Prarancangan pabrik allyl chloride dari propylene dan chlorine kapasitas 10.000 ton/tahun ika
BAB VI Analisa Ekonomi
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK ALLYL CHLORIDE DARI PROPYLENE DAN CHLORINE
KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Disusun Oleh :
1. Ike Widyawati Riyaningrum NIM. I0501026
2. Ricky Aryanto Wijaya NIM. I0501038
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
(2)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorin Kapasitas 10.000 Ton/tahun
oleh :
1. IKE WIDYAWATI RIYANINGRUM I0501026
2. RICKY ARYANTO WIJAYA I0501038
Dosen pembimbing
Ir. Endah Retno D., M.T. NIP. 132 258 055
Dipertahankan di depan Tim Penguji :
1. Ir. Endang Mastuti 1. ... NIP. 130 786 657
2. YC. Danarto, S.T., M.T. 2. ... NIP. 132 282 192
(3)
BAB VI Analisa Ekonomi Mengetahui
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Motto dan Persembahan iii
Kata Pengantar vi
Daftar Isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xii
Intisari xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik 1
a.n. Dekan Fakultas Teknik Pembantu Dekan I
Ir. Paryanto, M.S. NIP. 131 569 244
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si. NIP. 131 569 187
(4)
BAB VI Analisa Ekonomi
1.2. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik 2
1.3. Penentuan Lokasi Pabrik 4
1.4. Tinjauan Pustaka 6
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 11
2.2. Konsep Proses 12
2.3. Diagram Alir Proses 21
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas 24
2.4. Lay Out Pabrik dan Peralatan 28
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 36
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1. Unit Pendukung Proses 67
4.2. Laboratorium 79
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1. Bentuk Perusahaan 82
5.2. Struktur Organisasi 83
5.3. Tugas dan Wewenang 85
5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan 91
(5)
BAB VI Analisa Ekonomi 5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji 94
5.7. Kesejahteraan Karyawan 97
BAB VI ANALISA EKONOMI
6.1. Penaksiran Harga Peralatan 104
6.2. Penentuan Total Capital Investment (TCI) 106
6.3. Biaya Produksi Total 108
6.4. Keuntungan (profit) 110
6.5. Analisa kelayakan 110
Daftar Pustaka xiv
Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data Impor Allyl Chloride 2 Tabel 2.1 Harga ΔG
o
f masing-masing komponen 17
Tabel 2.2 Neraca Massa Total 24
Tabel 2.3 Neraca Massa Reaktor 24
(6)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tabel 2.5 Neraca Massa MD-02 25
Tabel 2.6 Neraca Massa MD-03 26
Tabel 2.7 Neraca Massa A-01 26
Tabel 2.8 Neraca Panas Reaktor 27
Tabel 2.9 Neraca Panas MD-01 27
Tabel 2.10 Neraca Panas MD-02 27
Tabel 2.11 Neraca Panas MD-03 28
Tabel 2.12 Neraca Panas A-01 28 Tabel 5.1. Jadwal Pembagian Kelompok Shift 93 Tabel 5.2. Penggolongan Jabatan Dalam Suatu Perusahaan 94 Tabel 5.3. Jumlah Karyawan Sesuai Dengan Jabatannya 95 Tabel 5.4. Perincian Golongan dan Gaji Pegawai 97
Tabel 6.1. Indeks Harga Alat 105
Tabel 6.2. Fixed Capital Investment 106
Tabel 6.3. Modal Kerja 107
Tabel 6.4. Direct Manufacturing Cost 108 Tabel 6.5. Indirect Manufacturing Cost 108 Tabel 6.6. Fixed Manufacturing Cost 109
(7)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan Ekonomi 111
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Grafik Impor Allyl Chloride Indonesia 3 Gambar 2.1. Diagram Alir Kualitatif 31 Gambar 2.2. Diagram Alir Kuantitatif 32 Gambar 2.3. Diagram Alir Proses 33
Gambar 2.4. Lay Out pabrik 34
Gambar 2.5. Lay Out peralatan Proses 35 Gambar 4.1. Skema Pengolahan Air 75 Gambar 5.1. Struktur Organisasi Pabrik Allyl Chloride 99
Gambar 6.1. Grafik Analisa Kelayakan 112
INTISARI
Ricky Aryanto & Ike Widyawati, 2007, Prarancangan Pabrik Allyl Chloride Dari Propylene dan Chlorine Kapasitas 10.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Prarancangan pabrik allyl chloride ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin bertambah. Allyl chloride banyak digunakan pada industri pembuatan epichlorohydrin yang digunakan
(8)
BAB VI Analisa Ekonomi
sebagai dasar epoxy resins. Selain itu allyl chloride juga berperan dalam pembuatan gliserol sintetis. Bahan baku yang digunakan adalah propylene dan chlorine.
Allyl chloride dibuat dengan proses klorinasi propylene dengan bantuan katalis FeCl3 pada suhu 500 oC dan tekanan 10 atm di dalam suatu reaktor fixed bed multitube dengan kondisi isotermal non adiabatik. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk mempertahankan suhu ditambahkan pendingin jenis Dowtherm ATM.
Pabrik allyl chloride ini dirancang dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah propylene dengan kemurnian 99,5% berat sebanyak 6.824,9982 ton/tahun dengan impuritas propane, dan chlorine dengan kemurnian 99,7% berat sebanyak 11.755,8548 ton/tahun dengan impuritas asam klorida. Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian 99% berat dengan pengotor adalah hasil reaksi samping, yaitu 2-chloropropene dan dichloropropene. Selain itu dihasilkan pula hasil samping berupa HCl yang dijual sebagai produk samping.
Kebutuhan utilitas meliputi air sebanyak 3.756,0547 m3/jam, steam sebanyak 130.042,0319 kg/jam, bahan bakar (solar) sebanyak 7.280,4663 L/jam dan kebutuhan listrik sebesar 278,0423 kW.
Lokasi pabrik direncanakan di Cilegon, Banten, dan dibangun di atas tanah dengan luas 25.000 m2. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 257 orang.
Pabrik direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2010. Modal tetap pabrik sebesar Rp 68.224.192.666, sedangkan modal kerjanya sebesar Rp 37.907.597.863. Biaya produksi total per tahun adalah sebesar Rp.
77.260.323.340. Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa Percent Return On
Investment (ROI) sebelum pajak 43,08 %, sesudah pajak 34,46 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,88 tahun, sesudah pajak 2,25 tahun, Break Event Point (BEP) 44,72 %, Shut Down Point (SDP) 27,07 % dan Discounted Cash Flow (DCF) 26,82 %.
Dari hasil evaluasi ekonomi tersebut, pabrik allyl chloride dari propylene dan chlorine dengan kapasitas 10.000 ton / tahun cukup menarik untuk dipertimbangkan pendiriannya di Indonesia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, hanya karena rahmat dan penyertaan-Nya, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan
Chlorine dengan 10.000 ton/tahun”. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan baik berupa
dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima
(9)
BAB VI Analisa Ekonomi
1. Ibu Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ibu Ir. Endah Retno D, M.T., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan bantuannya dalam penulisan tugas
akhir.
3. Bp. Bregas Siswahjono TS, S.T, M.T selaku Pembimbing Akademik, atas bimbingan dan arahannya.
4. Seluruh staf dosen Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret atas bimbingan dan
bantuannya selama penulis menempuh pendidikan.
5. Bapak, Ibu dan seluruh keluarga untuk doa, dorongan material dan non material kepada penulis.
6. Teman-teman mahasiswa dan seluruh civitas akademika Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret yang telah memberikan banyak bantuan selama penyusunan tugas akhir ini.
7. Seluruh Staf Administrasi Jurusan Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta terima kasih untuk
kemudahan birokrasinya.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis membuka
diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca sekalian.
Surakarta, Januari 2007
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
(10)
BAB VI Analisa Ekonomi
Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri kimia mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Perkembangan yang cukup pesat ini dapat dilihat dari meningkatnya jenis bahan kimia yang diproduksi dan kuantitasnya.
Dengan peningkatan ini, berarti meningkat pula kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang produksinya.
Allyl chloride atau 3-chloropropene, dengan rumus molekul C3H5Cl merupakan senyawa chlorohidrocarbon
yang berupa cairan tak berwarna, berbau tajam dan menyengat, larut dalam alkohol, chloroform, ether, aseton, benzene,
carbontetrachloride, heptane, serta toluene. Dalam industri kimia, allylchloride merupakan bahan intermediate. Allyl
chloride sangat penting dalam pembuatan epichlorohydrin, dan glycerin. Allylchloride merupakan produk yang dihasilkan
dari proses chlorinationpropylene pada suhu tinggi, cukup potensial untuk dikembangkan di Indonesia mengingat semakin
banyak industri yang menggunakannya. Hingga saat ini di Indonesia belum didirikan pabrik yang memproduksi allyl
chloride, kebutuhan di Indonesia masih dipenuhi dari import.
Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri kimia di Indonesia maka permintaan akan allylchloride
pada tahun-tahun mendatang diperkirakan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu pabrik allylchloride perlu
didirikan di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut :
· Dapat menghemat devisa negara, dengan adanya pabrik allyl chloride di dalam negeri maka impor dapat
dikurangi dan jika berlebih bisa untuk ekspor.
· Proses alih teknologi, dengan adanya industri dengan teknologi tinggi diharapkan tenaga kerja Indonesia
dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilannya sehingga dapat mengurangi
ketergantungan kepada tenaga kerja asing.
