Kesimpulan Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA Adnyana, I. 2010. Perbedaan Kuat Tekan Beton Menggunakan Dua Jenis Semen. Duff Abrams 1919,dalam Shetty, 1997. Hubungan antara faktor air semen dengan kuat tekan beton. http:www.holcim.co.id http:www.semenbima.com Meiryato, C. 2013. Waktu Alir, Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Pasta Sebagai Bahan Graut Dengan Berbagai Nilai FAS, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Mulyono, T. 2004, Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta Murdock, L. J., Brook, K. M., 1986. Bahan dan Praktek Beton, Terjemahan Ir. Stephanus Hindarko, Erlangga, Jakarta. Sari, 2015. pengaruh jumlah semen dan fas terhadap kuat tekan beton dengan agregat yang berasal dari sungai, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, K. 2007, Teknologi Beton, KMTS FT UGM, Yogyakarta. SK SNI : 03-1970-2008 :”Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus ”. SK SNI 03-1968-1990 :” Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar ”. SK SNI 03-1974- 1990 :”Metode Pengujian Kuat Tekan Beton”. SNI 03-1970- 1990 : “Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus ”. SNI 03-1971- 1990 : “Metode Pengujian Kadar Air Agregat”. SNI 03-2847-2002 : “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung ”. SNI 2493-2011 : “Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium ”. Widyanto, W. 2016. Pengaruh Faktor Air Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Agregat Kasar Bata Ringan Variasi Faktor Air Semen 0,4, 0,5 dan 0,6, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Yuanda, 2010. Penelitian Kuat tekan Beton Dengan Menggunakan Semen Baturaja, Semen Pasang dan Semen Holcim PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. AGREGAT HALUS PASIR Bahan : Pasir Asal : Merapi Jenis Pengujian : Pemeriksaan gradasi besar butiran agregat halus pasir Diperiksa : 25 Februari 2016 a. Berat cawan kosong = 213,02 gram b. Berat pasir SSD = 1000 gram c. Berat pasir + cawan = 1213,02 gram Tabel 1. Hasil analisis gradasi pasir Sumber : Data penelitian Tugas Akhir, 2016 Analisis hitungan a. Persen berat tertahan = Berat tertahan Total Contoh untuh saringan No.8 = 165 1000 × = 16,5 b. Persen berat tertahan komulatif Contoh saringan No.16 = Persen berat tertahan no. 8 + persen berat tertahan No. 16 = 0 + 16,5 = 16,5 Ukuran Saringan Lubang Ayakan mm Berat Tertahan gram Berat Tertahan Berat Tertahan Komulatif Berat lolos Komulatif No. 4 4,8 100 No. 8 2,4 100 No. 16 1,2 165 16,5 16,5 83,5 No. 30 0,6 281 28,1 44,6 55,4 No. 50 0,3 268 26,8 71,4 28,6 No. 100 0,15 196 19,6 91 9 Pan 90 9 100 Total 1000 100 223,5 Daerah 2 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 c. Persen berat lolos komulatif = 100 − persen berat tertahan komulatif Contoh saringan No. 16 = 100 – 16,5 = 83,5 d. MHB Butir Halus Modulus = jumlah berat tertahan kumulatif jumlah berat tertahan = 223, 1000 = 2,235 Gambar I. Grafik Gradasi Agregat Halus PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. AGREGAT