Pemanfaatan teknologi informasi diperuntukkan bagi peningkatan kinerja bisnis dalam upayanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini membantu
pimpinan agar tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan operasional, yang sesungguhnya dapat digantikan oleh komputer. Dengan demikian, teknologi
informasi dan komunikasi tersebut dapat memberikan keuntungan dalam efisien waktu dan tenaga. Selain itu melalui teknologi informasi ini dapat lebih cepat
terdokumentasikan dan mempunyai jangkauan sebar yang lebih luas dibandingkan dengan media gambar. Begitu juga dengan Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi yang sedang banyak digunakan saat ini adalah internet.
2.9 Analisis Keuangan 2.9.1 Kebutuhan Pembiayaan Modal Investasi
Tabel 2.11 Nama
Jumlah
Mesin obras 2.000.000
Mesin jahit 1.750.000
Mesin pasang kancing 1000.000
Mesin lobang kancing 1000.000
Jumlah 5.750.000
2.9.2 Rencana Kebutuhan Modal
Total nilai kebutuhan modal : 10.000.000
Total kebutuhan modal investasi : 5.750.000
Total nilai kebutuhan modal kerja : 4.000.000
Universitas Sumatera Utara
RENCANA ARUS KAS KONVEKSI CAHAYA
untuk 5 tahun ke depan dalam jutaan rupiah
Bln 1 Bln 2 Bln 3
Bln 4
Bln 5
Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln
10 Bln
11 Bln
12 PENERIMAAN
Penerimaan penjualan 5,000
5,000 5,000 5500 6050
6050 6050
6655 7321
8053 8858
9744 Penerimaan pinjaman
Penerimaan lain-lain Sub total penerimaan
5000 5000
5000 5500 6050 6050
6050 6655
7321 8053
8858 9744
PENGELUARAN Pembelian bahan baku
2500 2500
2000 2500 3000 2500
2500 2500
2500 4000
2500 2500
biaya upah produksi 800
800 800 800 800
800 800
800 800
800 800
800 gaji karyawan
300 300
300 300 300 300
300 300
300 300
300 300
Biaya transportasi 50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 Gaji pimpinan
400 400
400 400 400 400
400 400
400 400
400 400
Biaya pemasaran 100
0 100 100
100 Perlengkapan kantor
10 10
10 10
10 10
10 10
10 10
10 10
Peralatan 5750
- -
- -
- -
- -
- -
- Listrik, telepon, air
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
Sub total pengeluaran 9960
4110 3610 4210 4610
4110 4210
4110 4110
5710 4110
4110 C.SELISIH KAS
-4960 890
1390 1290 1440 1940
1840 2545
3211 2343
4748 5634
D. SALDO KAS AWAL 10000
4390 5280 6670 7960
9400 11340 13180 15725 18936 21278 26026 E. SALDO KAS AKHIR
5040 5280
6670 7960 9400 11340 13180 15725 18936 21278 26026 31659
Universitas Sumatera Utara
BREAK EVEN POINT
Rumus : Total pendapatan = total pengeluaran
Harga jual x Qty = biaya tetap + biaya variable Estimasi dalam satu bulan
Qty dalam satu bulan : Qty : 1 potong baju x 30 hari = 30 potong baju
Harga = 30 potong baju x 80.000 = Rp. 2.400.000
Biaya variable = Rp. 40.000
Harga jual = Rp. 80.000
Biaya tetap = Rp. 5.750.000
Estimasi BEP = total biaya tetap
Harga jual unit biaya varibel
= 5.750.000
80.000 40.000 = 14,3 14 bulan 3 hari
Universitas Sumatera Utara
Analisis Resiko Usaha
Dalam menjalankan kegiatan pembangunan dan pengembangan usaha tentunya akan menghadapi beberapa resiko yang dapat mempengaruhi hasil
usahanya yang apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya. Diantara resiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor internal maupun
eksternal perusahaan. Adapun resiko dari pihak internal adalah dalam menjalankan usaha setiap perusahaan memerlukan perangkat untuk mendukung
jalannya usaha tersebut yaitu sumberdaya berupa modal dan personil yang handal sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan baku yang memuat
kewajiban dan hak-hak karyawan, sehingga dapat mengantisipasi peluang terjadinya kesalah pahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan
para karyawannya. Adapun faktor resiko dari pihak eksternal yaitu :
2. Resiko Buyer Supplier Dalam melakukan pemasaran hasil produksi perusahaan harus lebih
berkonsentrasi kepada kwalitas layanan dan selalu melakukan kegiatan peningkatan kualitas dan kontinuitas kepada buyer potensial yang menjadi
pelanggan perusahaan. 3. Resiko Perekonomian
Faktor resiko yang berasal dari luar kegiatan usaha antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi, sosial dan politik baik lokal, nasional maupun
internasional dapat berakibat kurang baik terhadap dunia usaha pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya. Memburuknya kondisi perekonomian akan dapat mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, disamping kondisi ekonomi makro juga cukup
berpengaruh terhadap volume kegiatan usaha
4. Resiko Perkembangan Teknologi Kemajuan teknologi yang pesat dapat membantu pihak pengelola dalam hal
peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Selain masalah produksi, maka masalah ketepatan waktu pasokan dan kecepatan pelayanan dapat memberi
kepuasan bagi para konsumen. Apabila pihak produsen kurang memanfaatkan perkembangan teknologi, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi
kualitas dan kuantitas produksi, yang pada akhirnya akan kalah dalam bersaing di pemasaran.
5. Resiko Penghentian Ijin Usaha Persyaratan perijinan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh
perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan usaha. Hal ini berhubungan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengusaha dalam
menjalankan usahanya dan perlindungan terhadap hak-hak konsumen
Mengingat kedudukan dan kegiatan usaha, maka perlu dilakukan identifikasi lingkungan secara tersendiri sebab setiap lingkungan usaha merupakan suatu
lingkungan alam yang terdiri dari unsur alam dan manusia berada didalamnya. Hubungan di antara keduanya akan terjadi interaksi yang sangat kuat
dan membentuk suatu sistem ekologis. Demikian juga dengan dikembangkannya usaha di atas, berarti akan terjadi suatu perubahanpenambahan kegiatan baru
Universitas Sumatera Utara
yang secara langsung dan tak langsung akan turut mempengaruhi kegiatan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang ada disekitarnya.
Untuk itu perlu dilakukan penelaahan terhadap dampak negatif yang mungkin timbul karena adanya kegiatan usaha yang terjadi, baik langsung maupun tak
langsung dan segi fisik, juga dampak sosial ekonomi dan budaya. Jadi resiko dapat diminimalisasikan dengan kontrol atau pengawasan internal yang sehat dan
baik. Dengan mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan dengan sengaja maupun yang tidak disengaja.
2.9.3 Antisipasi Resiko Usaha