Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Subjek dan Objek Penelitian

2. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar materi menggambar busana dengan pendekatan kontekstual pada kelas X busana II di SMK Negeri 3 Klaten

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Tanggart Parjono, 2007:8, seperti yang terlihat pada gambar berikut : Gambar 13. Siklus Pelaksanaan PTK menurut Kemmis dan McTaggart Proses penelitiannya direncanakan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan dan masing-masing kegiatan tatap muka adalah dua jam pelajaran. Dalam penelitian ini guru tidak berkolaborasi dengan peneliti, peneliti hanya sebagai observer. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar menggambar busana. Penelitaian ini direncanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut : 1 Perencanaan; 2 Tindakan 3 Observasi dan 4 Refleksi. Adapun langkah- langkah yang dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Menemukan masalah di kelas, tahap ini dilakukan melalui diskusi dengan guru keahlian kejuruan tata busana dan melalui observasi di dalam kelas ketika guru mengajar. b. Mencari penyebab dari masalah-masalah yang ada di kelas selama guru mengajar. c. Memilih masalah yang akan diangkat dalam penelitaian melalui diskusi dengan guru tata busana. d. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran mulai dari siklus I sampai siklus II, namun perencanaan yang dibuat masih bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dan pelaksanaannya. e. Merancang instrumen sebagai pedoman observasi dalam pelaksanaan pembelajaran. 2. Tahap Tindakan Pada tahap tindakan dilaksanakan tindakan sebagaimana yang telah direncanakan. Tindakan ini dilaksanakan berdasarkan pada perencanaan yang telah dibuat. Perencanaan yang dibuat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya.