UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Defenisi Konseptual
Dalam penelitian yang berjudul “Representasi Feminisme” dalam Film “Maleficent”, maka definisi konseptual yang dipaparkan dan dijelaskan oleh
peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Representasi Dalam Danesi, 2010: 20, Representasi adalah penggunaan tanda
gambar, bunyi, dan lain-lain untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret atau memreproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan
atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu. 2.
Maskulinitas Maskulin merupakan sebuah bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-
laki. Laki-laki tidak dilahiran begitu saja dengan sifat maskulinnya secara
alami, maskulinitas dibentuk oleh kebudayaan. Secara umum, maskulinitas
tradisional menganggap tinggi nilai-nilai, antara lain kekuatan, kekuasaan, ketabahan, aksi, kendali, kemandirian, kepuasan diri, kesetiakawanan laki-
laki, dan kerja. 3.
Film Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang memberikan
hiburan untuk masyarakat. Selain memberikan hiburan, sebuah film juga dapat menjadi media yang menyebarkan nilai-nilai tertentu dalam
masyarakat. 4.
Semiotika Semiotika adalah studi mengenai pertandaan dan makna dari sistem tanda;
ilmu tentang tanda, bagaimana makna dib angun dalam “teks” media; atau
studi tentang bagaimana tanda dari jenis karya apapun dalam masyarakat yang
mengkonsumsi makna” Fiske, 2004: 282.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2. Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan Subagyo, 1997: 2. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian sosial menggunakan format desriptif kualitatif bertujuan untuk mengkritik kelemahan
penelitian kualitatif, serta juga bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada
di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang
kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas yang
holistis, kompleks, dan rinci. Dalam menganalisis media, paradigma yang lazim digunakan adalah paradigma konstruktivisme.
Paradigma Konstruktivisme dalam ilmu sosial merupakan kritik terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang
diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua orang yang biasa dilakukan oleh kaum positivis. Paradigma konstruktivisme yang ditelusuri dari
pemikiran Weber, menilai perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan perilaku alam karena manusia bertindak sebagai agen yang mengonstruksi dalam
realitas sosial mereka, baik melalui pemberian makna maupun pemahaman perilaku di kalangan mereka sendiri.
Kajian paradigma konstruktivisme ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan berusaha memahami dan
mengonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti. Metodologi dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana
peneliti akan mengumpulkan serta menganalisis data yang ada.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3. Sasaran Penelitian