Pengaruh Promosi Penjualan Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Produk Telkomspeedy Pada PT Telkom Tengerang : studi kasus pada PT Telkom Kandatel Tangerang

(1)

PENGARUH PROMOSI DAN HARGA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOM SPEEDY

PADA PT TELKOM Tangerang.

(Study Kasus Pada PT TELKOM Kandatel Tangerang)

ANGGA FICHGIANTO

NIM. 204081002207

Manajemen Pemasaran (Ekstensi)

FAKULTAS EKONOMI dan ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2009


(2)

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY,

PADA PT TELKOM.

(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Angga Fichgianto NIM : 204081002207

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr, Ahmad Rodoni, MM Herni Ali HT, SE. MM

NIP : 150 317 955

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430 H/2009

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY,

PADA PT TELKOM.

(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)


(3)

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Angga Fichgianto NIM : 204081002207

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Indoyama Nasarudin. SE. MAB Herni Ali HT. SE. MM

NIP : 150 317 593

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS NIP. 131 1474 891

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430 H/2009

Hari ini Rabu Tanggal 24 Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Angga Fichgianto NIM : 204081002207 dengan judul skripsi “PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY, PADA PT TELKOM.


(4)

(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Desember 2008

Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoni. MM Herni Ali HT. SE. MM

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Penguji Ahli


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul pengaruh promosi penjualan dan harga terhadap keputusan membeli produk TelkomSppedy pada PT Telkom, kandatel Tangerang, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan membeli konsumen terhadap produk Speedy.

Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa variabel promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Bagitu juga dengan variabel harga yang juga berpengaruh positif signifikan. Berdasarkan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan dan harga TelkomSpeedy mampu mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0.450 dan 0.976.


(6)

ABSTRACT

This research shows about “The Effect of Sales and Price to Customer’s Decision buying of Telkom Speedy Product, at PT Telkom Kandatel Tangerang. The purpose is to decision buying of Telkom Speedy Product.

Based on the regression,s result this research found that sales promotion variabel give the positive and significant effect to decision buying the price variable also gave the positive effect to its. Based on the coefficient of determination, we can make the conclution that sales promotion anf price of Telkom Speedy can influence the decision buying as 0.450 and 0.976.


(7)

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi, yamg merupakan tugas untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjan Ekonomi yang merupakan salah satu program studi di Universitas Islam Negri ( UIN ) Syarif Hidayatullah jakarta, Pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen, Non Reguler.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga terhadap keputusan membeli produk TelkomSpeedy”. (Studi kasus pada Grha Telkom, Kendatel Tangerang) Dalam Penulisan Skripsi ini, penulis menyadari banyak sekali kekurangan dan kesalahan dikarenakan pengetahuan penulis yang terbatas. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis juga pembaca. Amin.

Selama mengerjakan skripsi hingga terselesainya pembuatan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dari beberapa pihak, maka sudah selayaknya penulis mengucapkan banyak tetima kasih yang seluas luasnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta riqi yang tak bisa

dihitung jumlah dan karunianya yang telah diberikan sepanjang hidup.

2. Bapak dan Mamah tersayang, maternuwun atas kasih sayangnya serta keiklasannya dalam merawat, membesarkan dan membantu saya baik moril, materil serta kesabarannya dan doa hingga saat ini, semoga beliau diberikan rizqi, rahmat dan karunia dunia-akhirat dari Allah SWT. Amiin.

3. Prof. DR. H Abdul Hamid SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, saran dan ilmu yang bapak berikan selama di dalam dan di luar jam pelajaran, akan sangat berarti dan bermanfaat serta kata kata yang berbobot dan bermanfaat yang akan selalu saya ingat.

4. Prof. DR Ahmad Rodoni, MM. Selaku dosen pembimbing I yang telah banyak


(8)

sakitpun beliau tetap mau dan secara profesional membimbing dengan ramah dan ikhlas”. Thanks Prof.

5. Bpk Herni Ali HT,SE.MM. Sebagai dosen pembimbing II, terima kasih atas saran, waktu dan ilmu yang telah bapak berikan selama saya kuliah dan menyusun skripsi. Serta prinsip Manajemen Lobang yang unik dan menarik hingga saya kesulitan untuk mencari buku tersebut di toko-toko buku, saran saya ”sepertinya menarik jika bapak mengarang judul tsb” di jamin PASTI LAKUU....

6. Pak Makmur, SE,MM. Di Graha TELKOM, Kandatel Tangerang. Yang telah

bersabar membimbing, meluangkan waktu dan memberikan ilmu yang beliau

miliki secara cerdas kepada saya dan teman-teman. Thanks master “bapak

pasti cocok menjadi dosen

7. om heru, om agung, bete, mba tuttut, tari juga sadulur – sadulurku yang telah ngasih semangat n dorongan untuk terus berjuang n pantang menyerah serta mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya.

8. Kiko yang udah setia, sabar & banyak membantu kemana pun aku pergi.

9. Teman-teman di Telkom yang juga telah banyak membantu dan

menghilangkan bT. Thank’s guys...

10. Temen2 seperjuangan selama kuliah, Smangat sobat, lo semua pasti bisa.

11. Temen2 dirumah yang udah ngebantu ngilangin bt n stres.

12. Siti Nur Aisyah, My girl. Jazakillahoir ya sayang atas dukungan semangat, bantuan dan kasih sayangnya sampai saat ini, smoga apa yang udah icah berikan selama ini dapat bermanfaat. Amin.

13. Hani, teman n sobat gw seperjuangan n sependeritaan, tetap semangat Ha, perjuangan n usaha qt bukan sampai disini aza, langkah kita masih panjang...

14. Rani, Ayu, Ipeh n gembel yang telah banyak memberikan semangat dan

pinjaman buku untuk menyelesaikan skripsi secepatnya...Thank guys for U attention....

15. Ki Umar, omay, toktil, kipli, item, lembu n smua sobat penghilang stres, tetep gokil bro!!!!


(9)

16. Saikin, Rizal, teman seperjuangan waktu KKN/S.

17. Teman – teman seperjuangan Manajemen 2004 dan smuanya.

18. Semua yang telah banyak membantu dan belum disebutin namanya, Thanks ya atas bantuannya selama ini.

Jakarta, April 2009


(10)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……….... 1

B. Perumusan Masalah ……….. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 12

A. Pengertian Pemasaran ………... 12

B. Pengertian Bauran Pemasaran ……….... 18

C. Pengertian Promosi ………... 24

D. Definisi Harga ……….... 29

E. Keputusan Membeli Produk ………... 33

F. Penelitian Terdahulu ………... 49

G. Kerangka Pemikiran ………... 50

H. Hipotesis ………. 53

BAB III METODELOGI PENELITIAN ……….. 55

A. Ruang Lingkup Penelitian ………. 55

B. Metode Penentuan Sampel ………. 55

C. Metode Pengumpulan Data ………. 56

D. Metode Analisis ……….... 59

1. Uji Validitas ………. 60

2. Uji Reabilitas ……….. 61

3. Uji Linieritas ……….. 62

4. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ... 62

5. Uji korelasi ………... 64

6. Regresi Linier Berganda ... 65

E. Operasional Variabel Penelitian ... 66

Variabel Indikator ……….... 67


(11)

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……….. 69

B. Validitas dan Rebilitas ……… 71

C. Hasil Try Out Item Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Membeli TelkomSpeedy, pada Kandatel Tangerang ... 72

D. Hasil dan Pembahasan ... 77

E. Analisis Data ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 107

A. Kesimpulan ... 107

B. Implikasi ………. 107

C. Saran ……….. 108

DAFTAR PUSTAKA ………. 110


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan jumlah pemakai internet 3

2.1 Hubungan perilaku konsumen dengan strategi 39

pemasaran

3.1 Contoh format jawaban tipe likert 53

3.2 Operasional variabel penelitian 60

4.1 Data try out promosi penjualan 65

4.2 Data try out harga 66

4.3 Data try out keputusan pembelian 68

4.4 Iklan TelkomSpeedy memiliki tampilan yang

menarik 70

4.5 Iklan TelkomSpeedy memberikan gambaran yang

sesungguhnya 70

4.6 Iklan TelkomSpeedy sangat mendukung dalam

pemasaran 71

4.7 Iklan TelkomSpeedy menambah kepercayaan

terhadap penggunanya 71

4.8 Iklan TelkomSpeedy memberi keputusan dalam

memiliki media akses internet 72

4.9 Promosi TelkomSpeedy menarik untuk

berlangganan 72

4.10 Tarif diskon TelkomSpeedy yang ditawarkan cukup

menarik 73

4.11 Tarif TelkomSpeedy terjangkau daya beli masyarakat 73

4.12 Tarif TelkomSpeedy cukup bersaing dengan provider

lain 74


(13)

yang diberikan 74

4.14 Saya berlangganan TelkomSpeedy setelah mendapat

informasi dari teman 75

4.15 Saya percaya TelkomSpeedy merupakan media akses

internet terbaik 76

4.16 Saya berlangganan karena tarifnya cukup menarik 76

4.17 Saya berlangganan TelkomSpeedy karena promosinya

sangat menarik 77

4.18 Paket layanan TelkomSpeedy memberikan pilihan

sesuai kebutuhan saya 77

4.19 Akses internet TelkomSpeedy lebih cepat 78

4.20 Saya berlangganan TelkomSpeedy karena karena

reputasi Telkom yang sudah berpengalaman 78

4.21 Proses pemasangan Telkom Speedy lebih cepat dari

provider lain 79

4.22 TelkomSpeedy bisa akses internet dan telpon secara

bersamaan 79

4.23 Download dan browsing internet Speedy lebih cepat

dari yang lain 80

4.24 Uji linearitas sig f promosi penjualan 82

4.25 Uji linearitas sig f harga 84

4.26 Uji normalitas komogrov 87

4.27 Multikolinearitas 88

4.28 Regresi keputusan pembelian dengan promosi

penjualan dan harga 90

4.29 Regresi variabel dependen Ln dengan variabel 90

4.30 Independen promosi penjualan dan harga

4.30 korelasi

4.31 Regresi linear berganda 94


(14)

4.33 Uji f 96


(15)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga Fichgianto

Tempat/Tanggal lahir : Grobogan, 1 Maret 1986

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : Pamulang Permai II Jalan Barat 12 Blok D 39 No. 10A RT

003/013 Pamulang Ciputat 15416

No. telpon/HP : (021) 74630015 / 08998240675

PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Islam Puspa Negara 1991 - 1992

2. SDN Pondok Benda V 1992 - 1998

3. SMP Al-Badar 1998 - 2001

4. SMA Muhammadiyah 25 Pamulang 2001 - 2004

5. UIN Syarif Hidayatulah Jakarta 2004 - 2009

Pengalaman kerja

1. Sales bimbingan komputer Widyaloka 2005

2. Administrasi di Putra Indah Pamulang (Kontraktor) 2006 - 2007


(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Proses Keputusan Pembelian 36

4.1 Uji Linieritas Promosi Penjualan 88

4.2 Uji Linieritas Harga 90

4.3 Uji Normalitas (Probability Plot of Residual 92

4.4 Uji Normalitas (Histogram) 93


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan

nama ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency). ARPAnet

dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.

Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984.


(18)

Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.

Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi

remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks.

Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide Web mulai

dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.

Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih


(19)

(White House) mulai online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan

National Information Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet Banking pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve, America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.

Dalam pasar bebas kawasan negera-negara ASEAN yang lebih dikenal dengan Asean Free Tread Area (AFTA) dimana Indonesia berada didalamnya, kebijakan perdagangan bebas tersebut dimaksudkan perlakuan di bidang tarif bagi negara-negara ASEAN adalah sama atau Equal Treatment.

Menghadapi kondisi tersebut maka pengusaha Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, kalau tidak produk-produk lain justru akan menyerbu Indonesia. Kekurang siapan Indonesia saat ini ditandai dengan masuknya produk-produk lain ke Indonesia. Lemahnya kondisi perekonomian di Indonesia memang tidak lepas dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun negara lain di sekitar kita justru lebih siap mengatasinya dengan pertumbuhan ekonomi yang melebihi Indonesia.

Mengingat perlakuan sama di bidang tarif, maka produk-produk yang efesien yang akan mampu mengatasi pangsa pasar, dan promosi merupakan satu faktor diantara penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak meyakinkan bahwa produk itu berguna bagi mereka, maka mereka ada kecendrungan mencari


(20)

pilihan lain untuk membelinya. Oleh karena itu promosi mempunyai peran yang strategis dan penting untuk menanamkan image tentang barang atau jasa dari supplayer.

Melalui promosi, perusahaan dapat menyebarkan berbagai informasi, untuk mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar yang dijadikan sasaran produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Kegiatan promosi yang terarah dan tepat sasaran dapat cepat terjangkau, sehingga dapat meningkatkan volume penjualan dan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan.

Berkaitan dengan penelitian ini di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk atau yang disebut dengan PT. TELKOM yang menjadi obyek penelitian, dimana perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan pelayanan jasa komunikasi, yang mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi untuk memperlancar hubungan-hubungan dalam masyarakat, guna menunjang pembangunan nasional khususnya dalam bidang komunikasi. Oleh karena itulah TELKOM terus melakukan inovasi-inovasi seperti pada produk TelkomSpeedy, yang merupakan inovasi-inovasi terbarunya dalam bidang internet.

Berbagai definisi dikemukakan oleh para ahli dan teknisi yang terlibat di dalam dunia internet, beberapa definisi harus berkembang sejalan dengan perubahan jaman dan berbagai aspek kehidupan. Tetapi untuk mempermudah anda mengenai gambaran apa itu internet, maka peneliti menjelaskan definisinya sebagai berikut.


(21)

Internet merupakan jaringan global yang terdiri dari berbagai komputer yang saling berhubungan dan bekerjasama dengan cara berbagai informasi dan data menggunakan sistem pada komputer

Jadi pada dasarnya internet merupakan suatu jaringan yang menghubungkan PC – PC di seluruh dunia dengan menggunakan protokol TCP/IP sebagai standar jaringan penyedia jasa tersebut. Dalam hal ini PT Telkom mengeliuarkan produkny yang di beri nama Speedy.

SPEEDY adalah layanan Internet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line telepon).

Terdapat beberapa kelebihan dari Speedy diantaranya untuk mendapatkan layanan Hi-Speed Internet, pelanggan hanya perlu menghubungi TELKOM tidak perlu ke ISP lain. Saluran telepon dapat dipergunakan untuk pembicaraan telepon dan akses internet pada saat bersamaan. Koneksi ke internet lebih cepat dibanding menggunakan modem analog. Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (on). Setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Koneksi memiliki sifat highly reliability dan highly secure.Tidak seperti kabel modem, ADSL memberikan dedicated line ke Internet

Oleh karena untuk memenangkan persaingan yang mencakup regional maupun internasional, dan untuk tetap hidup serta berkembang, tidaklah cukup dengan hanya menyediakan macam-macam produk, tetapi perusahaan juga harus memiliki kemampuan dan kemauan untuk memberikan produk atau jasa yang


(22)

didasarkan kepada keinginan dan kebutuhan (want and need) pelanggan serta komitmen bersama terhadap pelayanan yang telah ditetapkan.

Bila di kaji secara seksama, bisnis informasi dan komunikasi masih banyak memiliki pasar potensial terutama dibidang internet.

