek diinginkan ataupun tidak diinginkan. Interaksi obat yang diteliti adalah interaksi obat terkait mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik yang
dikaji secara teoritis berdasarkan pustaka yaituMedscape Drug Interaction Checker Medscape, 2016 dan didukung literatur lain.
4. Kategori signifikansi klinis interaksi obat adalah penggolongan tingkat interaksi obat
menurut akibat yang ditimbulkan dikaji secara teoritis dengan mengacu pada Medscape Drug Interaction Checker Medscape, 2016.
5. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM-RSadalah sebuah sistem informasi
yang terintegrasi untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit pelayanan diagnosis dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi,
penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen.Peneliti mengambil data rekam medis pasien rawat jalan,
yaitu identitas pasien, tanggal periksa, diagnosis penyakit dan salinan resep obat pada pasien.
D. Analisis Data