Berikut hasil observasi terhadap aktifitas peneliti pada siklus I:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktifitas Peneliti Siklus I
Tahap Indikator
Pengamatan Nilai
Diskriptor 1
2 4
5 Awal
1. Melakukan aktivitas rutin
sehari-hari
5 Semua
muncul 2.
Menyampaikan tujuan 4
b, c, d
3. Memberi motivasi belajar
3 a, d
4. Melakukan apersepsi
2 B
5. Menyediakan sarana yang
dibutuhkan 5
Semua muncul
Inti
1. Menyampaikan materi
4 a, b, c
2. Pembelajaran dengan metode
make a match 5
Semua muncul
3. Menjelaskan tugas peserta didik
5 Semua
muncul 4.
Meminta peserta didik untuk menempelkan hasil kerjanya di
depan kelas 4
a, c, d 5.
Membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam
menyelesaikan tes evaluasi 4
a, b, c
Akhir 1.
Menyimpulkan materi bersama- sama dengan peserta didik
3 b, d
2. Mengakhiri pembelajaran
5 Semua
muncul
Jumlah skor
49
Skor maksimal 60
Prosentase skor x 100
82
Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat diketahui bahwa secara umum kegiatan peneliti sudah sesuai dengan
rencana yang ditetapkan, meskipun ada beberapa beberapa hal yang tidak dilakukan oleh peneliti. Prosentase nilai rata-rata
yang diperoleh dari pengamat I tersebut adalah 82. Berdasarkan taraf keberhasilan tindakan di atas, maka
taraf keberhasilan aktifitas peneliti pada siklus I termasuk dalam kategori baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam
lampiran 19.
Observasi yang kedua adalah hasil pengamatan terhadap aktifitas
peserta didik
selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik
pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik Siklus I
Tahap Indikator
Pengamat Nilai
Deskriptor 1
2 3
4
Awal
1. Melakukan aktivitas rutin
sehari-hari
5 Semua
muncul
2. Memperhatikan penyampaian
tujuan
3 c, d
3. Termotivasi dalam belajar
2 A
4. Memperhatikan apersepsi
2 B
5. Memanfaatkan sarana yang
tersedia
5 Semua
muncul
Inti
1. Keterlibatan dalam
pembentukan kelompok
4 a, b,c
2. Keterlibatan peserta didik
dalam kelompok
5 Semua
muncul
3. Mengikuti pembelajaran make a
match
4 b, c, d
4. Mempresentasikan hasil kerja
bersama temannya
3 a, d
5. Melaksanakan tes evaluasi
3 a, d
Akhir
1. Menyimpulkan materi dengan
guru
2 D
2. Mengakhiri pembelajaran
4 a, c, d
Jumlah skor 42
Skor maksimal
60
Prosentase skor x 100
70
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai harapan. Meskipun
masih ada beberapa indikator yang belum muncul. Prosentase nilai rata-rata yang didapat adalah 70.
Berdasarkan kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka kegiatan peserta didik pada siklus I berada pada kategori cukup.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam lampiran 20.
Observasi yang ketiga adalah hasil pengamatan terhadap motivasi belajar peserta didik selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Tabel 4.10. Hasil Observasi Motivasi Siklus I
No Kriteria
Skor 1
2 3
1 Perhatian
3 2
Relevansi 3
3 Percaya Diri
3 4
Kepuasan 4
Jumlah Skor
13
Jumlah Skor Maksimal
20
Prosentase skor x 100
65
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat secara umum motivasi belajar peserta didik sudah sesuai harapan. Meskipun
masih ada beberapa indikator yang belum muncul. Prosentase nilai rata-rata yang didapat adalah 65.
Berdasarkan kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka motivasi belajar peserta didik pada siklus I berada pada kategori
cukup. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam lampiran 21. Jenis pengamatan yang keempat adalah hasil pengamatan
terhadap keaktifan belajar peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun observasi keaktifan peserta
didik sebagaimana terlampir lampiran 22. Hasil observasi keaktifan peserta didik pada siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.11 Hasil Keaktifan Belajar Siklus I No
Komponen Skor
1 2
3 1
Pengalaman
5
2
Interaksi
3
3
Komunikasi
4
4
Refleksi
3
Jumlah skor
15
Skor maksimal
20
Prosentase skor x 100
75 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat secara umum
keaktifan belajar peserta didik sudah sesuai harapan. Meskipun masih ada beberapa indikator yang belum muncul. Prosentase
nilai rata-rata yang didapat adalah 75. Berdasarkan kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka
keaktifan peserta didik pada siklus I berada pada kategori cukup. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam lampiran 22.
c Hasil wawancara
Selain observasi, peneliti juga tetap melakukan wawancara dengan guru dan beberapa peserta didik. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang keberhasilan selama proses pembelajaran berlangsung, serta
saran untuk proses siklus II agar menjadi lebih baik dan mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Wawancara ini
dilakukan setelah pelaksanaan Post test siklus I selesai. Wawancara dilakukan kepada subjek wawancara yang
terdiri guru dan beberapa anak yang telah dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan peneliti, wawancara dilaksanakan secara
bersama dengan peserta didik lain, tidak dilakukan perorangan. Berikut transkrip wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru, serta dengan beberapa peserta didik dalam jangka waktu yang berbeda:
1 Wawancara dengan guru dan teman sejawat
Wawancar a ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 25
November 2016 pukul 08.20 yang bertempat di ruang guru, karena pada jam tersebut, ibu Pitri tidak ada jam mengajar.
