Unit Pendukung Proses SPESIFIKASI ALAT PROSES

commit to user 36 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

IV.1 Unit Pendukung Proses

Unit pendukung proses atau utilitas merupakan bagian penting dalam menunjang proses produksi dalam pabrik. Unit pendukung proses pabrik n-butil akrilat adalah: 1. Unit pengadaan air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air guna memenuhi kebutuhan air. Air umpan boiler, air konsumsi umum dan sanitasi menggunakan air dari PT. Krakatau Tirta Industri PT. KTI. Air pendingin dan air pemadam kebakaran menggunakan air laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin karena air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah, mudah dalam pengaturan dan pengolahannya, tidak dibutuhkan cooling tower karena air laut langsung dibuang lagi ke laut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut diantaranya partikel-partikel besarmakroba makhluk hidup laut dan konstituen lain serta partikel-partikel kecilmikroba laut ganggang dan mikroorganisme laut yang dapat menyebabkan fouling pada alat-alat proses. Fouling yang terjadi pada alat-alat penukar panas dapat dihindari dengan pengolahan air laut terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan secara fisis dan kimia. commit to user Pengolahan secara fisis adalah dengan screening dan secara kimia adalah dengan penambahan Chlorine. Tahapannya adalah sebagai berikut: Air laut dari kedalaman 10 m dari permukaan diambil dengan menggunakan pompa, dalam pengoprasian digunakan dua buah pompa, satu service dan satunya standby. Sebelum masuk pompa, air dilewatkan pada traveling screen guna menyaring partikel dengan ukuran besar. Pencucian dilakukan secara kontinyu. Setelah dipompa kemudian ditampung sementara ke Intake Pit. Dari Intake Pit, sebagian air laut akan diambil sebagai air pemadam kebakaran dan sebagian lagi dialirkan ke Pump Basin melalui Intake Canal secara gravitasi, karena air laut masih mengandung mikroorganisme dan bakteri yang dapat menempel pada surface condenser sehingga mengganggu perpindahan panas, maka perlu diinjeksikan Chlorine ke Intake Canal dan Pump Basin. Gambar IV.1 Skema Pengolahan Air Laut commit to user Sumber air umpan boiler, air keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari PT. KTI. Air umpan boiler harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak menimbulkan masalah-masalah, seperti: pembentukan kerak pada boiler, terjadinya korosi pada boiler dan pembentukan busa di atas perrmukaan dalam drum boiler. Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler meliputi filtrasi, demineralisasi, dan deaerasi. Air konsumsi dan sanitasi digunakan sebagai air minum, laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air ini harus memenuhi beberapa syarat. Syarat fisik, meliputi suhu di bawah suhu udara luar, warna jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak berbau. Syarat kimia, tidak mengandung zat organik dan tidak beracun. Dan syarat bakteriologis, tidak mengandung bakteri-bakteri terutama bakteri yang pathogen. Pengolahan air baku treated water yang diambil dari PT. KTI melalui beberapa tahap. Tahapannya adalah sebagai berikut: a. Sand filter Air baku dari PT. KTI ditampung dalam bak penampung awal. Dari bak penampung awal dialirkan ke filter. Filter yang digunakan adalah jenis gravity sand filter dengan menggunakan pasir kasar dan halus. Lalu air yang telah disaring ditampung ke bak penampung, dari bak penampung air dipompakan ke tangki air konsumsi dan ke unit demineralisasi b. Unit demineralisasi Unit ini berfungsi menghilangkan mineral-mineral yang terkandung dalam air seperti Ca 2+ , Mg 2+ , K + , Fe 2+ , Al 3+ , HCO 3 - , SO 4 2- , Cl - dan lain-lain dengan commit to user bantuan resin. Air yang diperoleh adalah air bebas mineral akan diproses lebih lanjut menjadi air umpan boiler. Demineralisasi diperlukan karena air umpan ketel membutuhkan syarat-syarat sebagai berikut: • Tidak menimbulkan kerak pada boiler maupun pada tube alat penukar panas jika steam digunakan sebagai pemanas. Kerak akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi. • Babas dari semua gas-gas yang mengakibatkan terjadinya korosi, terutama gas O 2 dan gas CO 2 Air diumpankan ke cation exchanger yang berfungsi menukar ion-ion positifkation Ca 2+ , Mg 2+ , K + , Fe 2+ , Al 3+ yang ada di air umpan. Alat ini sering disebut softener yang mengandung resin jenis hydrogen-zeolite. Kation-kation dalam umpan akan ditukar dengan ion H + yang ada pada resin. Akibat tertukarnya ion H + dari kation-kation yang ada dalam air umpan, maka air keluaran cation exchanger mempunyai pH rendah 3,7 dan Free Acid Material FMA yaitu CaCO 3 sekitar 12 ppm. FMA merupakan salah satu parameter pengukur tingkat kejenuhan resin. Pada operasi normal FMA stabil sekitar 12 ppm, apabila FMA turun berarti resin telah jenuh sehingga perlu diregenerasi dengan larutan H 2 SO 4 4. Air keluaran cation exchanger kemudian diumpankan ke anion exchanger. Anion exchanger berfungsi sebagai alat penukar anion-anion HCO 3 - , SO 4 2- , Cl - , NO 3 - , dan CO 3 - yang terdapat di dalam air umpan. Di dalam anion exchanger mengandung resin jenis Weakly Basic Anion Exchanger WBAE. Anion-anion dalam air umpan ditukar dengan ion OH - , sehingga asam-asam commit to user yang terkandung di dalam umpan exchanger menjadi bebas dan berkaitan dengan OH - yang lepas dari resin yang mengakibatkan terjadinya netralisasi sehingga pH air keluar anion exchanger kembali normal dan ada penambahan konsentrasi OH - sehingga pH akan cenderung basa. Batasan yang diijinkan pH 8,8-9,1, kandungan Na + = 0,08-2,5 ppm. Kandungan silica pada air keluaran anion exchanger merupakan titik tolak bahwa resin telah jenuh 12 ppm. Resin digenerasi menggunakan larutan NaOH 4. Air keluaran cation dan anion exchanger ditampung dalam tangki air demineralisasi sebagai penyimpan sementara sebelum dipakai sebagai air proses dan sebelum diproses lebih lanjut di unit deaerator c. Unit deaerator Air yang sudah diolah di unit demineralisasi masih mengandung sedikit gas- gas terlarut terutama O 2 . Gas tersebut dihilangkan menggunakan deaerator karena dapat menyebabkan korosi. Pada deaerator kadarnya diturunkan sampai kurang dari 5 ppm. Proses pengurangan gas-gas dalam deaerator dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Proses mekanis dilakukan dengan cara mengontakkan air umpan boiler dengan uap tekanan rendah, mengakibatkan sebagian besar gas terlarut dalam air umpan terlepas dan dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya dilakukan proses kimiawi dengan penambahan bahan kimia hidrazin N 2 H 4 . Adapun reaksi yang terjadi adalah: N 2 H 4 aq + O 2 N 2 + 2 H 2 O commit to user Gambar IV.2 Skema Pengolahan Air KTI Kebutuhan Air a. Kebutuhan Air Pendingin Kebutuhan air pendingin pada condenser CD-01 sebagai pendingin hasil atas dari RD-01 sebesar 42.903,19 kgjam dan kebutuhan air di Cooler HE-04 sebesar 12.541,53 kgjam. Kebutuhan total air pendingin adalah 55.444,72 kgjam. b. Kebutuhan Steam Kebutuhan steam pada HE-01: 925,85 kgjam, HE-02: 315,65kgjam, HE-03: 66,59 kgjam, dan RB-01: 938,71 kgjam. Kebutuhan total steam: 2.246,80 kgjam. Dianggap air yang hilang sebesar 20 sehingga kebutuhan make up air steam = 449,36 kgjam commit to user c. Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Kebutuhan air perkantoran 4.100 kghari, laboratorium 3.200 kghari, kantin 3.000 kghari, taman 1.030 kghari, poliklinik 1.200 kghari. Total kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi 12.530 kghari = 522,08 kgjam. Total air yang disuplai dari PT KTI = air konsumsi+ air umpan boiler = 971,44 kgjam 2. Unit pengadaan steam Unit ini bertugas sebagai penyedia kebutuhan steam sebagai media pemanas pada Heat exchanger dan Reboiler HE-01, HE-02, HE-03, RB-01.. Steam yang dihasilkan berupa saturated steam dengan suhu 148 °C dan tekanan 4,5 atm. Jumlah steam yang dibutuhkan adalah 2.696,157 kgjam dengan dilebihkan 20 guna menjaga kebocoran dalam distribusi. Spesifikasi boiler: Kode : BO-01 Jenis : Boiler pipa api Jumlah : 1 buah Heating surface : 915,15 ft2 Rate of steam : 5.944 lbjam Tekanan steam : 4,5 atm Suhu steam : 148 °C Efisiensi : 80 Bahan bakar : IDO Kebutuhan bahan bakar : 133,13 kgjam commit to user 3. Unit pengadaan udara tekan Unit ini bertugas sebagai penyedia udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic, sebagai penyediaan udara tekan di bengkel dan kebutuhan umum yang lain. Kebutuhan udara tekan pada prarancangan pabrik n- butil akrilat ini diperkirakan sebesar 100 m 3 jam, tekanan 45 psi dan suhu 35 o C. Alat penyedia udara tekan berupa kompresor dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel sebagai penyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm. Spesifikasi kompresor: Kode : KU-01 Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor Jumlah : 1 buah Kapasitas : 100 m 3 jam Tekanan suction : 14,7 psi 1 atm Tekanan discharge : 45 psi 3,1atm Suhu udara : 35 o C Efisiensi : 80 Daya kompresor : 7,5 HP 4. Unit pengadaan listrik Unit ini bertugas sebagai penyedia listrik yang digunakan sebagai tenaga penggerak peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik AC, maupun penerangan. Kebutuhan tenaga listrik pada prarancangan pabrik n-butil akrilat ini dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik. commit to user Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar dan tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan. Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan keperluan pengolahan air dapat dilihat pada Tabel IV.1 Tabel IV.1 Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas Nama Alat Jumlah HP Total HP P-01 1 0,74 0,74 P-02 1 0,65 0,65 P-03 1 0,05 0,05 P-04 1 0,39 0,39 PWT-01 1 0,50 0,50 PWT-02 1 0,04 0,04 PWT-03 1 0,02 0,02 PWT-04 1 0,05 0,05 PWT-05 1 0,05 0,05 PWT-06 1 0,07 0,07 PU-01 1 0,37 0,37 PU-02 1 0,12 0,12 KU-01 1 7,5 7,5 Jumlah 10,55 Jadi jumlah listrik proses dan utilitas sebesar 10,55 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang tidak terdiskripsikan sebesar ± 20 dari total kebutuhan. Maka total kebutuhan listrik adalah 12,66 HP atau sebesar 9,44 kW. commit to user Kebutuhan listrik untuk keperluan penerangan dapat dilihat pada Tabel IV.2. Persamaan IV.1 digumakan dalam menentukan besarnya tenaga listrik. D U F a L . . = IV.1 Tabel IV.2 Jumlah Lumen berdasarkan luas bangunan Bangunan Luas, m 2 Luas, ft 2 F U D FU.D Pos keamanan 30 322,91 20 0,42 0,75 63,49 Parkir 500 5.381,82 10 0,49 0,75 27,21 Musholla 300 3.229,09 20 0,55 0,75 48,48 Kantin 150 1.614,55 20 0,51 0,75 52,29 Kantor 1.500 16.145,47 35 0,6 0,75 77,78 Poliklinik 400 4.305,46 20 0,56 0,75 47,62 Ruang kontrol 300 3.229,09 40 0,56 0,75 95,24 Laboratorium 300 3.229,09 40 0,56 0,75 95,24 Proses 3.253 35.011,35 30 0,59 0,75 67,80 Utilitas 1.400 15.069,11 10 0,59 0,75 22,60 Ruang generator 300 3.229,09 10 0,51 0,75 26,14 Bengkel 250 2.690,91 40 0,51 0,75 104,58 Garasi 400 4.305,46 10 0,51 0,75 26,14 Gudang 400 4.305,46 10 0,51 0,75 26,14 Pemadam 250 2.690,91 20 0,51 0,75 52,29 Jalan dan taman 2.400 25.832,76 5 0,55 0,75 12,12 Area perluasan 2.500 26.909,12 5 0,57 0,75 11,70 Jumlah 14.633 157.501,7 Jumlah lumen : ∗ penerangan dalam ruangan = 5.929.618,247 lumen ∗ penerangan bagian luar ruangan = 627.850,892 lumen commit to user Semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt, satu buah lampu instant starting daylight 40 W mempunyai 1.920 lumen Tabel 18 Perry 6 th ed., 1994. Jadi jumlah lampu dalam ruangan = . . , . = 3.089 buah Penerangan luar ruangan digunakan lampu mercury 100 Watt, lumen output tiap lampu adalah 3.000 lumen Perry 6 th ed., 1994. Jadi jumlah lampu luar ruangan = . , . = 210 buah Total daya penerangan = 40 W x 3.089 + 100 W x 210 = 144.462,08 W = 144,46 kW Kebutuhan listrik guna keperluan AC sebesar 15.000 Watt atau 15 kW. Kebutuhan listrik guna keperluan laburatorium dan instrumentasi sebesar 10.000 Watt atau 10 kW. Diperkirakan kebutuhan listrik pada prarancangan pabrik n- butil akrilat sebesar 178,9 kW. Generator digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai efisiensi 80, sehingga generator harus mempunyai output sebesar 223,61 kW. Dipilih generator dengan daya 300 kW, sehingga masih tersedia daya sebesar 76,37 kW. Spesifikasi generator: Jenis : AC generator Jumlah : 1 buah Kapasitas Tegangan : 300 kW ; 220360 Volt Efisiensi : 80 Bahan bakar : IDO commit to user 5. Unit pengadaan bahan bakar Unit pengadaan bahan bakar bertugas memenuhi kebutuhan bahan bakar generator, digunakan IDO Industrial Diesel Oil sebagai bahan bakar. IDO diperoleh dari Pertamina dan distributornya. Pemilihan IDO sebagai bahan bakar karena mudah didapat, lebih ekonomis, serta mudah dalam penyimpanan. Bahan bakar IDO mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Specific gravity : 0,8124 Heating Value : 16.779 Btulb Efisiensi bahan bakar : 80 Densitas : 50,5664 lbft 3 a. Kebutuhan bahan bakar boiler Kapasitas boiler = 2.552.952,56 Btujam Kebutuhan bahan bakar = 133,13 Ljam b. Kebutuhan bahan bakar motor generator Bahan bakar = h . . eff alat Kapasitas ρ Kapasitas generator = 300 kW = 1.023.646,23 Btujam Kebutuhan bahan bakar = 42,70 Ljam

IV.2 Laboratorium