Sebagaimana kita ketahui tingkat pertumbuhan pengguna internet saat ini menunjukkan angka yang sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi kebutuhan dalam sebuah rumah tangga. Fenomena ini menunjukkan bahwa 5 sampai dengan 10 tahun yang akan datang teknologi informasi akan menguasai sebahagian pola kehidupan masyarakat, badan usaha, dan pemerintah.

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia jika dibandingkan dengan jumlah penduduk memang masih relatif kecil. Perkiraan resmi dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2007 adalah sesuai dengan tabel 1.1. berikut ini:

Tabel 1.1

Perkiraan resmi dari APJII terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2007 adalah sesuai dengan tabel


(23)

Tahun Pelanggan Pemakai

1998 134.000 512.000

1999 256.000 1.000.000

2000 400.000 1.900.000

2001 581.000 4.200.000

2002 667.002 4.500.000

2003 865.706 8.080.534

2004 1.087.428 11.226.143

2005 1.500.000 16.000.000

2006 1.700.000 20.000.000

2007* 2.000.000 25.000.000

Tabel : Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumalatif) * perkiraan s/d akhir 2007

Perkembangan pengguna Internet di Indonesia dibanding dengan Negara-negara maju, seperti Singapura, Taiwan dan Hongkong, Indonesia masih ketinggalan jauh. Indikasi menunjukkan bahwa masih terbatasnya jumlah pelanggan internet baru berkisar 2 juta pelanggan pada tahun 2007 atau 5% dari total jumlah rumah tangga di perkotaan. Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya yang tersebut di atas, dengan perkembangan internetnya seperti Singapura yang telah memiliki pelanggan sebanyak 47,4% dari jumlah rumah tangga. Taiwan yang memiliki pelanggan sebanyak 40% dari jumlah rumah tangga, dan Hongkong 26,7% dari jumlah rumah tangga, China 7% dari jumlah rumah tangga, maka kondisi perkembangan pasar internet di Indonesia masih tertinggal jauh.

Dalam perkembangan dan persaingan pasar global yang sedemikian ketat, maka tidak ada jalan lain kecuali mencari langkah-langkah dan strategi pemasaran dalam pelaksanaan promosi dan penetapan harga. Kebijakan pelaksanaan promosi yang tepat untuk memasarkan produk yang siap bersaing di pasar, merupakan satu strategi langkah penting yang harus diambil perusahaan, sehingga penjualan kedepan


(24)

diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun, diiringi dengan penetapan efisiensi yang tinggi dan pada akhirnya mencapai laba yang diharapkan.

Menurut Sujoko dalam jurnal Manajemen Pemasaran yang berjudul faktor – faktor yang yang mempengaruhi keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember (2007). Menyatakan bahwa Teknologi Informasi (TI) kini berkembang amat pesat. Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman globalisasi ini, kebutuhan untuk memperoleh informasi yang cepat, mudah dan murah sangat penting sehingga internet bisa dikatakan menjadi kebutuhan mendasar manusia (Indosiar.com, 2005).

Di Indonesia yang merupakan negara berkembang, kebutuhan informasi akan sangat tinggi, dan salah satu alat untuk memperoleh informasi tersebut yang dirasakan paling sesuai adalah Internet. Sekarang komunitas Internet Indonesia meyakini bahwa internet dapat menjadi obat mujarab untuk menjembatani kesenjangan informasi di Indonesia. Salah satu tempat yang digunakan mayoritas masyarakat sebagai sarana mengakses internet adalah warung internet (warnet). Hal itu terjadi karena bisa mengontrol biaya yang akan dikeluarkan.

Warnet merupakan sebuah tempat di mana seseorang bisa mengakses internet. Tempat tersebut biasanya dilokasikan sebagai tempat umum mirip dengan sebuah restoran, sementara biaya sewanya biasanya dipatok perjam (Indosiar.com, 2005). Menurut catatan Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI) pada bulan mei 2001,


(25)

tidak kurang dari 2500 warnet tersebar di Indonesia, dan (60% - 70%) akses internet di Indonesia dilakukan di warnet.

Selain itu terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi jumlah pemakai internet yaitu Hasil perhitungan berdasarkan standardizedcoefficient juga menyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember adalah Price. Setelah itu diikuti secara berturut-turut oleh Personal Traits, Product, Motivasi, Place, Proces, Persepsi, Budaya, Kelompok Acuan. Berarti hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini yang menduga bahwa dari faktor-faktor perilaku konsumen, Price mimiliki pengaruh dominan dalam pengambilan keputusan konsumen memakai jasa warnet di kota Jember, dapat diterima kebenarannya.

Atas dasar uraian tersebut di atas, maka peneliti memfokuskan masalah

tersebut untuk diungkapkan dengan judul “PENGARUH PROMOSI PENJUALAN

DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY, PADA PT. TELKOM”.

(Study kasus pada PT Telkom, Kandatel Tangerang) B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penelititian ini mencakup, sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan dan harga terhadap keputusan membeli TelkomSpeedy?


(26)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis pengaruh Promosi Penjualan dan Harga terhadap keputusan pembelian TelkomSpeedy.

b. Menganalisis variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian

TelkomSpeedy.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penilitian ini dapat bermanfaat :

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dalam menilai dan mengambil keputusan mengenai pelaksanaan promosinya.

b. Bagi Konsumen

Untuk mengetahui lebih dalam tentang pelaksanaan promosi dan harga layanan produk TelkomSpeedy pada PT. TELKOM, Tbk.

c. Bagi Pembaca dan Akademisi

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menambah wawasan mengenai promosi dan harga serta segala permasalahannya.


(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan pelayanan jasa komunikasi, yang mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi untuk memperlancar hubungan dalam masyarakat. Namun demikian pada kesempatan kali ini penulis hanya membahas kegiatan pada PT. Telkom, Tbk dalam hal memasarkan promosi penjualan dan harga yang diterima oleh konsumen yang berkaitan dengan keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen dalam pembelian yang berkaitan dengan produk tersebut.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini yang dijadikan sample adalah kegiatan promosi penjualan dan harga yang dilakukan dan ditetapkan oleh PT TELKOM, Tbk.

Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah pengguna Telkom Speedy di wilayah kendatel Tangerang.

Sedangkan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kemudian Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui cara Convinience Sampling, dimana kita akan mengambil sample terhadap orang yang mudah ditemui/di hubungi, mudah untuk mengukur


(28)

dan kooperatif ( Freedy Rangkuh, 2003:32). Sampel yang diambil dalam penelitian adalah sebanyak 70 responden yang merupakan pengguna Telkom Speedy dan sudah dianggap cukup untuk mewakili populasi yang ada.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari implementasinya, data dapat dikumpulkan pada bentuk alamiah (natural setting), pada perpustakaan dengan metode eksperimen, di tempat pembayaran rekening telpon dan riset di PT Telkom, kandatel Tangerang. dengan berbagai responden,.

Data yang dikumpulkan harus cukup valid dan reliabilitas untuk digunakan. Menurut Husein Umar (2005:178) Validitas menunjukan sajauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang diukur. Validitasi data dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambil datanya sendiri cukup valid yaitu menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Sedangkan reliabiliatas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi atau lebih.

Menurut Husein Umar (2005:130) dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat digunakan dua sumber data, yaitu :

1. Data primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang


(29)

dilakukan oleh peneliti, dalam hal ini peneliti mendapatkan hasil penelitian dengan menyebar kuesioner kepada para pelanggan Speedy.

2. Data sekunder

Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dengan bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram, dalam hal ini penulis mengumpulkan data dari penelitian terdahulu, data perusahaan dan dari perpustakaan serta sumber lain dari PT Telkom, kandatel Tangerang.