Wawancara ini dilakukan setelah siklus 1 selesai dan data post test sudah teridentifikasi.
Berikut pernyataan dari Bu Pitri dan Fida : ”
Peserta didik sudah lumayan dapat dikondisikan, namun masih ada beberapa peserta didik yang masih rame
sendiri. Beberapa anak masih ada yang bercanda dengan temannya saat pelajaran. Ketika mengajar lebih tegas
sedikit agar peserta didik mudah dikondisikn. Untuk penggunaan metode pembelajaran sudah lumayan bagus,
namun anak-anak masih sedikit bingung karena metode pembelajaran ini belum pernah saya pakai untuk
mengajar. Semoga minggu depan dapat berjalan lebih baik, biar anak-
anak tambah paham.”
2
2 Wawancara dengan peserta didik
Wawancara dengan peserta didik ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 25 November 2016, dan berlangsung
setelah wawancara dengan guru selesai. Wawancara ini dilakukan ketika peserta didik kelas I sedang beristirahat.
Mereka adalah Alia, Carlys dan Umi. Dari hasi wawancara dengan ketiga peserta didik dapat disimpulkan bahwa mereka
2
Hasil wawancara dengan Bu Pritri Winarsih selaku wali kelas I MI Sanan Pakel Tulungagung dan Rifki Ika Afida teman sejawat mahasiswa PGMI IAIN Tulungagung, pada
tanggal 25 November 2016.
merasa senang
dapat belajar
dengan cara
yang menyenangkan, namun masih kebingungan untuk mencari
pasangan dari kartu yang dibawanya karena temannya ada yang berlari-lari.
Berikut pernyataan dari ketiga peserta didik; “Saya suka dengan cara bu Puput mengajar. Karena saya
dan teman-teman belum pernah belajar dengan cara yang ibu gunakan. Tapi saya bingung memasangkan gambar
dan ukara dengan teman saya karena teman saya sulit diajak berkerja sama.
”
3
Berdasarkan analisis dari wawancara dengan guru, dan beberapa peserta didik, dapat dijabarkan sebagai berikut :
1 Peneliti harus lebih tegas dalam mengkondisikan kelas,
agar peserta didik mudah dikendalikan. 2
Menurut ibu Pitri, anak-anak masih terlihat sulit bekerjasama dengan teman jika tidak suka dengan
temannya yang sesuai dengan hatinya. 3
Untuk pertemuan selanjutnya, Ibu Pitri menyarankan untuk lebih memperbaiki jalannya pembelajaran, agar
peserta didik lebih memahami materi dengan baik. 4
Peserta didik terlihat senang dalam pembelajaran Bahasa Jawa setelah diterapkannya metode make a match.
d Hasil catatan lapangan
Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang terjadi dan tidak ada dalam lembar observasi
3
Hasil wawancara dengan Alia, Carlys dan Umi, peserta didik kelas I MI Sanan Pakel Tulungagung, pada tanggal 25 November 2016.
selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil catatan lapangan pada siklus I yaitu:
1 Masih ada peserta didik yang kurang memperhatikan saat
peneliti menyampaikan materi. 2
Meskipun kelompok belajar peserta didik sudah terbentuk, masih ada saja peserta didik yang protes dan ingin pindah
ke kelompok lainnya. 3
Peserta didik masih belum terbiasa saat belajar dengan metode make a match.
4 Saat mengerjakan soal post test siklus I, masih ada peserta
didik yang mencontek karena mereka kurang percaya diri pada kemampuannya.
4 Refleksi
Setelah melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan observasi, peneliti melakukan refleksi dari kegiatan pada siklus I.
Adapun hasil dari refleksi adalah sebagai berikut : a
Hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil Post test siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pre
test. Hal ini terbukti dari jumlah peserta didik yang tuntas. Pada saat pre test, jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 4 orang,
kemudian bertambah menjadi 10 peserta didik pada Post test siklus I. Selain itu, ketuntasan belajar peserta didik juga
mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
ketuntasan belajar peserta didik dari 20 pre test menjadi 50 Post test siklus I.
b Setelah peneliti melihat hasil observasi. Pada hasil observasi,
berdasarkan kriteria taraf keberhasilan, aktifitas peneliti berada pada kategori baik, aktifitas peserta didik berapa pada kategori
cukup, motivasi peserta didik berada pada kategori cukup dan keaktifan belajar peserta didik berada pada kategori cukup.
c Dari hasil wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran sudah baik, namun harus lebih tegas dalam mengkondisikan kelas. Peneliti juga
disarankan untuk dapat lebih baik dalam komunikasi dalam pembelajaran, agar peserta didik lebih memahami materi dengan
baik. Dari hasil wawancara dengan peserta didik, dapat disimpulkan bahwa peserta didik merasa senang belajar Bahasa
Jawa setelah diterapkannya metode pembelajaran make a match, meskipun begitu, masih ada juga peserta didik yang merasa
malu untuk bertanya saat mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
Dari hasil refleksi tersebut, dapat disimpulkan bahwa diperlukan
tindakan selanjutnya,
yaitu siklus
II untuk
meningkatkan motivasi, keaktifan, dan nilai belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Jawa. Adapun kendala pada siklus I
dan rencana perbaikannya dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Adapun kendala pada siklus I dan rencana perbaikannya dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Kendala Siklus I dan Rencana Perbaikan Siklus II
Kendala Siklus I Rencana Perbaikan Siklus II
1 2
1. Saat proses pembelajaran
berlangsung, masih ada peserta didik yang kurang
memperhatikan dan ramai.
1. Guru