· Membuka lapangan kerja kepada penduduk di sekitar wilayah industri yang akan didirikan.
(11)
BAB VI Analisa Ekonomi
Permintaan allyl chloride di Indonesia dalam empat tahun terakhir relatif tidak konstan tergantung kebutuhan pabrik di Indonesia. Kebutuhan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 Impor Allyl chloride
Tahun ton / tahun
1997 1998 1999 2000 1.665,956 2.094,257 4.633,791 5.044,071
(Sumber. BPS 2000)
Dari tabel di atas diperoleh persamaan garis lurus antara data tahun sebagai sumbu x dan data impor sebagai
sumbu y yaitu :
y = 633,6938x – 1.2631E-06
Grafik Import Allyl Chloride Indonesia
y = 553,6938x - 1,1034E+06
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun K ap as it as ( to n )
(12)
BAB VI Analisa Ekonomi
Gambar 1.1. Grafik Impor Allyl chloride Indonesia
Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas atau sama dengan kebutuhan impor
maksimum. Berdasarkan hasil regresi di atas pada tahun 2010 perkiraan kebutuhan allylchloride di Indonesia mencapai
9.526,9965 ton/tahun.
Pabrik allylchloride yang sudah berproduksi salah satunya adalah Beaumont Texas dengan kapasitas produksi
10.000 ton/tahun. Oleh karena itu berdasarkan data di atas maka ditentukan kapasitas pabrik allyl chloride yang akan
didirikan adalah 10.000 ton/tahun.
1.3 Penentuan Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan maupun penentuan kelangsungan
produksinya. Pemilihan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis dan menguntungkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor primer
- letak pabrik terhadap pasar
- letak pabrik terhadap bahan baku
- transportasi
- tersedianya tenaga kerja
- tersedianya sumber air dan tenaga
2. Faktor sekunder
- harga tanah dan gedung
- kemungkinan perluasan pabrik
(13)
BAB VI Analisa Ekonomi
- peraturan daerah setempat
- keadaan masyarakat setempat
- iklim
- keadaan tanah
Dengan pertimbangan-pertimbangan hal tersebut di atas maka lokasi pabrik direncanakan didirikan di daerah
Cilegon, Provinsi Banten.
Alasan pemilihan lokasi tersebut antara lain :
1. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku propylene didapat dari PT. Chandra Asri PetrochemicalCentre, Cilegon. Sedangkan bahan baku
chlorine didapat dari PT. Assahimas Subentra Chemical, Cilegon.
2. Daerah pemasaran
Cilegon merupakan kawasan industri, sebagai bahan intermediate banyak dibutuhkan pada kawasan industri.
3. Kebutuhan air dapat terpenuhi
Kebutuhan air dipenuhi oleh industri penyedia air PT. Krakatau Tirta Indonesia, yang terletak dekat dengan
lokasi pabrik.
4. Sumber tenaga
Kebutuhan listrik didapatkan dari PLN unit PLTU Suralaya dan generator sebagai cadangan apabila listrik
dari PLN mengalami gangguan.
(14)
BAB VI Analisa Ekonomi
Pajak, karakter tanah, pengolahan limbah, perlindungan terhadap banjir dan pengadaan energi telah
diperhitungkan dan tersedia.
Investasi akan mendapat dukungan dari pemerintah daerah, karena otonomi daerah dan Banten sebagai
provinsi baru.
6. Keadaan lingkungan masyarakat
Masyarakat sudah terbiasa dengan lingkungan industri sehingga dapat beradaptasi.
1.4. Tinjauan pustaka
1.4.1. Macam-macam proses
Ada 3 proses dalam pembuatan allylchloride, yaitu :
1. Chlorinasipropylene pada suhu tinggi.
Cara ini merupakan cara yang sering digunakan pada pembuatan allylchloride secara komersial.
Reaksi yang terjadi adalah substitusi Cl dengan atom H pada propylene.
Reaksi utama
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
allylchloride
Reaksi samping
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
2-chloropropene
C3H6 + 2 Cl2 C3H5Cl2 + 2 HCl
dichloropropene
Proses ini terjadi pada reaktor fixed bed pada suhu 440-520˚C tekanan 1000-1400 kPa.
(www.che.cemr.wvu.edu)
(15)
BAB VI Analisa Ekonomi
Cara ini dilakukan dengan cara klorinasi 1,2-dichloropropane pada suhu 500-600 oC. Hasil samping yang
terjadi antara lain 1-chloropropene dan 2-chloropropene. Dari proses ini diperoleh selektivitas allylchloride
yang rendah yaitu 50-60%.
(Kirk Othmer, hal 59)
3. Oxychlorinasi
Yang dimaksud dengan oxychlorinasi yaitu pembuatan allylchloride dengan cara mereaksikan propylene
dengan HCl dan O2.
(Kirk Othmer, hal 59)
Pada perancangan ini dipilih proses pertama yaitu chlorinasi propylene pada suhu tinggi. Hal ini disebabkan
karena selektivitas yang diperoleh tinggi, proses lebih sederhana, serta sudah banyak berdiri industri komersial
allyl chloride dengan cara ini di luar negeri.
1.4.2. Kegunaan produk
Dalam industri kimia, allyl chloride merupakan bahan intermediate. Allyl chloride sangat penting dalam
pembuatan epichlorohydryn, yang digunakan sebagai dasar pembuatan epoxy resins, dan juga berperan dalam
pembuatan glycerol sintetis. Selain itu allyl chloride juga berperan sebagai starting material untuk allyl ether
dari phenol, bisphenol A, dan novolak phenolic resins. Allyl chloride juga digunakan dalam pembuatan sodium
allyl sulfonat, poly-allyl chloride, serta katalis Ziegler.
(Kirik Othmer, hal 67)
1.4.3. Sifat-sifat fisik dan kimia bahan baku dan produk
a. Bahan baku
1. Propylene
(16)
BAB VI Analisa Ekonomi § bentuk @ 25
o
C, 1 atm : gas
§ rumus molekul : C3H6
§ berat molekul (gr/grmol) : 42,081
§ titik didih, K : 225,43
§ temperatur kritis, K : 364,76
§ tekanan kritis, bar : 46,13
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 0,5043
§ impuritas : C3H8 (propana)
2. Chlorine
§ bentuk @ 25
o
C, 1 atm : gas
§ rumus molekul : Cl2
§ berat molekul (gr/grmol) : 70,905
§ titik didih, K : 239,12
§ temperatur kritis, K : 417,15
§ tekanan kritis, bar : 47,1
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 1,3976
§ impuritas : HCl (asam klorida)
b. Bahan pembantu
1. Ferri chloride (sebagai katalis ):
§ bentuk : pellet
§ bulk density, kg/l : 2,0
§ ukuran , diameter, mm : 3,0
(17)
BAB VI Analisa Ekonomi c. Produk
1. AllylChloride
Sifat fisik allylchloride:
§ bentuk @ 25
o
C, 1 atm : cair
§ rumus molekul : C3H5Cl
§ berat molekul (gr/grmol) : 76,525
§ titik didih, K : 318,11
§ temperatur kritis, K : 514,15
§ tekanan kritis, bar : 47,1
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 0,9308
2. Asam klorida
Sifat fisik asam klorida :
§ bentuk @ 25
o
C, 1 atm : gas
§ rumus molekul : HCl
§ berat molekul (gr/grmol) : 36,461
§ titik didih, K : 188,15
§ temperatur kritis, K : 324,65
§ tekanan kritis, atm : 83,09
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 0,7961 1.4.4. Tinjauan proses secara umum
(18)
BAB VI Analisa Ekonomi
Allylchloride dihasilkan dari proses chlorinasipropylene dengan bantuan katalis ferri chloride. Reaksi ini
mempunyai konversi 100% terhadap gas chlorine sebagai reaktan pembatas, dengan propylene berlebih 100%. Pada reaksi
ini juga terbentuk 2-chloropropene dan dichloropropene. Selekivitas reaksi terbentuknya allylchloride, 2-chloropropene,
dan dichloropropene terhadap chlorine adalah 79,23%, 2,34%, dan 18,43%.
Reaksi pembentukan allyl chloride berlangsung dalam fase gas. Reaksi bersifat eksotermis sehingga
memerlukan tambahan pendingin dan beroperasi pada kondisi nonadiabatisisothermal. Reaktor yang digunakan adalah
reaktor fixed bed multitube. Produk yang dihasilkan terdiri dari allylchloride dan hasil samping asam klorida.
Reaksi berlangsung pada tekanan 10 atm dan suhu 500 ˚C. Pada suhu tersebut tidak terjadi reaksi pembentukan
karbon yang tidak diinginkan dan katalis aktif secara baik.
(www.che.cemr.wvu.edu)
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
2.1.1. Spesifikasi bahan baku
1. Propylene
- Rumus Molekul : C3H6
- Berat Molekul : 42,081
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 225,43
- Kemurnian : 99,5 % wt
(19)
BAB VI Analisa Ekonomi
2. Chlorine
- Rumus Molekul : Cl2
- Berat Molekul : 70,905
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 239,12
- Kemurnian : 99,7 % wt
- Impuritas : 0,3 % HCl
2.1.2. Spesifikasi produk
1. Allyl chloride
- Rumus Molekul : C3H5Cl
- Berat Molekul : 76,525
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 318,11
- Kemurnian : 99 % wt
- Impuritas : 0,3% wt C3H5Cl
0,7% wt C3H4Cl2
2. Asam klorida
- Rumus Molekul : HCl
(20)
BAB VI Analisa Ekonomi
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 188,15
- Kemurnian : 31,5 % wt (dalam air)
2.2. Konsep Proses
2.2.1. Dasar reaksi
Proses pembuatan allyl chloride dengan menggunakan katalis ferrichloride pada fase gas, berlangsung di dalam
reaktor fixedbedmultitube pada kondisi suhu 500°C tekanan 10 atm.
(www.che.cemr.wvu.edu)
Pembentukan allyl chloride mengikuti reaksi elementer yang irreversible dan eksotermis dan memberikan hasil
samping asam klorida. Selain itu juga terjadi reaksi samping membentuk 2-chloropropene dan dichloropropene.
Selektivitas reaksi pembentukan allyl chloride, 2-chloropropene, dan dichloropropene berturut-turut adalah 79,23%,
2,34%, dan 18,43%.
Reaksi utama :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
propylene chorine allyl chloride asam klorida
Reaksi samping :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
propylene chlorine 2-chloropropene asam klorida
C3H6 + 2 Cl2 C3H4Cl2 + 2 HCl
propylene chlorine dichloropropene asam klorida
(www.che.cemr.wvu.edu)
(21)
BAB VI Analisa Ekonomi
Reaksi klorinasi propylene dengan katalis FeCl3 merupakan reaksi heterogen dalam fase gas (pereaktan) dan
fase padat (katalis). Reaksi yang terjadi pada permukaan katalis adalah sebagai berikut :
· Adsorpsi
Mekanisme adsorpsi propylene dan chlorine
A + s As
B + s Bs
Adsorpsi pereaktan pada permukaan katalis dipergunakan oleh difusivitas pereaktan dari bulk ke
permukaan katalis.
Koefisien perpindahan massa sebanding dengan tekanan total reaktor dan berbanding terbalik dengan
suhu.
· Aktivasi
Reaktan yang telah teradsorbsi akan bersifat aktif di permukaan katalis karena melibatkan gaya tarik yang
lebih tinggi dari adsorbsi.
As As*
Bs Bs*
Reaktan yang telah teradsorpsi di permukaan katalis akan bersifat aktif sehingga digunakan suhu tinggi
dalam aktivasi ini, karena dapat memperbanyak tumbukan antara molekul gas yang telah teradsorpsi dan energi yang
dimiliki menjadi lebih besar.
· Reaksi Permukaan
Reaktan-reaktan yang telah teraktivasi akan bereaksi membentuk produk di permukaan aktif katalis.
As* + Bs* Cs* + Ds*
Persamaan kecepatan reaksi permukaan :
(22)
BAB VI Analisa Ekonomi
Kecepatan reaksi permukaan ditentukan oleh suhu reaksi sesuai dengan hukum Archenius. Kenaikan suhu
yang tinggi akan mengakibatkan tumbukan semakin besar sehingga kecepatan reaksi permukaan akan bertambah
besar, di mana reaksi akan bergeser ke arah produk dan akan memperbesar produk.
· Deaktivasi
Mekanisme deaktivasi adalah :
Cs* Cs
Ds* Ds
Produk yang telah dihasilkan dari permukaan katalis akan menurunkan energi aktivasi dan melepas situs
aktifnya dari katalis. Kecepatan deaktivasi sama seperti dengan aktivasi tetapi melibatkan produk yang teradsorpsi
pada permukaan katalis.
Agar produk dapat terlepas dari situs aktifnya maka langkah ini diperlukan suhu tinggi. Selain itu suhu
tinggi juga diperlukan untuk mempercepat deaktivasi produk di permukaan katalis.
· Desorpsi
Hasil reaksi yang telah terdeaktivasi kemudian terlepas dari permukaan katalis menuju bulk katalis.
Cs C + s
Ds D + s
Proses desorpsi juga dipengaruhi oleh difusivitas gas zat hasil reaksi dari permukaan katalis ke bulk gas.
Difusivitas zat hasil reaksi ditentukan oleh koefisien perpindahan massa seperti pada proses adsorpsi.
Reaksi akan dipengaruhi oleh reaksi permukaan. Karena itu reaksi dilakukan pada tekanan tinggi untuk
memperbesar konstanta kecepatan reaksi permukaan. Suhu reaksi harus berada pada daerah suhu aktivasi katalis.
(23)
BAB VI Analisa Ekonomi
Ditinjau dari segi kinetika, reaksi klorinasi propylene akan bertambah cepat dengan naiknya temperatur. Berdasarkan persamaan Arhenius :
k = A . e –E/RT
dimana :
k = konstanta kecepatan reaksi
A = faktor frekuensi tumbukan
E = energi aktivasi
R = konstanta gas ( 1,987 kal/mol K )
T = temperatur operasi ( K )
Harga konstanta kecepatan reaksi kimia diperoleh dari www.che.cemr.wvu.edu adalah sebagai berikut :
Reaksi utama :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (1)
propylene chorine allyl chloride asam klorida
Reaksi samping :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (2)
propylene chlorine 2-chloropropene asam klorida
C3H6 + 2 Cl2 C3H4Cl2 + 2 HCl (3)
propylene chlorine dichloropropene asam klorida
Konstanta kecepatan reaksi :
k1= 0,322exp(-63.200/(R.T)) kmol/kg cat s kPa2
k2= 1,83x10-5exp(-16.000/(R.T)) kmol/kg cat s kPa2
k3= 1,27x10-3exp(-72.100/(R.T)) kmol/kg cat s kPa3
k1
k2
(24)
BAB VI Analisa Ekonomi
(www.che.cemr.wvu.edu)
2.2.4 Tinjauan Termodinamika
Reaksi utama :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (1)
propylene chorine allyl chloride asam klorida
Reaksi samping :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (2)
propylene chlorine 2-chloropropene asam klorida
C3H6 + 2 Cl2 C3H4Cl2 + 2 HCl (3)
propylene chlorine dichloropropene asam klorida
Melalui tinjauan termodinamika dapat diketahui apakah reaksi dapat berlangsung atau tidak. Reaksi dapat berlangsung jika ΔGof ≤ 0. Harga ΔGof masing-masing komponen pada suhu 298,15 K dapat dilihat pada tabel 2.1 di
bawah ini.
Tabel 2.1. Harga ΔGof masing-masing komponen
Komponen Harga ΔGof (kJ/kmol)
Propylene
62,5019
Chlorine 0
Allyl chloride
43,6307 2-Chloropropene
24,5472 Dichloropropene
1,2785 HCl
(25)
BAB VI Analisa Ekonomi
(Yaws, 1999) ΔGof = ΔGofproduk – ΔGofreaktan
A. Pada reaksi (1)
ΔGof = (ΔGof allyl chloride + ΔGof HCl)– (ΔGof chlorine + ΔGof propylene)
= (43,6307+(-95,3)) – (0+62,5019)
= -114,1712 kJ/mol
Ln Ko ú
û ù ê ë é -= RT f ΔGo ú û ù ê ë é = K 298,15 x K . kJ/kmol 8,314 kJ/kmol 2 , 114171 = 46,0587
Ko = 1,007.1020 kJ/kmol
Ko K
ln = - êëé - úûù
To 1 T 1 R ΔHo
(Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
ΔHf = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ΔHof untuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -112 kJ/mol propylene
Pada suhu 500 oC (773,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
Ko K
ln =- êëé - úûù
To 1 T 1 R ΔHo 20 1,007.10 K ln ú û ù ê ë é -= K 298,15 1 K 15 , 773 1 K . kJ/kmol 8,314 kJ/kmol 112000
(26)
BAB VI Analisa Ekonomi
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k1, sehingga k2
diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible).
B. Pada reaksi (2)
ΔGof = (ΔGof 2-chloropropene + ΔGof HCl)– (ΔGof chlorine + ΔGof propylene)
= (24,5472+(-95,3)) – (0+62,5019)
= -133,2547 kJ/mol
Ln Ko ú
û ù ê ë é -= RT f ΔGo ú û ù ê ë é = K 298,15 x K . kJ/kmol 8,314 kJ/kmol 7 , 133254 = 53,7573
Ko = 2,2208.1023 kJ/kmol
Ko K
ln = - êëé - úûù
To 1 T 1 R ΔHo
(Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
ΔHf = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ΔHof untuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -121 kJ/mol propylene.
Pada suhu 500 oC (773,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
Ko K
ln =- êëé - úûù
To 1 T 1 R ΔHo 23 2,2208.10 K ln ú û ù ê ë é -= K 298,15 1 K 15 , 773 1 K . kJ/kmol 8,314 kJ/kmol 121000
(27)
BAB VI Analisa Ekonomi
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k1 sehingga k2
diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible).
C. Pada reaksi (3)
ΔGof = (ΔGof dichloropropene + ΔGof HCl)– (ΔGof chlorine + ΔGof propylene)
= (1,2785+(-95,3)) – (0+62,5019)
= -156,5234 kJ/mol
Ln Ko ú
û ù ê ë é -= RT f ΔGo ú û ù ê ë é = K 298,15 x K . kJ/kmol 8,314 kJ/kmol 4 , 156523 = 63,1443
Ko = 2,6499.1027 kJ/kmol
Ko K
ln = - êëé - úûù
To 1 T 1 R ΔHo
(Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
ΔHf = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ΔHof untuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -222 kJ/mol propylene
Pada suhu 500 oC (773,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
Ko K
ln =- êëé - úûù
To 1 T 1 R ΔHo 27 2,6499.10 K ln ú û ù ê ë é -= K 298,15 1 K 15 , 773 1 K . kJ/kmol 8,314 kJ/kmol 222000
(28)
BAB VI Analisa Ekonomi
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k1 sehingga k2
diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible).
