Kerangka Pemikiran KERANGKA PENDEKATAN TEORI

18 Produksi udang vannamei dipengaruhi oleh besar kecilnya input yang digunakan dalam usaha tani. Penggunaan faktor produksi yang minimal akan menyebabkan menurunnya jumlah produksi begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi yang berlebih menyebabkan penggunaannya menjadi tidak efisien. Penggunaan faktor produksi diperlukan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal yang berpengaruh terhadap pendapatan petani udang vannamei. Permasalahan petani dalam usahatani udang vannamei yaitu tidak efisiennya dalam penggunaann faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan udang vannamei mulai dari pengolahan lahan, penyebar benurbenih, pemeliharaan, sampai dengan panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi udang vannamei yang besar dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak efisien.Menurut Soekartawi 2002, ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Agar mendapatkan hasil yang baik, petani udang vannamei di Desa Karangsewu, Kecamatan Galur dapat memanfaatkan input yang ada secara lebih efisien. Untuk memperjelas tentang kerangka pemikiran tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut: 19 Gambar 2. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

1. Diduga ada pengaruh faktor-faktor produksi lahan, benurbenih, pakan, omega protein, super NB, biosolution, biclin, vitamin c, vitaral, latibon, biactiv, tenaga kerja, dan musim terhadap produksi udang vannamei. 2. Diduga tingkat penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha udang vannamei belum efisien. 3. Diduga usaha tambak udang di Desa Karangsewu menguntungkan. Usaha Tambak Udang Faktor-faktor produksi input: - Lahan - Benurbenih - Pakan - Obat-obatan - Tenaga Kerja - Musim Analisis Efisiensi Penggunaan Input - Efisiensi jika: NPMxPx = 1 - Belum efisien jika: NPMxPx 1 - Tidak efisien jika: NPMxPx 1 Biaya Implisit Biaya Eksplisit Total Biaya Produksi Harga Jual Produksi Penerimaan Keuntungan 20

III. METODE PENELITIAN

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini mengenai faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi udang vannamei, dan tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi udang vannamei. A. Metode Pengambilan Sampel 1. Sampel Lokasi Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive yaitu sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini dipilih Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo dengan dasar pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan kecamatan yang memiliki produktivitas udang vannamei tertinggi pada tahun 2015 di Kabupaten Kulonprogo seperti yang terlihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Data Produktivitas Udang Vannamei dalam Kecamatan di Kulonprogo Data Tahun 2015 Satuan Temon Wates Panjatan Galur Luas 8,56 2 13,2 23,88 Ha Produksi 1.717.958 28.850 233.750 600.920 Kg Produktivitas 21.063,7 14.425 17.708,3 25.164,2 KgHa Sumber: Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulonprogo, 2015