Hasil Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil pemeriksaan Bakteri Golongan Coli dalam air baku sunggal pada tanggal 12 Februari 2016 pada tabel di bawahini: Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bakteri Golongan Coli NO Parameter Hasil Uji Kadar Maksimum Untuk Air Baku 1 Total Coliform 1600 1000 2 Faecal Coliform 40 100

4.2 Pembahasan

Hasil pemeriksaan Bakteri Golongan Coli pada Air Baku Sunggal dengan menggunakan metode MPN Most Probable Number pada Total Coliform adalah 1600 sel 100 mL sampel dan pada Faecal Coliform diperoleh 40 sel 100 mL sampel. Menurut kriteria baku mutu mikrobiologi yaitu Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 menyatakan bahwa baku mutu kelas I pada Total Coliform adalah 1000 sel 100 mL dan 100 sel 100 mL pada Faecal Coliform. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah kontaminasi yang diperoleh dari Total Coliform pada sampel Air Baku Sunggal telah melewati ambang batas sedangkan jumlah kontaminasi yang terdapat dari Faecal Coliform pada sampael Air Baku Sunggal masih dalam batas normal. Universitas Sumatera Utara 24 Pencemaran ini dapat berasal dari beberapa sumber. Salah satunya adalah sistem pengangkutan air modern yang mengalihkan pembuangan sampah dari jalan-jalan dan daerah-daerah perkotaan kealiran-aliran kali dan sungaiMahida, 1993. Upaya untuk menetralisir pengaruh pencemaran E.coli pada sumber air baku adalah dengan menambahkan kapur atau kaporit. Kaporit atau kalsium hipoklorit merupakan desinfektan yang paling umum digunakan untuk membunuh bakteri yang mengontaminasi air. Namun penggunaan kaporit yang berlebihan juga tidak dianjurkan karena memiliki efek samping terhadap kesehatan diantaranya adalah mempercepat penuaan dini, merusak batang rambut mempengaruhi terjadinya pengikisan pada lapisan luar gigi. Serta penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan senyawa kimia sampingan dari Trihalometana THM. Senyawa ini merupakan penyebab produksi radikal bebas dalam tubuh yang mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik atau pemicu kanker Alang, 2015. Efek penggunaan kaporit ini dapat diminimalisir dengan penambahan kaporit dalam jumlah yang tepat sesuai dengan Permenkes, RI No 907 Menkes SK VII 2002 tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum, sebagaimana kadar maksimum klorida yang diperbolehkan untuk air minum adalah 250 mgL. Universitas Sumatera Utara 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN