EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Fisika
O
L
E
H

APLIA LOLITA SARI
NIM : 8136176003

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

i


ABSTRAK

APLIA LOLITA SARI. Efek Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Fisika. Program Studi Pendidikan Fisika
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : apakah ada perbedaan hasil belajar fisika
siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan model
pembelajaran konvensional, apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill diatas rata-rata dan kelompok teamwork skill dibawah rata-rata dan apakah
ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa dalam
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII SMP Darussalam Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan cluster random class. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes hasil
belajar fisika siswa dan lembar observasi teamwork skill. Adapun tes yang digunakan
untuk memperoleh data adalah tes berbentuk uraian. Data dalam penelitian ini dianalisis
dengan ANAVA dua jalur. Hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation lebih baik dari hasil belajar fisika siswa dengan model
pembelajaran konvensional dimana rata-rata hasil belajar fisika siswa pada kelas

eksperimen adalah 74,71 sedangkan pada kelas konvensional sebesar 64,57. Hasil belajar
fisika antara kelompok teamwork skill diatas rata-rata lebih baik daripada hasil belajar
fisika antara kelompok teamwork skill dibawah rata-rata dimana rata-rata hasil belajar
fisika antara kelompok teamwork skill diatas rata-rata sebesar 80,89 sedangkan hasil
belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah rata-rata sebesar 71,31. Terdapat
interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa dalam
mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill mempengaruhi hasil
belajar fisika siswa apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation sedangkan teamwork skill tidak mempengaruhi hasil belajar fisika apabila
menggunakan konvensional.
Kata kunci : Group Investigation, Teamwork Skill, Hasil Belajar Fisika.

ABSTRACT
APLIA LOLITA SARI. The Effect of Group Investigation Type of Cooperative Learning
Model and Teamwork Skill of Learning Outcome. Thesis of Medan. Physics Education Study
Programs Postgraduate School State Univesity of Medan, 2015
This research aims to analyse differences : is there a difference learning outcome between
group investigation and conventional, is there a difference learning outcome between
teamwork skill above average and teamwork skill under average and is there interaction
between the model of teaching by using the level of teamwork skill in influencing the

learning outcome.
The research was quasi research experiment .The population in this research was student
class VIII SMP Darussalam Medan .Sampling in this research done by using clusters of
random class . An instrument consisting of the test learning outcome and sheets
observation of teamwork skill. The tests used to obtain the data is essay test . In this
research data analyzed by ANAVA two lanes. Learning outcomes by using group
investigation better than learning outcome by using conventional where the average by
using group investigation was 74,71 while by using conventional was 64,57. Learning
outcomes between teamwork skill above an average better than learning outcomes under
an average where the average learning outcome by using teamwork skill above an
average was 80,89 while learning outcome by using teamwork skill under an average was
71,31. There was interaction between the model of teaching by using the level of
teamwork skill in influencing the learning outcome. The ability of teamwork skill
influence learning outcomes by using group investigation while teamwork skill not
influence the learning outcomes by using conventional.
Keywords

: Group Investigation, Teamwork Skill, Learning Outcome

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahhirobbil`alamin,puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul “EFEK
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN
TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA” dapat diselesaikan.
Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sahyar, M.S, M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Pascasarjana UNIMED sekaligus pembimbing I dan Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku
pembimbing II ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan
dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan, dan selalu mampu
memberikan motivasi bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika
Sekaligus narasumber, Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Hrp. M.S, M.Si, dan Ibu Dr. Eva
Marlina Ginting, M.Si juga selaku narasumber yang telah banyak membantu dalam
memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana
UNIMED.

4. Seluruh pegawai Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan kemudahan dan
bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

iii

5. Ibu Afridayani, S.Pd selaku Kepala Sekolah MTs Negeri Langsa beserta seluruh
dewan guru dan pegawai yamg telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian
6. Ayahanda tercinta Mariyono dan Ibunda tercinta Sehat Br. Boang Manalu serta
abang-abang Roni Marli, A.Md , Adi Hendro, S.E, Susandi Waluyo, A.Md dan adikadikku Safrizal Siddik dan Mailis Dayanti tersayang yang senantiasa memberikan
motivasi dan do`a.
7. Suamiku tercinta Irsan Brutu, M.Pd yang telah banyak memberikan dukungan,
semangat juga do`a kepada penulis dalam penulisan tesis ini.
8. Sahabat seperjuangan Kelas B-1 Eksekutif angkatan XXIII( Pak Aleks, Ibu Albina,
Pak Israel, Ibu Erna, Ibu Dewi, Erni, Fitri, Meri, Merliana, Nesti, Nove, Ruth, Rica,
Ibu SitiAminah, Ibu Srimila, Sudirman, Suster Rumentauli, Yunisa) Program Studi
Magister Pendidikan Fisika yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi dan
do`a dalam penyelesaian tesis ini.
Do`a dan harapan penulis semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Penyayang membalas kebaikan dan bantuan yang telah saudara/i berikan kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembacanya.

