28
3. Teknik Pengumpulan Data
Seorang peneliti tentunya akan melakukan pengumpulan data dari hasil temuannya selama melakukan penelitian. Metode pengumpulan data merupakan
instrumen riset. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data Kriyantono, 2006 : 91.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, alasan menggunakan metode eksperimen ini adalah untuk mendemonstrasikan adanya hubungan sebab akibat
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun desain eksperimen yang digunakan adalah desain penelitian Non-randomized Pretest-posttest Control
Group Design .
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah membentuk dua kelompok yaitu kelompok control dan
kelompok eksperimen. Dua kelompok ini diberikan tes awal pretest yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal dari sampel penelitian. Dalam hal ini
yang diukur pemahaman awal siswa tentang gender. Kemudian, salah satu kelompok akan diberi perlakuan treatment bentuk perlakuan yang diberikan
dalam penelitian ini adalah menonton feature Satu Harapan karya Yuli Andari. Setelah salah satu kelompok diberi perlakuan kemudian kedua kelompok
diberikan tes akhir posttest hal ini dilakukan untuk mengukur kembali pemahaman baik dari kelompok yang diberi perlakuan maupun kelompok yang
tidak diberi perlakuan. Tahap selanjutnya adalah memberikan skor pada pretest dan posttest sesuai dengan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan. Skor
diberikan dengan melihat hasil pretest dan posttest mengenai pemahaman siswa
29 mengenai gender. Skor hasil pretest dan posttest mengenai pemahaman siswa
tentang gender kemudian dirata-ratakan dari setiap sampel.
4. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMAN 3 Yogyakarta. Alasan pengambilan subjek penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Karena perubahan emosi biasanya terjadi
lebih cepat selama masa awal remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol pada masa awal periode akhir masa remaja Hurlock, 1993:207.
Mayoritas siswa kelas 2 SMA berusia remaja. Usia remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, sehingga terjadi perubahan
kognisi dengan cara meningkatnya cara berpikir kritis Santrock, 2005: 410.
5. Lokasi Penelitian