vasokontriksi pembuluh darah kapiler dan kandungan saponin dapat memicu pembentukan kolagen, yaitu protein struktural yang berperan dalam proses
penyembuhan luka Syarfati, 2011. Flavonoid umumnya terdapat pada tumbuhan sebagai glikosida. Flavonoid
terdapat pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada buah, tepung sari dan akar Sirait, 2007 . Mekanisme kerja flavonoid diduga mendenaturasi protein sel
bakteri dan merusak membran sel Nishino 2009 dalam Silvikasari 2011. “Jarak cina memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan
kimia yang terkandung dalam jarak ini adalah α-amirin, kampesterol, 7 α-diol, stigmaterol, β-sitosterol, dan HCN. Batangnya mengandung alkaloid, saponin,
flavonoid dan tanin. Efek farmakologisnya diantaranya penurun panas, antiinflamasi, dan penghambat perdarahan “Hariana,2006:138.
6. Aktivitas Antibakteri
Dituliskan oleh Sabandar dalam artikel yang berjudul A Review of Jatropha multifida L., Antibakteri-Aiyelaagbe 2001 dalam Sari 2010
melaporkan aktivitas antibakteri heksana, etil asestat, kloroform dan ekstrak etanol Jatropha multifida L. terhadap Bacillus subtilis dan Staphyloccocus aureus.
Labaditin telah menunjukkan antibakteri terhadap bakteri gram-positif, Streptoccocus mutans, tetapi tidak berpengaruh terhadap bakteri gram-negatif.
Dari penelitian yang dilakukan Zamrodi 2011 di dapatkan bahwa zat aktif tumbuhan anting-anting Acalypha indica L. dari ekstrak etanol yang positif
mengandung senyawa golongan tripertepenoit dan flavonoid mempunyai aktivitas penghambatan pada pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Rahayu dalam penelitian yang berjudul Aktivitas Antibakteri Saponin Hasil Isolasi Aloe Barbadensis Miller Terhadap Staphylococcus Aureus Penyebab
Mastitis Pada Sapi Perah mengungkapkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus Aureus dari saponin isolasi Aloe Barbadensis. Hasil uji
aktivitas yang dilakukan oleh Ummah 2010 terungkap bahwa senyawa tannin pada belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus.
C. Deskripsi Staphylococcus aureus
1. Klasifikasi
Berikut merupakan taksonomi Staphylococcus aureus
Domain :
Bacteria Kerajaan :
Eubacteria Filum
: Firmicutes
Kelas :
Bacilli Ordo
: Bacillales
Famili :
Staphylococcaceae Genus
: Staphylococcus
Spesies : S. aureus
Sumber: http:id.wikipedia.orgwikiStaphylococcus_aureus
2. Morfologi dan Fisiologi.
Staphylococcus aureus adalah bakteri gram-positif berbentuk bulat, berdiameter 0,5 – 1,5 mm, tidak bergerak dan tidak berspora Holt, 1994.
Staphylococcus aureus membentuk koloni besar berwarna agak kuning dalam media yang baik, dan Staphylococcus aureus bersifat patogen pada manusia
Radji, 2011.