Menurut Sugiyono (2005:130) secara umum teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden melalui suatu alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Dalam penelitian ini panduan wawancara digunakan untuk pembuatan kuesioner. Selain itu wawancara juga digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpualn data yang dilakuakan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien


(30)

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang biasa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok diguanakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wialayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik jika dibandingkan dengan teknik lain. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk mendapatkan data primer yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan ke responden dan dengan menyebarkan kuesioner. Dalam penelitian ini, penulis membuat kuesioner berupa pertanyaan, yaitu sebanyak 20 pernyataan. Sedangkan untuk data sekunder, penulis menerima data - data dari perusahaan.dan Study Lapangan

Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap oblek penellitian pada PT. TELKOM, Kandatel Tangerang.. Dengan metode wawancara maupun informasi dari jurnal jurnal yang diperlukan.

D. Metode Analisis

Menurut cooper dan Emory (1995). Skala pengukuran merupakan suatu prosedur pemberian angka kepada sejumlah pertanyaan dalam jawaban dengan


(31)

maksud untuk menyatakan karkteristik angka pada jawabam tersebut. Untuk pengukuran setiap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner digunakan skala

Likert (1-5). Hal yang diteliti berkaitan dengan sikap atau perilaku responden terhadap pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner. Responden hanya diminta menyatakan dalam “sangat tidak setuju” sampai dengan “sangat setuju” untuk setiap pernyataan

Tabel 3.1 Skala Likert Sangat Tidak

Setuju

Tidak Setuju

Ragu Setuju Sangat

Setuju (STS)

1

(TS) 2

(R) 3

(S) 4

(SS) 5

1. Sangat Tidak Setuju artinya responden sangat / benar-benar tidak setuju terhadap pertanyaan yang di berikan.

2. Tidak Sutuju artinya artinya responden tidak setuju / sependapat terhadap pertanyaan tersebut.

3. Ragu – Ragu artinya terdapat keraguan dalam menjawab pertanyaan yang ada. 4. Setuju artinya responden setuju terhadap pertanyaan yang diberikan dalam

kuesioner.

5. Sangat Tidak Setuju artinya responden sangat setuju / sependapat terhadap pertanyaan pada kuesioner


(32)

Setiap Jawaban diberi nilai yang akan merefleksikan secara konsisten sikap responden.

Analisis kuantitatif secara statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 13. Adapun data yang di uji adalah :

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin di ukur. (Husein umar :2003 : 176) pengujian validitas tiap butir pertanyaan yang digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir dalam table ditunjukkan skor totalnya, yang merupakan jumlah skor tiap butir. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam daftar (konstruk) pertanyaan - pernyataan.

Dalam analisis item ini seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2006:124) meyatakan bahwa “teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Imam Ghozali dalam bukunya Aplikasi SPSS (2007 : 4) Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected item – Total

Correlation dengan nilai r hitung dengan r tabel. untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. 70 – 2 = 68 dengan df = 68 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.198 ( r tabel pada df = 68 dengan uji dua sisi)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. berikut ini dikemukakan Cara pengujian reliabilitas instrumen yang akan digunakan


(33)

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Croanbach's alpha (Malhotra, 1996 : 305) yaitu mencari realibilitas instrumen bilamana 0,6 maka instrumen dikatakan reliabel.

Dengan rumus :

r

11

=

[k] [1-

²

b ] [k-1 ] [

²

t ] Dimana :

r

11 = Reliabilitas instrumen

k = Bayaknya butir pertanyaan

²

= Varians total

²

b= Jumlah Varians butir

Diselesaikan dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows. Koefisisen reliabilitas ini selanjutya agan dibandingkan dengan koefisien tabel r dengan terlebih dahulu dibuat hipotesanya sebagai berikut :

Ho : Instrumen penelitian tidak reliabel Ha : Instrumen penelitian reliabel

Denga ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

Jika r Alpha > r tabel maka Ho ditolak dan jika r Alpha < r tabel maka Ho diterima ( r tabel diperoleh dari tabel r).

3. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berbentuk linear atau tidak, karena salah satu syarat penggunaan regresi linear adalah data harus bersifat linear. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan melalui program SPSS versi 13.


(34)

Tujuan dari uji asumsi klasik linier brganda adalah untuk melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variable yang dikenal dengan nama asumsi dasar model regresi yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam variable yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yakni dengan melihat kurva Normal P-plot. Suatu variable dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik titik data searah mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variable-variabel bebas (independent) dalam model regresi. Jika variable bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinearitas sempurna.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan Varian Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas motikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF regresi jika nilai VIF variable independent lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variable tersebut mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan variable bebasyang lain. Adapun untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menghilangkan variable bebas tersebut dari persamaan regresi.


(35)

Asumsi ini digunakan apabila variasi dari factor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu terhadap pengamatan yang lainnya. Jika hal ini dapat terpenuhi, berarti variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika asumsi ini tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Dalam penyimpangan ini terdapat beberapa faktor pengganggu yang disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastik dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Kemudian, menurut pandangan Ghuono (2005: 62) untuk mengutahui ada atau tidaknya heterokedastisitas, terdapat beberapa cara diantaranya :

1. Dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan residunya (SRESID). Diteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalahyang diprediksi dan sumbu X adalah residual.

2. Dasar analisis, jika pola tertentu seperti titik yang membentuk suatu pola yang teratur, maka mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas secara titik - titik menyebar di atas dan di bawah angka nol, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Artinya heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

5. Uji Korelasi

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan Two Tail Technical. Hal itu karena data penelitian ini berupa data skala dan berdistribusi normal dengan


(36)

menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian korelasional. Dalam penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 13.

6. Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2006 : 250) karena mempunyai dua variabel bebas, maka digunakan regresi linier berganda dengan bentuk :

= a + b1X1 + b2X2 Dimana :

Y =Keputusan Pembelian X1 = Promosi Penjualan X2 = Kepuasan Pelanggan a = Intersip atau konstanta b1 & b2 = Koefesien Regresi

Kemudian uji Hipotesisi regresi linier berganda secara parsial dan simultan: a. Yaitu dengan melihat t hitung atau f hitung dan dibandingkan dengan nilai t

table atau f table. Jika nilai t hitung atau f hitung lebih besar dari nilai t table atau F table maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternative (Ha). Dan sebaliknya, jika nilai t hitung atau F hitung lebih kecil dari nilai t table atau F table.

maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak hipotesis alternative (Ha).

b. Yaitu dengan menggunakan nilai signikasinya (sig). jika nilai signifikasinya lebih kecil dari taraf signifikasinya dari taraf signifikasi yang ditentukan


(37)

(0,05) maka Ho ditolak dan menerima Ha. Tetapi jika signifikasinya lebih besar dari taraf signifikasi yang telah ditentukan maka Ho diterima dan Ha ditolak.

E. Opersional Variabel Penelitian

Dengan adanya definisi operasional setiap variabel penelitian diharapkan tidak terjadi salah pengertian, khususnya dalam mengintepretasi variabel maupun data yang dikumpulkan dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas (Independent Variabel) yaitu :

Variabel bebas atau Independent Variabel adalah Variabel yang tidak dipengaruhi oleh Variabel Dependent. dalam penelitian ini adalah :

a. X1 = Promosi Penjualan

b. X2 = Harga.

Promosi Penjualan dan Harga merupakan bagian dari bauran pemasaran yang sering menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan calon konsumen dalam mengambil keputusan.

2. Variabel Terikat /Tidak Bebas (Dependent Variabel)

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).


(38)

Tabel 3.1

Variabel dan Indikator

VARIABEL INDIKATOR PENGUKURAN

Promosi Penjualan

TelkomSpeedy.

(X1)

1.Tampilan iklan TelkomSpeedy.

