Likuiditas dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Tingkat Hutang

47 sosial untuk membuat perusahaan memperoleh keuntungan. Dengan begitu pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan dipercaya sebagai pendekatan manajemen untuk mengurangi tekanan sosial dan merespon kebutuhan sosial Hackston dan Milne, 1996 dalam Laras 2009. Didasarkan dengan tujuan untuk menarik investor, perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan memberikan signal melalui pengungkapan laporan keuangan yang lebih detail mengenai kondisi perusahaan Benardi et al., 2008. Penelitian ilmiah terhadap pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan memperlihatkan hasil yang sangat beragam. Laras 2009 menemukan pengaruh yang positif profitabilitas perusahaan terhadap luas pengungkapan lingkungan. Sedangkan Benardi, et al., 2008, Anggraeni 2006, Hackston Milne 1996 tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan informasi sosial. Dari uraian diatas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H 2 : profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial.

3. Likuiditas dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial

Tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi, sisi pertama tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat, dan di sisi lain likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan Simanjuntak dan Widiastuti, 2004 dalam Benardi, et al., 2008. Dengan adanya pandangan ini, maka perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi akan cenderung melakukan pengungkapan informasi yang lebih komprehensif untuk menunjukkan bahwa perusahaan dalam 48 kondisi yang kredibel dan pencapaian kinerja manajemen yang efektif Wallace et al. , 1994; Wallace dan Naser,1995. Benardi, et al., 2008 menemukan tidak adanya pengaruh likuiditas terhadap luasnya pengungkapan tanggungjawab sosial, hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Wallace et al ., 1994. Hipotesis yang dikembangkan dari uraian diatas adalah: H 3 : likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial.

4. Tingkat Hutang

leverage dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Leverage merupakan persentase perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggungjawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders . Untuk mengurangi biaya keagenan biaya monitoring manajer akan memberikan pengungkapan yang lebih luas komprehensif guna meyakinkan kreditur Aljifri dan Hussainey, 2006 dalam Hayuningtyas, 2007. Hasil penelitian Benardi, et al., 2008 dan Laras 2009 tidak menemukan adanya pengaruh yang positif antara leverage dengan luas pengungkapan tanggungjawab sosial, temuan ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Meek et al ., 1995 dalam Hayuningtyas 2007, Na’im dan Rakhman 2000, serta Subroto 2003, yang menemukan tingkat leverage perusahaan berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan tanggungjawab sosial. Sementara menurut teori legitimasi, manajemen membutuhkan legitimasi untuk tindakan baik dari shareholder maupun kreditor sehingga cenderung untuk mengungkap informasi yang lebih banyak Haniffa dan Cooke, 2005.. 49 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H 4 : leverage perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial.

5. Ukuran Dewan Komisaris dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial