Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN

6. CangkulCetok sendok pengaduk, untuk mengaduk semua agregat dan semen hingga bersifat homogen. 7. Cetakan baja berbentuk silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. 8. Tempat adukan digunakan untuk mengaduk agregat dan pasta menjadi beton segar. 9. Mistar dan kaliper, diguakan untuk mengukur dimensi dari alat dan benda uji yang digunakan. 10. Mesin uji tekan beton berkapasitas maksimum 50 ton. 11. Erlenmeyer dengan merk Pyrex, untuk pemeriksaan berat jenis, 12. Mesin Los Angeles, digunakan untuk menguji tingkat keausan agregat kasar. 13. Concrete mixermolen, digunakan untuk mengaduk dan mencampur bahan-bahan penyusun beton. 14. Alat pengujian Pengujian Beton Segar flowabilty yang digunakan yaitu Slump

C. Pelaksanaan Penelitan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan suatu percobaan untuk mendapatkan data atau hasil yang dibutuhkan. Agar mencapai tujuan yang ditetapkan, penelitian ini mempunyai tahap-tahap yang harus dilaksanakan. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian bahan penyusun beton meliputi agregat halus dan agregat kasar, serta pengujian kuat tekan beton. Untuk Pemeriksaan semen dilakukan dengan melihat fisiknya secara visual, apakah semen itu produksi baru ataukah produksi lama dengan melihat apakah butiran se men terdapat butiran padat atau tidak. Sebelum melakukan penelitian harus dibuat bagan alir penelitian sebagaimana bagan alir pada Gambar 4.1. hal ini penting mengingat alur proses penelitian agar didapat data yang valid. Pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan bagan alir yang terdapat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian Persiapan Alat dan Bahan Start Pemeriksaan Bahan Agregat halus : 1. Gradasi 2. Kadar air 3. Berat jenis 4. Penyerapan air 5. Kadar lumpur 6. Berat satuan Agregat Kasar 1. Berat jenis 2. Kadar air 3. Keausan 4. Kadar Lumpur 5. Berat Satuan Spesifikasi Pengadukan Mix Design Perawatan Fas 0,40 ; 0,45 ; 0,50 Pembuatan Benda Uji Pengujian Beton segar a. Slump b. Berat isi Kesimpulan Analisis Data Uji Tekan Finish Tidak ya

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN PASIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PCC

5 68 1

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN SEBESAR 5% DENGAN VARIASI FAS 0,35, 0,40, 0,45 TERHADAP KUAT TEKAN DAN NILAI SLUMP

0 4 46

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH 30% DAN SUPER PLASTICIZERS 1% TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI FAS 0,35, 0,40, 0,45

0 3 78

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SEMEN DAN VARIASINYA

7 22 89

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON PADA SEMEN BIMA DAN SEMEN HOLCIM DENGAN VARIASI UMUR 7, 14, DAN 28 HARI MENGGUNAKAN NILAI FAS 0,5

7 121 119

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER DENGAN TINJAUAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER DENGAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN.

0 5 13

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SEBAGIAN SEMEN DIGANTI TANAH POZOLAN DARI Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Sebagian Semen Diganti Tanah Pozolan Dari Kecamatan Tulakan.

0 2 16

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SEBAGIAN SEMEN DIGANTI TANAH POZOLAN DARI KECAMATAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Sebagian Semen Diganti Tanah Pozolan Dari Kecamatan Tulakan.

0 2 12

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA CAMPURAN BETON TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA CAMPURAN BETON.

0 1 14

PENGARUH JENIS SEMEN DAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON

0 0 6