61
variabel keaadaan emosional dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif. Oleh karena itu, hipotesis lima H5 yang
menduga keadaan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif didukung.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ada tiga hipotesis yang didukung H2, H4 dan H5 dan dua hipotesis yang tidak
didukung H1 dan H3. Berikut uraian pembahasan per variabel, yaitu: Hipotesis satu H1 yang menduga ketersediaan waktu berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keadaan emosional tidak didukung. Temuan ini tidak sesuai
dengan penelitian Park et al. 2006 dan Rohman 2009. Secara teori, ketersediaan waktu konsumen untuk berbelanja akan
mempengaruhi strategi yang digunakan konsumen untuk melakukan pembelian Mowen dan Minor, 2002. Ketersediaan waktu yang dirasakan oleh konsumen
akan mempengaruhi atau meningkatkan keputusan pembelian untuk membeli produk yang tidak direncanakan Foroughi et al., 2012. Park et al. 2006
menyatakan bahwa pembelian impulsif bisa terjadi akibat dukungan dari faktor situasional seperti ketersediaan waktu availability of time. Virvilaite et al.
2009, Badgaiyan dan Verma 2015, Longdong dan Pangemanan 2015 menyatakan hasil penelitian bahwa ketersediaan waktu memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif. Hasil penelitian dari Rohman 2009 menyatakan waktu luang yang dimiliki berpengaruh pada pembelian
impulsif konsumen.
62
Namun, dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan waktu tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keadaan emosional.
Kecenderungan ini dapat disebabkan karena responden yang pada penelitian ini mereka tidak mempertimbangkan masalah waktu sebagai penyebab pembelian
impulsif. Selain itu, adanya kemungkinan para responden memang tidak mempunyai masalah waktu dengan mereka biasa berlama-lama berada di mall,
sehingga membuat mereka melakukan pembelian impulsif. Hipotesis dua H2 yang menduga faktor atmosfer berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keadaan emosional didukung. Temuan ini konsisten dengan penelitian Graa et al. 2014.
Secara teori pengertian atmosfer toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna,
temperatur, musik, serta aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Melalui atmosfer toko yang sengaja diciptakan, peritel
berupaya untuk mengomunikasikan informasi yang berkaitan dengan layanan, harga, maupun ketersediaan barang dagangan yang bersifat fashionable Utami,
2006. Hasil penelitian Graa et al. 2014 menyatakan bahwa faktor atmosfer dapat mempengaruhi keadaan emosional seseorang ketika berbelanja. Selain itu,
penelitian yang telah dilakukan Rook 1987 menunjukkan bahwa secara tiba-tiba konsumen tampaknya termotivasi untuk membeli oleh konfrontasi visual produk
atau dengan rangsangan dari lingkungan. Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor atmosfer berpengaruh terhadap
keadaan emosional dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi toko dan para