Sejarah Singkat SPSS Saran Pengertian Uji Keberartian Regresi

Sehingga H o ditolak untuk koefisien � 2 dan H o diterima untuk koefisien � 1 dan � 3 . Berarti untuk prediksi produksi perikanan laut hanya jumlah kapal saja yang memberikan pengaruh yang signifikan.Sedangkan jumlah nelayan dan jumlah alat penangkapan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi perikanan laut. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, serta menggunakan sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut: 1. Menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui. 2. Menulis, menguji, dan mendokumentasikan program-program dan prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui. 3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru. 4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai. 5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.

4.2 Sejarah Singkat SPSS

SPSS awalnya, Paket Statistik untuk Ilmu Sosial dirilis dalam versi pertama pada tahun 1968 setelah dikembangkan oleh Norman H. Nie dan C. Hadlai Hull ilmuwan yang berasal dari Stanford University.SPSS adalah salah satu program yang paling banyak digunakan untuk mengalisis statistik dalam ilmu social.Hal ini digunakan oleh peneliti pasar, peneliti kesehatan, perusahaan surei, pemerintah, telah digabarkan sebagai salah satu buku sosiologi yang paling berpengaruh.Selain analisis statistik, manajemen data kasus seleksi, file yang mmembentuk kembali, membuat data turunan dan data dokumentasi sebuah metadata kamus disimpan di data file adalah fitur dari perangakat lunak dasar. Dan kini, SPSS telah banyak digunakan pada berbagai ilmu untuk pemrosesan data statistik karena dianggap dapat melakukan proses analisis data dengan cepat.

4.3 Pengenalan SPSS

SPSS atau Statistical Product and Service Solution merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan penghitungan statistik dengan menggunakan komputer. Kelebihan program ini adalah kita dapat melakukan secara lebih cepat semua perhitungan statistik dari yang sederhana sampai yang rumit sekalipun yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu yang lebih lama. Tugas dari pengguna hanyalah mendesain variabel yang akan dianalisis, memasukkan data, dan melakukan penghitungan dengan menggunakan tahapan yang ada pada menu yang tersedia. Setelah penghitungan selesai, tugas pengguna ialah menafsir angka-angka yang dihasilkan oleh SPSS. Proses penafsiran inilah yang jauh lebih penting dari pada sekedar memasukkan angka dan menghitungnya. Dalam melakukan penafsiran kita harus dibekali dengan pengertian mengenai statistik dan metodologi penelitian.

4.3.1 Pengenalan Menu

1. Menu file Menu file dipergunakan untuk membuka, menutup file, dan lain-lain yang berkaitan dengan pemrosesan file. Submenu yang sering digunakan adalah: a. New, untuk membuat file baru. b. Open, untuk membuka file lama. c. Open database, untuk membuka data base yang sudah ada. d. Save, untuk menyimpan data. e. Save as, untuk menyimpan data, bedanya dengan save ialah perintah ini dapat digunakan untuk menyimpan dengan nama file lain. f. Print, untuk mencetak data dan output. g. Exit, untuk keluar dari program SPSS. 2. Menu edit Menu edit dipergunakan untuk proses editing, misalnya copy, delete, undo dan lain-lain, submenu yang sering digunakan di antaranya: a. Undo, untuk membatalkan suatu perintah yang sudah dilaksanakan. b. Redo, untuk melakukan kembali perintah yang sudah dibatalkan. c. Copy, untuk melakukan pengopian nama variabel ataupun nilai variabel. Menu ini bermanfaat untuk mendesain variabel-variabel yang jumlahnya banyak. d. Cut, untuk memotong teks baik berupa isi variabel ataupun nama variabel. e. Paste, untuk melekatkan atau menempel sesuatu yang sudah diberikan perintah copy terlebih dahulu. f. Clear, untuk menghapus. g. Find, untuk mencari nama variabel kolom ataupun isi kasus baris. 3. Menu view Menu view dipergunakan untuk melihat tampilan SPSS, submenu utama ialah: a. Status bar, untuk mengatur status bar sesuai yang diinginkan. b. Tools bar, untuk memunculkan kotak dialog tools bar. c. Font, untuk memunculkan kotak dialog perintah fonts. d. Value Labels, untuk melihat label pada variabel-variabel yang sudah dibuat. 4. Menu data Menu data digunakan untuk melakukan pemrosesan data. Submenu yang digunakan adalah: a. Insert variable, untuk menyisipkan variabel baru di antara variable- variabel lama yang sudah dibuat. b. Insert case, untuk menyisipkan kasus baru di antara kasus-kasus lama yang sudah dibuat. c. Go to case, perintah untuk menuju ke kasus baris tertentu. d. Select case, perintah untuk melakukan seleksi kasus. e. Split file, untuk membuat kategori file didasarkan pada metode tertentu. 5. Menu transform Menu transform dipergunakan untuk melakukan perubahan-perubahan atau penambahan data. Submenu di antaranya: a. Replace missing values, untuk mengganti nilai yang hilang missing value. b. Create time series, untuk membuat data time series . c. Compute, untuk menghitung, misalnya melakukan proses aritmatika untuk dua variabel. 6. Menu analyse Menu analyse merupaka menu di mana kita melakukan analisis data yang telah kita masukkan ke dalam komputer. Menu ini merupakan menu terpenting karena semua pemrosesan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan menu ini. Contoh submenu ialah: a. Report. b. Descriptive statistics. c. Table. d. Compare means. e. General linear model. f. Miuxed model. g. Correlate. h. Regression. i. Log linear. j. Dan lain-lain. 7. Menu graphs Menu graphs digunakan untuk membuat grafik, diantaranya: a. Gallery, berisi galeri grafik yang dapat dipilih sesuai dengan masalah yang di analisis. b. Interactive, membuat grafik bersifat interaktif. c. Maps, membuat grafik dengan menggunakan model peta. d. Bar, jenis grafik dengan model batang. e. Line, jenis grafik dengan model garis. f. Area,jenis grafik dengan model area. g. Pie, jenis grafik dengan model bulatan. h. Dot, jenis grafik dengan model titik-titik. i. Dan lain-lain. 8. Menu utilities Menu utilities dipergunakan untuk mengetahui informasi variabel, informasi file, dan lain-lain. 9. Menu add-ons Menu add-ons digunakan untuk memberikan perintah kepada SPSS jika ingin menggunakan aplikasi tambahan. 10. Menu windows Menu windows dipergunakan untuk melakukan perpindahan switch dari satu file ke file lainnya. 11. Menu help Menu help dipergunakan untuk membantu pengguna dalam memahami perintah- perintah SPSS jika pengguna mengalami kesulitan. 4.4 Pengoperasian SPSS Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan SPSS, adalah sebagai berikut:

