Pengantar Ekonomi Sumberdaya Alam

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang

Semua yang berada di alam dapat tumbuh dengan baik tanpa memberikan efek negatif apabila ada keselarasan antara pengguna sumber daya alam (SDA) dan SDA itu sendiri serta lingkungan sekitar. Manusia berkesempatan untuk memanfaatkan SDA yang ada untuk melakukan pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan. Tak dapat dipungkiri bahwa pengelolaan lingkungan hidup sebagai lahan penyedia SDA harus benar-benar dijaga untuk mencapai keselarasan tersebut (Santos, 2012).

Tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian merupakan sektor penting yang harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan. Suatu wilayah dapat dikatakan sejahtera apabila seluruh kebutuhan penduduknya dapat terpenuhi dengan baik, baik barang maupun jasa. Selain itu juga memiliki kondisi lingkungan yang tingkat pencemarannya rendah. Namun, di tengah maraknya pembangunan perekonomian, terjadi masalah yang cukup pelik, yaitu menyangkut ketidakselarasan antara pembangunan perekonomian dan pelestarian lingkungan hidup. Berkurangnya jumlah SDA di alam, pencemaran lingkungan dan konversi lahan hijau menjadi lahan perekonomian, merupakan contoh akibat dari pembangunan ekonomi yang tidak selaras dengan pelestarian alam (Santos, 2012). Dalam kajian ekonomi secara mikro, pembahasan didasarkan pada perilaku individu sebagai pelaku ekonomi yang berperan menentukan tingkat harga dalam proses mekanisme pasar. Mekanisme pasar itu sendiri adalah interaksi yang terjadi antara permintaan (demand) dari sisi konsumen dan penawaran (supply) dari sisi produsen, sehingga harga yang diciptakan merupakan perpaduan dari kekuatan masing-masing pihak tersebut. Oleh karena itu, maka perilaku permintaan dan penawaran merupakan konsep dasar dari kegiatan ekonomi yang lebih luas. “Permintaan dan penawaran adalah dua kata yang paling sering digunakan oleh para ekonom, keduanya merupakan kekuatan-kekuatan yang membuat perekonomian pasar bekerja. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana kebijakan atau peristiwa akan mempengaruhi perekonomian, terlebih


(2)

dahulu Anda harus memikirkan pengaruh keduanya terhadap permintaan dan penawaran (Santos, 2012).

1.2. Tujuan

Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan SDA, pertumbuhan ekonomi dengan pencemaran lingkungan.

2. Untuk mengetahui hukum permintaan.

3. Untuk mengetahui fungsi permintaan dan gambar kurva permintaan. 1.3. RuangLingkupMateri

Ruang lingkup makalah ini membahas tentang bagaimana hubungan sumberdaya alam, pertumbuhan ekonomi dengan pencemaran.Namun juga membahas tentang hukum permintaan, fungsi permintaan serta gambar kurva permintaan.


(3)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Sumber Data Alam

Sumber daya alam merupakan faktor input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumber daya alam tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi akan menghasilkan output (misalnya limbah) yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan ketersediaan sumberdaya alam. Sumberdaya alam menghasilkan barang dan jasa untuk proses industri yang berbasis sumber daya alam maupun yang langsung dikonsumsi oleh rumah tangga. Dari proses industri dihasilkan barang dan jasa yang kemudian dapat digunakan oleh rumah tangga untuk konsumsi. Kegiatan produksi oleh industri dan konsumsi rumah tangga menghasilkan limbah yang kemudian dapat di daur ulang. Proses daur ulang ini ada yang langsung kembali ke alam dan lingkungan (misalnya proses pemurnian air kembali atau udara), juga ada yang kembali ke industri, seperti pendaur ulang botol plastik dan lain sebagainya. Dari limbah ini sebagai komponen ada yang tidak dapat daur ulang, dan menjadi residual yang akan kembali ke lingkungan tergantung dari kemampuan kapasitas penyerapan atau asimilasinya. (Supriadi, 2012)

Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi (Supriadi, 2012).

Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumber daya mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang bersangkutan (Supriadi, 2012).


(4)

Keterkaitan antara ilmu ekonomi dengan sumber daya alam dan lingkungan adalah mengenai pengambilan keputusan dalam penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui (Amatarpigo, 2013).

