EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
AGUS KURNIAZENVITA GIAWA
NIM: 8156176002

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

i


ABSTRAK
Agus Kurniazenvita Giawa (NIM.8156176002).“Efek Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation dan Sikap Ilmiah Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA”.Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar
fisika siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dan pengajaran langsung; perbedaan hasil belajar siswa yang
memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah; interaksi antara model pembelajaran
dengan tingkat sikap ilmiah siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan jenis quasi eksperimen dengan desain Two Group
Pretest-Postest Design. Data diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar dan
angket sikap ilmiah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Anava
Dua Jalur. Hasil analisis data hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
control dihasilkan F hitung = 10,058 dengan sig. 0,002; tingkat sikap ilmiah
F hitung =104,028 dengan sig. 0,000; interaksi model dengan tingkat sikap ilmiah
F hitung =4,065 dengan sig. 0,049. Karena signifikansinya < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih baik dibandingkan dengan
penerapan pengajaran langsung; hasil belajar siswa yang memiliki sikap ilmiah

tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah; ada interaksi
antara model pembelajaran dengan sikap ilmiah dalam mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Group Investigation, Sikap Ilmiah,Hasil
belajar

ii

ABSTRACT
Agus Kurniazenvita Giawa (NIM.8156176002). “The Effect Of Cooperative
Learning Type Group Investigation And The Scientific Attitude Toward The
Learning Outcomes Of The Physics Students”. Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan, 2017.

This study aims to determine whether there are differences in physics learning
outcomes of students with the application of cooperative learning type group
investigation and the direct instruction; differnces in learning outcomes of
students who have a high scientific attitude and low; interaction between the
learning model with the level of students in the scientific attitude student in affect
learning outcomes of students. This study uses the type quasi experimental design

with two group pretest-postest design. Data is obtained by using Anova two paths.
Data analysis of learning outcomes between experimental and control group
generated F count =10,058 with sig 0,002; level of students in the scientific attitude
F count =104,028 with sig 0,000; model interaction with the level of students in the
scientific attitude F count =4,065 with sig 0,049, because the significan < 0,05 so it
can be concluded that the results of learning physics students with application of
cooperative learning type group investigation better than the application of direct
instruction; learning outcomes of students who have high scientific attitude better
than students who have low scientific attitude; there are interaction between the
learning model with a scientific attitude in influencing students learning
outcomes.
Key words:Group Investigation, Learning Outcomes, Scientific Attitude

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih
dan karunia kepada penulis, sehingga dapat penulis mendapatkan kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan hingga kejenjang magister (S-2), serta kekuatan
kepada penulis untuk menyelesaikan proses pendidikan ini yang tentunya ditandai

dengan selesainya penulisan tesis ini. Adapun judul tesis ini yaitu “Efek Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Sikap Ilmiah Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa SMA”. Tesis sederhana ini disusun berdasarkan teori
dan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Swasta Cerdas Bangsa,
Kabupaten Deliserdang. Hasil penelitian sebagaimana dijabarkan dalam tesis ini,
menunjukkan bahwa terdapatEfek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation dan Sikap Ilmiah Terhadap Hasil Belajar Fisika SMA.Proses
penulisan tesis merupakan bagian yang sangatberkesan sebagai kisah hidup
penulis. Sejak awalhingga akhir, banyak tantangan dan kerumitan yang penulis
hadapi. Bermodalkan keberanian dan usaha

maksimal dalam berbagai

keterbatasan, dengan bantuan danbimbingan serta doa dari berbagai pihak,
sehingga semuanya dapat dilalui dan penulisan tesis dapat terselesaikan.
Berkenaan dengan hal tersebut,maka pada kesempatan ini penulis ucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Rektor UNIMED beserta stafnya.
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana Unimed,
Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku Asisten Direktur I Pascasarjana

Unimed, dan Bapak Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd selaku Asisten Direktur
II Pascasarjana Unimed.