2.Gambaran sesungguhnya iklan

TelkomSpeedy di TV.

3.Iklan TelkomSpeedy sebagai media

mendukung pemasaran

4.Iklan TelkomSpeedy dan kepercayaan

masyarakat.

5. Iklan TelkomSpeedy memberikan

keputusan terbaik.

6.Daya tarik Promosi (Gimmick)

TelkomSpeedy.

Likert (Sangat Tidak Setuju – Sangat Setuju)

Harga

TelkomSpeedy.

(X2)

1.Tarif Diskon TelkomSpeedy. 2. Tarif TelkomSpeedy, terjangkau. 3. Tarif TelkomSpeedy, bersaing.

4. Tarif TelkomSpeedy sesuai layanan yang diberikan.

Likert (Sangat Tidak Setuju – Sangat Setuju)


(39)

Keputusan Pembelian

TelkomSpeedy.

(Y)

1.Berlangganan TelkomSpeedy berdasarkan

pengalaman orang lain.

2.TelkomSpeedy pilihan terbaik.

3.Tarif TelkomSpeedy sesuai dengan

layanan.

4. Ketertarikan Promosi TelkomSpeedy,

5. Paket layanan TelkomSpeedy sesuai

pilihan.

6.Akses internet TelkomSpeedy.

7.Reputasi Telkom terhadap

TelkomSpeedy.

8. Kemudahan Pemasangan

TelkomSpeedy..

9.TelkomSpeedy bisa akses bersamaan Telepon dan Internet.

10. DownLoad dan Browsing

TelkomSpeedy.

Likert (Sangat Tidak Setuju – Sangat Setuju)


(40)

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan

PERUMTEL adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya bernama “ POST EN TELEGRAAFDIENST” yang didirikan pada tahun 1884 dengan Staatblad no 52, kemudian pada tahun 1906 dirubah menjadi “POST,TELEGRAAF EN TELEFOONDIENST” (PTT). Dengan Staatsblad no.395 dan semenjak itu disebut PTT-Dients. Tahun 1931 ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan I.B.W.

Selanjutnya pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang no.19 th 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara (PN), dengan PERPU no.240 th 1961 berubah menjadi PN POS dan TELEKOMUNIKASI. Lapangan usaha PN POS dan TELEKOMUNIKASI ternyata berkembang dengan pesat, maka pada tahun 1965 Pemerintah mengadakan peninjauan kembali hasilnya berdasarkan. Peratuaran Pemerintah (PP) no.29 dan 30 tahun 1965 terjadi pemecahan menjadi : P.N.POS DAN TELEKOMUNIKASI.

2. Perkembangan Usaha

Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan S.K. Menteri

Perhubungan no.129/U/1970 PN TELEKOMUNIKASI berubah menjadi

PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI yang disingkat dengan PERUMTEL. Keberadaan PERUMTEL dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah no 36 tahun


(41)

1974 yang menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri.

Pada akhir tahun 1980, Pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli seluruh saham PT INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing yang kemudian diubah statusnya menjadi BUMN berbentuk PERSERO. Pernyataan modal negara Republik Indonesia dalam saham PT.INDOSAT tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah no 52 tahun 1980.

Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah No.53 tahun 1980 diadakan perubahan atas Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1974, yakni dengan menetapkan PERUMTEL sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negri dan PT INDOSAT sebagai badan usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum internasional.

Peraturan Pemerintah no.39 tahun 1974 tentang PERUMTEL juga diubah yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.54 tahun 1980. Sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan PERJAN, PERUM dan PERSERO, diterbitkan Peraturan Pemerintah no.21 tahun 1984 tentang PERUMTEL sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah no.36 tahun 1970 jo. Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980. Satu hal yang sangat menggembirakan dalam sejarah perundang-undangan ini adalah ditetapkannya Undang-undang no.3 tahun 1989 tetang telekomunikasi, yang

memberikan angin segar dalam pengembangan dan pembangunan


(42)

Mengikat perkembangan demikian pesat ditambah dengan pola manajemen yang lebih terbuka. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991 tanggal 1 Mei 1991 menetapkan Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peralihan bentuk perusahaan tersebut ditandai dengan penandatanganan Akte Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia oleh Notaris Imas Fatimah,SH bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman yang bertindak selaku kuasa dari Menteri Keuangan sebagai pemegang saham, hari Selasa tanggal 24 September 1991 jam 09.30 WIB di Depparpostel, Jl. Kebon Sirih 36 Jakarta Pusat.

Adapun Grha Telkom yang merupakan objek penelitian berada di Jl Pahlawan 1000. BSD Tangerang.

B. Validitas dan Realibilitas

Untuk mendapat data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada para konsumen TelkomSpeedy yang berada di wilayah kandatel Tangerang, sebanyak 70 responden dianggap dapat mewakili dari berbagai golongan.

Penulisan dilakukan try out atau pra survey terhadap 12 responden sebelum kuesioner diberikan kepada 70 responden, dengan 20 butir pertanyaan untuk menguji validitas serta realibilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuesioner dibagi tiga variabel, yaitu variabel promosi penjualan, variabel harga, dan variabel keputusan pembelian.


(43)

C. Hasil Try Out Item Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Membeli TelkomSpeedy, pada Kandatel Tangerang.

Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 4.1

Uji Validitas dan Reliabilitas Promosi Penjualan (X1)

Item Cronbach’s Alpha if item deleted Hasil Uji Validitas

X1-1 0.694 Valid

X1-2 0.741 Valid

X1-3 0.715 Valid

X1-4 0.683 Valid

X1-5 0.796 Valid

X1-6 0.664 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.754 6

Uji Validitas :

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item

deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel try out adalah 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan

alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak

valid

Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Promosi Penjualan (X1-6) nilai Cronbach's

Alpha if Item Deleted lebih besar dari pada nilai r tabel (0.632), Untuk butir pertanyaan X1-1, X1-2, X1-3, X1-4, X1-5 dan X1-6 nilai Cronbach’s Alpha if item deleted lebih besar dari nilai r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan


(44)

Promosi Penjualan (X1-1, X1-2, X1-3, X1-4, X1-5 dan X1-6) adalah valid.

Uji Reliabilitas :

Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk

Reliabel

Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka

Ikonstruk Tidak Reliabel

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.754 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untuk Promosi Penjualan adalah reliabel.

Tabel 4.2

Uji Validitas dan Reliabilitas Harga (X2) Item Cronbach’s Alpha if item deleted Hasil Uji

Validitas

X2-1 0.663 Valid

X2-2 0.644 Valid

X2-3 0.616 Tidak Valid

X2-4 0.706 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.718 4


(45)

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item

deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel try out adalah. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan

alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak

valid

Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Harga (X2. 1,2 dan 4) nilai Cronbach's

Alpha if Item Deleted lebih besar dari pada nilai r tabel (0.632), maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan Harga (X2-1,X2-2 dan X2-4) adalah valid.

Uji Reliabilitas :

Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk

Reliabel

Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka

Ikonstruk Tidak Reliabel

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.718 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untukVariabel Harga adalah reliabel.

Tabel 4.3


(46)

Item Cronbach’s Alpha if item

deleted Hasil Uji Validitas

Y-1 0. 852 Valid

Y-2 0.763 Valid

Y-3 0.722 Valid

Y-4 0.752 Valid

Y-5 0.733 Valid

Y-6 0.759 Valid

Y-7 0.740 Valid

Y-8 0.740 Valid

Y-9 0.736 Valid

Y-10 0.770 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.780 10

Uji Validitas :

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item

deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel adalah. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak

valid

Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Keputusan Membeli (Y1-10) nilai nilai Cronbach’s Alpha if item deleted dengan r tabeluntuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632

r tabel (0.632), maka untuk butir pertanyaan Y-1, Y-2, Y-3, Y-4, Y-5, Y-6, Y-7, Y-8, Y-9 dan Y-10 nilai Cronbach’s Alpha if item deleted lebih besar dari nilai r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan Keputusan Pembelian (1, 2, Y-3, Y-4, Y-5, Y-6, Y-7, Y-8, Y-9, Y-10) adalah valid.