2.3. Diagram Alir Proses
2.3.1 Diagram alir proses
Diagram alir proses dapat dilihat pada gambar 2.3
2.3.2 Langkah Proses
Proses pembuatan allyl chloride dengan menggunakan bahan baku propylene secara garis besar dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Tahap penyiapan bahan baku
Bahan baku dalam pembuatan allyl chloride ini terdiri dari propylene dan chlorine. Propylene disimpan dalam bentuk cair pada temperatur 30 oC dan tekanan 13 atm dalam tangki silinder horizontal dengan elliptical head T-01, komposisi propylene adalah 99,5% wt dengan impuritas propana 0,5% wt. Sedangkan chlorine disimpan dalam bentuk cair pada temperatur 30 oC dan tekanan 10 atm dalam tangki silinder horizontal dengan eliptical head T-02, komposisi chlorine 99,7% wt dengan impuritas asam klorida 0,3% wt.
Cairan propylene dipompa dari tangki T-01 dengan pompa P-01 masuk ke dalam vaporizer V-01 untuk diuapkan dalam kondisi 13 atm dan suhu 303,2242 K, sehingga didapatkan uap jenuh propylene pada suhu 303,5207 K. Sebagai media pemanas digunakan steam. Kemudian uap jenuh propylene tersebut diturunkan tekanannya oleh expander E-01 hingga 10 atm dan suhu 293,7183 K dan dicampur dengan recycle pada mixer tee M-01.
Cairan chlorine dipompa dari tangki T-02 dengan pompa P-02 masuk ke dalam vaporizer V-02 untuk diuapkan dalam kondisi 10 atm dan suhu 304,0854 K, sehingga didapatkan uap jenuh chlorine pada suhu 307,0213 K. Sebagai media pemanas digunakan steam. Kemudian uap jenuh chlorine dicampur dengan hasil mixer tee M-03 pada mixer tee M-04. Hasil campuran mixer tee M-04 dengan tekanan 10 atm dan suhu 306,267 K dipanaskan
(29)
BAB VI Analisa Ekonomi
dengan penukar panas HE-01 hingga suhu 616,6175 K dan dilanjutkan dengan HE-02 hingga suhu 773,15 K pada tekanan tetap, 10 atm.
2. Tahap pembentukan allyl chloride
Bahan baku propylene dan chlorine yang telah dipanaskan kemudian diumpankan ke dalam reaktor R-01 yang berisi katalis padat ferri chloride FeCl3. Di dalam reaktor terjadi proses klorinasi propylene menjadi allyl chloride, 2-chloropropene, dichloropropene, dan asam klorida.
Reaktor yang digunakan adalah reaktor jenis Fixed Bed (multi tube) dengan kondisi isotermal non adiabatik.
Reaksi yang berlangsung bersifat eksotermis sehingga diperlukan pendingin. Panas yang dihasilkan selama reaksi
diserap oleh media pendingin Dowtherm A ™. Reaktor dioperasikan pada suhu 500 ˚C dengan tekanan 10 atm
Hasil reaksi keluar reaktor pada suhu 773,15 K masuk ekspander E-02 untuk menurunkan tekanan dari 10 atm
menjadi 8 atm. Campuran keluar E-02 dengan suhu 757,2332 K dan tekanan 8 atm masuk ke dalam waste heat boiler
WHB-01 untuk menurunkan suhu dan menghasilkan steam.
3. Tahap pemurnian
a. Tahap Distilasi
Hasil keluar reaktor yang telah didinginkan dalam WHB-01 diumpankan ke dalam kondenser parsial CP-01 sehingga didapatkan campuran dua fase pada suhu 323,15 K yang akan dipisahkan pada separator S-03. Hasil bawah S-03 yang berupa cairan dipompa dengan P-05 masuk ke menara distilasi MD-01. Hasil atas S-03 yang berupa gas akan bercampur dengan gas hasil atas MD-01.
Umpan masuk MD-01 dalam kondisi cair jenuh pada suhu 323,15 K tekanan 8 atm. Hasil atas MD-01 yang suhunya 282,0129 K, tekanan 8 atm, masuk ke dalam kondenser parsial CD-01, diembunkan hingga suhunya berubah menjadi 275,3971 K tekanan 8 atm, dua fase, yang akan dipisahkan dalam separator S-04. Campuran gas keluar S-04 dicampur dengan hasil atas separator S-03 pada mixer tee M-05, diperoleh suhu campuran 319,0802 K.
Sedangkan campuran cairannya dikembalikan sebagai refluks dengan
(30)
BAB VI Analisa Ekonomi
CD-01 menggunakan chilled water dari unit refrigerasi karena pendinginan dilakukan pada suhu di bawah suhu lingkungan. Chilled water sebanyak 185092,08 kg/jam masuk CD-01 pada suhu 275,15 K tekanan 2 atm dan keluar pada suhu 278,15 K. Arus atas ini sebagian besar berupa propylene dan HCl. Sedangkan hasil bawah menara distilasi MD-01 pada suhu 379,6893 K, tekanan 8 atm, masuk ke dalam reboiler parsial REB-01 untuk diuapkan. Uap keluar REB-01 pada suhu 415,1675 K tekanan 8 atm, sebagian dikembalikan ke MD-01 dan cairannya dipompa dengan pompa P-07 untuk mengalirkan
campuran masuk ke dalam MD-02. Arus bawah ini mengandung allyl
chloride dan hidrokarbon lain yang dihasilkan oleh reaksi samping. Penguapan yang dilakukan di REB-01 menggunakan steam yang keluar dari REB-02. Steam ini masuk REB-01 pada suhu 484,2069 K, tekanan 2 atm dan keluar REB-01 pada suhu 463,8172 K tekanan 2 atm. Steam yang digunakan sebanyak 130042,0319 kg/jam.
Menara distilasi MD-02 memisahkan sebagian hidrokarbon yang masih terbawa pada produk. Umpan masuk MD-02 berupa cair jenuh pada suhu 379,6833 K tekanan 8 atm. Hasil atas MD-02 yang suhunya 341,8952 K tekanan 8 atm masuk ke dalam kondenser total CD-02 untuk diembunkan. Cairan keluar CD-02 suhu 296,5746 K tekanan 8 atm kemudian masuk akumulator ACC-01. Dari ACC-01 sebagian cairan dimasukkan kembali ke dalam MD-02 sebagai refluks dan sebagian lagi dialirkan menuju unit pengolahan limbah. Perbandingan Lo/D ( rasio refluks) ini sebesar 7,509. Kondensasi yang terjadi dalam CD-02 ini menggunakan chilled water dari unit refrigerasi. Chilled water masuk CD-02 sebanyak 10709,7153 kg/jam pada suhu 293,15 K, tekanan 2 atm, dan keluar CD-02 pada suhu 303,15 K. Hasil bawah menara distilasi MD-02 yang mengandung banyak allylchloride, masuk ke reboiler parsial REB-02 pada suhu 313,3997 K dan tekanan 8 atm. REB-02 akan menguapkan sebagian campuran. Uap yang dihasilkan REB-02 dikembalikan ke dalam MD-02 sedangkan cairannya dipompa dengan pompa P-09 masuk menara distilasi MD-03 untuk pemurnian lebih lanjut. Penguapan
(31)
BAB VI Analisa Ekonomi
130042,0319 kg/jam. Steam masuk REB-02 pada suhu 489,3574 K, tekanan 2 atm, dan keluar REB-02 pada suhu 484,2069 K.
Umpan masuk MD-03 dalam kondisi cair jenuh pada suhu 415,6122 K, tekanan 8 atm. MD-03 merupakan pemurnian akhir produk allyl chloride. Allyl chloride dihasilkan pada hasil atas yang keluar dari MD-03 pada suhu 412,6305 K, tekanan 8 atm. Hasil atas MD-03 masuk kondenser total CD-03, diembunkan, dan masuk ke dalam akumulator ACC-02 pada suhu 412,3082 K. ACC-02 beroperasi pada tekanan 8 atm. Cairan keluar ACC-02 sebagian dikembalikan ke dalam MD-03 sebagai refluks, dan sebagian dialirkan ke dalam tangki penyimpan produk TP-03. Perbandingan Lo/D (rasio refluks) ini sebesar 1,1637. Kondensasi pada CD-03 dilakukan dengan menggunakan air pendingin. Air pendingin sebanyak 1398570,33 kg/jam masuk ke dalam CD-03 pada suhu 303,15 K, tekanan 1 atm dan keluar CD-03 pada suhu 313,15 K. Hasil bawah MD-03 masuk reboiler parsial REB-03 pada suhu 457,0885 K, tekanan 8 atm. Dalam REB-03 terjadi penguapan sebagian. Gas yang dihasilkan dikembalikan ke dalam MD-03 sedangkan cairannya dialirkan menuju unit pengolahan limbah. Arus keluar REB-03 pada suhu 456,4421 K. Penguapan di REB-03 dilakukan dengan menggunakan steam sebanyak 130042,0319 kg/jam yang berasal dari HE-02. Steam masuk REB-03 pada suhu 898,15 K, tekanan 2 atm, dan keluar REB-03 pada suhu 489,3574 K.
b. Tahap Absorbsi
Absorbsi dilakukan di menara absorber A-01 yang beroperasi pada tekanan 8 atm dengan tujuan untuk menyerap HCl menggunakan air. Campuran gas keluar mixer tee M-05 pada suhu 319,0802 K masuk A-01, sedangkan air masuk A-01 pada suhu 303,15 K. Diasumsi hanya HCl yang larut dalam air, sehingga diperoleh larutan HCl 31,5 % pada suhu 309,0743 K. HCl yang tidak terlarut bersama dengan komponen lainnya kemudian dialirkan masuk kompresor C-01 pada suhu 306,5394 K, tekanan 8 atm. C-01 berfungsi menaikkan tekanan campuran gas menjadi 10 atm.
