jumlah 7 pohon sarang. Namun menurut penelitian Muin dalam Nurhayati 2014 bahwa diameter pohon mempunyai pengaruh yang kecil terhadap orangutan
Kalimantan dalam pemilihan pohon sarang. Jadi peran faktor diameter pohon lebih bersifat dukungan kepada faktor jumlah jenis pakan dalam mempengaruhi
keberadaan sarang pada pohon tertentu.
C. Komposisi Pohon Pakan dan Non Pakan Hutan Primer Resort Sei Betung
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh jumlah pohon secara keseluruhan pada jalur pengamatan sebanyak 1567 pohon dengan 37 famili
dan 107 jenis pohon. Berikut grafik jumlah pohon, jenis dan famili pada masing- masing jalur pengamatan.
Gambar 15. Jumlah Pohon, Jenis dan Famili Dari Gambar 15 dapat dilihat bahwa jumlah pohon paling banyak
ditemukan pada jalur I yaitu sebanyak 623 pohon. Kemudian pada jalur pengamatan III sebanyak 469 dan pada jalur pengamatan II sebanyak 435. Untuk
jumlah jenis dan famili pun terdapat perbedaan dari ketiga jalur. Jumlah jenis dan famili paling banyak terdapat pada jalur III. Perbedaan jumlah pohon pada setiap
jalur dapat diakibatkan oleh sebaran benih yang dibawa oleh satwa atau oleh
623
435 469
67 56
85 27
23 33
100 200
300 400
500 600
700
Jalur I Jalur II
Jalur III Jumlah Pohon
Jumlah Jenis Jumlah Famili
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan biji pohon sekitarnya yang berbeda. Hal ini dinyakatan juga oleh May dan Mclean dalam Munthe 2013, bahwa jenis tumbuhan yang
mendominasi suatu habitat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik dan lingkungan, persaingan antar tumbuhan yang ada, dalam hal ini
berkaitan dengan iklim dan mineral yang diperlukan. Iklim dan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan
suatu spesies sehingga spesies tersebut akan lebih unggul dan lebih banyak ditemukan dalam suatu kawasan.
1. Pohon Pakan Dari 1567 pohon secara keseluruhan pada jalur pengamatan, terdapat 837
pohon dengan 20 famili dan 37 jenis pohon pakan.
Gambar 16. Jumlah Pohon Pakan Orangutan Sumatera Berdasarkan Famili Pada Gambar 16 dapat dilihat bahwa jumlah pohon pakan paling banyak
terdapat pada famili Annonaceae, dimana beberapa jenisnya yaitu Polyalthia sp. dan Polyalthia sumatrana dengan jumlah sebanyak 314 pohon. Pohon pakan
paling banyak yang kedua terdapat pada famili Dipterocarpaceae dengan beberapa
1 314
38 6
1 192
6 14 1 6 19 17 9
50 14
37 49 45 17
1 Jumlah Pohon Pakan OU
Universitas Sumatera Utara
jenis pohon seperti Dipterocarpus humeratus dan Shorea parvifolia. Namun selama pengamatan dilakukan, tidak semua pohon pakan ini mengalami musim
buah dan bunga selama 6 bulan pengamatan. Pada bagian daun muda relatif ada tetapi tidak dalam jumlah yang sangat melimpah. Hal ini juga menjadi salah satu
penyebab jarangnya perjumpaan sarang orangutan selama pengamatan. Data produktivitas bunga, buah dan daun muda pada pohon pakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Lampiran 3. Produktivitas bunga, buah dan daun muda pohon pakan pada hutan primer
dalam penelitian ini tergolong kecil. Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa hal ini dapat diakibatkan oleh musim kering yang cukup panjang dan berbeda
dengan musim hujan tahun sebelumnya. Proses pembungaan pada daerah tropis merupakan salah satu respon terhadap turunnya status air dalam tanah. Jumlah
bunga, buah dan daun muda yang cenderung sedikit selama pengamatan membuat orangutan juga mengkonsumsi sumber pakan lainnya sepeti buah akar liana dan
kulit kayu.
a b
Gambar 17. Kulit Pohon Palaquium sp. a dan Buah Akar Liana b Kulit pohon bekas pakan orangutan sumatera ini ditemukan pada jalur
ketiga pada pengamatan bulan kelima. Gambar 17a merupakan kulit pohon
Universitas Sumatera Utara
Palaquium sp. Hal ini didukung oleh pernyataan Galdikas dalam Tarigan 2013 yang menyatakan ketika buah di hutan sangat minim jumlahnya, maka orangutan
lebih banyak mengkonsumsi makanan dengan tipe umbut dan kulit kayu. Namun pada pohon yang dijadikan pakan ini tidak dijadikan sarang oleh orangutan
sumatera. 2. Pohon Non Pakan
Selain pohon pakan, keberadaan pohon yang lainnya di hutan juga mempengaruhi berbagai aktivitas dan kehidupan orangutan. Pohon non pakan
dapat dimanfaatkan orangutan sebagai tempat bersarang ataupun sebagai tempat beristirahat orangutan sesaat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh
hasil pohon non pakan pada jalur pengamatan sebanyak 730 pohon dengan 28 famili dan 70 jenis pohon. berikut dapat dilihat jumlah pohon berdasarkan famili
pada Gambar 15.
Gambar 18. Jumlah Pohon non Pakan Orangutan Berdasarkan Famili Dari Gambar 18 dapat dilihat bahwa pohon paling banyak ditemukan dari
famili Meliaceae dan Euphorbiaceae. Pohon dari famili Meliaceae yang paing
122 25
6 13 223
20 1 1 8 1
17 9 13 186
12 5 1 4 5 4 4 1 9 18
4 12 1 7
La u
ra ce
ae
P e
n ta
p h
y la
cac e
ae F
ab ac
e ae
A rau
car iac
e ae
Me li
ac e
ae A
la n
g iac
e ae
My rs
in a
ce ae
Mo ra
ce ae
Me las
to m
at ac
e ae
C e
n tr
o p
la cac
e ae
P h
y ll
an th
ac e
ae F
ag ac
e ae
O le
ac e
ae
E u
p h
o rb
iac e
ae
H y
p e
ri cac
e ae
B u
rs e
ra ce
ae
Le g
u m
in o
sa e
A p
o cy
n ac
e ae
Ru b
iac e
ae
D ip
te ro
car p
a ce
ae
My ri
sti cac
e ae
V ita
ce ae
Ru ta
ce ae
A n
n o
n a
ce ae
S ap
in d
ac e
ae My
rta ce
a e
A n
ac a
rd iac
e ae
Mal v
ac e
a e
Universitas Sumatera Utara
banyak dijumpai adalah Aglaia edulis, sedangkan dari famili Euphorbiaceae yang paling banyak yaitu marak bangkong Endospermum diadenum. Marak bangkong
merupakan salah satu tanaman yang menjadi tanaman yang digunakan sebagai tanaman pioner pada areal restorasi Sei Betung, karena tanaman ini merupakan
tanaman yang cepat tumbuh dan dapat bertahan dalam kondisi cuaca yang panas dan kering.
D. Korelasi Fenologi dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera