Jenis Penelitian Sifat Penelitian Pendekatan Penelitian Jenis Data

xix

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian hukum doktrinal normatif yaitu suatu penelitian yang mengkaji hukum sebagai norma hukum positif dalam sistem perundang – undangan dalam realitas kenyataan di dalam masyarakat. Penelitian yang berusaha mengidentifikasi hukum yang terdapat dalam masyarakat dengan maksud untuk mengetahui gejala-gejala lainnya Soerjono Soekanto, 1986 : 10

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan secara lengkap dan sistematis keadaan obyek yang diteliti. Penelitian yang mengharuskan memberikan data sedetail, mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala lainnya Soerjono Soekanto, 1986 : 10.

3. Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan doktrinal normative yaitu pendekatan yang mengkaji hukum sebagai norma hukum positif dalam sistem perundang – undangan dalam realitas kenyataan di dalam masyarakat. Penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan data berupa kata-kata, gambar-gambar serta informasi verbal atau normatif dan bukan dalam bentuk angka-angka Soerjono Soekanto, 1986 : 10 .

4. Jenis Data

Secara umum, dalam penelitian dibedakan antara data primer dan data sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari secara langsung dari sumbernya. Data Sekunder yaitu data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya tetapi diperoleh dari bahan pustaka berupa dokumen disebut Soerjono Soekanto, 1986 : 51. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder : xx a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan berupa penjelasan dan keterangan melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam pengawasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD di Kota Surakarta yaitu dari beberapa Komisi yang ada di DPRD Kota Surakarta. Komisi yang terkait dengan masalah ini yaitu Komisi III selaku Team Perumusan Anggaran dan Sekretaris DRPD Kota Surakarta dan jajarannya sebagai badan legislasi dalam membantu kinerja anggota Dewan dalam menjalankan tugasnya. b. Data Sekunder Merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya tetapi diperoleh dari dokumen, bahan - bahan pustaka, literature, makalah baik dari Sekretaris DPRD Kota Surakarta maupun dari luar tentang hal berkaitan dengan masalah yang diteliti ini. c. Sumber Data Primer Sumber data primer yaitu data yang bersumber dari orang responden informan atau suatu peristiwa, dalam hal ini diperoleh dari beberapa orang yang tergabung dalam komisi- komisi di DPRD Surakarta. Penulis mewawancarai beberapa anggota DPRD Surakarta diantaranya : 1 Bpk. Epi Rizandi , komisi III Panitia Anggaran 2 Bpk. KRMH. Satryo Hadinagoro, komisi IV Panitia Anggaran 3 Bpk. Samat, SH kasubag rapat dan risalah 4 Bpk. Kristianto staff bagian rapat dan risalah d. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yaitu data yang bersumber dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Adapun sumber data sekunder diperoleh dari beberapa sumber di bawah ini : xxi 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaraan Negara 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan Negara 6 Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2004 tentang Pedoman Tata Tertib DPRD yang diperbaharui No. 53 Tahun 2005. 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara. 8 Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas peraturan Mendagri Nomor 13 Tahun 2006. 10 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. 11 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 12 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyeleng-garaan Pemerintah. 13 Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Surakarta Nomor 6 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Daerah xxii sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2004. 14 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 16 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis Daerah RESTRADA Kota Surakarta Tahun 2003-2008. 15 Peraturan Walikota Surakarta Nomor 11-E Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2007. 16 Risalah Lengkap Rapat Paripurna DPRD Kota Surakarta tentang Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2007. 17 Risalah Lengkap Rapat Paripurna DPRD Kota Surakarta tentang Rapat Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2007. 18 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPJ Kota Surakarta.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

HUBUNGAN TATA KERJA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 4 17

HUBUNGAN TATA KERJA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 4 17

HUBUNGAN TATA KERJA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 3 17

HUBUNGAN TATA KERJA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

0 32 16

HUBUNGAN TATA KERJA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

0 4 16

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd) Periode 2009-2014 Terhadap Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Subang

1 7 104

KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DAN PENYELENGGARAANNYA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 25

PENDAHULUAN Pereduksian Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Peranan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dalam Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Terhadap Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004).

0 2 23

PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN OLEH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.

0 0 10