HALUS PASIR Bahan : Pasir Asal : Merapi Jenis Pengujian : Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan air agregat halus pasir Diperiksa : 25 Februari 2016 Tabel 2. Hasil analisis berat jenis pasir Uraian Pemeriksaan I II A. Berat Piknometer 215 gr 215 gr B. Berat jenuh kering muka SSD 500 gr 500 gr C. Berat Piknometer + air + contoh SSD Bt 1025 gr 1024 gr D. Berat Piknometer + air B 715 gr 715 gr E. Berat pasir setelah kering Bk 495 gr 496 gr Berat Jenis Tampak =   Bt Bk B Bk   2.67 2,65 Berat jenis curah =   Bt SSD B Bk   2,60 2,59 Berat jenis jenuh kering muka =   Bt SSD B SSD   2.63 2,61 Penyerapan air agregat halus = 100   Bk Bk SSD 1,01 0.806 RATA-RATA Berat Jenis Tampak 2,66 Berat jenis curah 2,59 Berat jenis jenuh kering muka 2,62 Penyerapan air agregat halus 1.816 Sumber : Data penelitian Tugas Akhir, 2016 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. AGREGAT HALUS PASIR Bahan : Pasir Asal : Merapi Jenis Pengujian : Pemeriksaan kadar air agregat halus pasir Diperiksa : 26 Februari 2016 Tabel 3. Hasil analisis kadar air agregat halus pasir No Uraian Satuan Benda uji Benda uji Benda uji 1 2 3 1 Berat wadah W1 gram 130 130 130 2 Berat wadah + contoh basah W2 gram 290 290 290 3 Berat wadah + contoh kering W3 gram 283 285 281 4 Berat air W4=W2-W3 gram 7 5 3 5 Kadar air 4.575 3.22 3.184 6. Rata-rata kadar air 3.66 Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 Analisis hitungan a. - Berat air benda uji 1= W2-W3 = 290-283 = 7 gram - Berat air benda uji 2= W2-W3 = 290-285 = 5 gram - Berat air benda uji 3= W2-W3 = 290-281 = 9 gram Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 b. - Kadar air benda uji 1 = W4 W3-W1 ×100 = 7 283-130 ×100 = 4,575 - Kadar air benda uji 2 = W4 W3-W1 ×100 = 5 285-130 ×100 = 3,22 - Kadar air benda uji 3 = W4 W3-W1 ×100 = 3 28 -130 ×100 = 3,184 c. Rata-rata kadar air = . + . + . 3 = 3.66 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. AGREGAT HALUS PASIR Bahan : Pasir Asal : Merapi Jenis Pengujian : Pemeriksaan berat satuan agregat halus pasir Diperiksa : 27 Februari 2016 Tabel 4. Hasil pemeriksaan berat satuan agregat halus pasir Uraian Satuan Benda uji I II Berat bejana kosong B1 g 10400 10900 Tinggi bejana cm 30,26 15 Lebar bejana cm 30,22 15,1 Berat bejana kosong + pasir B2 g 19100 19400 Berat satuan Bsat gcm 3 1,62 1,51 Berat satuan rata-rata gcm 3 1,565 Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 Analisis Hitungan - volume bejana kosong I V = 14× π × d 2 × h = 14× π × 15 2 × 30,26 = 5347,38 cm 3 - volume bejana kosong II V = 14× π × d 2 × h = 14× π × 15,1 2 × 30,22 = 5411,76 cm 3 - Berat satuan Benda Uji I = B2-B1 V = 19100 - 10400 5347,38 = 1,62 grcm 3 - Berat satuan Benda Uji II = B2-B1 V = 19400 - 10,900 5411,76 = 1,51 grcm 3 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 - Berat satuan rata-rata = 1,62 + 1,51 2 = 1,565 grcm PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. AGREGAT HALUS PASIR Bahan : Pasir Asal : Merapi Jenis Pengujian : Pemeriksaan kadar lumpur agregat halus Diperiksa : 28 Februari 2016 Tabel 5. Hasil Pemeriksaan kadar lumpur agregat halus Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 Analisis hitungan a. Kandungan air = B1-B2 Benda uji 1 = 1014 - 964 = 50 gram b. Kandungan air = B1-B2 Benda uji 2 = 1016 - 974 = 42 gram c. Kandungan air = B1-B2 Benda uji 3 = 1010 - 975 = 35 gram d. Kadar lumpur = B1-B2 B1 × Benda uji 1 = 1014-964 1014 ×100 = 4,391 No Uraian Satuan Benda uji 1 2 3 1 Pasir jenuh kering muka B 1 gram 1014 1016 1010 2 Pasir setelah keluar oven B 2 gram 964 974 975 3 Kandungan air B3 = B 1 - B 2 gram 50 42 35 4 Kadar lumpur KL 4,931 4,134 3.465 5 Rata-rata kadar lumpur 4,176 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 e. Kadar lumpur = B1-B2 B1 × Benda uji 2 = 101 -974 101 ×100 = 4,134 f. Kadar lumpur = B1-B2 B1 × Benda uji 3 = 1010-975 1010 ×100 = 3.465 g. Rata-rata kadar lumpur = KL1+KL2+KL = 4,931+4,134+ . = 4,176 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR B. AGREGAT KASAR Batu Pecah Bahan : Batu Pecah Asal : Clereng Jenis Pengujian : Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan air agregat kasar Batu Pecah Diperiksa : 29 Februari 2016 Tabel 6. Hasil pemeriksaan berat jenis agregat kasar Batu Pecah Urraian Pemeriksaan I II A. Berat Contoh Tanah SSD 5000 gr 5000 gr B. Berat Cawan Kosong 213,02 gr 213,02 gr C. Berat Setelah Di Oven Bk 5080 gr 5210 gr D. Berat Contoh Dalam Air Ba 3391 gr 3035 gr E. Berat Batu Pecah keadaan jenuh kering muka Bj 5207 gr 5228 gr Berat Jenis Tampak =   Ba Bk Bk  3 2,39 Berat jenis curah =   Ba Bj Bk  2,797 2,37 Berat jenis jenuh kering muka = Ba Bj Bj  2,867 2,39 Penyerapan air agregat halus = 100   Bk Bk Bj 2,5 0,345 RATA-RATA Berat Jenis Tampak 2,69 Berat jenis curah 2,58 Berat jenis jenuh kering muka 2,63 Penyerapan air agregat kasar 1,42 Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR B. AGREGAT KASAR Batu Pecah Bahan : Batu Pecah Asal : Clereng Jenis Pengujian : Pemeriksaan kadar air agregat kasar Batu Pecah Diperiksa : 29 Februari 2016 Tabel 7. Hasil analisis kadar air Agregat Kasar Batu Pecah No Uraian Satuan Benda uji 1 2 1 Berat wadah W1 gram 132 195 2 Berat wadah + contoh basah W2 gram 1132 1207 3 Berat wadah + contoh kering W3 gram 1130 1198 4 Berat air W4=W2-W3 gram 2 9 5 Kadar air KA 0,200 0,897 6 Rata-rata kadar air 0,549 Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 Analisis hitungan a. Berat air = W 2 -W 3 Benda uji 1 = 1132-1130 = 2 gram b. Kadar air = W4 W3-W1 × Benda uji 1 = 2 1130-132 × = 0,200 c. Rata-rata kadar air = KA1+KA2 2 = 0,200+0,897 2 = 0,549 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR B. AGREGAT KASAR Batu Pecah Bahan : Batu Pecah Asal : Clereng Jenis Pengujian : Pemeriksaan kadar lumpur agregat kasar Batu Pecah Diperiksa : 1 Maret 2016 Tabel 8. Hasil analisis kadar lumpur agregat kasar Batu Pecahl No Uraian Satuan Benda uji 1 2 1 Batu Pecah jenuh kering muka B 1 gram 1000 1000 2 Batu Pecah setelah keluar oven B 2 gram 