Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

4.3.3 Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

Dalam pengujian ini akan diperoleh hubungan antara nilai kuat tekan bebas tanah q u pada tanah asli dan tanah remoulded buatandan nilai kuat tekan bebas tanah q u pada tiap variasi tanah yang telah dicampur dengan stabilisator semen dan abu ampas tebu dengan waktu pemeraman selama 7 hari. Selanjutnya dari hasil nilai q u diperoleh nilai kohesi c u yaitu sebesar ½ q u . Hasil uji kuat tekan bebas yang dilakukan pada setiap variasi campuran ditunjukkan pada Tabel 4.5. Pada Gambar 4.10 ditunjukkan perbandingan nilai kuat tekan tanah q u antara tanah asli dengan tanah remoulded dan pada Gambar 4.11 ditunjukkan nilai kuat tekan tanah q u yang diperoleh di setiap variasi campuran. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Data Hasil Uji Kuat Tekan Bebas Sampel kgcm² Tanah Asli 2,88 1,44 Tanah Remoulded 0,69 0,35 2 PC + 2 AAT , 7 hari 6,85 3,42 2 PC + 3 AAT , 7 hari 7,07 3,54 2 PC + 4 AAT , 7 hari 7,34 3,67 2 PC + 5 AAT , 7 hari 7,88 3,94 2 PC + 6 AAT , 7 hari 8,31 4,16 2 PC + 72 AAT , 7 hari 8,64 4,32 2 PC + 8 AAT , 7 hari 9,02 4,51 2 PC + 9 AAT , 7 hari 9,54 4,77 2 PC + 10 AAT , 7 hari 9,95 4,98 2 PC + 11 AAT , 7 hari 10,54 5,27 2 PC + 12 AAT , 7 hari 11,08 5,54 2 PC + 13 AAT , 7 hari 10,88 5,44 2 PC + 14 AAT , 7 hari 10,65 5,32 2 PC + 15 AAT , 7 hari 10,21 5,10 C u kgcm² Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Grafik hubungan antara nilai kuat tekan tanah q u dengan regangan strain yang diberikan pada sampel tanah asli dan tanah remoulded. Gambar 4.11 Grafik hubungan antara nilai kuat tekan tanah q u dengan variasi campuran dengan waktu pemeraman selama 7 hari. 5 10 15 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 q u k g c m2 Persentase penambahan abu ampas tebu + semen 2 Universitas Sumatera Utara Nilai kuat tekan tanah pada tanah asli adalah sebesar 2,88 kgcm², sedangkan pada tanah remoulded diperoleh sebesar 0,69 kgcm². Dari Gambar 4.11 memperlihatkan dengan naiknya kadar abu ampas tebu terlihat bahwa kuat tekan bebas selalu naik sampai dengan kadar abu 12 dengan kuat tekan tanah sebesar 11,08 kgcm² kemudian menurun pada kadar abu yang lebih tinggi 13- 15. Hal ini dikarenakan adanya pada semen terjadi absorbsi air dan reaksi pertukaran ion dan membentuk kalsium silikat dan kalsium aluminat yang mengakibatkan kekuatan tanah meningkat. Adanya reaksi pozolan membuat partikel-partikel lempung menggumpal sehingga mengakibatkan konsistensi tanah menjadi lebih baik. Reaksi antara silika SiO 2 dan alumina AL 2 O 3 yang membentuk kalsium silikat hidrat seperti: tobermorit, kalsium aluminat hidrat 4CaO.Al 2 O 3 .12H 2 O dan gehlenit hidrat 2CaO.Al 2 O 3 .SiO 2 .6H 2 O yang tidak larut dalam air. Pembentukan senyawa-senyawa ini berlangsung lambat dan menyebabkan tanah menjadi lebih keras, lebih padat dan lebih stabil. Begitu pula dengan abu ampas tebu yang mengandung unsur kimia seperti Al 2 O 3, Fe 2 O 3 , CaO dan MgO akan diserap oleh permukaan butiran lempung yang memiliki kandungan yang berbentuk halus dan bermuatan negatif. Ion positif seperti ion hydrogen H + , ion sodium Na + , dan ion kalium K + , serta air yang berpolarisasi, semuanya melekat pada permukaan butiran lempung. Jadi, permukaan butiran lempung tadi kehilangan kekuatan tolaknya repulsion force, dan terjadilah kohesi pada butiran itu sehingga berakibat kenaikan kekuatan konsistensi tanah tersebut. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian semakin banyak penambahan semen dan abu ampas tebu justru semakin meningkatkan nilai q u tanah. Hal ini dikarenakan penambahan kadar abu ampas tebu pada tanah akan menyebabkan membesarnya butiran- butiran tanah lempung, dan akan menaikkan nilai sudut gesek dalam tanah tersebut yang berakibat pada kenaikan kuat geser tanah dalam hal ini kuat tekan bebas. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan klasifikasi USCS, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis CL Clay – Low Plasticity , dan berdasarkan klasifikasi AASHTO, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis A-7-6 . 2. Dari uji Atterberg pada tanah asli diperoleh nilai Liquid Limit sebesar 44,23 dan indeks plastisitas IP sebesar 29,85. Dengan adanya penambahan semen dan abu ampas tebu pada tanah lempung dapat menurunkan batas cair dan indeks plastisitas. Penurunan terbesar terdapat pada campuran 2 PC + 15 AAT, dimana batas cair LL menjadi 20,71 dan indeks plastisitas 7,04. 3. Hasil uji Proctor Standart menghasilkan nilai kadar air optimum tanah sebesar 20,41 dan berat isi kering maksimum sebesar 1.24 grcm³, sedangkan dari variasi campuran semen dan abu ampas tebu diperoleh nilai berat isi kering maksimum tertinggi pada variasi campuran 2 PC + 9 AAT yaitu sebesar 1,65 grcm³ . 4. Dari uji Unconfined Compression Test yang dilakukan pada tanah asli diperoleh nilai kuat tekan tanah q u sebesar 2,88 kgcm² , sedangkan pada tanah remoulded diperoleh nilai kuat tekan tanah q u sebesar 0,69 kgcm². Pada sampel tanah campuran semen dan Universitas Sumatera Utara