METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

3.8.3. Uji Normalitas 51 3.8.4. Uji Homogenitas Varians 53 3.8.5. Pengujian Hipotesis 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 56 4.1.1. Skor Pretest Kelas Eksperimen 56 4.1.2. Skor Postest Kelas Eksperimen 58 4.1.3. Skor Pretest Kelas Kontrol 59 4.1.4. Skor Postest Kelas Kontrol 60 4.2. Uji Persyaratan Analisis 62 4.2.1. Uji Normalitas 62 4.2.2. Uji Homogenitas 62 4.2.3. Uji Hipotesis 63 4.3. Deskripsi Kendala Yang Dihadapi Guru Penelitian 64 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 65 4.5. Kelemahan Penelitian 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 69 5.2. Saran 70 DAFTAR PUSTAKA 72 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Langkah – Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri 23 Tabel 3.1 Pretest- Posttest Control Group Design 47 Tabel 4.1 Data Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen 57 Tabel 4.2 Data Nilai Postest Siswa Kelas Eksperimen 58 Tabel 4.3 Data Nilai Pretest Siswa Kelas Kontrol 59 Tabel 4.4 Data Nilai Postest Siswa Kelas Kontrol 61 Tabel 4.5 Ringkasan Uji Normalitas Dengan Liliefors 62 Tabel 4.6 Ringkasan Uji Homogenitas Data 63 Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis 64 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Skema Penjenjangan Model Strategi, Pendekatan , Metode Dan Teknik Pembelajaran 18 Gambar 2.2 Operasi Hitung Pada Pecahan 38 Gambar 2.3 Pengurangan Pecahan 38 Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 49 Gambar 4.1 Diagram Batang Data Nilai Pretest Hasil Belajar Kelas Eksperimen 57 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Nilai Postest Hasil Belajar Kelas Eksperimen 58 Gambar 4.3 Diagram Batang Data Nilai Pretest Hasil Belajar Kelas Kontrol 60 Gambar 4.4 Diagram Batang Data Nilai Postest Hasil Belajar Kelas Kontrol 61 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama 74 Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua 78 Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga 81 Lampiran 4 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama 85 Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua 89 Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga 93 Lampiran 7 Lembar Kegiatan Siswa LKS I 97 Lampiran 8 Alternatif Jawaban LKS I 99 Lampiran 9 Lembar Kegiatan Siswa LKS II 101 Lampiran 10 Alternatif Jawaban LKS II 103 Lampiran 11 Lembar Kegiatan Siswa LKS III 105 Lampiran 12 Alternatif Jawaban LKS III 107 Lampiran 13 Kisi – Kisi Pretest 109 Lampiran 14 Soal Pretest 110 Lampiran 15 Alternatif Jawaban Pretest 111 Lampiran 16 Kisi – Kisi Postest 113 Lampiran 17 Soal Postest 114 Lampiran 18 Alternatif jawaban Postest 115 Lampiran 19 Lembar Validasi Pretest dan Postest 116 Lampiran 20 Lembar Validator Soal 117 Lampiran 21 Data Hasil Belajar Siswa Matematika Dikelas Eksperimen 118 Lampiran 22 Data Hasil Belajar Siswa Matematika Dikelas Kontrol 120 Lampiran 23 Data Selisih Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 122 Lampiran 24 Perhitungan Rata – Rata, Standart Deviasi, dan Varians Data Pretest Kelas Eksperimen 124 Lampiran 25 Perhitungan Rata – Rata, Standart Deviasi, dan Varians Data Postest Kelas Eksperimen 125 Lampiran 26 Perhitungan Rata – Rata, Standart Deviasi, dan Varians Data Pretest Kelas Kontrol 126 Lampiran 27 Perhitungan Rata – Rata, Standart Deviasi, dan varians Data Postest Kelas Kontrol 127 Lampiran 28 Uji Normalitas Data Pretest Dikelas Eksperimen 128 Lampiran 29 Uji Normalitas Data Postest Dikelas Eksperimen 129 Lampiran 30 Uji Normalitas Data Pretest Dikelas Kontrol 130 Lampiran 31 Uji Normalitas Data Postest Dikelas Kontrol 131 Lampiran 32 Uji Homogenitas 132 Lampiran 33 Perhitungan Uji Hipotesis 134 Lampiran 34 Tabel Distribusi Nilai F 138 Lampiran 35 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 141 Lampiran 36 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke Z 142 Lampiran 37 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 143 Lampiran 38 Dokumentasi 144 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan bidang pendidikan memiliki peranan yang mendasar