B. KERANGKA TEORI
Gambar.2.1. Kerangka teori pertolongan pertama keracunan makanan noncorosive agent
Sumber : Arisman 2009, Junaidi 2011, Hardisman 2014 Bakteri, Virus, Jamur, Mikroba yang ada dimakanan
Dimakan manusia
Berkembang biak dalam saluran cerna Menghasilkan Racun
Menimbulkan gejala
Sistem saraf Saluran cerna
Rasa lemah Kesemutan
Kelumpuhan Otot pernapasan
Mual Sakit perut
Muntah
Pertolongan pertama keracunan makanan
Mengeluarkan racun dari dalam
tubuh dengan cara memuntahkan
Memberikan segelas air yang
telah dicampur 1 sendok teh garam
Pemberian air putih lebih
banyak dari biasanya
Memberikan minuman teh
pekat Memberikan
minuman susu
Diare Masuk kedalam tubuh
KERANGKA KONSEP
Keterangan: : Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar .2.2. Kerangka konsep pengukuran tingkat pengetahuan masyarakat tentang keracunan makanan noncorosive agent
Sumber : Notoadmojo 2010, Arikunto 2010 Faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan
1.Pendidikan 2. Informasi
3. Sosial, Budaya dan Ekonomi 4. Lingkungan
5. Pengalaman 6. Usia
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang
pertolongan pertama keracunan makanan
noncorosive agent
Rendah Tinggi
Cukup
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah
metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa penting yang terjadi saat ini tanpa menganalisis bagaimana dan mengapa
fenomena dapat terjadi. Penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis Nursalam, 2013.
B. Populasi dan sampel penelitian
1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah subjek yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan Nursalam, 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dusun Dua Gatak Tamantirto Kasihan
Bantul Yogyakarta yang tinggal di kos dan telah berusia 16-44 tahun. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 500 orang.
2.
Sampel Nursalam 2013 menyatakan sampel adalah bagian populasi
terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi
yang dapat mewakili populasi yang ada. Penentuan besar sampel menggunakan rumus j
ika besar populasi ≤ 1000, maka sampel bisa diambil 20-50 dari jumlah populasi Nursalam, 2008. Jumlah
sampel dalam penelitian ini dengan mengambil 20 dari jumlah populasi.
Perhitungan sampel = 20 x 500
100 = 100 orang
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang.
Menurut Notoadmojo 2012 pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.
a. Kriteria inklusi 1 Warga masyarakat khususnya tinggal di kos yang berada di
wilayah dusun Dua Gatak, Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta yang telah berusia 16-44 tahun.
2 Warga masyarakat khususnya tinggal di kos yang berada di wilayah dusun Dua Gatak, Tamantirto Kasihan Bantul,
Yogyakarta dengan frekuensi membeli makanan diluar lebih banyak daripada memasak di kos