Medan, Agustus 2015
Penulis,

Aplia Lolita Sari

iv

DAFTAR ISI

Halaman
Abstrak .........................................................................................

i

Abstract .........................................................................................

ii


Kata Pengantar .............................................................................

iii

Daftar Isi .......................................................................................

v

Daftar Gambar .............................................................................

viii

Daftar Tabel ..................................................................................

ix

Daftar Lampiran...........................................................................

x


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................

5

1.3 Batasan Masalah .......................................................................

5

1.4 Rumusan Masalah .....................................................................

6

1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................


7

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................

7

1.7 Defenisi Operasional .................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis......................................................................

9

2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran..................................................

9

2.1.2 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ................................


12

2.1.2.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...............

12

2.1.2.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ................................

16

2.1.2.3. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ......................

17

2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ..................

19

2.1.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI..


19

2.1.3.2. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI…..

26

2.1.3.3. Dampak Instruksional dan Penggiring Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI……………………

26

2.1.3.4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe GI…………………………………

28

2.1.4 Hakikat Model Pembelajaran Konvensional ...........................

28

2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional ..........

28

2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Konvensional .............................................................

28

2.1.5 Hakikat Teamwork Skill ........................................................

31

2.1.6 Hakikat Hasil Belajar ............................................................

36

2.1.6.1. Domain Kognitif ........................................................

40

2.1.7 Penelitian yang Relevan .........................................................

43

2.2. Kerangka Konseptual ..............................................................

47

2.3. Hipotesis ..................................................................................

52

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Waktu Penelitian...................................................................

53

3.2

Lokasi Penelitian ...................................................................

53

3.3

Populasi dan Sampel Penelitian..............................................

53

3.4

Variabel Penelitian .................................................................

53

3.5

Jenis dan Desain Penelitian ....................................................

55

3.6. Prosedur Penelitian.................................................................

56

3.7. Instrumen Penelitian ..............................................................

59

3.8

Analisis Butir Tes ..................................................................

60

3.9. Teknik Analisis Data .............................................................

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ......................................................................
4.1.1.

73

Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Fisika Siswa, Data
Kemampuan Teamwork skill dan Postes Hasil Belajar
Fisika Siswa .....................................................................

73

4.1.1.1. Deskripsi Data Pretest dan Postes Teamwork skill.............

73

4.1.1.2. Analisis Nilai Teamwork skill .............................................

76

4.1.2.3. Analisis Data Akhir (Postes)...............................................

78

4.1.2. Pengujian Persyaraatan Analisis ............................................

78

4.1.2.1. Uji Normalitas Data............................................................

79

4.1.2.2. Homogenitas Data ..............................................................

79

4.1.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ..............................................

80

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................

82

4.2.1 Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation dan Model
Pembelajaran Konvensional ..................................................

82

4.2.2 Perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork
skill rendah dan kelompok teamwork skill tinggi dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation dan model pembelajaran Konvensional ............

85

4.2.3 Terjadi interaksi antara model pembelajaran Kooperatif tipe
Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional
dengan tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi
hasil belajar siswa .................................................................

87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan............................................................................

101

5.2

Saran .....................................................................................

102

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................

103

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Hasil diperoleh Pelajar dari Cooperative Learning………… 13
Gambar 2.2 Dampak Instruksional dan Pengiring Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI……………..…………

27

Gambar 2.3 Dampak Instruksional dan Pengiring Model
Pembelajaran Direct Intruction……………..…………

32

Gambar 3.1 Hubungan antara Ketiga Variabel Penelitian…………..

61

Gambar 3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian……………………….

65

Gambar 4.1 Hubungan Nilai Hasil Belajar Fisika terhadap Model
Pembelajaran...................................................................

85

Gambar 4.2. Hubungan nilai hasil belajar fisika siswa terhadap model
pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation berdasarkaan
tingkat teamwork skill………………………………………...
87
Gambar 4.3. Interaksi antara model pembelajaran dan teamwork
skill siswa terhadap hasil belajar fisika siswa……………...

viii

88

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Cooperative Learning ........