(32)
BAB VI Analisa Ekonomi
Dari C-01 campuran gas di-recycle dan dicampur dengan bahan baku propylene pada mixer tee M-01.
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas
2.4.1. Neraca massa total
Tabel 2.2 Neraca massa total
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
HCl 4,4530 765,4377
Propylene 857,4335 60,0863
Propana 4,3087 4,3087
Chlorine 1479,8722 0
2-Chloropropene 0 37,3737
Allyl chloride 0 1265,4364
Dichloropropene 0 213,4246
Air 1664,5231 1664,5231
Total 4010,5905 4010,5905
2.4.2. Neraca massa alat
1. Reaktor (R-01)
Tabel 2.3. Neraca massa reaktor
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
HCl 44,7392 805,7238
Propylene 1756,5616 959,2144
Propana 29,6437 29,6437
Chlorine 1479,8721 0
2-Chloropropene 20,0230 57,3967
(33)
BAB VI Analisa Ekonomi
Dichloropropene 11,3255 224,7500
Air 0 0
Total 3605,1231 3605,1231
3. Menara Distilasi-01 (MD-01)
Tabel 2.4. Neraca massa MD-01
Output (kg/jam)
Komponen Input (kg/jam)
Bottom Destilat
HCl 42,2131 0 42,2131
Propylene 171,3963 60,0863 111,3100
Propana 6,1494 4,3087 1,8407
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 37,3737 37,3737 0
Allyl chloride 1265,4364 1265,4364 0
Dichloropropene 213,4245 213,4245 0
Air 0 0 0
1580,6297 155,3638
Total 1735,9935
1735,9935
4. Menara Distilasi-02 (MD-02)
Tabel 2.5. Neraca massa MD-02
Output (kg/jam)
Komponen Input (kg/jam)
Bottom Destilat
HCl 0 0 0
Propylene 60,0863 0 60,0863
Propana 4,3087 0 4,3087
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 37,3737 3,7374 33,6364
Allyl chloride 1265,4364 1252,7821 12,6544
Dichloropropene 213,4245 213,4245 0
Air 0 0 0
(34)
BAB VI Analisa Ekonomi
1580,6297
5. Menara Distilasi-03 (MD-03)
Tabel 2.6. Neraca massa MD-03
Output (kg/jam)
Komponen Input (kg/jam)
Bottom Destilat
HCl 0 0 0
Propylene 0 0 0
Propana 0 0 0
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 3,7374 0 3,7374
Allyl chloride 1252,7821 2,7821 1250,0000
Dichloropropene 213,4245 204,5356 8,8889
Air 0 0 0
207,3177 1262,6263
Total
1469,9440
1469,9440
6. Absorber (A-01)
Tabel 2.7. Neraca massa A-01
Output (kg/jam)
Komponen Input (kg/jam)
Liquid Gas
HCl 805,7238 765,4376 40,2862
Propylene 899,1281 0 899,1281
Propana 25,3349 0 25,3349
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 20,0230 0 20,0230
Allyl chloride 262,9581 0 262,9581
Dichloropropene 11,3255 0 11,3255
Air 1664,5231 1664,5231 0
2429,9608 1259,0557 Total
3689,0165
3689,0165
(35)
BAB VI Analisa Ekonomi
1. Reaktor ( R )
Tabel 2.8. Neraca panas Reaktor
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Qin Panas yang dibawa umpan 2,5373E+06
Qout Panas yang dibawa produk 2,5985E+06
QR Panas reaksi 2,3381E+06
QP Panas yang diserap pendingin 2,2769E+06
Total 4,8754E+06 4,8754E+06
2. Menara Distilasi-01 (MD-01)
Tabel 2.9. Neraca panas MD-01
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Fhf panas yang dibawa umpan 71140,3006
DHd panas yang dibawa distilat -22908,4807
BHb panas yang dibawa bottom 206087,8459
Qc panas condenser 2332160,2100
Qr panas reboiler -2220121,1455
Total 183179,3652 183179,3652
3. Menara Distilasi-02 (MD-02) Tabel 2.10. Neraca panas MD-02
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Fhf panas yang dibawa umpan 206087,995
DHd panas yang dibawa distilat -308,080285
BHb panas yang dibawa bottom 282303,204
(36)
BAB VI Analisa Ekonomi
Qr panas reboiler -373900,915
Total 281995,1242 281995,1242
4. Menara Distilasi-03 (MD-03) Tabel 2.11. Neraca panas MD-03
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Fhf panas yang dibawa umpan 272851,0862
DHd panas yang dibawa distilat 1121563,3036
BHb panas yang dibawa bottom 21031,1085
Qc panas condenser 58739954,0232
Qr panas reboiler -57870210,6972
Total 1142594,4121 1142594,4121
5. Absorber (A-01)
Tabel 2.12. Neraca panas A-01
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Hl Panas dibawa cairan 377,4864 876,4889
Hg Panas dibawa gas 1053,4933 554,4909
Total 1430,9797 1430,9797
2.5. Lay Out Pabrik dan Peralatan 2.5.1. Lay Out Pabrik
Lay out pabrik adalah pengaturan dan penyusunan alat proses dan fasilitas pabrik lainnya, sedemikian rupa sehingga pabrik dapat beroperasi secara aman, efektif dan efisien.
Tata letak pabrik perlu disusun dengan baik dengan tujuan :
a. Mempermudah akses keluar masuk pabrik, baik untuk manusia maupun barang.
b. Mempermudah pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan.
c. Membuat proses pengolahan dari bahan baku hingga menjadi produk berlangsung secara efisien.
d. Mengantisipasi dampak yang mungkin timbul apabila terjadi musibah, seperti ledakan, kebakaran, dsb.
(37)
BAB VI Analisa Ekonomi
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tata letak
pabrik yang baik, antara lain :
a. Pabrik allyl chloride akan didirikan di atas tanah yang masih kosong, sehingga tata letak pabrik tidak
dipengaruhi adanya bangunan lain.
b. Perlu disediakan area untuk kemungkinan perluasan.
c. Area utilitas sebaiknya ditempatkan jauh dari area proses, untuk menjaga agar tidak terjadi kontak antara
bahan bakar dengan sumber panas.
d. Fasilitas karyawan seperti masjid, kantin, ditempatkan di lokasi yang mudah terjangkau dan tidak
mengganggu proses.
e. Fasilitas bengkel sebaiknya di lokasi yang strategis
2.5.2. Tata Letak Peralatan
Dalam menyusun tata letak peralatan yang harus diperhatikan adalah :
a. Peralatan yang sejenis ditempatkan secara berkelompok untuk memudahkan pemeliharaan.
b. Alat kontrol diletakkan pada lokasi yang mudah diamati oleh operator.
c. Susunan alat dan pemipaan diusahakan tidak mengganggu operator.
d. Sistem pemipaan sebaiknya diberi warna sedemikian rupa sehingga mempermudah operator untuk
mengidentifikasi apabila terjadi masalah.
e. Tata letak peralatan harus menyediakan minimal dua arah bagi karyawan untuk menyelamatkan diri apabila
terjadi ledakan atau kebakaran.
f. Peralatan yang sekiranya rawan terhadap kebakaran seperti tangki penyimpan, dilengkapi tanggul untuk
mengisolir lokasi apabila terjadi kebakaran.
(38)
BAB VI Analisa Ekonomi
Gambar 2-4. Layout Pabrik
Keterangan :
1. Pos keamanan 7. Klinik 13. Safety
2. Taman 8. Laboratorium 14. Gudang
3. Musholla 9. Utilitas 15. Bengkel
4. Kantin 10. Proses 16. Parkir
5. Ruang kontrol 11. Area perluasan
5
8 6
7 3
1 1
2
4
9 10
11
11
12
13
14
15
16 1
(39)
BAB VI Analisa Ekonomi
6. Kantor 12. Pembangkit listrik
Gambar 2-5. Layout Peralatan Proses
Keterangan :
T-01 : Tangki propylene S : Separator
T-02 : Tangki propana REB : Reboiler
T-03 : Tangki allyl chloride ACC : Accumulator
T-04 : Tangki asam klorida CD : Condenser
V : Vaporizer WHB : Waste Heat Boiler
R : Reaktor HE : Heat Exchanger
CP : Kondenser Parsial
MD : Menara Destilasi
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
3.1 TANGKI PENYIMPAN PROPYLENE
T-01 T-01 T-01 T-01 T-02 T-02 T-02 T-02 V-01 S-01 V-02 S-02 HE-01 HE-02 R-01 WHB S-03 MD-01 CD-1 S-04 R B -0 1 MD-02 CD-02 ACC-1 R B -0 2 MD-03 CD-03 ACC-02 R B -0 3 T-03 T-04 ABS CP-01
(40)
BAB VI Analisa Ekonomi
Kode : T-01
Fungsi : Menyimpan bahan baku propylene untuk
kebutuhan selama 30 hari.