984 981 3 Kandungan air B 1 - B 2 gram 16 19 4 Kadar lumpur KL 1,6 1,9 5 Rata-rata kadar lumpur 1,75 Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 Analisis hitungan a. Kandungan air = B1-B2 Benda uji 1 = 1000 - 984 = 16 gram b. Kadar lumpur = B1-B2 B1 × Benda uji 1 = 1000-984 1000 × = 1,6 c. Kadar lumpur = B1-B2 B1 × Benda uji 1 = 1000-981 1000 × = 1,9 d. Rata-rata kadar lumpur = KL1+KL2 2 = 1,6+1,9 2 = 1,75 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR B. AGREGAT KASAR Batu Pecah Bahan : Batu Pecah Asal : Clereng Jenis Pengujian : Pemeriksaan berat satuan agregat kasar batu Pecah Diperiksa : 1 Maret 2016 Tabel 9. Hasil analisis berat satuan agregat kasar Batu Pecah Uraian Pemeriksaan Berat Kg Berat silinder B1 10.3 Berat silinde + Batu Pecah SSD B2 18.5 Berat satuan gcm 3 1.55 Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 - bejana : d = 15 cm, h = 30 cm - berat bejana kosong B 1 = 10300 gram - berat bejana berisi Batu Pecah SSD B 2 = 18500 gram - volume bejana kosong V = 14× π × d 2 × h = 14× π × 15 2 × 30 = 5301,44 cm 3 Berat satuan = B2-B1 V = 185 - 103 5301,44 = 1,55 gcm 3 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR B. AGREGAT KASAR Batu Pecah Bahan : Batu Pecah Asal : Clereng Jenis Pengujian : Pemeriksaan pemeriksaan keausan agregat kasar Batu Pecah Diperiksa : 1 Maret 2016 Tabel 10. Hasil pemeriksaan keausan agregat kasar Batu Pecah No. Uraian Satuan Benda Uji 1 1. Berat sebelum masuk mesin Los Angeles B 1 gram 5000 2. Berat setelah masuk mesin Los Angeles B 2 gram 3932 3. Keausan 21.360 Sumber : Data pengujian tugas akhir, 2016 Analisis hitungan a. Keausan = B1-B2 B1 × = 5000-3932 5000 × = 21,360 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 Telp.+ 62-274-387656 Hunting, Fax. 0274-387646 79 PERHIITUNGAN CAMPURAN BETON SK SNI 03-2847-2002 fas 0,5 NO Keterangan Nilai Satuan 1 Kuat tekan pada umur 28 hari 20 Mpa 2 Deviasi standart sd 3 Nilai tambah M 8.5 Mpa 4 Kuat tekan rata-rata rencana fcr=fc+M 33.5 Mpa 5 Jenis semen Portland Tipe 1 6 Jenis agregat halus alamipecahan Alami 7 Jenis agregat kasar alamibatu pecah Batu Pecah 8 Faktor air semen 0.3 9 FAS maksimum 0.6 10 Dipakai FAS 0.5 11 Nilai slump 7,5-15 cm 12 Ukuran maks agregat kasar 16 mm 13 Kebutuhan air 205 literm 3 14 Kebutuhan semen ws=point 13FAS 410 kgm 3 15 Kebutuhan semen minimum 275 kgm 3 16 Dipakai kebutuhan semen terbesar point 14 dan 15 410 kgm 3 17 Penyesuaian jumlah air atau FAS Tidak Ada 18 Daerah gradasi agregat halus Daerah 2 19 Perb.agregat halus dan kasar 40 dan 60 20 Bj agregat camp P100Bj agg. Hls+k100Bj agg. Kasar 2.66 21 Berat beton 2385 kgm 3 22 Kebutuhan agregat camp point 21-13-14 1770 kgm 3 23 Keb. Agregat halus point 2219 708 kgm 3 24 Keb. Agregat kasar point 22-23 1062 kgm 3 25 Kesimpulan 1 Benda Uji 26 Air 1.086794709 literm 3 27 Semen 2.173589417 kgm 3 28 Agregat halus 3.753417823 kgm 3 29 Agregat kasar 5.630XII6734 kgm 3 30 Total XII.64392868 kgm 3 Lampiran XI 80 PERHIITUNGAN CAMPURAN BETON SK SNI 03-2847-2002 fas 0,45 