iv

3. Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si dan Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Prodi
dan Sekretaris Prodi Pendidikan Fisika PascasarjanaUnimed.
4. Para pembimbing, Bapak Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Pembimbing I,
dan Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M.Pd Sebagai Pembimbing II. Bimbingan
dan arahan dari Bapak dan Ibu sekalian telah menghantarkan tulisan ini pada
perbaikan yang lebih baik.
5. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, Ibu Dr. Derlina, M.Si, dan Bapak Dr.
Rahmatsyah, M.Si selaku Narasumber dalam penulisan tesis ini. Arahan dan
saran serta kritik konstruktif dari Bapak sekalian telah turut menghantarkan
tulisan ini kearah yang lebih baik.
6. Bapak dan Ibu Dosen pengampuh mata kuliah di Prodi Pendidikan Fisika
Pascasarjana Unimed. Ilmu yang penulis peroleh dari Bapak dan Ibu Dosen
sekalian sangat terasa manfaatnya bagi penulis dalam proses penulisan tesis
ini.
7. Kepala Sekolah, guru, pegawai beserta siswa kelas X dari SMA Swasta

Cerdas Bangsa selaku responden penelitian tesis ini. Kerjasama yang baik,
sangat membantu bagi proses penulisan tesis ini.
8. Orang tua yang terus mendukung dan selalu mengucapkan nama penulis
dalam bait-bait doa mereka. Pihak yang sangat istimewa bagi penulis;
Ayahanda tercinta (Hezisokhi Giawa) dan Ibunda tercinta (Litiasa Ndruru)
9. Saudara/i penulis (Enidar, Eferoni, Murniwati, Agustinus, Martuti Herlina,
Terserah, Tumiralia, Alkudus, Sadariang, Albert Yustito, Asmey, Noni
Ferbri, dan Cristhien Septrindah) dan anak-anak penulis (Irvan, Endang,
Marsela, Junior, Alfaro, Stenet, Agni, dan Gloria), bantuan moril dan materil,

v

bimbingan dan motivasi serta doa dari kalian semua sungguh teramat besar
nilainya bagi penulis.
10. Rekan-rekan guru beserta civitas di Yayasan Pendidikan Cerdas Bangsa yang
telah menyambut baik niat penulis untuk melanjutkan pendidikan dan
memotivasi penulis.
11. Rekan-rekan seperjuangan di Prodi Pendidikan Fisika Angkatan XXVIV
Pascasarjana Unimed, Terutama teman-teman seperjuangan bang Santro, dan
Nanda Safarati, Parno Mahulaeserta Jefri, Rikardo dan Ismadi yang telah

cukup banyak membantu, mendukung serta motivasi penulis dalam menjalani
proses perkuliahan, terutama dalam proses penulisan tesis ini.
12. Terakhir kepada semua pihak yang telah turut membantu dan tidak bisa
penulis sebutkan satu persatunya.
Penulis yakin bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, maka dalam
kesempatan ini penulis mohon saran dan kritik kontruktif dari pembaca.
Atassemua kekurangan serta kelemahan dalam tesis ini, penulis hanturkan
mohonmaaf sebesar-besarnya. Semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua.

Medan, Maret 2017
Penulis,

Agus Kurniazenvita Giawa, S.Pd
NIM. 8156176002

vi

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah..................................................
1.2.
Identifikasi Masalah........................................................
1.3.
Batasan Masalah..............................................................
1.4.
Rumusan Masalah...........................................................
1.5.
Tujuan Penelitian.............................................................
1.6.
Manfaat Penelitian...........................................................
1.7.

Defenisi Operasional.......................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis............................................................
2.1.1.
Hakekat Belajar ..............................................................
2.1.1.1.
Teori Belajar....................................................................
2.1.1.2.
Hasil Belajar....................................................................
2.1.2.
Model Pembelajaran....................................................
2.1.2.1.
Pengajaran Langsung......................................................
2.1.2.2.
Model Pembelajaran Kooperatif.....................................
2.1.2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation ...................................................................
2.1.3.
Sikap Ilmiah.............................................................

2.1.3.1.
Indikator Sikap Ilmiah.....................................................
2.1.4.
Materi Pelajaran.......................................................
2.1.4.1.
Pemantulan dan Pembiasan.............................................
2.1.4.1.1. Pemantulan Cahaya.................................................
2.1.4.1.2. Pembiasan Cahaya...........................................................
2.2.
Kerangka Konseptual......................................................
2.3.
Hipotesis Penelitian.........................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian....................................
3.3.
Jenis dan Desain Penelitian............................................
3.4.

Teknik Pengumpulan Data.............................................
3.4.1.
Prosedur Penelitian.........................................................

1
6
6
7
7
8
9

10
10
12
13
15
16
17
20
23
24
25
25
26
31
33
38

39
39
39
41
41

vii

3.4.2.
3.4.2.1.
3.4.2.2.
3.4.2.3.
3.5.
3.5.1.
3.5.1.1.
3.5.2.
3.5.2.1.
3.5.2.2.
3.5.2.3.

Instrumen Penelitian.......................................................
Tes Sikap Ilmiah.....................................................
Tes Hasil Belajar....................................................
Validasi Butir Tes..........................................................
Teknik Analisis Data......................................................
Analisis Secara Deskriptif..............................................
Menghitung Nilai Rata-Rata Simpangan Baku..............
Pengujian Persyaratan Analisis.....................................
Uji Normalitas...............................................................
Uji Homogenitas............................................................
Uji Hipotesis ANAVA 2 Jalur.......................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian.........................................................
4.1.1.
Analisis Deskriptif.........................................................
4.1.1.1. Data Pretes Kelas Kontrol............................................
4.1.1.2. Data Pretes Kelas Eksperimen.......................................
4.1.1.3. Data Postes Kelas Kontrol. ...........................................
4.1.1.4. Data Postes Kelas Eksperimen.......................................
4.1.1.5. Sikap Ilmiah Kelas Kontrol...........................................
4.1.1.6. Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen.....................................
4.1.2.
Analisis Hipotesis...........................................................
4.1.2.1. Analisis Data Hasil Belajar............................................
4.1.2.2. Analisis Data Hasil Belajar berdasarkan tingkat Sikap
Ilmiah....................................................................
4.1.2.3. Data Postes Hasil Belajar pada Sikap Ilmiah Tinggi
dan Rendah pada kelas kontrol dan kelas eksperimen...
4.1.3
Pengujian Persyaratan Analisis......................................
4.1.3.1. Uji Normalitas................................................................
4.1.3.1.1. Uji Normalitas Data Pretes.............................................
4.1.3.1.2. Uji Normalitas Data Postes............................................
4.1.3.1.3. Uji Normalitas Data Sikap Ilmiah..................................
4.1.3.2. Uji Homogenitas............................................................
4.1.3.2.1 Uji Homogenitas Data Pretes Hasil Belajar.................
4.1.3.2.2. Uji Homogenitas Data Postes Hasil Belajar...................
4.1.3.2.3. Uji Homogenitas Data Sikap Ilmiah..............................
4.1.4
Pengujian Anava Dua Jalur...........................................
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian.........................................
4.2.1.
Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Lebih Baik Daripada Pengajaran Langsung...................
4.2.2.
Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation dan Sikap Ilmiah terhadap Hasil

42
42
42
43
43
43
43
44
44
46
46

50
50
50
52
54
55
57
59
64
64
64
65
69
69
69
69
70
71
71
71
72
73
82

86
89

viii

Belajar Fisika Siswa.......................................................
Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Sikap
Ilmiah Tinggi Lebih Baik Daripada Hasil Belajar
Siswa Yang Memiliki Sikap Ilmiah Rendah..................

90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan.......................................................................
5.2.
Saran.................................................................................

93
94

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................

95
99

4.2.3.

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

2.3.
2.4.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11.
4.12.
4.13.
4.14.
4.15.
4.16.
4.17.

Tabel 4.18.
Tabel 4.19.
Tabel 4.20.
Tabel 4.21.
Tabel 4.22.
Tabel 4.23.
Tabel 4.24.
Tabel 4.25.

Halaman
18

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif.................
Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran
Kooperatif....................................................................................
Perbesaran Cermin (M)................................................................
Hasil Penelitian Yang Relevan.....................................................
Rancangan Desain Penelitian.......................................................
Desain Penelitian Anava 2 Jalur..................................................
Jumlah Aspek Penilaian Sikap Ilmiah.........................................
Jumlah Kategori Hasil Belajar Fisika Siswa................................
Ringkasan ANAVA Dua Jalur.....................................................
Deskriptif Data statistik Pretes Kelas Kontrol.............................
Data frekuensi Pretes Kelas Kontrol............................................
DeskriptifData Statistik Pretes Kelas Eksperimen.......................
Data Frekuensi Data Pretes Kelas Eksperimen............................
Deskriptif Data Statistik Postes kelas Kontrol.............................
Data Frekuensi Data Postes Kelas Kontrol..................................
Deskriptif Data Statistik Postes Kelas Eksperimen....................
Data Frekuensi Data Postes Kelas Eksperimen...........................
Deskriptif Data Statistik Sikap Ilmiah kelas Kontrol...................
Data Frekuensi Sikap Ilmiah Kelas Kontrol...........................
Deskriptif Data Statistik Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen..........
Data Frekuensi Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen.........................
Data Statistik Sikap Ilmiah seluruh siswa....................................
Frekuensi Sikap Ilmiah Seluruh siswa........................................
Frekuensi Sikap Ilmiah Tinggi...................................................
Frekuensi Sikap Ilmiah Rendah...................................................
Frekuensi Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Tinggi Kelas
Kontrol.........................................................................................
Frekuensi Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Rendah Kelas
Kontrol ........................................................................................
Frekuensi Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Tinggi Kelas
Eksperimen...................................................................................
Frekuensi Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Rendah Kelas
Eksperimen...................................................................................
Distribusi Normalitas Data Pretes Hasil Belajar kelas Kontrol
dan kelas Eksperimen. ................................................................
Distribusi Normalitas Data Postes Hasil Belajar kelas Kontrol
dan kelas Eksperimen. ................................................................
Distribusi Normalitas Data Sikap Ilmiah kelas Kontrol dan
kelas Eksperimen. .......................................................................
Homogenitas Data Pretes.............................................................
Homogenitas Data Postes.............................................................

19
30
35
40
40
42
42
48
50
51
52
53
54
54
56
56
57
58
59
59
61
61
62
63
65
66
67
68
69
70
70
71
72

x

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

4.26.
4.27.
4.28.
4.29.
4.30.
4.31.
4.32.

Homogenitas Data Sikap Ilmiah..................................................
Hasil Uji ANAVA 2 Jalur........................................................
Data Faktor antar subjek..............................................................
Uji homogenitas Antar Kelompok..............................................
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Fisika dan Sikap Ilmiah ........
Hasil Uji ANAVA........................................................................
Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheff (Post_Hoc)...................

72
73
74
74
75
76
81

xi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pemantulan cahaya pada cermin...................................................
26
Gambar 2.2. Diagram sinar dari (a) pemantulan teratur, (b) Pemantulan baur.
27
Gambar 2.3 Cermin lengkung (bola).................................................................. 28
Gambar 2.4. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat....
31
Gambar 2.5. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium lebih kurang....
32
Gambar 4.1. Grafik Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Kontrol.......................... 51
Gambar 4.2. Grafik Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen................... 53
Gambar 4.3. Grafik Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol.........................
55
Gambar 4.4. Grafik Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen................... 57
Gambar 4.5. Grafik Distribusi Frekuensi Sikap Ilmiah Kelas Kontrol............... 58
Gambar 4.6. Grafik Distribusi Frekuensi Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen........
60
Gambar 4.7. Grafik Data Sikap Ilmiah Seluruh Siswa........................................ 62
Gambar 4.8. Grafik Sikap Ilmiah Tinggi...........................................................
63
Gambar 4.9. Grafik Sikap Ilmiah Rendah........................................................... 64
Gambar 4.10. Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Tinggi Pada Kelas Kontrol......... 65
Gambar 4.11. Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Rendah Pada Kelas Kontrol.......

66

Gambar 4.12. Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Tinggi Pada Kelas Eksperimen..

67

Gambar 4.13. Data Postes Untuk Sikap Ilmiah Rendah Pada Kelas Eksperimen.
Gambar 4.14. Pola Garis Interaksi antara Model Pembelajaran dan Sikap
Ilmiah terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa....................................
Gambar 4.15. PerbedaanNilaiPretesdanPosteskeduaKelas.............................

68

Gambar 4.16. SikapIlmiahdan Model...............................................................

85

80
84

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP 1.......................................................................................
2. RPP 2.......................................................................................
3 LKS 1.......................................................................................
4. LKS 2.......................................................................................
5. LKS 3.......................................................................................
6. LKS 4.......................................................................................
7. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar.....................................
8. Instrumen Tes Hasil Belajar....................................................
9. Kisi-kisi Instrumen Sikap Ilmiah.............................................
10.Instrumen Sikap Ilmiah..........................................................
11.Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar..................................
12.Perhitungan Validitas Tes Sikap Ilmiah Siswa........................
13.Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar.............................
14.Perhitungan Reliabilitas Tes Sikap Ilmiah Siswa....................
15.Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar........................
16.Perhitungan Daya Pembeda Tes Sikap Ilmiah Siswa..............
17.Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar..................
18.Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Sikap Ilmiah Siswa.......
19.Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol.....................................
20.Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen..............................
21.Distribusi Hasil Sikap Ilmiah Kelas Kontrol...........................
22.Distribusi Hasil Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen....................
23.Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol.....................................
24.Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen..............................
25.Hasil Analisis Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Varians,
Normalitas dan Homogenitas..................................................
26.Hasil Perhitungan Uji Hipotesis dengan menggunakan SPSS
27.Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors..............................................
28.Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t.................................
29.Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z..............
30.r Table (Pearson Product Moment ) .......................................
31.Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F...............................
32.Dokumentasi Penelitian..........................................................

99
113
127
131
135
138
142
155
160
162
164
167
170
173
176
178
180
182
185
187
189
191
193
195
197
210
213
214
215
216
217
219

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah media mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa
bangsa ini pada era yang lebih baik. Pendidikan bertujuan untuk membangun
tatanan bangsa dengan nilai-nilai kepintaran, kepekaan, dan kepedulian terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan salah satu wadah
untuk meminimalisasi kemiskinan pengetahuan, menyelesaikan persoalan
kebodohan dan menuntaskan segala permasalahan bangsa yang terjadi selama ini.
Pendidikan dihadirkan untuk mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang
beradab dan berbudaya serta memperbaiki segala bidang kehidupan yang sudah
ada (Yamin, 2013:1). Pendidikan ilmu pengetahuan alam pada hakikatnya adalah
membelajarkan peserta didik untuk memahami hakikat sains (proses dan produk
serta aplikasinya) mengembangkan sikap ingin tahu, keteguhan hati, dan
ketekunan, serta sadar akan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat serta terjadi
pengembangan ke arah sikap yang positif (Mariana & Praginda, 2009:27).
Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan, proses belajar mengajar
harus ditingkatkan. Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
khususnya Fisika yang memegang peranan penting terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan lainya, sehingga tercapai tujuan pendidikan yang merubah tingkah
laku manusia menjadi yang lebih berpotensi dan kompeten dibidang yang telah
dipelajari. Hakikat sains atau Nature of Science (NOS) merupakan pengetahuan
tentang epistemologi (metode) dari sains, proses terjadinya sains, atau nilai dan
keyakinan yang melekat untuk mengembangkan sains (Khalick dkk,1998: 418).
Nature of science direpresentasikan dengan 10 karakter. Dua karakter melekat

2

pada substansi sains dan delapan karakter melekat pada epistemologi
pengembangan sains. Pemahaman tentang NOS dipandang sangat perlu untuk
standar kelulusan dari pendidikan sains sebelum memasuki perkuliahan sehingga
memiliki literasi sains (Khalick dkk, 2008: 835).
Pembelajaran fisika dilapangan ternyata dipelajari melalui pendekatan
matematis yang sering sekali ditakuti dan cenderung tidak disukai anak-anak
karena pada umumnya anak-anak yang memiliki kecerdasan Logical Matematical
sajalah yang menikmati fisika. Pengusaan mata pelajaran Fisika dapat diketahui
dari hasil belajar siswa melalui beberapa proses belajar mengajar. Hal ini sesuai
dengan informasi dari salah satu guru Fisika di SMA Swasta Cerdas Bangsa,
Kabupaten Deli Serdang, diperoleh bahwa hasil belajar fisika siswa pada
umumnya masih rendah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
harus dicapai adalah 75 berskala 0 – 100. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata
siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Hal ini dikarena pelaksanaan
pembelajaran cenderung pada pendekatan matematis. Kurangnya pemahaman dan
minat siswa untuk mengetahui konsep materi menyebabkan hasil belajar siswa
menjadi rendah. Selain itu dari hasil observasi di SMA Swasta Cerdas Bangsa
ditemukan bahwa proses belajar mengajar masih menggunakan sistem pengajaran
langsung dengan pembelajaran langsung dimana guru yang cenderung aktif pada
proses pembelajaran. Meskipun guru sering melakukan metode tanya-jawab
kepada siswa tetapi hanya sebagai pendahuluan awal pembelajaran. Guru lebih
banyak menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah
secara langsung kepada siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran fisika
dilakukan dengan cara mentransfer ilmu sehingga cenderung berorientasi pada

3

hasil kemampuan kognitif siswa tanpa memperhatikan proses untuk memperoleh
ilmu.
Ketidaktertarikan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar fisika
mengakibatkan siswa memiliki sikap ilmiah yang rendah. Rendahnya sikap ilmiah
siswa diketahui dengan siswa tidak berani mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi pada saat proses pembelajaran dan siswa kurang merespon materi
pelajaran karena terbatasnya kesempatan siswa untuk aktif. Sehingga siswa sering
melakukan kecurangan disaat ujian berlangsung, apalagi pada pelaksanaan ujian
nasional terdapat kebocoran soal. Guru juga dituntut menggunakan model-model
pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi supaya
tercapainya tujuan pembejaran yang diharapkan secara efektif dan efisien. Salah
satu model pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa dan
meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibiasakan berdiskusi
dan melakukan penyelidikan sehingga siswa berpartisipasi aktif pada kegiatan
belajar mengajar (Arends, 2013:73).
Salah satu aspek penting pembelajaran kooperatif adalah bahwa selain
membantu meningkatkan perilaku kooperatif dan hubungan kelompok antar-siswa
yang lebih baik, pembelajaran kooperatif pada saat yang bersamaan juga
membantu

siswa

dalam

pembelajaran

akademisnya.

Pendekatan Group

Investigation melibatkan siswa dalam perencanaan belajar serta cara-cara
melakukan penyelidikan. Hal ini membutuhkan norma dan struktur kelas yang
lebih mutakhir daripada pendekatan-pendekatan yang berpusat pada guru.
Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation biasanya membagi kelas

4

menjadi kelompok heterogen beranggotakan lima atau enam orang. Akan tetapi,
dalam beberapa contoh, kelompok dapat dibentuk berdasarkan pertemanan atau
berdasarkan minat pada topik tertentu. Siswa memilih topik belajar, melakukan
penyelidikan mendalam dari sub topik yang dipilih, dan kemudian menyiapkan
dan menyajikan laporan kepada seluruh kelas (Arends, 2013:73).
Sebuah metode investigasi-kooperatif dari pembelajaran di kelas diperoleh
dari premis bahwa baik domain sosial maupun intelektual proses pembelajaran di
sekolah melibatkan nilai-nilai yang didukungnya. Investigasi kelompok tidak
akan diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung
dialog interpersonal atau yang tidak memperhatikan dimensi rasa sosial dari
pembelajaran di kelas. Komunikasi dan interaksi kooperatif di antara sesama
teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok
kecil, dimana pertukaran di antara teman sekelas dan sikap-sikap kooperatif bisa
terus bertahan. Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif
memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasarkan
penelitian dasar yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk
meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat-akibat positif
lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan
terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan
rasa harga diri (Slavin, 2005:214).
Hasil penelitian yang lain dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation diperoleh peningkatan hasil belajar siswa.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Tumanggor (2015) bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe

5

Group Investigation dan pembelajaran pengajaran langsung, artinya bahwa hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation lebih baik dari model pembelajaran pengajaran langsung.
Hasil penelitian Aristi (2014) bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara
siswa yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation dibandingkan
dengan siswa yang menggunakan pengajaran langsung. Kemuadian, Sangadji
(2016) bahwa model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bello (2011) menyatakan bahwa
belajar dengan penerapan model Group Investigation lebih baik daripada belajar
secara individu. Selanjutnya, Adora (2014) bahwa investigasi kelompok sebagai
metode dalam mengajar ilmu yang memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk bekerja sama sebagai sebuah tim terhadap pencapaian tujuan bersama.
Hasil penelitian Mitchel, Montgomery, & Holder (2008) bahwa pembelajaran
kooperatif investigasi kelompok telah digunakan secara luas di kelas sekolah
dasar dan menengah. Pembelajaran ini tampaknya menguntungkan kelompok
siswa rendah dan siswa menengah untuk mencapai kinerja siswa yang berprestasi.
Kemudian, Pitoyo dkk (2014) bahwa kemampuan menulis siswa yang mengikuti
penerapan model pembelajaran Group Investigationi lebih baik dari kelompok
siswa yang belajar di Percepatan Tim Belajar dan Bermain Peran.
Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, peneliti tertarik
untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Efek Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation dan Sikap Ilmiah Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa SMA”.

6

1.2.IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasi
masalah yang ada disekolah tersebut yaitu:
1. Rendahnya hasil belajar siswa.
2. Pembelajaran fisika cenderung diselesaikan dengan pengajaran langsung.
3. Kurangnya ketertarikan siswa untuk mempelajari fisika.
4. Rendahnya minat belajar siswa untuk mempelajari fisika.
5. Fisika cenderung diselesaikan dengan pendekatan matematis.
6. Guru jarang melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan
laboratorium.
7. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
8. Kurangnya kerjasama dan penerimaan yang baik antara siswa dalam kelas.