(47)

Uji Reliabilitas :

Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk

Reliabel

Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka

Ikonstruk Tidak Reliabel

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.780 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untuk Keputusan Membeli adalah reliabel.

Dari hasil try out tersebut diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 20 item pertanyaan yang diberikan pada responden terdapat 1 item pertanyaan yang memiliki nilai korelasi negatif. Sehingga ketika dilakukan penyebaran terhadap 70 responden, 1 pertanyaan tersebut diganti.

D. Hasil dan Pembahasan 1. Promosi Penjualan

Tabel 4.4

Iklan TelkomSpeedy memiliki tampilan yang menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

TS 10 14.29

N 7 10

S 42 60

SS 9 12.85


(48)

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.4 diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 7 responden menyatakan netral dan 42 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 60% dan 9 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju terhadap tampilan iklan speedy sangat menarik.

Tabel 4.5

Iklan TelkomSpeedy memberikan gambar yang sesungguhnya

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 1 1.43

TS 14 20

N 15 21.42

S 38 54.29

SS 2 2.86

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.5 diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 14 responden menyatakan tidak setuju15 responden menyatakan netral dan 38 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 54.29% dan 9 responden menyatakan senngat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju bahwa iklan Speedy memberikan gambaran sesungguhnya dari produk tersebut.

Tabel 4.6


(49)

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 10 14.29

N 11 15.71

S 43 61.43

SS 6 8.57

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.6 diketahui bahwa, 10 responden menyatakan tidak setuju, 11 responden menyatakan netral dan 43 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 61.43% dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju bahwa iklan speedy menambah jumlah penjualanya.

Tabel 4.7

IklanTelkomSpeedy menambah kepercayaan terhadap penggunanya

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 10 14.28

N 12 17.14

S 42 60

SS 6 8.58

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.7 diketahui bahwa, 10 responden menyatakan tidak setuju, 12 responden menyatakan netral dan 42 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 60% dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan speedy menambah kepercayaan penggunanya yang berarti iklan bukan hanya membantu dalam penjualan tetapi juga dalam menggunakannya.


(50)

Iklan TelkomSpeedy memberi keputusan yang terbaik dalam memilih media akses internet

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 1 1.43

TS 9 12.86

N 16 22.86

S 40 57.14

SS 4 5.71

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.8 diketahui bahwa, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden menyatakan tidak setuju dan 16 responden menyatakan netral serta 40 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak dan 4 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju bahwa iklan speedy memberi keputusan terbaik dalam mengambil keputusan, memilih Speedy sebagai akses pilihan terbaik.

Tabel 4.9

Promosi TelkomSpeedy menarik minat untuk berlangganan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 9 12.86

N 16 22.86

S 42 60

SS 3 4.28

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.9 diketahui bahwa, 9 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden menyatakan netral dan 42 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 60% dan 3 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar menjawab setuju bahwa promosi iklan speedy menarik minat untuk berlangganan.


(51)

2. Harga

Tabel 4.10

Tarif diskon TelkomSpeedy yang ditawarkan cukup menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 1 1.43

TS 15 21.43

N 18 25.71

S 31 44.29

SS 5 7.14

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dari tabel 4.10 diketahui bahwa, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden menyatakan tidak setuju dan 18 responden yang menyatakan netral dan 31 responden menyatakan setuju dan 5 responden menyatakan sangat setuju. Sangat jelas bahwa tarif diskon sangat menarik perhatian calon konsumen dan konsumen yang sudah menggunakannya.

Tabel 4.11

Tarif TelkomSpeedy terjangkau daya beli pelanggan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

TS 10 14.28

N 12 17.14

S 44 62.86

SS 2 2.86

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dari hasil yang diterangkan pada tabel 4.11 diketahui bahwa, 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju dan 12 responden menyatakan netral dan 44 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 62.86% menyatakan tarif Speedy terjangkau daya beli pelanggan dan ditambah diperkuat 6 responden menyatakan sangat setuju.


(52)

Tabel 4.12

Tarif TelkomSpeedy cukup bersaing dengan provider lain

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

TS 8 11.43

N 19 27.14

S 38 54.29

SS 3 4.28

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dijelaskan Pada tabel 4.12 diketahui bahwa ,2 responden menyatakan tidak setuju, 8 yang menyatakan tidak setuju dan 19 responden menyatakan netral serta 38 responden menyatakan setuju dan 3 responden menyatakan sangat setuju, dapat disimpulkan bahwa banyak yang menyatakan tarif Speedy cukup bersaing.

Tabel 4.13

Tarif TelkomSpeedy sudah sesuai dengan layanan yang diberikan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 4 5.71

TS 20 28.57

N 14 20

S 29 41.43

SS 3 4.29

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dapat dilihat Pada tabel 4.13 diketahui bahwa, 4 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 20 responden menyatakan tidak setuju serta 14 responden menyatakan netral dan 29 responden menyatakan setuju dan 3 responden menyatakan sangat setuju. Artinya lebih dari setengah yang menjawab tarif Speedy sesuai dengan layanan yang diberikan.

3. Keputusan Pembelian

Tabel 4.14


(53)

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 5 7.14

TS 13 18.57

N 1 1.43

S 35 50

SS 16 22.86

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.14 diketahui bahwa, 5 responden menyatakan tidak setuju, 13 responden menyatakan tidak setuju 1 responden menyatakan netral dan 35 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 50% dan 16 responden menyatakan sangat setuju.sangat terlihat terjadi perbadaan yang yang tidak terlalu jauh antara yang tidak setuju dengan yang sangat setuju, tetapa dari tabel tersebut dapat disimpulkan sebagian besar menjawab setuju bahwa mereka berlangganan setelah mendapat informasi dari teman atau orang lain.

Tabel 4.15

Saya percaya TelkomSpeedy merupakan media akses internet terbaik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 8 11.43

N 15 21.43

S 39 55.71

SS 8 11.43

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.15 menjelaskan bahwa 0 yang menjawab sangat tidak setuju, 8 yang menjawab tidak setuju, 15 responden menyatakan netral dan 39 responden atau sekitar 55.71% menyatakan setuju diperkuat lagi 8 responden menyatakan sangat setuju yang menyatakan bahwa Speedy merupakan akses internet terbaik.


(54)

Tabel 4.16

Saya berlangganan karena tarifnya cukup menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 16 22.86

N 18 25.71

S 31 44.29

SS 5 7.14

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa 16 responden menyatakan tidak setuju, 18 responden menyatakan netral dan 31 responden menyatakan setuju dan 5 responden menyatakan sangat setuju sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pilihan terbanyak setuju memutuskan berlangganan Speedy karena tarifnya cukup menarik

Tabel 4.17

Saya tertarik berlangganan TelkomSpeedy karena promosinya sangat menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

TS 12 17.14

N 9 12.86

S 40 57.14

SS 7 10

Total 70 100


(55)

Tabel 4.17 menjelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 12 responden menyatakan tidak setuju dan 9 responden menyatakan netral dan 40 responden menyatakan setuju ditambah 7 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga sangat jelas bahwa banyak yang setuju menjawab memutuskan berlangganan Speedy karena promosinya yang menarik.

Tabel 4.18

Paket layanan TelkomSpeedy memberikan pilihan sesuai kebetuhan saya

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 10 14.29

N 19 27.14

S 36 51.43

SS 5 7.14

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dapat dilihat pada tabel 4.18 bahwa tidak ada atau 0 yang menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan netral dan 36 responden menyatakan setuju ditambah lagi 5 responden menyatakan sangat setuju, sehingga disimpulkan bahwa sebagian besar menyatakan memutuskan berlangganan Speedy karena paket layanan yang diberikan sesuai dengan kebetuhan.

Tabel 4.19

Akses internet TelkomSpeedy lebih cepat

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 15 21.43

N 24 34.29

S 25 35.71

SS 6 8.57

Total 70 100


(56)

Dilihat pada tabel 4.19 bahwa 0 yang menyatakan sangat tidak setuju, 15 menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan netral, 25 responden memilih setuju dan 6 responden menyatakan sangat setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi selisih dikit antara ntral dengan setuju.

Dari jumlah tersebut mayoritas memutuskan berlangganan karena akses Speedy lebih cepat dari provider lain.

Tabel 4.20

Saya berlangganan karena reputasi Telkom yang sudah berpengalaman

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 8 11.43

N 6 8.57

S 36 51.43

SS 20 28.57

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.20 tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyatakan tidak setuju, 6 responden yang memilih netral dan 36 responden menyatakan setuju serta 20 responden menyatakan sangat setuju, artinya bahwa sebagian besar memutuskan memilih Speedy karena reputasi Telkom yang sudah berpengalaman

Tabel 4.21

Proses pemasangan TelkomSpeedy lebih cepat dari provider lain

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 4 5.71

TS 8 11.43

N 16 22.86

S 28 40

SS 14 20

Total 70 100


(57)

Dilihat pada tabel 4.21 terdapat 4 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyatakan tidak setuju dan 16 responden menjawab netral serta 28 yang memilih setuju bahwa proses pemasangan Speedy lebih cepat dari Provider lain, hal ini masih diperkuat lagi ada 14 responden yang menjawab sangat setuju.

Tabel 4.22

TelkomSpeedy bisa akses internet dan telpon secara bersamaan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 2 2.86

N 9 12.86

S 33 47.14

SS 26 37.14

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.22 responden yang memilih sangat tidak setuju 0, memilih tidak setuju 2 responden ditambah 9 responden yang memilih netral, dan 33 responden menjawab setuju diperkuat lagi 26 responden menjawab sangat setuju. Sehingg dapat disimpulkan bahwa sebagian besar setuju bahwa Speedy dapat digunakan secara bersamaan dengan telpon rumah.

Tabel 4.23

Downd load dan browsing internet Speedy lebih cepat dari yang lain

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

TS 19 27.14

N 17 24.29

S 26 37.14

SS 6 8.57

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.22 terlihat 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 19 responden yang menyatakan tidak setuju dan 17 atau 24.29% menyatakan netral dan


(58)

26 responden menjawab setuju serta 6 responden memilih sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa suara terbanyak sebesar 37.14% memilih berlangganan karena Down load dan browsing internat menggunakan Speedy lebih cepat dari yang lain.

E. Analisis Data 1. Uji Linieritas

1.1. Uji Linearitas Antara Promosi Penjualan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan melalui program SPSS versi 13, melalui diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu Curve Estimation

diperoleh hasil sebagai berikut :

Uji linearitas antara Promosi Penjualan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y):

Gambar 4.1 Uji Linieritas


(59)

Dari gambar di atas, menunjukkan hubungan antara variable Independen (Promosi Penjualan (X1)) dengan variabel dependennya (Keputusan Pembelian(Y)), tampak bahwa terdapat kecendrungan hubungan linear antara variabel Independen dengan variabel dependennya yang berbanding lurus. Sehingga hal tersebut mengakibatkan semakin meningkat persepsi pengunjung mengenai Promosi Penjualan maka semakin besar pula Keputusan Pembelian. Hal ini bisa dilihat dengan memperhatikan titik pengamatan (Observed) mengikuti arah garis Linear (garis yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas).

Untuk lebih memperkuat pernyataan tersebut, maka dilakukan pengujian linearitas menggunakan uji signifikansi F :

Tabel 4.24

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)

.134 10.510 1 68 .002 21.881 .585

Equation Linear

R Square F df1 df2 Sig.

Model Summary

Constant b1

Parameter Estimates

The independent variable is PROMOSI PENJUALAN (X1).

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H0 : Asumsi linearitas tidak terpenuhi

H1 : Asumsi linearitas terpenuhi

Jika nilai signifikansi < maka H0 ditolak sehingga asumsi linearitas terpenuhi. Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai sig (0.002 < 0.05) maka H0 ditolak sehingga data linear.


(60)

Gambar 4.2 Uji Linieritas

Dari gambar di atas, menunjukkan hubungan antara variabel Independen Harga (X2) dengan variabel dependennya Keputusan Pembelian (Y), tampak bahwa terdapat kecendrungan hubungan linear antara variabel Independen dengan variabel dependennya yang berbanding lurus. Sehingga hal tersebut mengakibatkan semakin meningkat persepsi pengunjung mengenai Harga maka semakin besar pula Keputusan Pembelian. Hal ini bisa dilihat dengan memperhatikan titik pengamatan (Observed) mengikuti arah garis Linear (garis yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas).

Untuk lebih memperkuat pernyataan tersebut, maka dilakukan pengujian linearitas menggunakan uji signifikansi F :


(61)

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)

.395 44.397 1 68 .000 18.388 1.043

Equation Linear

R Square F df1 df2 Sig.

Model Summary

Constant b1

Parameter Estimates

The independent variable is HARGA (X2).

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H0 : Asumsi linearitas tidak terpenuhi

H1 : Asumsi linearitas terpenuhi

Jika nilai signifikansi < maka H0 ditolak sehingga asumsi linearitas terpenuhi. Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai sig (0.000 < 0.05) maka H0 ditolak sehingga data linear.

2. Asumsi Klasik 2.1. Uji Normalitas

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan (Nurgiyantoro dkk, 2000). Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.

Gambar 4.3 Uji Normalitas


(62)

Berdasarkan Normal Probability Plot of Residual, diketahui bahwa residual membentuk suatu pola garis lurus, sehingga bisa disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.


(63)

Uji Normalitas

Jika dilihat diri histogram, terlihat bahwa sebaran data residul secara umum berada di dalam kurva yang berbentuk lonceng. Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.

Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji sesuai (goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (observasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, eksponensial atau poisson). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis) (Tim penelitian dan pengembangan Wahana Komputer, 2006).

2.2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.27 Uji Multikolinieritas


(64)

Coefficientsa

.979 1.021 .979 1.021 PROMOSI PENJUALAN (X1)

HARGA (X2) Model

1

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) a.

Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan apakah ada hubungan linear diantara variabel-variabel independen dalam model regresi dalam hal penelitian ini adalah apakah antara Promosi Penjualan dengan Harga. Ada tidaknya multikolinieritas didasarkan pada nilai VIF. Pada umumnya jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas yang lainnya. Jika dilihat pada output

Coefficients, pada model didapatkan nilai VIF untuk dua variabel independen adalah di bawah 5 yaitu sebesar 1.021. yang berarti bahwa tidak terdapat multikolinieritas diatara kedua variabel independen tersebut. Sehingga asumsi bebas dari multikolinieritas terpenuhi.

2.3. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas


(65)

Berdasarkan grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Keputusan Pembelian.

Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh karena itu


(66)

diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin kekurangan hasil. Uji statistik yang dipakai adalah Uji Breusch-Pagan, berikut adalah

pengujiannya:

Hasil regresi (Tabel Anova) antara variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) dengan variabel independen Promosi Penjualan (X1) dan Harga (X2) :

Tabel 4.28

ANOVAb

585.932 2 292.966 30.021 .000a

653.840 67 9.759

1239.771 69 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), HARGA (X2), PROMOSI PENJUALAN (X1) a.

Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) b.

Hasil regresi (Tabel Anova) antara variabel dependen Ln (kuadrat dari residual hasil regresi) dengan variabel independen Promosi Penjualan (X1) dan Harga (X2) :

Tabel 4.29

ANOVAb

8.004 2 4.002 .814 .447a

329.404 67 4.916

337.407 69 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), HARGA (X2), PROMOSI PENJUALAN (X1) a.

Dependent Variable: LN(Kuadrat Residual) b. 2 2

:

2

SSR

SSE

n

χ

=

SSR = Sum of Square Regression SSE = Sum of Square Error (Residual) n = Jumlah sample


(67)

Berdasarkan hasil output di atas, nilai SSR diambil dari Sum of Square Regression antara Ln (kuadarat residual) dengan variable X1, dan X2 yaitu sebesar = 8.004

Nilai SSE diambil dari Sum of Square Error (Residual) antara Y dengan variable X1, X2 dan X3 di model 2 yaitu sebesar = 653.840.

Sehingga perhitungan Chi-Square nya adalah sebagai berikut : 2

2

2

8.004 653.840

:

2 70

4.002

0.0459 87.246

χ

χ =

= =

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai χhitung2 =0.0459, maka dicari nilai

2

(0.05,2) 5.99

tabel

χ = . Karena χhitung2 lebih kecil dari pada χtabel2 (0.05,3) (0.0459 < 5.99) maka bisa disimpulkan bahwa varians dari data adalah konstan sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda 3.1. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.30


(1)

sehingga produk Speedy banyak dipilih sebagai media akses internet bagi pelanggannya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil uji regresi menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel promosi penjualan terhadap keputusan membeli.

2. Masih dari hasil uji regresi tersebut, ternyata ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga dengan keputusan membeli.

3. Hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan Adjusted R square adalah sebesar 0.457 atau dapat disimpulkan 45.7 persen pengaruh keputusan membeli dapat dipengaruhi oleh harga dan promosi penjualan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa terdapat hubungan yang kuat antara promosi penjualan (X1) dengan keputusan membeli (Y), juga terdapat pengaruh yang kuat antara harga (X2) dengan keputusan membeli (Y). maka implikasi dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang kuat antara Promosi Penjualan dan Harga terhadap Keputusan Membeli TelkomSpeedy, terlebih nama besar PT Telkom yang disandang berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Sehingga dapat menambah keyakinan lebih terhadap konsumen, bahwa produk yang di tawarkan PT Telkom, ( TelkomSpeedy ) dapat bermanfaat dan berguna bagi pemenuhan kebutuhan akan layanan jasa internet, melalui media akses internet Speedy.


(3)

Selain itu, pelayanan dan kualitas produkpun harus lebih ditingkatkan lagi, agar dapat bersaing. Karena dengan mengembangkan Excellence Custumer service yang berpedoman pada Improvement and inovasi, sangatlah mendukung untuk bertahan dan menang dalam menghadapi persaingan dimasa depan. (Sigit Triyono, 2006:70).

C. Saran

Perusahaan khususnya PT Telkom dapat berbangga, karena selain telah lama berkecimpung di dunia perkomunikasian khususnya telpon, juga telah mengeluarkan produk barunya yang masuk dalam kategori internet yang kini sudah mulai menjamur dan berkembang di masyarakat.

Dalam hal ini banyak hal yang harus dperhatikan, khususnya promosi dan harga, karena ke dua variabel tersebut merupakan hal yang lebih dulu diperhatikan.

Ada bermacam cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat mempromosikan produknya, mulai dari selebaran brosur, spandul – spanduk, papan reklame hingga memasang iklan dalam surat kabar dan media elektronoik. Melalui penyebaran brosur merupakan bagian dari promosi yang cukup efektif dalam sebuah bisnis. Melalui brosur, perusahaan dapat mengenalkan produk yang dikeluarkan dan harga yang ditetapkan. Selain itu biaya promosinya pun relatif murah, dan dapat dilakukan penyebaran dimanapun (khususnya di tempat keramaian pengunjung). Seperti mal atau pameran pameran elektronik.

Selain itu penetepan harga pun juga harus mendapat perhatian, karena kualitas, daya beli dan pelayanan dapat dilihat dari harga yang ditawarkan, sehingga dalam


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Andreani, Fransisca. ”Experential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran)”. Universitas Kristen Petra. Surabaya. 2007.

Anwar , A.A Prabu Mangkunegara. ”Perilaku Konsumen”. Edisi Revisi, Penerbit PT. Refika Aditama. Bandung. 2005.

Assauri, Sofyan. 2002. ”Manajemen Pemasaran Konsep, Dasar dan Strategi”. Cetakan Keenam. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2002.

Assauri, Sofjan. ”Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi revisi. Lembaga Penerbiy Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 2008.

Buchari, Alma. ”Manajemen Pemasaran”. Cetakan Keempat. Penerbit Alfabeta. Bandung. 2002.

Djaslim, Saladin. ”Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian”. Edisi Kedua. Penerbit CV. Linda Karya. Bandung. 2003.

Ghozali, Imam. ”Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2007.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. Cetakan 1, Grafika Karya Utama. Jakarta. 2005.

Hasbi, M. “Analisis pengaruh TERRA (tangibility, empathy, reliability, responsiveness, assurance), terhadap kepuasan pelanggan Telepon rumah (Fixed wire line)”. Universitas Islam Negeri. Jakarta. 2008.


(5)

Jhon, Mowen C. dan Michael Minor. ”Consumer Behavior”. Jilid 1. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta. 2002.

Kotler, Amstrong. ”Dasar-dasar Pemasaran”. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. 1997.

Kotler, Philip. ”Manajemen Pemasaran”. Edisi Milenium. Cetakan Kelima. Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. 2000.

Kotler, Philip. ”Manajemen Pemasaran”. Edisi Kesebelas. Jilid 2. Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. 2005.

Maryam, Siti. ”Pengaruh Kualitas Produk dan Pilihan Merek terhadap Keputusan Pembelian Charm, Pada Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah”. Jakarta. 2006.

Nazir, M. 2003. ”Metodologi Penelitian”. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. 2003.

Samamora, Bilson. ”Panduan Riset Perilaku Konsumen”. Cetakan Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2004.

Samuel, Hatane. ”Pengaruh stimulus media iklan, Uang saku, Usia, dan Gender terhadap Kecendrungan perilaku Impulsif ( Studi Kasus Produk Pariwisata)”. Universitas Kristen Petra, Surabaya. 2008.

Setiadi, Nugroho. 2003. ”Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Penerbit Kencana Perdana Media. Jakarta. 2003.

Sondang, Yohanes Kunto. ”Analisis Pasar Pelanggan Pria Produk Facial Wash di kota Surabaya”. Universitas Kristen Petra. Surabaya. 2007.

Sugiyono. ”Metode Penelitian Bisnis”. Cetakan Kedelapan. Penerbit CV. Alfabeta. Bandung, 2005.

Sujoko, ”Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember”. Universitas Kristen Petra. Surabaya. 2007.


(6)

Supranto, J. ”Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan”. Edisi Revisi. Cetakan Kedua. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2001.

Sutojo, Siswanto. ”Manajemen Pemasaran untuk non Pemasar”. Penerbit PT Damar Mulia Pustaka. Jakarta. 2009.

Swasta, Basu dan Irawan. ”Manajemen Pemasaran Moderen”. Cetakan Kelima. Penerbit Liberty. Yogyakarta. 2002.

Tjiptono, Fandy. ”Manajemen Pemasaran”. 2001. Jilid 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2001.

Umar, Husein. ”Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”. Cetakan Keempat. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005

Widjaja, Amin. ”Manajemen Strategik”. Edisi ke empat. Penerbit Harvarindo. Jakarta. 2009.