Siswa mampu melakukan pengukuran dimensi luar Siswa mampu melakukan pengukuran dimensi dalam

77 3 Job sheet III, siswa mampu mengidentifikasi alat ukur jangka sorong ketelitian 0,05 mm dan teknik pengukuran dimensi dalam dengan benar. 4 Job sheet IV, siswa mampu mengidentifikasi alat ukur jangka sorong ketelitian 0,05 mm dan teknik pengukuran dimensi ketinggiankedalamandengan benar. 5 Job sheet V, siswa mampu mengidentifikasi alat ukur jangka sorong ketelitian 0,05 mm dan teknik pengukuran dimensi bertingkat dengan benar. 6 Job sheet VI, siswa mampu mengidentifikasi alat ukur jangka sorong ketelitian 0,02 mm dan teknik pengukuran dimensi luar dan dalam dengan benar. 7 Job sheet VII, siswa mampu mengidentifikasi alat ukur jangka sorong ketelitian 0,02 mm dan teknik pengukuran dimensi luar dan dalam dengan benar pada objek ukur yang berbeda dengan job VI. 8 Job sheet VIII, siswa mampu mengidentifikasi alat ukur mikrometer sekrup ketelitian 0,01 mm dan teknik pengukuran dimensi luar dengan benar. 9 Job sheet IX, siswa mampu mengidentifikasi alat ukur busur derajatprotractor dan teknik pengukuran sudut yang benar. 10 Job sheet X, siswa mampu melakukan perawatan alat ukur micrometer dan cara setting nol “0” dengan benar 78 11 Evaluasi, berisi tugas yang dikerjakan praktikan untuk mengasah kemampuan dan mengevaluasi pemahaman materi setelah mempelajari seluruh job pada job sheet yang dibuat.

b. Mendesain isi job sheet

Job sheet yang dikembangkan berisi materi praktikum penggunaan alat ukur yang benar. Alat ukur yang dipelajari dalam job sheet ini adalah jangka sorong 0,05 mm; jangka sorong 0,02 mm; mikrometer sekrup 0,01 mm; mistar baja; dan busur derajat yang disajikan dalam 10 joblembar kegiatan. Materi yang disajikan dalam setiap lembar kegiatanjob praktikum terdiri dari: tujuan praktikum, petunjuk praktik, dasar teori, alat bahan, keamanan dan keselamatan kerja K3, langkah kerja, gambar kerja, tabel hasil pengukuran, tugas, dan bahan diskusi.

c. Pemilihan Format

Pemilihan format job sheet mengacu pada kajian pustaka, meliputi: 1 Konsistensi format urutan halaman tiap lembar pada job sheet untuk memudahkan pencarian halaman, jarak spasi antar baris, bentuk dan ukuran huruf. 2 Format kolom disesuaikan dengan ukuran kertas A4 dan tanda simbolicon mudah dimengerti. 3 Isi materi dirancang secara berurutan dan sistematis

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 148

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODUL TEKNIK LAS SMAW BERBANTUAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 139

Hubungan Kemampuan Kognitif Dalam Pengukuran Teknik dan Sikap Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Praktik Teknologi Mekanik Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK N 1 Sedayu.

0 1 152

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

4 78 274

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGEMBANGAN E-MODUL PRAKTIK MESIN BUBUT SEBAGAI SUMBER BELAJAR KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 8 139

PENGEMBANGAN JOB SHEET TEKNIK KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL.

8 32 141

PENGEMBANGAN JOB SHEET TEKNIK KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL.

14 82 141

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKNIK PEMESINAN FRAIS UNTUK SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN GAMBAR KERJA DAN HASIL BELAJAR TEORI TEKNIK PEMESINAN BUBUT DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2015/2016

0 0 15