1.3.BATASAN MASALAH
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation.
2. Hal yang akan diteliti adalah tentang hasil belajar fisika siswa pada domain
kognitif dan sikap siswa.
3. Domain sikap adalah sikap ilmiah.
4. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah optika geometris yaitu pemantulan
dan pembiasan cahaya.
5. Siswa yang akan diteliti adalah siswa SMA kelas X.

7

1.4.RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian adalah: “Apakah ada efek model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan sikap ilmiah terhadap hasil
belajar fisika siswa SMA?”
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pertanyaan peneliti terfokus
pada:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan penerapan pengajaran
langsung?
2. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dan sikap ilmiah terhadap hasil belajar fisika siswa?
3. Apakah hasil belajar antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah?

1.5.TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada efek model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan sikap ilmiah terhadap hasil
belajar fisika siswa SMA.
Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan
penerapan pengajaran langsung.

8

2. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation dan sikap ilmiah terhadap hasil belajar
fisika siswa.
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar antara siswa yang memiliki sikap
ilmiah tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap
ilmiah rendah.

1.6.MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan pengetahuan baru mengenai cara meningkatkan hasil belajar
fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dan sikap ilmiah.
b. Menambah wawasan tentang penggunaan model kooperatif tipe Group
Investigation dan Sikap Ilmiah untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
c. Sebagai pendukung dasar yang digunakan untuk mengadakan penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Manfaat penelitian bagi siswa adalah:
1. Meningkatkan kemampuan akademik dan inquiri siswa.
2. Meningkatkan sikap ilmiah siswa.
3. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran.
b. Bagi Guru
Manfaat penelitian bagi guru adalah:

9

1. Dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dalam pembelajaran fisika.
2. Mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan sikap ilmiah
siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Mampu membedakan siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan sikap
ilmiah rendah.

1.7.DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional pada penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan suatu
model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam merencanakan topik-topik
yang akan dipelajari dan bagaimana cara melaksanakannya (Arends,
2013:73).
2. Sikap Ilmiah merupakan suatu potensi yang diperoleh dari pengalaman masa
lalu yang menimbulkan keinginan menerapkan potensi tersebut sesuai dengan
prosedur (Rao, 2004:9).
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang mencakup
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2009: 22).

93

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

dengan rata-rata hasil

belajar sebesar 8,09 dan penerapan pengajaran langsung dengan rata-rata
sebesar 7,44. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa hasil belajar fisika siswa
dengan

menggunakan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Group

Investigation lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar fisika siswa dengan
penerapan langsung.
2. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dan penerapan pengajaran langsung dengan sikap ilmiah siswa
dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa dengan signifikasinya 0,000 <
0,05. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat
diterapkan pada siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi, namun tidak pada
siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Sedangkan pada penerapan
pengajaran langsung, sikap ilmiah siswa tidak mempengaruhi hasil belajar
fisika siswa.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki sikap ilmiah
tinggi dengan rata-rata sebesar 8,47 dan sikap ilmiah rendah dengan rata-rata
sebesar 6,85 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dan penerapan pengajaran langsung. Dalam penelitian ini

94

diperoleh bahwa hasil belajar fisika siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki
beberapa saran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation sebagai berikut:
1. Sebaiknya

memperhatikan

ketersedian

waktu

dalam

melaksanakan

pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
2. Diharapkan sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang
sejelas-jelasnya kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini
sehingga tercipta suasana kondusif dan pembelajaran dengan model inipun
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
3. Pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation,
guru harus memperhatikan sikap ilmiah siswa karena model ini tepat untuk
siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disarankan untuk
tidak digunakan pada siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah karena siswa
mengalami kesulitan dalam melakukan investigasi selama pembelajaran.
5. Disarankan kepada peneliti selanjutnya, kiranya dapat melanjutkan penelitian
ini dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dengan bantuan metode ataupun media pembelajaran kreatif
dalam proses pembelajaran agar hasil belajar fisika siswa mengalami
peningkatan.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 5 27

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

0 2 27

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

2 5 30

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

0 8 28

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAPDAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 4 26

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS KOLABORATIF DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SECANGGANG.

0 3 37

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8