Spesial dengan iklan Mie Sedaap lainnya, sehingga muncul istilah iklan Mie Sedaap versi “ayamku”.
Kembali pada masalah adegan ayam yang berdiri di atas kepala guru, dalam adegan itu terlihat kepala guru yang setengah botak begitu terlihat sangat
mencolok dan mengundang perhatian dengan diletakkannya seekor ayam di atas kepalanya. Adegan yang pada awalnya hanya ingin menampilkan sisi
kelucuannya, berubah menjadi hal yang sangat kontroversial dan mengundang banyak kritik. Seorang guru yang seharusnya menjadi seorang panutan dan orang
yang dihormati menjadi begitu rendah derajatnya dengan adanya adegan tersebut. Seekor ayam yang pada hakikatnya adalah seekor hewan diletakkan di atas kepala
seorang guru yang dihormati, secara otomatis akan merendahkan derajat dari guru itu sendiri.
Terlepas dari masalah di atas, dalam scene ini juga terdapat sebuah adegan yang menampilkan hilangnya ayam dari ruang kelas secara tiba-tiba. Hilangnya
ayam tersebut menunjukkan bahwa ayam-ayam itu takut akan kehadiran Mie Sedaap di sekolah yang dibawa oleh pak guru. Ayam-ayam yang hilang seperti di
sihir itu menunjukkan bahwa ayam-ayam itu sangat takut akan kehadiran Mie Sedaap sehingga langsung menghilang begitu Mie Sedaap muncul.
4.2 Pembahasan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama
menganalisis iklan
dengan menggunakan analisis semiotika adalah untuk “membaca” iklan. Dalam iklan televisi penafsir harus menemukan
makna terselubung yang terkait dengan mitos dan ideologi tertentu. Namun dalam hal ini makna dalam semiotika menyebabkan sebuah tanda dapat dimaknai
beragam. Setiap tanda dalam bahasa Barthes memiliki sifat polisemi, alias multitafsir. Hal tersebut disebabkan oleh sifat ambigu dari penanda dan
kemungkinan yang diberikan oleh penanda tersebut untuk diinterpretasikan. Mie Sedaap adalah produk mie instan yang selalu mengeluarkan produk-
produknya dengan iklan-iklan yang unik dan menarik untuk dibahas. Salah satu iklan Mie Sedaap yang menarik adalah iklan Mie Sedaap rasa Ayam Spesial yang
menampilkan citra budaya Indonesia. iklan yang mengangkat budaya Indonesia khususnya Indonesia bagian timur ini terlihat begitu “Indonesia” dengan
menampilkan narasi-narasi yang menggunakan aksenlogat khas masyarakat Indonesia bagian timur. Penggunaan aksen bahasa yang mencerminkan
masyarakat Indonesia timur ini bukan berarti segmen pasar dari iklan ini hanya untuk masyarakat Indonesia timur juga. Iklan yang pada awal kemunculannya ini
banyak mendapat kritik karena menampilkan adegan yang kurang sopan yaitu meletakkan seekor ayam di atas kepala seorang guru sekolah.
Skema pemaknaan mitos oleh Barthes dalam iklan ini dapat kita lihat pada adegan dimana Adi yang sedang memakan Mie Sedaap mengangkat mangkuk dan
menghabiskan makanannya. Dalam adegan tersebut terdapat makna bahwa mengangkat mangkuk ketika makan adalah hal yang biasa bagi masyarakat desa,
namun tabu bagi masyarakat kota, sedangkan Indonesia masih sangat kental dengan budayanya, terutama masyarakat desanya. Jadi adegan tersebut
menunjukkan bahwa iklan tersebut sangat Indonesia. Mie Sedaap menampilkan iklan yang menarik dengan memunculkan Adi sebagai tokoh utama dalam iklan
ini, selain Adi terdapat juga tokoh nenek dan pak guru yang menjadi tokoh pendamping dalam iklan Mie Sedaap rasa Ayam Spesial ini. Pesan Mie Sedaap
yang memiliki rasa yang begitu nikmat berhasil disampaikan dalam iklan ini, hal itu terlihat pada adegan dimana Adi yang pada awalnya sangat cemas dan
Universitas Sumatera Utara
ketakutan tiba-tiba lupa sejenak setelah mencicipi Mie Sedaap, namun kembali teringat setelah Mie Sedaap yang dimakannya telah habis.
Mitos-mitos mengenai tata krama dan sopan santun yang banyak dimunculkan dalam iklan ini menjadi sebuah gambaran betapa sebuah norma yang
sudah ada begitu lama di masyarakat menjadi pegangan dan tuntunan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian norma tersebut bahkan menjadi
sebuah pantangan dosa jika dilanggar. Keberadaan mitos-mitos seperti itulah yang membuat kehidupan menjadi lebih teratur dan beradab. Hal-hal kecil seperti
tangan kanan lebih baik daripada tangan kiri, adalah sebuah contoh yang banyak diangkat dalam adegan-adegan iklan Mie Sedaap ini. Namun dari contoh kecil itu
saja dapat menunjukkan kearifan budaya yang ada di Indonesia. Penyajian iklan yang menampilkan kebaikan-kebaikan baik itu dalam hal
tata krama maupun contoh sifat baik, sabar, dan penyayang yang mewakili sifat tokoh nenek yang coba disampaikan oleh pembuat iklan, merupakan kredit lebih
dalam iklan ini. Namun pemunculan gambar ayam di atas kepala pak guru menjadi nilai negatif yang ada dalam iklan ini, dan sebaiknya adegan tersebut
dipotong atau dihapus saja. Iklan Mie Sedaap yang terlihat berbeda dan unik ini adalah sebuah contoh iklan yang menarik untuk dibahas, terlepas dari kelebihan
dan kekurangan yang ada di dalam iklan itu sendiri.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Iklan-iklan yang ada pada saat ini banyak yang mengusung konsep kedaerahan dan banyak iklan-iklan tersebut yang ditampilkan dengan sangat
Universitas Sumatera Utara