15

Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI ............

25

Tabel 2.3 Fase Model Pembelajaran Direct Intruction ....................

30

Tabel 2.4 Komponen dan Indikator Teamwork Skill .......................

42

Tabel 2.5 Jenis dan Sub Dimensi Pengetahuan ................................

45

Tabel 2.6 Dimensi Proses Kognitif ..................................................

48

Tabel 2.6 Penelitian yang Relevan ..................................................

50

Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian ..........................................

62

Tabel 3.2. Desain Penelitian ANAVA .............................................

62

Tabel 3.3. Rancangan Tabel ANAVA .............................................

70

Tabel 4.1. Ringkasan Data Pretes Kelompok Sampel .....................

73

Tabel 4.2. Normalitas Distribusi Tes Awal (Pretes) Hasil
Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan Kontrol .................

74

Tabel 4.3 Homogenitas Dua Varians Tes Awal (Pretes) Hasil Belajar
Fisika Kelas Eksperimen dan Kontrol ..............................

74

Tabel 4.4 Uji-t Tes Awal (Pretes) Kelas Eksperimen dan Kontrol ...

76

Tabel 4.5. Hasil Tes Teamwork skill................................................

77

Tabel 4.6. Nilai Maksimum, Nilai Minimum, Rerata dan
Simpangan Baku Tes Akhir (Postes) Hasil Belajar Fisika

78

Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data Postes ........

79

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Homogenitas ..........................................

80

Tabel 4.9 Rangkuman hasil data Penelitian .....................................

80

Tabel 4.10. Data faktor antar Subjek ...............................................

81

Tabel 4.11. Hasil Uji Anava ............................................................

82

Tabel 4.12. Analisis Pos Hoc Test dengan Uji Scheffe ....................

90

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus .......................................................................

90

Lampiran 2.RPP, LKS, Instrumen Penilaian ....................................

93

Lampiran 3. Tabel instrument soal ………………… ......................

118

x

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai
komponen utama pendidikan perlu mengelola pembelajaran sesuai dengan
prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran antara lain : (1) kegiatan berpusat pada
siswa; (2) belajar melalui berbuat; (3) belajar mandiri dan belajar bekerja sama.
Sejalan dengan prinsip pembelajaran tersebut, maka kegiatan pembelajaran
diharapkan tidak berfokus pada guru, tetapi membuat siswa aktif dalam proses
belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered
learning), sehingga kegiatan pembelajaran berorientasi pada dua aspek yaitu
proses dan hasil.
Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yang
mempengaruhi

kegiatan proses sistem pembelajaran menurut Wina Sanjaya

(2009 : 197) diantaranya : faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia,
faktor lingkungan, serta pendekatan mengajar (strategi, model dan model) yang
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.
Namun fakta yang terlihat di lapangan pada pembelajaran IPA masih
bersifat verbal, dimana siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai
dengan yang diberikan guru. Proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah
masih terpusat pada guru (teacher centered). Hasil wawancara tidak terstruktur
yang dilakukan pada guru IPA keas VIII di SMP Darussalam Medan pada

kegiatan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari – 30
Januari menunjukkan fakta yang sama, menyatakan bahwa siswa saat ini mudah
menyerah dengan permasalahan-permasalahan yang diberikan apabila berbeda
dengan contoh soal yang ada dibuku ataupun contoh soal yang telah diberikan
oleh guru. Ketika duduk di SMP mata pelajaran IPA lebih dominan mempelajari
Biologi daripada Fisika yang menyebabkan minimnya pengetahuan dasar siswa
terhadap pelajaran Fisika. Dalam proses pembelajaran cenderung menggunakan
model pembelajaran Konvensional dan tidak menggunakan media pembelajaran.
Penyebab yang lain adalah penggunaan laboratorium sekolah masih terbatas yang
disebabkan oleh kelengkapan alat-alat dalam laboratorium masih kurang dan
kondisi alat yang tersedia sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini
mengakibatkan kurangnya minat siswa pada materi pelajaran Fisika. Selain itu
pemahaman konsep fisika dan kemampuan berfikir siswa juga rendah sehingga
menyebabkan siswa kesulitan dalam mengerjakan persoalan fisika yang
membutuhkan penyelesaian secara analisis dan sistematis.
Ketidaktertarikan

siswa

dalam

mengikuti

pembelajaran

Fisika

mengakibatkan siswa memiliki teamwork skill yang rendah. Rendahnya teamwork
skill ini diindikasi dengan jarangnya siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
dan seringnya siswa melakukan tindakan kecurangan disaat ujian berlangsung,
apalagi ketika ujian nasional diadakan terdapat kebocoran soal. Hal ini merupakan
dampak terbesar dari rendahnya teamwork skill yang dimiliki siswa. Salah satu
penyebab lain rendahnya teamwork skill siswa ini dapat bersumber dari
penggunaan model Konvensional, dimana pembelajaran sebagian besar masih

berpusat pada guru. Siswa dengan teamwork skill yang rendah cenderung akan
lebih pasif dalam proses pembelajaran. Pada model Konvensional peluang siswa
untuk memunculkan teamwork skill sangatlah rendah. Hal ini dikarenakan pada
model pembelajaran Konvensional kegiatan pembelajaran fisika yang berlangsung
hanya bersifat transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Hal inilah
menyebabkan

siswa

pengkonstruksian

kurang

pengetahuan

memiliki

peran

dalam

dirinya.

aktif

dalam

Siswa

proses

cenderung

dan
hanya

menghafalkan fakta-fakta dan konsep-konsep tanpa mengetahui bagaimana fakta
dan konsep itu terbentuk. Dan pada akhirnya membuat hasil belajar siswa hanya
terbatas pada kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengingat dan
memahami, sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa akan rendah
karena tidak diaktifkan selama kegiatan pembelajaran di kelas.
Dengan melihat kondisi di atas sudah saatnya untuk dianggap serius oleh
pendidik. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka kualitas lulusan akan
semakin rendah.

Oleh karena itu model pembelajaran Konvensional yang

menekankan pada teacher-centered perlu dikurangi dan digantikan dengan model
pembelajaran empiris yang menekankan pada student-centered yang telah diteliti,
diterapkan dan dibuktikan oleh ahli pendidikan dapat meningkatkan hasil belajar
dan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model
pembelajaran yang terorganisir dalam melakukan suatu penelitian. Salah satu
pembenahan dalam proses belajar mengajar yang dapat dilakukan adalah
pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan setiap konsep
sehingga siswa secara mudah menerima atau menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari. Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa.
Untuk itu perlu ada model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
dalam pembelajaran. Adapun model yang dimaksud adalah model pembelajaan
kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan
siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini
siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan
komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan
mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding
penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih
sejalan dan sepadan. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif
terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya.
Investigasi Kelompok (Group Investigation) yang disingkat (GI)
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling kompleks.
Siswa dilibatkan dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana
jalannya penyelidikan mereka. Model ini mengajarkan kepada siswa dalam
komunikasi kelompok dan proses kelompok yang baik. Model GI dikembangkan
untuk membangun semua aspek kemampuan siswa baik di bidang kognitif,
psikomotor, dan afektif. Model GI ideal diterapkan dalam pembelajaran sains.
Topik-topik materi yang ada mengarah pada model ilmiah yang dimulai dari
identifikasi masalah, merumuskan masalah, studi pustaka, menyusun hipotesis,
melaksanakan penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian sehingga mampu
mengembangkan pengalaman belajar siswa (Trianto, 2011: 78).

Dari beberapa paparan masalah-masalah diatas tentang rendahnya hasil
belajar Fisika serta kelebihan model pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation untuk meningkatkan hasil belajar Fisika siswa, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Efek Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Fisika ”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka masalah
penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran Konvensional yang berpusat pada guru
menyebabkan pembelajaran kurang bermakna
2. Penggunaan laboratorium yang kurang maksimal karena terbatasnya
ketersediaan peralatan yang memiliki kondisi baik
3. Rendahnya hasil belajar siswa
4. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Fisika
5. Pemahaman konsep fisika dan teamwork skill siswa masih rendah
6. Media pembelajaran masih jarang digunakan

1.3 Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, baik dari segi waktu,
dana dan tingkat kesulitan penyelesaian masalah-masalah di atas, kiranya peneliti
perlu membatasi masalah dalam penelitian ini sehingga hasil yang didapatkan

sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada
permasalahan sebagai berikut :
1. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional.
2. Teamwork skill yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

kontribusi,

interpersonal, kerja keras, komunikasi, berbagi, tanggung jawab dan
kepercayaan.
3. Hasil belajar yang ditenliti pada penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif,
khususnya hasil belajar kognitif tingkat tinggi yang didasarkan pada
taksonomi Bloom revisi oleh Anderson dan Kratwohl (2001).
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
maka permasalahan rumusan masalah dapat diuraikan lagi dalam beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran
Kooperatif

tipe

Group

Investigation

dan

model

pembelajaran

Konvensional
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill
dibawah rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork
skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar fisika