4.4.1 Membuka Lembar Kerja SPSS

Jika program SPSS telah di install, maka cara memulai SPSS adalah sebagai berikut: 1. Double klik pada desktop yang berlambang SPSS 18.0, atau 2. Klik menu start kemudian pilih dan klik SPSS 18.0 Gambar4.1 Tampilan Mengaktifkan Lembar Kerja SPSS

4.4.2 Memasukkan Data dengan SPSS

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pemasukan data dengan program SPSS 18.0 adalah: 1. Buka dahulu Program SPSS for Windows 2. Setelah program SPSS terbuka, klik variable view yang terdapat pada SPSS data editor untuk menginput nama variabel. 3. Klik variable view pada SPSS data editor, definisikan variabel Y dengan labelProduksi Perikanan Laut, variabel X1 dengan label Jumlah Nelayan, variabel X2 dengan label Jumlah Kapal, dan variabel X3 dengan label Jumlah Alat Penangkapan. Gambar 4.2 Tampilan Pembuatan Variabel Pada Variable View 4. Kemudian klik data view , maka akan terlihat empat variabel, input data berdasarkan data yang tersedia, pada variabel Y, X1, X2, dan X3, masing- masing variabel diisi sebanyak 10 data. Gambar 4.3 Tampilan Pengisian Data pada Data View

4.4.3 Penyimpanan Dokumen SPSS

Adapun cara dalam penyimpanan berkas atau lembar kerja SPSS adalah dengan cara klik menu file kemudian pilih save. Atau dapat juga dilakukan dengan cara tekan tombol Ctrl+s. Kemudian beri nama pada file tersebut. Gambar 4.4 Tampilan Dalam Menyimpan File

