Macam – macam Proses Tinjauan Pustaka

8 Prarancangan Pabrik Polyurethane Proses One Shot Kapasitas 10.000 tontahun

BAB I PENDAHULUAN

1.4. Tinjauan Pustaka

1.4.1. Macam – macam Proses

Metode pembuatan polyurethane berbeda – beda tergantung dari mediumnya tanpa pelarut, dalam bentuk larutan, dalam air , berdasarkan pada penambahan reaktan one shot process, prepolymer process . 1. Solvent Free Reactions Tidak ada pelarut yang digunakan dalam pembuatan flexible dan rigid, cast elastomer, dan thermoplastic polyurethane dan juga tidak dibutuhkan pelarut pada pembuatan beberapa produk yang diproses akhir dalam larutan, contohnya textile coating dan adhesive. a. One Shot Process Proses dengan menggunakan reaksi bebas pelarut umumnya berlangsung sangat cepat, khususnya dengan adanya katalis. Poliuretan dibuat secara spesifik dengan one shot process selama mixing dengan co reactant dan penambahan secara simultan dari blowing agent, katalis, foam stabilizer dan aditif lain. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm dan tergantung dari katalis yang digunakan, reaksi yang sempurna biasa membutuhkan waktu 1- 3 jam. 9 Prarancangan Pabrik Polyurethane Proses One Shot Kapasitas 10.000 tontahun

BAB I PENDAHULUAN

b. Prepolymer Process Beberapa poliuretan elastomer dan hampir semua poliuretan dibuat dengan Prepolimer NCO sebagai intermediate. Metode ini mengikuti reaksi sempurna meskipun polieter diol mempunyai reaktifitas rendah, akan diperoleh target formasi struktur dengan adanya katalis. Selama penggunaan Pre polimer NCO yang merupakan monomer bebas, kontak dengan isosianat bebas TDI atau Siklohexan diisosianat bisa dihindari selama proses. Reaksi antara diisosianat dan diol merupakan reaksi orde kesatu dan tergantung dari perbandingan molar dari tiap – tiap komponen. Pembuatan intermediate dengan End Group yang diinginkan dan BM rata – rata dalam distribusi statistik juga bisa dilakukan dengan proses ini. Produk dengan group NCO Pre Polimer NCO secara teknis sangat penting sebagai intermediate untuk pembuatan poliuretan karena bisa digunakan dengan komponen multitude yang terdiri dari hidrogen aktif. Poliuretan dibuat dengan mereaksikan komponen di atau polihidrogen dengan di atau poliisosianat excess. Reaksi ini menghasilkan campuran homolog yang masih mengandung monomer isosianat. Jika monomer rendah yang diinginkan, diisosianat excess bisa dihilangkan dengan destilasi atau evaporasi. Bila perbandingan NCOOH pada pembuatan pre polimer lebih besar dari tiga, produk yang dihasilkan disebut semi – pre polimer, karena hanya sebagian dari isosianat tersedia yang masuk ke dalam formasi pre polimer. 10 Prarancangan Pabrik Polyurethane Proses One Shot Kapasitas 10.000 tontahun

BAB I PENDAHULUAN

Sen, 2001 2. Reaction in Solution Ada tiga perbedaan system pada pembuatan poliuretan dengan reaksi dalam larutan ini, yaitu : a. Sistem Satu Komponen yang bereaksi Sempurna. Sistem ini menghasilkan poliuretan dengan BM tinggi yang dibuat dengan proses pre polimer yang mudah larut dalam larutan polar. b. Sistem Satu komponen Reaktif. Pre polimer dengan berat molekul relatif rendah dengan gugus NCO, bisa dilarutkan dalam pelarut polar dan ditangani dalam kelembaban atmosfir. Waktu curing tergantung suhu dan kelembaban relatif dari udara. Saat digunakan lapisan tipis, karbon dioksida terbentuk sebagai produk samping. Produk akhir yang terjadi adalah crosslink dari poliuretan. c. Sistem Dua Komponen Sistem dua komponen sangat penting untuk typical coating pada industri kulit dan tekstil. Komponen terdiri dari polihidroksi dan sebagai crosslinker digunakan isosianat yang bebas dari diisosianat yang mudah 11 Prarancangan Pabrik Polyurethane Proses One Shot Kapasitas 10.000 tontahun

BAB I PENDAHULUAN

menguap. Poliisosianat yang terbentuk dari diisosianat berlebihan dengan polyol BM rendah, diamine atau air selama proses trimerasi akan menyebabkan tekanan uap yang rendah. 3. Aqueous Two Phase System Pre polimer dengan gugus pusat NCO dapat dicampur dengan air untuk medapatkan yield reaktif tipe emulsi OW, yang terbentuk secara spontan selama pencampuran dengan air. Ukuran partikel akan turun dengan meningkatnya sifat hidrofil. Prepolimer tanpa sifat hidrofil membutuhkan emulsifier dari luar atau daya yang besar untuk terdispersi ke dalam air. Prepolimer yang sangat kental harus diencerkan dengan pelarut untuk emulsifikasi. Pelarut tidak perlu dicampur dengan air. Larutan dalam pelarut hidrofil organik yang dicampur dengan air, dihilangkan pelarutnya dengan distilasi. Sen, 2001 . Setelah membandingkan berbagai macam proses, maka dipilih proses One shot dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Proses reaksi pada tekanan atmosferik dan suhu rendah sehingga menghemat biaya instalasi. b. Prosesnya sederhana. c. Biaya produksi lebih murah. d. Proses pembentukan produk lebih cepat dibandingkan dengan Aqueous Two Phase System. 12 Prarancangan Pabrik Polyurethane Proses One Shot Kapasitas 10.000 tontahun

BAB I PENDAHULUAN

1.4.2 Kegunaan Produk