N O Keterangan Nilai Satuan 1 Kuat tekan pada umur 28 hari 20 Mpa 2 Deviasi standart sd 3 Nilai tambah M 7 Mpa 4 Kuat tekan rata-rata rencana fcr=fc+M 27 Mpa 5 Jenis semen Portland Tipe 1 6 Jenis agregat halus alamipecahan Alami 7 Jenis agregat kasar alamibatu pecah Batu Pecah 8 Faktor air semen 0.3 9 FAS maksimum 0.6 10 Dipakai FAS 0.45 11 Nilai slump 7,5-15 cm 12 Ukuran maks agregat kasar 16 mm 13 Kebutuhan air 205 literm 3 14 Kebutuhan semen ws=point 13FAS 455.5555556 kgm 3 15 Kebutuhan semen minimum 275 kgm 3 16 Dipakai kebutuhan semen terbesar point 14 dan 15 455.6 kgm 3 17 Penyesuaian jumlah air atau FAS Tidak Ada 18 Daerah gradasi agregat halus Daerah 2 19 Perb.agregat halus dan kasar 39 dan 61 20 Bj agregat camp P100Bj agg. Hls+k100Bj agg. Kasar 2.661 21 Berat beton 2385 kgm 3 22 Kebutuhan agregat camp point 21-13-14 1724.444444 kgm 3 23 Keb. Agregat halus point 2219 672.5333333 kgm 3 24 Keb. Agregat kasar point 22-23 1051.9XIXI1 kgm 3 25 Kesimpulan 1 Benda Uji 26 Air 1.086794709 literm 3 27 Semen 2.415099352 kgm 3 28 Agregat halus 3.565393503 kgm 3 29 Agregat kasar 5.57664XI19 kgm 3 30 Total XII.64392868 kgm 3 Lampiran XI 81 PERHIITUNGAN CAMPURAN BETON SK SNI 03-2847-2002 fas 0,4 N O Keterangan Nilai Satuan 1 Kuat tekan pada umur 28 hari 20 Mpa 2 Deviasi standart sd 3 Nilai tambah M 7 Mpa 4 Kuat tekan rata-rata rencana fcr=fc+M 27 Mpa 5 Jenis semen Portland Tipe 1 6 Jenis agregat halus alamipecahan Alami 7 Jenis agregat kasar alamibatu pecah Batu Pecah 8 Faktor air semen 0.3 9 FAS maksimum 0.6 10 Dipakai FAS 0.4 11 Nilai slump 7,5-15 cm 12 Ukuran maks agregat kasar 16 mm 13 Kebutuhan air 205 literm 3 14 Kebutuhan semen ws=point 13FAS 5XII.5 kgm 3 15 Kebutuhan semen minimum 275 kgm 3 16 Dipakai kebutuhan semen terbesar point 14 dan 15 5XII.25 kgm 3 17 Penyesuaian jumlah air atau FAS Tidak Ada 18 Daerah gradasi agregat halus Daerah 2 19 Perb.agregat halus dan kasar 38 dan 62 20 Bj agregat camp P100Bj agg. Hls+k100Bj agg. Kasar 2.662 21 Berat beton 2385 kgm 3 22 Kebutuhan agregat camp point 21-13-14 1667.5 kgm 3 23 Keb. Agregat halus point 2219 633.65 kgm 3 24 Keb. Agregat kasar point 22-23 1033.85 kgm 3 25 Kesimpulan 1 Benda Uji 26 Air 1.086794709 literm 3 27 Semen 2.716986772 kgm 3 28 Agregat halus 3.359255937 kgm 3 29 Agregat kasar 5.48089XII66 kgm 3 30 Total XII.64392868 kgm 3 Lampiran XI 82 Alat dan Bahan Pembuatan Benda Uji Gambar 1. Kaliper Gambar 2. Cetok, Mistarpenggaris, Penumbuk, Spatula. Gambar 3. Timbangan Gambar 3. Timbangan Lampiran XII 83 Gambar 4. Oven Gambar 5. Kuas, Oli, dan Ember Lampiran XII 84 Gambar 6. Mesin uji tekan beton Merk Hung Ta Gambar.7. Elenmeyer Gambar 8. Gelas ukur 1000 ml Lampiran XII 85 Gambar 9. Timbangan dalam air Gambar 10. Mesin Los Angeles Gambar 11. Mesin pengaduk molen Lampiran XII 86 Gambar 12. Kerucut Abrams Gambar 13. Silinder Beton Gambar 14. Saringan ASTM Lampiran XII 87 Gambar 15. Nampan Gambar 16. Kerikil batu pecah Clereng Gambar 17. Pasir Merapi Lampiran XII 88 Gambar 18 Semen Portland