62
sedemikian rupa membuat investor tidak lagi khawatir perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya, sehingga indikator DER
dianggap kurang berpengaruh dalam keputusan investasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh
terhadap keputusan investasi sehingga tidak memengaruhi harga saham yang menjadi dasar perhitungan nilai perusahaan.
c. Pengaruh Return On Equity terhadap Nilai Perusahaan
Koefisien regresi variabel return on equity ROE sebesar 5,085 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi ROE
yang lebih kecil dari signifikansi yang diharapkan 0,05 menunjukkan bahwa variabel return on equity berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013, sehingga
hipotesis ketiga diterima. Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa ROE
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Durrotun Nasehah dan Endang Tri Widaryati 2012. Peneliti sebelumnya menyatakan bahwa dengan tingkat pengembalian
tinggi terhadap saham, maka kepercayaan investor terhadap suatu perussahaan akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya
kepercayaan investor, maka nilai PBV juga akan meningkat sehingga ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
63
Penelitian sebelumnya oleh Tri Marlina 2013 berpendapat sama terkait hubungan ROE dengan nilai
perusahaan. Tri Marlina 2013 dalam penelitiannya menyatakan
bahwa return on equity adalah rentabilitas modal saham yang
berarti ROE adalah bagian dari total profitabilitas yang bisa dialokasikan untuk pemegang saham. Penelitian tersebut
menyatakan apabila saham perusahaan diperdagangkan di bursa, tinggi rendahnya nilai ROE akan memengaruhi tingkat
permintaan saham tersebut. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan memilliki sumber dana internal yang lebih tinggi,
sehingga dana tersebut dapat digunakan dalam pembiayaan operasional perusahaan dan pada akhirnya dapat mengurangi
penggunaan hutang perusahaan. Seperti pada pecking order theory tentang hierarki pembiayaan yang dimulai dari laba
ditahan, hutang dan yang terakhir adalah saham baru.
d. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan