42 Gambar 4.8 Motor listrik
4.3 Fishbone Diagram
Untuk tindakan identifikasi sebab-akibat pada mekanisme kerja depericarper fan akan dilakukan kajian Root Cause dengan menggunakan
“Diagram Tulang Ikan” Fish Bone Diagram, dapat dilihat pada gambar 4.9.
Gambar 4.9 Fishbone diagram
Fan Casing
Fan Impeller
Bantalan Poros
Fan
Motor Penggerak
Puli Motor
Sabuk Puli
Fan Mur dan
baut Korosi
Poros Bantalan
Pelumas Misalignment
puli Bearing
Pemilihan bahan
Pasak Misalignment
Ketegangan sabuk
Konstruksi sabuk
Pasak Misalignment
Over heating
Vibrasi Deperi-
carper fan
Universitas Sumatera Utara
43 Dari analisa fishbone diagram di atas, didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Kerusakan yang terjadi pada fan casing akibat korosi pada casing, dan
pemasangan mur dan baut yang tidak kencang. 2.
Kerusakan yang terjadi pada fan impeller diakibatkan oleh bantalan yang aus atau pecah, dan poros yang bengkok.
3. Kerusakan yang terjadi pada bantalan diakibatkan oleh pelumasan yang
tidak rutin, dan missalignment pada puli. 4.
Kerusakan yang terjadi pada poros fan diakibatkan oleh bantalan yang aus atau pecah, dan pemilihan bahan poros yang kurang tepat.
5. Kerusakan yang terjadi pada puli fan diakibatkan oleh pasak yang pecah,
dan missalignment pada puli. 6.
Kerusakan yang terjadi pada sabuk diakibatkan oleh ketegangan sabuk yang longgar, dan konstruksi sabuk yang tidak sesuai standard.
7. Kerusakan yang terjadi pada puli motor diakibatkan oleh pasak yang
pecah, dan missalignment pada puli. 8.
Kerusakan yang terjadi pada motor penggerak diakibatkan oleh panas yang berlebih, dan adanya vibrasi.
4.4 Analisa Sebab-Akibat
Analisa sebab-akibat ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Berkaitan dengan
pengendalian proses statistikal, analisa sebab-akibat dipergunakanuntuk menunjukkan faktor-faktor penyebab sebab dan karakteristik kualitas akibat
yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.
Tabel 4.1 Matrik hubungan sebab-akibat
Nama Komponen
1 Fungsi
2 Operasio-
nal 3
Hazardous Condition
4 Causes
5 Akibat
6 Remark
7
Fan casing Melindungi
komponen dari air, debu, dan
melindungi dari benturan-
benturan fisik. Diam
Korosi Kena air
Terjadi kebocoran
sehingga daya hisap
kurang Pemilihan
material untuk
casing yang tahan
air
Universitas Sumatera Utara
44
Fan Impeller
Mengubah energi mekanis
menjadi energi kecepatan pada
udara yang dihembus-kan
Rotasi, bertumpu
pada poros dan
bantalan Sudu-sudu
retak Bertum-
bukan dengan
shell dan nut
Dapat mengura-
ngi kinerja
Pemilihan material
lebih keras dari shell
dan nut Bantalan
bearing Sebagai
dudukan poros Menumpu
poros Aus,
bantalan pecah
Kurang pelumas-
an, beban berlebih-
an Putaran
poros berkurang
Pelumasan terjadwal
Puli Fan dan Puli
Motor Memindah-kan
daya dan putaran
Rotasi, bertumpu
pada poros, dan
menumpu sabuk
Aus Misalig-
ment Getaran
dan kebising-
an mening- kat
Puli harus sejajar
Sabuk Meneruskan
daya dan putaran
Rotasi pada puli
Longgar, putus
Misalig- ment
pada puli,
tegangan sabuk
Putus Puli
penggerak dan puli
yang digerakkan
harus sejajar
Poros Fan dan Poros
Motor Sebagai
penghubung antara puli dan
sabuk Rotasi,
bertumpu pada
bantalan Bengkok
Unbalan- ce, beban
berlebih- an
Putaran berkurang
Pemasang- an poros
harus teliti
Motor Listrik
Mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga mekanik
Rotasi Terbakar
Over heating
Motor berhenti
beroperasi Daya harus
sesuai dengan
kapasitas mesin,
beban tidak boleh
berlebih
Dari analisa sebab-akibat di atas, dapat diketahui sebab-akibat kerusakan yang terjadi pada depericarper fan dan bagaimana cara mengatasi permasalahan
tersebut. Dengan menggunakan analisa sebab-akibat dapat mengurangi dampak kerusakan yang terjadi. Seperti pada fan impeller, kerusakan yang terjadi adalah
sudu-sudu retak, yang disebabkan oleh sudu-sudu yang bertumbukan dengan shell dan nut dan berakibat mengurangi kinerja. Cara mengatasinya dengan pemilihan
material untuk pembuatan fan impeller.
Universitas Sumatera Utara
45
4.5 Pengaruh Vibrasi