Penggunaan sumber daya alam untuk masa mendatang merupakan menjaga ketersediaan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan dimasa mendatang. Pengertiaan dari sumber daya alam itu sendiri adalah segala sesuatu yang berada di bawah maupun di atas bumi dan belum dilibatkan dalam proses produksi. Sedangkan Barang sumber daya alam adalah sumber daya alam yang sudah diambil dari bumi dan digunakan sebagai faktor produksi (Amatarpigo, 2013).

Pertumbuhan ekonomi yang cepat memerlukan barang sumber daya yang banyak namun dapat mengurangi sumber daya alam di bumi. Teori ekonomi yang digunakan dalam pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam adalah fungsi produksi. Ada delapan isu penting yang berkaitan dengan sumber daya alam yaitu persediaan untuk kebutuhan manusia, lokasi persediaan, pergeseran ketersediaan sumber daya alam, kebijakan penggunaan, peranan sumber daya alam dan lingkungan, kualitas, kerusakan lingkungan dan mekanisme pasar (Amatarpigo, 2013).

Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan suatu usaha untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat/affluent society dengan memperhatikan dan memelihara sumber daya alam atau planet bumi agar di kemudian hari tidak terjadi deteriorasi ekologis, soil depletion dan penyusunan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Masalahnya bagi negara yang sedang berkembang, seperti negara kita Indonesia adalah bagaimana dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan bagi orang-orang miskin melalui kegiatan pembangunan ekonomi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan (Amatartigo, 2013).

Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang


(5)

tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.

Dari bunyi hukum permintaan di atas kita melihat adanya hubungan antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi, yang disebut dengan fungsi permintaan. Jadi, yang dimaksud fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga (P) dengan jumlah barang atau jasa yang diminta (Qd), yang dirumuskan sebagai berikut:

Qd (jumlah barang atau jasa yang diminta) merupakan fungsi dari P (harga). Di sini berarti banyak sedikitnya Qd (jumlah barang/jasa yang diminta) bergantung pada besar-kecilnya P (harga). Fungsi tersebut apabila ditulis dalam bentuk persamaan linear sederhana adalah sebagai berikut:

Keterangan: Qd = Jumlah barang atau jasa yang diminta P = Harga

a = Konstanta

b = Koefisien (b bertanda negatif karena harga dan jumlah barang atau jasa yang diminta mempunyai hubungan negatif, seperti yang sudah dijelaskan di atas).

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber-sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan (stock) sumber daya alam. Jadi dengan


(6)

semakin menggebunya pembangunan ekonomi di Negara yang sedang berkembang termasuk Negara kita Indonesia karena merasa tertinggal dari Negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di Negara tersebut, maka akan berarti semakin banyak barang sumber daya yang diambil dari dalam bumi dan semakin sedikitlah jumlah persediaan sumber daya alam tersebut (Supriadi, 2012). Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik, akan tercipta pula pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan manusia (Supriadi, 2012).


(7)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Hubungan SDA, Pertumbuhan ekonomi dengan Pencemara

Hubungan antara sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi, dan pencemaran yaitu:

a. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi membutuhkan jumlah semberdaya alam yang lebih banyak. Semakin banyak sumber daya alam yang terpakai semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi,

b. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi, maka jumlah ketersediaan suberdaya alam akan semakin berkurang.

c. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka laju tingkat pencemaran juga ikut tinggi.

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber-sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan (stock) sumber daya alam. Jadi dengan semakin menggebunya pembangunan ekonomi di Negara yang sedang berkembang termasuk Negara kita Indonesia karena merasa tertinggal dari Negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di Negara tersebut, maka akan berarti semakin banyak barang sumber daya yang diambil dari dalam bumi dan semakin sedikitlah jumlah persediaan sumber daya alam tersebut (Supriadi, 2012).

Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat


(8)

yang dibarengi dengan pembangunan pabrik, akan tercipta pula pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan manusia (Supriadi, 2012).

Apabila pembuangan limbah ke lingkungan terjadi terus menerus dan intensif, maka lingkungan akan kehilangan kemampuan asimilasinya, dan akan ada kelebihan limbah di lingkungan tempat kita hidup. Dengan demikian jika lingkungan tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai penerima limbah, maka dapat merusak fungsinya bagi manfaat yang lain, juga dapat mengganggu kemampuannya sebagai penyedia bahan baku dan penyedia fasilitas (Kelilauw, 2011).

Kerusakan lingkungan dapat menghambat atau membalik pertumbuhan ekonomi, dimana kerusakan lingkungan dapat mengerosi potensi-potensi bagi pembangunan. Lingkungan dan pembngunan bukan tantangan yang terpisah, keduanya saling berkaitan tanpa dapat di tawar-tawar lagi (Kelilauw, 2011).

Yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa penggunaan sumberdaya alam untuk masa yang akan datang secara langsung berhubungan dengan imbangan antara penduduk dengan sumberdaya alam tersedia. Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak barang dan jasa maka akan meningkatkan eksploitasi sumberdaya alam yang dapat mengakibatkan memburuknya kondisi lingkungan. Untuk itu perlu dibedakan antara sumberdaya alam dan barang sumberdaya (Kelilauw, 2011).

Terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan tersedianya sumberdaya alam di dalam bumi. Artinya kenaikan pertumbuhan ekonomi akan diikuti oleh menurunnya ketersediaan sumberdaya alam di bumi. Hal ini tidak lain karena proses eksploitasi Sumber Daya Alam akan membawa konsekuensi berkurangnya stok. Terdapat hubungan positif antara pembangunan ekonomi dengan pencemaran lingkungan Fenomena ini umumnya terjadi di negara berkembang (Kelilauw, 2011).

Implikasi dari peran tersebut adalah bahwa lingkungan merupakan komponen penting dari sistem ekonomi. Artinya bahwa tanpa adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan berfungsi. Ini menyiratkan bahwa dalam sistem ekonomi, nilai lingkungan harus diperlakukan sama, seperti halnya perlakuan terhadap nilai aset yang lain (tenaga kerja dan modal) yakni sebagai aset ekonomi.


(9)

Ini berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki, maka kualitas sumberdaya alam dan lingkungan perlu dipertahankan (Kelilauw, 2011).

Sebagaimana dikatakan bahwa tujuan akhir pengelolaan sumberdaya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social welfare) dengan tujuan antara seperti sumber devisa, pemenuhan kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan, pembangunan daerah/masyarakat dan pemerataan. Untuk keperluan tersebut informasi mengenai cadangan yang ada, kegiatan eksplorasi, produksi, konsumsi, biaya, harga, faktor lingkungan, dan lain-lain sangat diperlukan (Kelilauw, 2011). 3.2. Hukum Permintaan

Pengertian permintaan dalam bahasa sehari-hari sedikit berbeda dengan pengertian permintaan dalam ekonomi. Pengertian sehari-hari permintaan sering hanya diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah barang akan berarti jika memang konsumen menuntut untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada taraf kebutuhan (need yaitu keinginan yang menuntut untuk segera dipenuhi), berarti perlu didukung oleh daya beli (Purnami, 2014).

Dari uraian diatas, maka secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Kondisi waktu tertentu tersebut dapat 1 (satu) jam, 1 (satu) hari, 1 (satu) tahun atau periode waktu lainnya (Purnami, 2014).

Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan suatu barang sebenarnya disamping harga barang itu sendiri, kita perlu memperhatikan harga dan ketersediaan barang yang berkaitan (bisa barang substitusi dan barang komplementer), pendapatan konsumen, dan selera/preferensi konsumen terhadap barang tersebut (Purnami, 2014).


(10)

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:“Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang diminta akan meningkat.”Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang tersebut (Agustiandi, 2013)

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan (Agustiandi, 2013): 1. Selera

Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi, maka akan diikuti dengan permintaan jumlah barang dan jasa yang meningkat, demikian sebaliknya.

Contoh : Permintaan konsumen terhadap smartphone sedang meningkat, seperti Blackberry, iphone, Android, tablet. Bahkan kita bisa menjumpai konsumen yang mempunyai lebih dari-1 barang berteknologi tinggi di jaman sekarang ini.

2. Pendapatan konsumen

Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi juga daya beli nya, begitu pula sebaliknya.

Contoh : Orang yang pendapatannya tinggi, kebutuhannya akan semakin banyak pula. Seperti penyanyi Syahrini, kebutuhannya sangatlah banyak, mulai dari kebutuhan kostum panggung, kebutuhan perawatan diri, serta kebutuhan lain yang menunjang penampilannya.

3. Harga Barang Jasa Pengganti / Pelengkap

Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.


(11)

Contoh : Kompor dan minyak tanah adalah salah satu yang saling melengkapi. Jika harga minyak tanah terus menerus naik, maka konsumen akan beralih menggunakan kompor dan gas yang harganya relatif stabil.

4. Intensitas Kebutuhan Konsumen

Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.

Contoh : Menjelang lebaran kebutuhan seperti daging, ketupat dan pakaian jumlah permintaannya akan meningkat di banding dengan hari-hari biasa.

5. Pendapatan masyarakat

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan

6. Distribusi Pendapatan

Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.

7. Pertambahan penduduk

Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.

b. Macam - Macam Permintaan (Agustiandi, 2013) : 1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.

Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),

2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1.

Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap


(12)

membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).

3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1.

Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.

4. Permintaan elastis : elastisitas > 1.

Presentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.

5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.

Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda

3.3. Fungsi Permintaan dan Gambar Kuva Permintaan a. Fungsi Permintaan

Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang


(13)

tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif (Agustiandi, 2013)

Gambar Kurva Permintaan

Keterangan

Q= Harga Barang / Jasa P = Harga Barang / Jasa


(14)

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari paper ini yaitu :

1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonom imembutuhkan jumlah sumber daya alam yang lebih banyak. Semakin banyak sumber daya alam yang terpakai semakin tinggi pula pertumbuhan.ekonomi.Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka jumlah ketersediaan sumber daya alam akan semakin berkurang. Semakin tinggi tingka tpertumbuhan ekonomi makalajutingkat pencemaran juga ikut tinggi. Berdasarkan 3 hal di atasmakadapatdiambilpesan moral bahwa aktifitas manusia, utamanya dalam upaya meningkatkan tingkat perekonomiannya, penting untuk memperhatikan dengan seksama dampak lain.

2. Hukum permintaan berbunyi:“Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang diminta akan meningkat.”

3. Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. Dimana pada gambar kurva permintaan menjelaskan tentang jika harga barang / jasa turun maka permintaan suatau barang akan meningkat. 4.2. Saran

Untuk lebih memahami lagi bagaimana hubungan antara SDA, pertumbuhan ekonomi dengan pencemaran, juga hukum permintaan serta fungsi permintaannya. Sebaiknya pembaca mencari sumber refrensi lainnya di buku atau internet, tetapi sebaiknya lebih perbanyak referensi dari buku ataupun jurnal.


(15)

DAFTAR PUSTAKA Agustiandi, 2013. Makalah Permintaan dan Penawaran.

http://coebanif.wordpress.com/2010/04/04/makalah-permintaan-dan-penawaran/. Diakses pada tanggal 10 September 2016 Pukul 16.00 WITA

Santos, Adi. 2012. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Ketersediaan

Sumber Daya Alam, dan Tingkat Pencemaran. http://kingdom149-

santoz.blogspot.co.id/2012/04/hubungan-antara-pertumbuhan-ekonomi.html, Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:45 WITA.

Amartigo. 2013. Makalah Sumber Daya Alam (SDA).

http://amatarpigo.blogspot.co.id/2013/11/makalah-sumber-daya-alam-sda.html. Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:47 WITA.

Supriadi, Dede. 2012. hubungan perekonomian dengan sumber daya alam. http://supriadidzu.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-perekonomian-dengan-sumber.html. Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:45 WITA.

Kelilauw, Syah. 2011. MAKALAH EKONOMI DAN LINGKUNGAN.

http://syahkelilauw.blogspot.co.id/2011/04/makalah-ekonomi-dan-lingkungan.html. Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:50 WITA.

Purrnami, 2014. Fungsi Permintaan. http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi permintaan. Diakses pada tanggal 10 September 2016 Pukul 16.15WITA.


(1)

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:“Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang diminta akan meningkat.”Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang tersebut (Agustiandi, 2013)

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan (Agustiandi, 2013): 1. Selera

Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi, maka akan diikuti dengan permintaan jumlah barang dan jasa yang meningkat, demikian sebaliknya.

Contoh : Permintaan konsumen terhadap smartphone sedang meningkat, seperti Blackberry, iphone, Android, tablet. Bahkan kita bisa menjumpai konsumen yang mempunyai lebih dari-1 barang berteknologi tinggi di jaman sekarang ini.

2. Pendapatan konsumen

Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi juga daya beli nya, begitu pula sebaliknya.

Contoh : Orang yang pendapatannya tinggi, kebutuhannya akan semakin banyak pula. Seperti penyanyi Syahrini, kebutuhannya sangatlah banyak, mulai dari kebutuhan kostum panggung, kebutuhan perawatan diri, serta kebutuhan lain yang menunjang penampilannya.

3. Harga Barang Jasa Pengganti / Pelengkap

Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.


(2)

Contoh : Kompor dan minyak tanah adalah salah satu yang saling melengkapi. Jika harga minyak tanah terus menerus naik, maka konsumen akan beralih menggunakan kompor dan gas yang harganya relatif stabil.

4. Intensitas Kebutuhan Konsumen

Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.

Contoh : Menjelang lebaran kebutuhan seperti daging, ketupat dan pakaian jumlah permintaannya akan meningkat di banding dengan hari-hari biasa.

5. Pendapatan masyarakat

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan

6. Distribusi Pendapatan

Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.

7. Pertambahan penduduk

Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.

b. Macam - Macam Permintaan (Agustiandi, 2013) : 1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.

Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),

2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1.

Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap


(3)

membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).

3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1.

Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.

4. Permintaan elastis : elastisitas > 1.

Presentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.

5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.

Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda

3.3. Fungsi Permintaan dan Gambar Kuva Permintaan a. Fungsi Permintaan

Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang


(4)

tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif (Agustiandi, 2013)

Gambar Kurva Permintaan

Keterangan

Q= Harga Barang / Jasa P = Harga Barang / Jasa


(5)

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari paper ini yaitu :

1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonom imembutuhkan jumlah sumber daya alam yang lebih banyak. Semakin banyak sumber daya alam yang terpakai semakin tinggi pula pertumbuhan.ekonomi.Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka jumlah ketersediaan sumber daya alam akan semakin berkurang. Semakin tinggi tingka tpertumbuhan ekonomi makalajutingkat pencemaran juga ikut tinggi. Berdasarkan 3 hal di atasmakadapatdiambilpesan moral bahwa aktifitas manusia, utamanya dalam upaya meningkatkan tingkat perekonomiannya, penting untuk memperhatikan dengan seksama dampak lain.

2. Hukum permintaan berbunyi:“Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang diminta akan meningkat.”

3. Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. Dimana pada gambar kurva permintaan menjelaskan tentang jika harga barang / jasa turun maka permintaan suatau barang akan meningkat. 4.2. Saran

Untuk lebih memahami lagi bagaimana hubungan antara SDA, pertumbuhan ekonomi dengan pencemaran, juga hukum permintaan serta fungsi permintaannya. Sebaiknya pembaca mencari sumber refrensi lainnya di buku atau internet, tetapi sebaiknya lebih perbanyak referensi dari buku ataupun jurnal.


(6)

DAFTAR PUSTAKA Agustiandi, 2013. Makalah Permintaan dan Penawaran.

http://coebanif.wordpress.com/2010/04/04/makalah-permintaan-dan-penawaran/. Diakses pada tanggal 10 September 2016 Pukul 16.00 WITA

Santos, Adi. 2012. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Ketersediaan

Sumber Daya Alam, dan Tingkat Pencemaran. http://kingdom149-

santoz.blogspot.co.id/2012/04/hubungan-antara-pertumbuhan-ekonomi.html, Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:45 WITA.

Amartigo. 2013. Makalah Sumber Daya Alam (SDA).

http://amatarpigo.blogspot.co.id/2013/11/makalah-sumber-daya-alam-sda.html. Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:47 WITA.

Supriadi, Dede. 2012. hubungan perekonomian dengan sumber daya alam. http://supriadidzu.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-perekonomian-dengan-sumber.html. Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:45 WITA.

Kelilauw, Syah. 2011. MAKALAH EKONOMI DAN LINGKUNGAN.

http://syahkelilauw.blogspot.co.id/2011/04/makalah-ekonomi-dan-lingkungan.html. Diakses pada tanggal 11 September 2016 Pukul 16:50 WITA.

Purrnami, 2014. Fungsi Permintaan. http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi permintaan. Diakses pada tanggal 10 September 2016 Pukul 16.15WITA.