Tipe : Silinder horisontal dengan head tipe elliptical
dished head
Jumlah : 4 buah
Volume : 25862,5605 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C P = 13 atm
Bahan konstruksi : Low alloy steel SA-353
Diameter : 25 ft
Panjang : 50 ft
Tebal silinder : 2,75 in
Tebal head : 2,75 in
Tinggi head : 82,25 in
3.2 TANGKI PENYIMPAN CHLORINE
Kode : T-02
Fungsi : Menyimpan bahan baku chlorine untuk kebutuhan
(41)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tipe : Silinder horisontal dengan head tipe elliptical
dished head
Jumlah : 4 buah
Volume : 17575,8420 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C
P = 10 atm
Bahan konstruksi : Low alloy steel SA-353
Diameter : 22 ft
Panjang : 55,7917 ft
Tebal silinder : 1,25
Tebal head : 1,25 in
Tinggi head : 70,75 in
3.3 TANGKI PENYIMPAN ALLYL CHLORIDE
Kode : T-03
Fungsi : Menyimpan produk allyl chloride.
Tipe : Silinder tegak (vertical cylinder) dengan dasar
datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Volume : 97970,5241 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C
P = 1 atm
(42)
BAB VI Analisa Ekonomi
Diameter : 60 ft
Tinggi : 36 ft
Tebal shell
· Course 1 : 1 in
· Course 2 : 0,9375 in
· Course 3 : 0,9375 in · Course 4 : 0,8750 in
· Course 5 : 0,8750 in
· Course 6 : 0,8125 in
Tebal head : 0,8125 in
Tinggi head : 10,9191 ft
3.4 TANGKI PENYIMPAN PRODUK SAMPING (HCl)
Kode : T-04
Fungsi : Menyimpan produk samping(HCl).
Tipe : Silinder tegak (vertical cylinder) dengan dasar
datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Volume : 164974,6733 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C
P = 1 atm
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-202 grade B
(43)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tinggi : 60 ft
Tebal shell
· Course 1 : 0,6875 in · Course 2 : 0,6250 in · Course 3 : 0,6250 in
· Course 4 : 0,6250 in
· Course 5 : 0,5625 in · Course 6 : 0,5625 in
· Course 7 : 0,5625 in
· Course 8 : 0,5000 in · Course 9 : 0,5000 in
· Course 10 : 0,5000 in
Tebal head : 0,5000 in
Tinggi head : 10,9191 ft
3.5 VAPORIZER
Kode : V-01
Fungsi : Menguapkan propylene sebelum masuk reaktor
(R-01)
Jenis : Shell and tube
Tipe HE : 1 - 1
Jumlah : 1 ( satu ) buah
(44)
BAB VI Analisa Ekonomi
Luas transfer panas : 95,7944 ft2 Dimensi
shell
· Diameter dalam : 10 in
· Jarak baffle : 7,5 in
tubes
· Diameter luar : 0,75 in
· Diameter dalam : 0,584 in
· shell : 1 in triangle pitch
· Panjang : 8 ft
· Jumlah pipa : 61 buah
Pemanas : steam
Kebutuhan pemanas : 125,9867 kg/jam
Bahan : Carbon steel
3.6VAPORIZER
Kode : V-02
Fungsi : Menguapkan chlorine sebelum masuk reaktor
(R-01)
Jenis : Shell and tube
Tipe HE : 1 - 1
Jumlah : 1 ( satu ) buah
(45)
BAB VI Analisa Ekonomi
Luas transfer panas : 30,312 ft2 Dimensi
shell
· Diameter dalam : 8 in
· Jarak baffle : 6 in
tubes
· Diameter luar : 0,75 in
· Diameter dalam : 0,482 in
· shell : 1 in triangle pitch
· Panjang : 8 ft
· Jumlah pipa : 30 buah
Pemanas : steam
Keb. Pemanas : 130042,0319 kg/jam
Bahan : Carbon steel
3.7SEPARATOR 1
Kode : S-01
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan dari V-01
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 30,3707 oC
Tekanan = 13 atm
(46)
BAB VI Analisa Ekonomi
3. Spesifikasi
· Drum/shell
- Volume = 6,1142 ft3 = 0,1731 m3
- Diameter = 2 ft = 0,6096 m
- Tinggi = 2 ft = 0,6096 m
- Tebal shell = 0,1875 in = 0,0048 m - Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Tinggi = 6,0764 in = 0,1543 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.8SEPARATOR 2
Kode : S-02
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan dari V-02
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 33,8713 oC
Tekanan = 10 atm
2. Laju alir umpan = 1855,4064 kg/jam
3. Spesifikasi
(47)
BAB VI Analisa Ekonomi
- Volume = 11,1137 ft3 = 0,3147 m3
- Diameter = 2,5 ft = 0,7620 m
- Tinggi = 2,5 ft = 0,7620 m
- Tebal shell = 0,1875 in = 0,0048 m - Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Tinggi = 7,1006 in = 0,1804 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.9SEPARATOR 3
Kode : S-03
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan dari CP-01
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 50 oC
Tekanan = 8 atm
2. Laju alir umpan = 3605,1231 kg/jam
3. Spesifikasi
· Drum/shell
(48)
BAB VI Analisa Ekonomi
- Diameter = 1,5838 ft = 0,4828 m
- Tinggi = 1,5291 ft = 0,4661 m
- Tebal shell = 0,25 in
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Tinggi = 4,9141 in = 0,1248 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.10 SEPARATOR 4
Kode : S-04
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan oleh
kondenser parsial CD-01
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 2,2471 oC
Tekanan = 8 atm
2. Laju alir umpan = 500,1704 kg/jam
3. Spesifikasi
· Drum/shell
- Volume = 8,9180 ft3 = 0,2525 m3
(49)
BAB VI Analisa Ekonomi
- Panjang = 3,9662 ft = 1,2089 m
- Tebal shell = 0,1875 in = 0,0048 m - Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Lebar = 5,3877 in = 0,1368 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.11 KOMPRESOR
Kode : C-01
Fungsi : Menaikkan tekanan gas sebanyak 1259,056 kg/jam dari 8
atm menjadi 10 atm. Tekanan masuk : 8 atm
Tekanan keluar : 10 atm
Tipe : Single stage compressor
Volume inlet : 656,7955 m3/jam
Suhu masuk : 33,3894 oC Suhu keluar : 42,0397 oC
(50)
BAB VI Analisa Ekonomi
3.12 REAKTOR
Kode : R-01
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya reaksi chlorinasi
propylene menjadi allyl chloride dengan bantuan katalis FeCl3
Tipe : Fixed bedmultitube Reaktor
Desain : 1-1 shell and tube
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
· Suhu : 500 o
C
· Tekanan : 10 atm
· Waktu tinggal : 1,2824 detik
Non adiabatis dan isotermal
Spesifikasi :
a. Katalisator
Bahan : FeCl3
Bentuk : Pellet
Umur : 3-5 tahun
Diameter : 0,003 mm
Porositas : 0,5
Densitas : 2000 kg/m3 (www.che.cemr.wvu.edu)
b. Tube
(51)
BAB VI Analisa Ekonomi
IDT : 0,023368 m
ODT : 0,03175 m
at : 4,2903.10-4 m
Jumlah : 1137
Susunan : triangular, dengan pitch 1,5625 in
Jumlah pass : 1
Material : high alloy steel SA 167 grade 5
c. Shell
IDT : 1,524 m
Tebal shell : 0,5 in
Baffle space : 0,381 m
Jumlah : 1
Jumlah pass : 1
Material : High alloy steel SA 167 grade 5
d. Pendingin
Bahan : Dowtherm A TM
Suhu masuk : 623,15 K
Suhu keluar : 673,15 K
e. Head
Bentuk : Torisperical dished head
Tinggi : 0,34735 m
(52)
BAB VI Analisa Ekonomi
Volume : 0,29971 m3
f. Reaktor
Tinggi : 7,0247 m
Volume : 12,14042 m3
3.13 POMPA 1
Kode : P-01
Fungsi : Mengalirkan bahan baku propylene ke vaporizer
(V-01)
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 18,2881 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,61 in
· OD : 1,9 in
3.14 POMPA 2
Kode : P-02
Fungsi : Mengalirkan bahan baku chlorine ke vaporizer
(53)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 285 grade C
Kapasitas : 12,5198 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,61 in
· OD : 1,9 in
3.15 POMPA 3
Kode : P-03
Fungsi : Mengalirkan recycle vaporizer (V-01) ke mixer tee
(M-01)
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 283 grade C
Kapasitas : 4,5720 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 0,75 in
(54)
BAB VI Analisa Ekonomi
· ID : 0,824 in
· OD : 1,05 in
3.16 POMPA 4
Kode : P-04
Fungsi : Mengalirkan recycle vaporizer (V-02) ke mixer
tee (M-02)
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 3,1299 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 0,75 in
· No. Schedule : 40
· ID : 0,824 in
· OD : 1,05 in
3.17 POMPA 5
Kode : P-05
Fungsi : Mengalirkan hasil bawah S-03-01 dipompakan ke
(55)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 24,3798 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 2 in
· No. Schedule : 40
· ID : 2,067 in
· OD : 2,375 in
3.18 POMPA 6
Kode : P-06
Fungsi : Mengalirkan hasil atas MD-01 dari separator S-3
dimasukkan ke refluks
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 7,7154 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1 in
(56)
BAB VI Analisa Ekonomi
· ID : 1,049 in
· OD : 1,315 in
3.19 POMPA 7
Kode : P-07
Fungsi : Mengalirkan hasil bawah MD-01 dari reboiler
diumpankan ke MD-02
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 22,6987 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 5,047 in
· OD : 5,563 in
3.20 POMPA 8
(57)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Mengalirkan hasil atas MD-02 dari separator
diumpankan ke refluks dan unit pengolahan limbah
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 2 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Kapasitas : 2,0614 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,25 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,38 in