Bima Gambar 19. Semen Portland Garuda Gambar 20. Semen Portland Holcim Lampiran XII 89 Proses Pembuatan Benda Uji Gambar 21. Pencucian agregat kasar Gambar 22. Proses pengayakan agregat haluskasar Lampiran XIII 90 Gambar 23. Proses penimbangan untuk takaran semua material Gambar 24. Persiapan agreagat dan semen Lampiran XIII 91 Gambar 25. Persiapan takaran air Gambar 26. Persiapan silindercetakan beton Lampiran XIII 92 segar kemudian pengujian slump Gambar 27. Beton segar Gambar 28. Pemadatan beton segar kedalam silindercetakan Lampiran XIII 93 Gambar 29. Beton segar yang telah dipadatkan Gambar 30. Pengukuran diameter Gambar 31. Pengukuran tinggi beton Lampiran XIII 94 Gambar 32. Pengujian kuat tekan Gambar 33. Beton setelah dilakukan pengujian Lampiran XIII 95 Lampiran XIV Hasil Pengujian Kuat Tekan Penelitian kuat tekan beton menggunakan Semen Bima, Halaman 1 Semen Holcim dan Semen Garuda dengan Nilai FAS 0,40 ; 0,45 dan 0,50 Dicky Saputra NASKAH SEMINAR 1 PENELITIAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN BIMA, SEMEN HOLCIM DAN SEMEN GARUDA DENGAN NILAI FAS 0,40 ; 0,45 DAN 0,50 The Research of Concrete Pressure using Bima Cement, Holcim Cement dan Garuda Cement by FAS value 0,40 ; 0,45 and 0,50 Dicky Saputra 2 , As’at Pujianto 3 , Restu Fauziah 4 INTISARI Beton semakin tahun semakin banyak digunakan baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang, sebagai contoh pada tahun 1976 di Amerika Serikat di produksi beton 100 jutatahun, di Canada 11 juta ton per tahun, sedang di Indonesia pada tahun 1985 diproduksi 14 juta ton. Sampai saat ini produksi semen portland cement terus ditingkatkan seperti kita ketahui produksi semen pada tahun 1998 mencapai 17.250.000 ton per tahun Sutikno, 2003:2. Pada penelitian ini campuran menggunakan tiga semen berbeda yaitu Semen Bima, Semen Holcim dan Semen Garuda dengan nilai FAS 0,40 ; 0,45 dan 0,50. Dengan tujuan untuk mengetahui kuat tekan yang baik dari ketiga semen yang digunakan dan mengetahui nilai FAS yang baik jika digunakan pada ketiga semen tersebut. Perancangan campuran beton menggunakan SK SNI : 03-2834-2002 dan benda uji dibuat pada silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan beton dan dilakukan pada umur 7 hari. Hasil penelitian kuat tekan beton Semen Bima memiliki kuat tekan rata-rata yang tinggi dengan nilai 24.8 MPa, 22.62 MPa, 21.48 Mpa berurut-urut pada FAS 0,40 ; 0,45 ; 0,50 dibandingkan dengan Semen Holcim dengan nilai 24.29 MPa, 16.62 MPa, 12.54 MPa berurut- urut pada FAS 0,40 ; 0,45 ; 0,50 dan Semen Garuda dengan nilai 23.21 MPa, 21.07 MPa, 18.72 MPa berurut-urut pada FAS 0,40 ; 0,45 ; 0,50. Sedangkan dari variasi FAS 0,40 ; 0;45 ; 0,50 yang digunakan pada tiap semen, kuat tekan beton yang tinggi didapat pada FAS 0,40. Kata kunci : semen, beton, faktor air semen, kuat tekan 1 Disampaikan pada Seminar Tugas Akhir 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta NIM : 20120110008, e-mail : dickykypgmail.com 3 Dosen pembimbing I 4 Dosen pembimbing II