1.5 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis:
1. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional
2. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork
skill dibawah rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata
3. Untuk menganalisis ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dengan
tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar fisika

1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, guru,
mahasiswa dan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan. Adapun manfaat
yang diharapkan adalah :
1. Secara teoritis dapat memperkaya data ilmiah dan dapat dijadikan rujukan
bagi peneliti selanjutnya yang berminat mendalami permasalahan yang sama.
2. Secara praktis hasil dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi guru untuk
memilih model pembelajaran yang sesuai pada materi Tekanan untuk
meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
3. Memberikan informasi tentang pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe
Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional dalam pelajaran
fisika khususnya materi Tekanan terhadap hasil belajar IPA siswa ditinjau dari
teamwork skill siswa.

1.7 Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel-variabel, agar tidak menimbulkan perbedaan
penafsiran terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, berikut diberikan
definisi operasional:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dimana siswa dilibatkan
dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya
penyelidikan. Fase model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
adalah (1) mengidentifikasi topik dan membagi siswa kedalam kelompok (2)
merencanakan tugas yang dipelajari (3) melaksanakan investigasi (4)
menyiapkan laporan akhir (5) mempresentasikan laporan (5) evaluasi.
2. Teamwork skill yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan yang
digunakan oleh individu berupa keterampilan yang digunakan oleh individu
berupa keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, interaktif, interpersonal
untuk keberhasilan pencapaian tujuan bekerjasama.
3. Hasil belajar adalah skor yang diperoleh siswa setelah dilakukan test.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Kooperatif
tipe group investigation dan model pembelajaran Konvensional. Hasil belajar fisika
siswa dengan model pembelajaran Kooperatif group investigation lebih baik dari hasil
belajar fisika siswa dengan model pembelajaran konvensional dimana rata-rata hasil
belajar fisika siswa pada kelas eksperimen adalah 74,71 sedangkan pada kelas
konvensional sebesar 64,57.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah ratarata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata. Hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill diatas rata-rata lebih baik daripada hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill dibawah rata-rata dimana rata-rata hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill diatas rata-rata sebesar 80,89 sedangkan hasil belajar fisika antara
kelompok teamwork skill dibawah rata-rata sebesar 71,31 .
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa
dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill mempengaruhi
hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen dengan penerapan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation sedangkan teamwork skill tidak
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa pada kelas kontrol dengan penerapan dengan
model pembelajaran konvensional.

5.2.

Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa

saran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sebagai
berikut
1. Untuk menigkatkan hasil belajar fisika siswa disarankan menggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation

karena model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation menghasilkan efek terhadap hasil belajar fisika
siswa.
2. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation guru harus
memperhatian tingkat teamwork skill

siswa, karena model ini tepat untuk siswa

dengan teamwork skill tinggi (diatas rata-rata)
3. Untuk siswa yang memiliki teamwork skill rendah (dibawah rata-rata) disarankan tidak
diajarkan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation karena

siswa akan sulit melakukan proses investigasi (percobaan fisika) selama pembelajaran.
4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutkan penelitian ini dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan bantuan
metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anagun & Yasar. 2009. Reliability and Validity Studies of the Science and Technology
course Scientific Attitude scale. Journal of Turkish Science Education Vol 6, Issue
2, (https://www.pegem.net/dosyalar/dokuman /124734-2011082717554-5.pdf,
diakses pada 15 Desember 2014)
Anderson, L. W., & Kratwohl, D. R. 2001. Taxonomy for learning, teaching and assessing
: A revision of Blooms’s taxonomy of educational objectives. New York, NY :
Longman.
Arends. R.I. 2008. Learning To Teach : Belajar Untuk Mengajar. Edisi Ketujuh.
Terjemahan oleh Helly Prajitmo & Sri Mulyatini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arends. R.I. 2012. Learning To Teach: Ninth Edition. New York: McGraw-Hill.
Arikunto, Suharsini. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Aristi, F.A. 2013. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII MAN
Tanjungbalai T.P. 2012/2013. Tesis. Program Pasca Sarjana, Unimed, Medan
Brossard, Dominique. 2005. Scientific knowledge and attitude change: The impact of a
citizen science project. International Journal of Science Education, Vol 27, No. 9,
pp.
1099-1121.(http://www.csss-science.org/downloads/
citizen_science.pdf,
diakses pada 17 Desember 2014)
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar. Bandung : PT. Gelora Aksara Pratama
Depdiknas. 2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dell'Olio , J. M & Donk, Tony. 2007. Models of Teaching Connecting Student Learning
With Standards. California : Sage Publications Inc.
Dimyanti & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Fauziah, Nenden. Nurcahya, Berlian & Nurlaeli, Naeli. 2009. llmu Pengetahuan Alam 2 :
untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.
Farooq, Pitafi. 2012. Measurement of Scientific Attitude of Secondary School Student in
Pakistant. Published in Academic Research International, Vol. 2, No.2: 379/392
Harlen, Wyne. 2000. Teaching, Learning, and Assesing Science 5-12 3rd ed. London: Paul
Chapman Publishing.