dalam proses pengembangan sumberdaya manusia yang multidimensional. Salah satu tema pokok kebijakan pembangunan pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan Hamalik, 2001 : 79 Menurut Dewantara dalam Bakar, 2008 menyatakan bahwa ” Pendidikan merupakan daya upaya untuk memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak–anak, agar mereka baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagian hidup lahir dan bathin yang setinggi-tingginya”. Pendidikan matematika adalah suatu proses yang membantu manusia untuk mendapatkan kemampuan atau keterampilan dalam mengorganisasi bilangan atau simbol secara terstruktur berdasarkan aturan dan teori yang sudah didefenisikan secara jelas sehingga dapat diperoleh hasil yang benar dan dapat diterapkan dalam kehidupannya. Keindahan matematika terletak pada kerumitan teka–teki yang mungkin muncul dalam suatu permasalahan matematika. Rasa puas akan muncul ketika teka–teki tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Matematika merupakan ilmu yang mempunyai objek berupa fakta, konsep dan operasi serta prinsip. Maka dari itu matematika sangat penting untuk dipelajari. Semua objek matematika harus dipahami secara benar oleh siswa karena materi tertentu dalam matematika bisa menjadi persyarat untuk menguasai materi matematika yang lain, bahkan untuk pelajaran yang lain seperti fisika,keuangan dan lain–lain. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cockroft dalam Abdurrahman, 2009 : 253 mengemukakan bahwa: “ Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menentang”. Sementara itu pendidikan matematika di indonesia masih memperhatikan hal itu disebabkan banyaknya masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika. Ki Supriyok dalam. http: www.freelist.orgpostppippiindia-Prestasi-pelajar- Indonesia menyatakan bahwa: “ dalam forum TIMMS Indonesia hanya berada di peringkat ke- 35 dari 44 negara untuk bidang matematika. Pada kelompok ini kita berada jauh di bawah Malaysia ke- 10 dan jepang ke- 5, apalagi dengan singapura yang berada di puncak klasemen. Untuk bidang sains ternyata prestasi kita lebih rendah apalagi ternyata Indonesia hanya berada di peringkat ke- 37 dari 44 negara. Rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa pada bidang studi matematika tidak hanya terlihat secara umum. Dari hasil observasi di kelas VII SMP Negeri 2 Porsea melalui test awal di peroleh hasil 71,43 atau10 siswa dari21siswa belum mencapai nilai ketuntasan hasil belajar yaitu65 . Melalui data – data tersebut disimpulkan bahwa hasil belajar matematika di kelas VII SMP Negeri 2 Porsea juga masih rendah. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa diantaranya kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang paling sulit. Salah seorang siswa SMP Negeri 2 Porsea melalui wawancara mengatakan bahwa “ Matematika adalah pelajaran yang sulit karena susah dimengerti, membosankan dan banyak rumusnya.” Pernyataan ini sejalandengan yang diungkapkan oleh Abdurrahman 2009 : 252 bahwa “ Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI SATU ATAP MERJOSARI

0 5 22

ENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP NEGERI 1 SILO

0 9 16

ENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 19

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

ERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF MODEL MEET THE GUEST DENGAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMPN 1 BONDOWOSO SEMESTER GASAL 2009/2010

0 7 13

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY DENGAN PROBLEM POSING

0 4 61

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

0 33 267

HUBUNGAN MOTIVASI DAN SELF EFFICACY DENGAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN KOLOID

0 0 16

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN PEMBIASAN CAHAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 SIDOARJO

0 0 7

PERBEDAAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN TEGANGAN PERMUKAAN DAN VISKOSITAS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY LEARNING DAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING SKRIPSI

1 1 22