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beton semakin tahun semakin banyak digunakan baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang, sebagai contoh pada tahun 1976 di Amerika Serikat di produksi beton 100 jutatahun, di Canada 11 juta ton per tahun, sedang di Indonesia pada tahun 1985 diproduksi 14 juta ton. Sampai saat ini produksi Semen portland cement terus ditingkatkan seperti kita ketahui produksi Semen pada tahun 1998 mencapai 17.250.000 ton per tahun Sutikno, 2003:2cit Syaiful-Beton. Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat kasar dan halus dan bahan tambahan bila diperlukan. Beton yang Penelitian kuat tekan beton menggunakan Semen Bima, Halaman 2 Semen Holcim dan Semen Garuda dengan Nilai FAS 0,40 ; 0,45 dan 0,50 Dicky Saputra banyak dipakai pada saat ini yaitu beton normal. Beton normal dengan kualitas yang baik yaitu beton yang mampu menahan kuat desakhancur yang diberi beban berupa tekanan dengan dipengaruhi oleh bahan-bahan pembentuk, kemudahan pengerjaan workability, faktor air Semen FAS dan zat tambahan admixture bila diperlukan. Campuran bahan-bahan pembentuk beton harus ditetapkan sedimikian rupa, sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan, memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis Sutikno, 2003:1. Kekuatan beton sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya faktor bahan seperti semen. Semen merupakan bahan ikat yang penting dan banyak pakai dalam pengembangan fisik. Di dunia sebenarnya terdapat berbagai macam semen, dan tiap macamnya digunakan untuk kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan sifat-sifatnya yang khusus. Dan di indonesia sendiri terdapat berbagai macam merk dan jenis semen, sebagai contoh Semen Holcim, Semen TigaRoda, Semen Gresik dan ada beberapa pabrik Semen baru seperti Semen Bima, Semen Garuda. Namun dari beberapa Semen yang ada di indonesia belum tentu sama spesifikasinya seperti yang di jelaskan pada SNI 15-0302-2004. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneiliti dengan membandingkan kuat tekan beton beberapa Semen baru dan Semen lama dengan berbagai macam nilai Faktor Air Semen FAS, supaya memberikan gambaran mengenai beberapa semen baru di indonesia.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui nilai kuat tekan beton yang paling baik dari Semen Bima, Semen Garuda dan Semen Holcim. 2. Untuk mengetahui nilai faktor air semen yang baik dari FAS 0,40 ; 0,45 dan 0,50 pada Semen Bima, Semen Holcim dan Semen Garuda.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai merk semen yang baik di pasaran 2. Memberikan informasi mengenai nilai FAS yang baik apabila digunakan untuk beton normal