4.4.4 Analisis Regresi Linier dan Korelasi dengan SPSS 18.0

Adapun langkah-langkah dalam analisis regresi dengan SPSS 18.0 adalah sebagai berikut: 1. Klik Analyse – Regression – Linear Gambar 4.5 Tampilan pada Saat Membuat Persamaan Regresi Linier Berganda 2. Maka akan muncul kotak dialog Linear Regression, kemudian pindahkan variabel Produksi Perikanan Laut ke kolom Dependent dan variabel Jumlah Nelayan, Jumlah Kapal dan Jumlah Alat Penangkapan ke kolom Independents dengan mengklik tanda panah. Gambar 4.6 Tampilan Kotak Dialog Linear Regression 3. Pilih dan klik menu statistics kemudian pada regression coefficient berikan tanda ceklis pada kotak estimate, model fit, descriptive, part and partial correlation, kemudian pada residual berikan tanda ceklis pada casewise diagnostic serta all cases, selanjutnya klik continue. Gambar 4.7 Tampilan Kotak Dialog Linear Regression : Statistics 4. Pilih dan klik menu plots, kemudian pindahkan ZPRED pada kolom Y dan SRESID pada kolom X dan pada standardized residual plots ceklis normal probability plot dan klik continue. Gambar 4.8 Tampilan Kotak Dialog Linear Regression : Plots 5. Kemudian klik OK untuk mengakhiri pengisian prosedur analisis. Dan tampilan outputnya dapat dilihat pada lampiran. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lan: 1. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh model persamaan linier berganda yaitu: 1 2 3 2.649, 4492 0, 3971 1, 9234 0, 0488 Y X X X Λ = + + + 2. Dengan taraf kepercayaan α = 5dengan derajat kebebasan pembilang V 1 = k = 3 dan penyebut V 2 = n-k-1= 10 - 3 - 1 = 6maka diperoleh: 1 2 ; tabel V V F F α = 0,053;6 F = 4, 76 = Dan dari perhitungan yang diperoleh F hitung = 26,20 Dengan demikian dapat dilihat bahwa nilai F hitung F tabel = 26,20 4,76 Maka H o ditolak dan H a diterima.Hal ini berarti persamaan linier berganda Y atas � 1 , � 2 , � 3 bersifat nyata yang berarti bahwa jumlah nelayan, jumlah kapal dan jumlah alat penangkapan secara bersama-sama berpengaruh terhadap produksi perikanan laut. 3. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi R yaitu sebesar 0,964 yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y berhubungan secara positif dengan tingkat yang tinggi. Adapun hasil koefisien determinasi 2 R diperoleh sebesar 0,93 yang berarti sekitar 93 produksi perikanan laut dipengaruhi oleh jumlah nelayan, jumlah kapal dan jumlah alat penangkapan sedangkan 7 sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lainnya. 4. Dari perhitungan korelasi baik antar variabel bebas terhadap variabel terikat maupun antar sesama variabel bebas diperoleh kesimpulan sebagai berikut: • � �1 = 0,755 ; variabel 1 X berkorelasi kuat terhadap variabel Y • � �2 = 0,924 ; variabel 2 X berkorelasi sangat kuat terhadap variabel Y • � �3 = 0,660 ; variabel 3 X berkorelasi kuat terhadap variabel Y • � 12 = 0,575 ; variabel 1 X berkorelasi cukup terhadap variabel 2 X • � 13 = 0,629 ; variabel 1 X berkorelasi kuat terhadap variabel 3 X • � 23 = 0,561 ; variabel 2 X berkorelasi cukup terhadap variabel 3 X Maka faktor yang paling berpengaruh terhadap tingginya tingkat produksi perikanan laut di KabupatenLangkat adalah jumlah kapal yaitu sebesar 0,989. Artinya semakin banyak produksi perikanan laut dimana jumlah kapal kurang maka akan semakin rendah produksi produksi perikanan yang dihasilkan. 5. Dari hasil perhitungan distribusi student dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-k-1 = 10 – 3 - 1 = 6 dari tabel distribusi student t diperoleh: 1;1 2 6;0,975 2, 45 tabel n k t t t α − − − = = = Maka dapat dilihat bahwa nilai 1 2, 364 2, 45 tabel t t ; 2 5, 433 2, 45 tabel t t ; 3 0, 255 2, 45 tabel t t ;. Sehingga H o ditolak untuk koefisien � 2 dan H o diterima untuk koefisien � 1 dan � 3 . Berarti untuk prediksi produksi perikanan laut hanya jumlah kapal saja yang memberikan pengaruh yang signifikan.Sedangkan jumlah nelayan dan jumlah alat penangkapan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi perikanan laut.