· OD : 1,66 in
3.21 POMPA 9
Kode : P-09
Fungsi : Mengalirkan hasil bawah MD-02 dari reboiler
diumpankan ke MD-03
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 21,3150 gpm
(58)
BAB VI Analisa Ekonomi
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,61 in
· OD : 1,9in
3.22 POMPA 10
Kode : P-10
Fungsi : Mengalirkan hasil atas MD-03 dari separator
diumpankan ke refluks dan T-03
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 91,0068 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 3 in
· No. Schedule : 40
· ID : 3,068 in
· OD : 3,5 in
3.23 KONDENSER PARSIAL
(59)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Mengembunkan sebagian hasil dari WHB-01
Tipe : Shellandtube1 –1 heat exchanger
Bahan konstruksi
· Tube : Cast Steel
· Shell : Carbon steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,56 in
· BWG : 13
· Susunan : Triangularpitch, Pt = 1
· Jumlah tube : 30
· Passes : 1
· Flow area : 0,0667 ft2
· Panjang tube : 13,7 ft
· Surface per 1 ft : 0,1963 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 8 in
· Passes : 2
3.24 HEATER 1
(60)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Memanaskan campuran bahan baku sebanyak
3605,1231 kg/jam dari suhu 33,117 ºC sampai 343,4675 ºC
Tipe : Shell and tube heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Tube : Cast Steel
· Shell : Carbon steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,51 in
· BWG : 11
· Susunan : Triangularpitch, Pt = 1
· Jumlah tube : 92
· Passes : 1
· Flow area : 0,1875 ft2
· Panjang tube : 8 ft
· Surface per 1 ft : 0,1335 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 12 in
· Passes : 1
3.25 HEATER 2
(61)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Memanaskan campuran bahan baku sebanyak
3605,1231 kg/jam dari suhu 343,4675 ºC sampai 500 ºC
Tipe : Shell and tube heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Tube : Cast Steel
· Shell : Carbon steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,482 in
· BWG : 10
· Susunan : Triangularpitch, Pt = 1
· Jumlah tube : 74
· Passes : 1
· Flow area : 0,2286 ft2
· Panjang tube : 8 ft
· Surface per 1 ft : 0,1263 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 13,25 in
· Passes : 8
3.26 ACCUMULATOR 1
(62)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Menampung cairan dari produk kondensor parsial
CD-02 dan produk atas menara distilasi MD-02
Jenis : Tangki berbentuk silinder horisontal dengan head
dan bottom berbentuk torisperical. Bahan Konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Jumlah : 1 buah
Volume : 3,4669 ft3
Diameter : 1,1376 ft
Panjang : 1,1418 ft
Tebal shell : 0,375 in
Tebal head : 0,3125 in
3.27 ACCUMULATOR 2
Kode : ACC-02
Fungsi : Menampung cairan dari produk kondensor parsial
CD-03 dan produk atas menara distilasi MD-03
Jenis : Tangki berbentuk silinder horisontal dengan head
dan bottom berbentuk torisperical. Bahan Konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Jumlah : 1 buah
Volume : 5,0631 ft3
Diameter : 4,2344 ft
(63)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tebal shell : 0,625 in
Tebal head : 0,4383 in
3.28 KONDENSOR TOTAL
Kode : CD-01
Fungsi : Menurunkan suhu dan mengembunkan hasil atas
MD-01
Tipe : Shell and tube 1-1 horizontal condenser
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Shell : Stainless steel SA 240 grade 304
· Tube : Cast iron
Spesifikasi Shell
· ID Shell : 17,25 in
· Baffle spacing : 12,9375 in
· Passes : 1
Spesifikasi tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,581 in
· BWG : 14
· Lay out tube : Trianguler pitch ( Pt = 1 in )
· Jumlah tube : 203
(64)
BAB VI Analisa Ekonomi
· Flow area per tube : 0,289 in2
· Surface per l ft : 0,1963 ft2
· Panjang tube : 16 ft
3.29 KONDENSOR PARSIAL
Kode : CD-02
Fungsi : Menurunkan suhu dan mengembunkan sebagian
hasil atas MD-02
Tipe : Shell and tube 1-1 horizontal condenser
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Shell : Stainless steel SA 240 grade 304
· Tube : Cast iron
Spesifikasi Shell
· ID Shell : 12 in
· Baffle spacing : 9 in
· Passes : 1
Spesifikasi tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,62 in
· BWG : 16
· Lay out tube : Trianguler pitch ( Pt = 1 in )
(65)
BAB VI Analisa Ekonomi
· Passes : 1
· Flow area per tube : 0,302 in2
· Surface per l ft : 0,1963 ft2
· Panjang tube : 8 ft
3.30 KONDENSOR PARSIAL
Kode : CD-03
Fungsi : Menurunkan suhu dan mengembunkan sebagian
hasil atas MD-03
Tipe : Shell and tube 1-1 horizontal condenser
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Shell : Carbon steel
· Tube : Cast steel
Spesifikasi Shell
· ID Shell : 17,25 in
· Baffle spacing : 12,9375 in
· Passes : 1
Spesifikasi tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,584 in
· BWG : 14
(66)
BAB VI Analisa Ekonomi
· Jumlah tube : 203
· Passes : 1
· Flow area per tube : 0,289 in2
· Surface per l ft : 0,1963 ft2
· Panjang tube : 8 ft
3.31 ABSORBER
Kode : A-01
Fungsi : Menyerap campuran gas keluaran separatorS-03
dan MD-01 dengan menggunakan solvent H2O
Jenis Packing : Ceramic raschig rings
Diameter Packing : 25 mm
Jumlah : 1 buah
Diameter : 0,5642 m
Tinggi Packing : 1,9653 m
Tinggi menara : 4,0222 m
Tinggi head : 0,2503 m
Teball shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
3.32 MENARA DISTILASI 1
(67)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Memisahkan propylene dan sebagian HCl dari
campuran.
Jenis : Packed Tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 167 grade 5
Jumlah plate : 9
Diameter : 0,2807 m
Tinggi menara : 12,15 ft
Tinggi head : 0,1022 m
Teball shell : 0.25 in
Tebal head : 0,25 in
Kondisi Operasi
· Puncak : T = 275,3971 K
P = 8 atm
· Dasar : T = 379,6832 K
P = 8 atm
3.33 MENARA DISTILASI 2
Kode : MD-02
Fungsi : Memisahkan allyl chloride dari hasil samping
Jenis : Packed Tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 167 grade 5
Jumlah plate : 10
(68)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tinggi menara : 4,3060 m
Tinggi head : 0,0980 m
Teball shell : 0,1875 in
Tebal head : 0,25 in
Kondisi Operasi
· Puncak : 341,8952 K
P = 8 atm
· Dasar : T = 415,6122 K
P = 8 atm
3.34 MENARA DISTILASI 3
Kode : MD-03
Fungsi : Memurnikan produk (Allyl chloride)
Jenis : Packed Tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 167 grade 5
Jumlah plate : 19
Diameter : 1,4558 ft
Tinggi menara : 8,0743 m
Tinggi head : 5,1970 m
Tebal shell : 0,25 in
Tebal head : 0,1875 in
Kondisi Operasi
(69)
BAB VI Analisa Ekonomi
P = 8 atm
· Dasar : T = 456,4421 K
P = 8 atm
3.35 REBOILER 1
Kode : REB-01
Fungsi : Menguapkan kembali hasil bawah menara distilasi
MD-01 untuk dikembalikan ke menara.
Jenis : Kettle reboiler
Bahan konstruksi : Carbon steel
Spesifikasi :
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,482 in
· BWG : 10
· Passes : 1
· Flow area : 0,182 ft2
· Panjang : 8 ft
· Surface per 1ft : 0,1263 ft2
3.36 REBOILER 2
(70)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Menguapkan kembali hasil bawah menara distilasi
MD-02 untuk dikembalikan ke menara.
Jenis : Kettle reboiler
Bahan konstruksi
· Tube : Carbon steel
· Shell : Carbon steel
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,482 in
· BWG : 10
· Susunan : Triangular pitch, Pt = 1 in
· Jumlah tube : 24
· Passes : 4
· Flow area : 0,0076 ft2
· Panjang tube : 8 ft
· Surface per 1ft : 0,1263 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 8 in
· Passes : 4
3.37 REBOILER 3
(71)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Menguapkan kembali hasil bawah menara distilasi
MD-03 untuk dikembalikan ke menara.
Jenis : Kettle reboiler
Bahan konstruksi
· Tube : Carbon steel
· Shell : Carbon steel
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,584 in
· BWG : 14
· Susunan : Triangular pitch, Pt = 1 in
· Jumlah tube : 203
· Passes : 1
· Flow area : 0,3778 ft2
· Panjang tube : 16 ft
· Surface per 1ft : 0,1529 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 17,25 in
· Passes : 1
3.38 WASTE HEAT BOILER
(72)
BAB VI Analisa Ekonomi
Fungsi : Menurunkan suhu produk keluaran reaktor
sekaligus
: Membuat saturatedsteam
Jenis : Kettle boiler
ODT : 0,75 in
IDT : 0,584 in
BWG : 14
Flow area : 0,268 ft2
Panjang : 8 ft
Surface per 1 ft : 0,1529 ft2/ft
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
(73)
BAB VI Analisa Ekonomi
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit penunjang proses
produksi yang merupakan bagian penting untuk menunjang berlangsungnya proses suatu pabrik. Utilitas di pabrik allyl
chloride dirancang antara lain meliputi unit pengadaaan air, unit pengadaan steam, unit pengadaan listrik, unit pengadaan
bahan bakar dan unit pengolahan limbah.