D. Batasan Penelitian

Agar penulisan studi ini lebih terarah maka ditentukan batasan-batasan pada penelitian. Adapun batasan-batasan itu antara lain: 1. Semen yang digunakan dua jenis Semen baru yaitu Semen bima dan Semen garuda, dan satu Semen lama yaitu Semen holcim dengan kemasan 40 kg; 2. Faktor Air Semen FAS yang digunakan 0,4; 0,45; 0,5; 3. Agregat halus yang digunakan adalah agregat halus dari daerah Merapi; 4. Agregat kasar yang digunakan adalah agregat kasar dari daerah clereng; 5. Benda uji kuat tekan beton silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm; 6. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7 hari; 7. Langkah-langkah perencanaan campuran beton menggunakan SK – SNI 03-2834-2002.

2. TINTAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang “Penelitian Kuat Tekan Beton Menggunakan Semen Bima, Semen Holcim dan Semen Garuda Dengan FAS 0,40 ; 0,45 dan 0,50” belum ada yang meneliti sebelumnya, segala bentuk kutipan pendapat atau temuan orang lain yang ada dalam penelitian ini dirujuk sesuai kaidah Penelitian kuat tekan beton menggunakan Semen Bima, Halaman 3 Semen Holcim dan Semen Garuda dengan Nilai FAS 0,40 ; 0,45 dan 0,50 Dicky Saputra ilmiah yang benar, sehingga keaslian penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi baru yang bermanfaat bagi semuanya. Untuk perbedaan dari beberapa peneliti sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbedaan 6 penelitian

3. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Beton

Menurut SNI-03-2847-2002, beton ialah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Agregat halus yang digunakan biasanya adalah pasir alam maupun pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu, sedangkan agregat kasar yang dipakai biasanya berupa batu alam maupun batuan yang dihasilkan oleh industri pemecah batu. Beton sendiri sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan gedung saat ini karena proses pengerjaannya yang cukup mudah. B. Bahan Penyusun Beton Seperti yang diuraikan diatas bahan penyusun beton normal ialah semen portland, agregat halus pasir, agregat kasar batu pecah atau kerikil dan air. 1. Semen Portland Portland Cement PC atau semen adalah bahan yang bertindak sebagai bahan pengikat agregat, jika dicampur dengan air semen menjadi pasta. Dengan proses waktu dan panas, reaksi kimia akibat campuran air dan semen menghasilkan sifat perkerasan pasta semen. Penemu semen Portland Cement adalah Joseph Aspdin di tahun 1824, seorang tukang batu kebangsaan Inggris. Dinamakan semen Portland, karena awalnya semen dihasilkan mempunyai warna serupa dengan tanah liat alam di Pulau Portland. Indonesia [Spesifikasi Bahan Bangunan Bukan Logam, SK SNI S-04- 1989F] semen portland dibagi menjadi 5 jenis, yaitu : a. Jenis I, yaitu semen portland untuk konstruksi umum yang penggunaan tidak memerlukan persyaratan- persyaratan khusus seperti yang diisyaratkan pada jenis-jenis lain. b. Jenis II, yaitu semen portland untuk konstruksi yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. c. Jenis III, yaitu semen portland untuk konstruksi yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang tinggi. d. Jenis IV, yaitu semen portland untuk konstruksi yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah. e. Jenis V, yaitu semen portland untuk konstruksi yang menuntut persyaratan sangat tahan terhadap sulfat. Semen portland yang digunakan disini adalah Semen Bima, Semen Garuda dan Semen Holcim, berikut adalah sejarah dan penjelasan mengenai Semen yang digunakan pada penelitian : a. Semen Bima PT. Sinar Tambang Arthalestari PT. STAR adalah pemilik dan produsen Semen Bima. Pabrik Semen Bima yang dibangun diatas lahan seluas 43 Hektar, dimana peletakan batu pertama ground

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN PASIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PCC

5 68 1

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN SEBESAR 5% DENGAN VARIASI FAS 0,35, 0,40, 0,45 TERHADAP KUAT TEKAN DAN NILAI SLUMP

0 4 46

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH 30% DAN SUPER PLASTICIZERS 1% TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI FAS 0,35, 0,40, 0,45

0 3 78

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SEMEN DAN VARIASINYA

7 22 89

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON PADA SEMEN BIMA DAN SEMEN HOLCIM DENGAN VARIASI UMUR 7, 14, DAN 28 HARI MENGGUNAKAN NILAI FAS 0,5

7 121 119

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER DENGAN TINJAUAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER DENGAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN.

0 5 13

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SEBAGIAN SEMEN DIGANTI TANAH POZOLAN DARI Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Sebagian Semen Diganti Tanah Pozolan Dari Kecamatan Tulakan.

0 2 16

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SEBAGIAN SEMEN DIGANTI TANAH POZOLAN DARI KECAMATAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Sebagian Semen Diganti Tanah Pozolan Dari Kecamatan Tulakan.

0 2 12

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA CAMPURAN BETON TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA CAMPURAN BETON.

0 1 14

PENGARUH JENIS SEMEN DAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON

0 0 6