5.2 Saran

1. Bagi pihak pemerintah Kabupaten Langkat seperti Dinas Perikanan dan Kelautan lebih memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat produksi perikanan laut agar bisa mengambil kebijakan untukmenambah jumlah produksi perikanan laut pada masyarakat Kabupaten Langkat. 2. Diharapkan kepada masyarakat khususnya daerah pesisir agar saling membantu dalam menghasilkan produksi perikanan laut yang lebih besar, karena dengan saling bekerjasama produksi perikanan laut dapat meningkat tanpa harus selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah setempat. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan bahwa orang tua yang tinggi akan mempunyai anak yang tinggi dan orang tua yang pendek akan mempunyai anak yang pendek juga, tetapi rata- rata tinggi badan anak yang lahir dari orang tua dengan tinggi badan tertentu cenderung bergerak atau regress ke arah rata-rata tinggi badan anak seluruh populasi tersebut Hakim Abdul, 2004. Menurut Mason 1996, Hal 490, pengertian dari analisis regresi adalah suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Variabel ini digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai dari variabel yang lain. Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang diramalkan atau menerangkan nilainya Hasan, 1999. 2.2 Pengertian Analisis Regresi Linier Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi.Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi. Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai sifat hubungan sebab akibat.Analisis regresi linier digunakan untuk: 1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel terikat dengan bebas. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis regresi yang berbentuk linier. 2. Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya. Analisis regresi terdiri dari dua bentuk yaitu: 1. Analisis Regresi Linier Sederhana 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel terikat dan variabel bebas.Sedangkan analisis regresi linier berganda adalah bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Variabel terikat yaitu variabel yang disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas.Besarnya perubahan pada variabel terikat ini tergantung dari besaran variabel bebas. Variabel bebasakan memberi peluang kepada perubahan variabel terikat yaitu sebesar koefisien besaran perubahan dalam variabel bebas. Maksudnya, setiap kali terjadi perubahan sekian satuan pada variabel bebas, maka diharapkan akan mengakibatkan perubahan variabel terikat sekian satuan juga. Jika 1 2 , ,..., n X X X adalah variabel-variabel bebas dan Y adalah variabel terikat maka terdapat hubungan fungsional antar X dan Y. Jika dibuat secara matematis hubungan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: di mana: Y = Variabel terikat X = Variabel bebas e = Variabel residu disturbance’s error Berkaitan dengan analisi regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim dilaksanakan yakni: 1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. 2. Menguji seberapa besar variasi variabel terikat dapat diterangkan oleh variasi bebas. 3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda magnitude dari estimasi parameter cocok dengan teori.

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua variabel di mana hanya terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah: Y = a + b X 2.1 di mana: Y = variabel terikat X = variabel bebas a = konstanta atau penduga bagi intersep b = penduga bagi koefisien regresi Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya sebagai berikut: 1. Model regresi harus linier dalam parameter. 2. Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance’s error. 3. Nilai disturbance’s errorterbesar 0 atau dengan simbol EU X = 0. 4. Varian untuk masing-masing error term kesalahan konstan. 5. Tidak terjadi auto korelasi. 6. Model regresi dispesifikasi secara benar dan tidak terdapat bias spesifik dalam model. 7. Jika variabel bebas lebih dari satu maka antara variabel tidak ada hubungan linier yang nyata.

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untukmemperkirakan nilai variabel terikatakan lebih baik apabila ikut memperhitungkan variabel-variabel bebas lain yang ikut mempengaruhi nilai Y. Dengan demikian hubungan antara satu variabel terikat Y dengan beberapa variabel bebas 1 2 , ,..., n X X X untuk itulah digunakan regresi linier berganda. Dalam pembahasan mengenai regresi sederhana, simbol yang digunakan untuk variabel bebasnyaadalah X . Dalam persamaan regresinya memiliki lebih dari satu variabel bebas maka perlu menambah tanda bilangan pada setiap variabel tersebut. Dalam penelitian ini digunakan empat variabel yang terdiri dari satu variabel terikat Y dan tiga variabel bebas X yaitu 1 2 3 , , X X X . Maka persamaan regresi linier bergandanya adalah: 1 1 2 2 3 3 o Y b b X b X b X Λ = + + + 2.2 Maka persamaan di atas dapat diselesaikan dengan: Y Σ = 1 1 2 2 3 3 o b n b X b X b X + Σ + Σ + Σ 2.3 1 YX ∑ = 2 1 1 1 2 1 2 3 1 3 b X b X b X X b X X ∑ + ∑ + ∑ + ∑ 2.4 2 YX ∑ = 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 b X b X X b X b X X ∑ + ∑ + ∑ + ∑ 2.5 3 YX ∑ = 2 3 1 1 3 2 2 3 3 3 b X b X X b X X b X ∑ + ∑ + ∑ + ∑ 2.6

2.3 Pengertian Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi digunakan terlebih dahulu diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinearan dan keberartiannya.Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis.Uji keberartian dilakukan untuk menyakinkan diri apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat JK yaitu jumlah kuadrat untuk regresi yang ditulis JK reg dan jumlah kuadrat untuk sisa residu yang ditulis dengan JK res . Jika 1 x = 1 1 X X − , 2 x = 2 2 X X − , ... , n x = n n X X − dan y = Y Y − Maka secara umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari: reg JK = 1 1 2 2 3 3 b yx b y x b y x ∑ + ∑ + ∑ 2.7 Dengan derajat kebebasan dk = n-k-1 untuk sampel berukuran n. Dengan demikian uji keberartian regresi linier berganda dapat dihitung dengan: hitung F = 1 reg res JK k JK n k − − 2.8 di mana statistika F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V 1 = k dan penyebut V 2 = n-k-1

2.4 Pengujian Hipotesis