Harlen, W. & Qualter, A. 2004. The Teaching Of Science In Primary Schools (4th
edition). London: David Fulton.
Istiqomah, Hendratto, Bambang. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Group
Investigation Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia : Unnes
Jhonson, D.W & Jhonson, R.T. 1994. Learning Together and Alone: Cooperative,
Competitive, Individualistic Learnng (4 nd ed.) Boston: Allyn & Bacon.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models Of Teaching : Model-Model
Pengajaran. Edisi Kedelapan. Terjemahan oleh Achmad Fawaid & Ateilla Mirza.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Karim, Saefullah. Kaniawati, Ida. Fauziah, Yuli Nurul. Sopandi, Wahyu. 2008 Belajar
IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta:
Depdiknas.
Kiboss, J. K. Tanui, E. K. (2013). Effectiveness of e-Learning Investigation Model on
Student’s Understanding of Classification of Organisms in School Biology.
(Journal of Education and Practice Vol. 4. No. 7, 2013)
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo
Melda. 2012. Analisis Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dan
Model Pembelajaran Langsung. Journal Online Pendidikan Fisika : UNIMED
Mitchell, M. G., Monthgomery H., Holder M. 2008. Group Investigation as a cooperative
Learning Stategy: An Analysis of the Literature (Jurnal The Alberta Journal of
Education Research Vol. 54 No.4)
Moch, H. & Krisno, Agus. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Depdiknas
Moore, K. D. 2009. Effective Instructional Strategies From Theory to Practice 2nd edition.
California: Sage Publications Inc.
Nilufer & Kemal. (2012). The Effect of Group Investigation and Cooperative Learning
Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Students`
Academic Achievements. Journal Education Sciences Research : Agri Ibrahim
Cecen Unversity.
Nurachmandani, Setya dan Samsulhadi, Samson. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu)
Untuk SMP dan MTs kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.
Rahmawati. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inductive Thinking Berbasis
Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa
Kelas X.7 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal
Pendidikan
Biologi
UNS
Volume
4
No.
1
(56-67)
(
http://eprints.uns.ac.id/13637/1/1405-3127-1-SM.pdf,diakses pada 17 Desember
2014)

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabet.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Orientasi Pendidikan .
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sani, R.A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Siddiqui, M.H. 2013. Group Investigation Model of Teaching: Enhancing Learning Level.
Paripex – Indian Journal Of Research Volume 3, Issue 4, Page 1 .
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusantara Media.
Suhendri & Sahyar. 2012. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal Online Pendidikan Fisika: UNIMED
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Landasan, dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Surabaya: Penerbit
Kencana.
Tsoi, Mun Fie. Ngoh Khang GOH and Lian Sai CHIA. 2004. Using Group Investigation
for Chemistry in Teacher Education. Asia-Pacific Forum on Science Learning and
Teaching, Volume 5, Issue 1, Article 6, page 1, Apr., 2004.
Uno, Hamzah B. 2012. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara
Panjaitan, M. 2013. Analisis Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah
Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation. Jurnal Online Pendidikan Fisika. ISSN 2301-1751
Piyoto, Andri. 2014. The Effect of Group Investigation Learning Model, Accelerated
Team and Role Playing on Elementry School Student’s Writing Skill Viewed from
Cognitive Style. Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN
2222-288X Vol.5, No.1, Page 1. 2014
Puspita, Diana dan Rohima, Iip. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Depdiknas.
Winataputra. 1992. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 27

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 5 27

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

0 2 27

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

2 5 30

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILLS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMK FARMASI APIPSU T.A. 2014/2015.

0 3 29

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAPDAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 4 26

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8