1.Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air pendingin
b. Air umpan boiler
c. Air konsumsi umum dan sanitasi
d. Air keperluan proses
2. Unit pengadaan steam
Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk alat–alat heat
exchanger.
3. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, peralatan utilitas, peralatan elektronik atau listrik, AC, maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.
4. Unit pengadaan bahan bakar.
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan generator.
(74)
BAB VI Analisa Ekonomi
Unit ini bertugas menyediakan udara tekan untuk alat-alat kontrol. 6. Unit pengolahan limbah
Unit ini bertugas untuk mengolah bahan-bahan buangan atau hasil samping reaksi .
4.1.1. Unit Pengadaan Air
Air yang digunakan dalam pabrik allyl chloride ini berasal dari perusahaan air industri, yaitu PT. Krakatau Tirta Industri, Cilegon, Banten dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Pabrik berada di kawasan industri di mana kebutuhan air disediakan oleh pengelola kawasan industri.
b. Pasokan air baku dijamin kontinyu.
c. Telah memenuhi standar baku air minum
4.1.1.1. Air pendingin
Alasan digunakannya air sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
a. Air dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.
d. Tidak terdekomposisi.
Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada kondensor. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengolahan air pendingin :
(1)
BAB VI Analisa Ekonomi
TCI
= FC + WC
= Rp. 106.151.790.529
6.3
Biaya Produksi Total
(Total Production Cost)
6.3.1
Manufacturing Cost
(MC)
6.3.1.1
Direct Manufacturing Cost
(DMC)
Tabel 6.4
Direct manufacturing cost
No.
Jenis
Harga (Rp)
1.
Harga Bahan Baku
47.929.848.519
2.
Labor
1.620.000.000
3.
Supervisi
405.000.000
4.
Maintenance
6.824.419.267
5.
Plant Supplies
1.023.662.890
6.
Royalty
dan
patent
3.355.811.500
7.
Utilitas
17.721.581.164
Total Direct Manufacturing
Cost
(DMC)
77.260.323.340
(2)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tabel 6.5
Indirect manufacturing cost
No.
Jenis
Harga (Rp)
1.
Payroll overhead
324.000.000
2.
Laboratory
324.000.000
3.
Plant over head
810.000.000
4.
Packaging & Shipping
16.779.057.502
Total Indirect Manufacturing
Cost
(IMC)
18.237.057.502
6.3.1.3
F ixed Manufacturing Cost
(FMC)
Tabel 6.6
Fixed manufacturing cost
No.
Jenis
Harga (Rp)
1.
Depresiasi
6.824.419.267
2.
Property tax
1.364.883.853
3.
Asuransi
682.441.927
Total F ixed Manufacturing Cost
(FMC)
8.871.745.047
Total
Manufacturing Cost
= DMC + IMC + FMC
= Rp. 104.369.125.888
(3)
BAB VI Analisa Ekonomi
Tabel 6.7.
General expense
No.
Jenis
Harga (Rp)
1.
Administrasi
5.033.717.251
2.
Sales
20.134.869.002
3.
Riset
3.355.811.500
4.
Finance
5.469.864.603
General Expense
(GE)
34.021.262.356
Biaya Produksi Total (TPC) = MC + GE
= Rp. 138.390.388.244
6.4.
Keuntungan (
Profit
)
Penjualan produk :
Total Penjualan Produk
= Rp.
167.790.575.019
Biaya produksi total (TPC)
= Rp. 138.390.388.244
Keuntungan sebelum pajak
= Rp. 29.400.186.775
Pajak diambil 20%
= Rp. 5.880.037.355
Keuntungan setelah pajak
= Rp. 23.520.149.420
(4)
BAB VI Analisa Ekonomi
1.
% Return of Invesment
(% ROI)
a. ROI sebelum pajak
= 43,08%
b. ROI setelah pajak
= 34,46%
2.
Pay Out Time
(POT)
a. POT sebelum pajak
= 1,88 tahun
b. POT setalah pajak
= 2,25 tahun
3.
Break Even Point
(BEP)
a. Besarnya BEP untuk Pabrik
Allyl Chloride
ini adalah :
BEP = 44,72 %
4.
Shut Down Point
(SDP)
Besarnya SDP untuk Pabrik
Allyl Chloride
ini adalah :
SDP = 27,07%
5.
Discounted Cash Flow
(DCF)
Besarnya DCF untuk Pabrik
Allyl Chloride
ini adalah :
DCF = 26,82%
Tabel 6.8. Analisa kelayakan
No.
Keterangan
Nilai
Batasan
1.
% Return on Investment (ROI) :
ROI sebelum pajak
ROI setelah pajak
43,08 %
34,46%
Min. 11%
-
2.
Pay Out Time (POT) :
POT sebelum pajak
POT setelah pajak
1,88 tahun
2,25tahun
Maks. 2 tahun
-
(5)
BAB VI Analisa Ekonomi
3.
Break Even Point (BEP)
44,72 %
40 - 60 %
4.
Shut Down Point (SDP)
27,077 %
-
5.
Discounted Cash Flow (DCF)
26,82 %
-
Dari hasil analisa kelayakan tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi pendirian
Pabrik
Allyl Chloride
ini lebih menarik untuk dilakukan daripada menyimpan
uang di bank.
GRAFIK ANALISA KELAYAKAN
0
50
100
150
200
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
% Kapasitas
N
il
a
i
x
R
p
.
1
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
0
,-Ra
Fa
BEP
SDP
Va
Sa
Gambar 6.1 Grafik Analisa Kelayakan
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S. and Newton, R.D. 1955. Chemical Engineering Cost Estimation. McGraw Hill International Book Company. New York Backhurst, J.R., & Harker, J.H., 1983, Process Plant Design. Heinemann Educational Books, London
Branan,C.R. 1994. Rules of Thumb for Chemical Engineers. Gulf Publishing Company. Houston Brown, G.G. 1978. Unit Operation. 3ed editions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo Brownell, L.E. and Young, E.H. 1959. Process Equipment Design. 1
st
editions. John Wiley and Sons Inc. New York Chopey, N.P. 1994. Handbook of Chemical Engineering Calculations. 2nd edition. McGraw-Hill, Inc. United States of America
(6)
BAB VI Analisa Ekonomi
Coulson, J.M. and Richardson, J.F. 1983. An Introduction to Chemical Engineering. Allyn and Bacon Inc. Massachusetts Fogler, H.S. 1999. Element of Chemical Reaction engineering 3
rd
Edition. Prentice Hall. New Jersey Faith, W.L. and Keyes, D.B, 1957, Industrial Chemicals, John Wiley & Sons, Inc., USA
Geankoplis, C.J. and J.F. Richardson. Design Transport Process and Unit Operation. 1989. Pegamon Press. Singapore Geiringer, Paul L. Handbokk of Heat Transfer Media. 1962. Reinhold Publishing Corporation. New York
Groggins, P.H., 1958, Unit Process in Organics Synthesis, 5th edition, Mc. Graw Hill Book Company Inc. Japan Hill, Charles. G., 1977, An IntroductionTo Chemical Enggineering Kinetcs & Reactor Design, John Wiley & Sons, Inc. USA Hougen, Olaf A. and Watson, Kenneth M. Chemical Process Principles part three, 1957. John Wiley and Sons Inc, London Kern, D.Q. 1983. Process Heat Transfer. McGraw Hill International Book Company. Tokyo
Kirk, R.E. & Othmer, D.F. 1983. Encyclopedia of Chemical Technology. 3rd edition. A Wiley Inter Science Publisher Inc. New York Levenspiel, O. 1972. Chemical Reaction Engineering. 2nd edition. John Wiley and Sons Inc. Singapore
McCabe, W.I. and Smith, J.C. 1985. Unit Operation of Chemical Engineering. 4th edition. McGraw Hill Book Company. Singapore Perry, R.H. and Green, D.W. 1999. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook. 7th edition. McGraw Hill Book Company. Singapore Peters, M.S and Timmerhause K.D. 2003. Pla nt design and Economics for Chemical Engineers. Mc Graw Hill Book Company. New York Rase, Howard F. 1981. Chemical Reactor Design for Process Plant. 3ed editions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo
Smith, J.M and Van Ness, H.C. 1987. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics. 4th edition. McGraw Hill International Book Company. Tokyo.
Ulrich, G.D. 1984. A Guide To Chemical Engineering Process Design and Economics. John Wiley and Sons Inc. Canada Vilbrandt, F.C and Dryden, C.E. 1959. Chemical Engineering Plant Design. 4
th
edition. McGraw Hill International Book Company. Kogakusha ltd. Tokyo
Wallas, S.M. 1988. Chemical Process Equipment (Selection and Design). 3ed editions. Butterworth. United States of America Wankat, P.C. 1944. Equilibrium Staged Separations. Prentice Hall. New Jersey
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. McGraw Hill Company. New York www.che.cemr.wvu.edu
www.freepatentsonline.com www.nikki-chem.co.jp
www.chemoga s.com www.tocc.co.th