EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAPDAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.
EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN
MIND MAP DAN AKTIVITAS BELAJAR
TERHADAP HASILBELAJAR
FISIKA SISWA SMA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Fisika
Oleh :
DEWI PURNAMA SARI
NIM. 8136176008
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
i
ABSTRAK
Dewi Purnama Sari. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Menggunakan Mind MapDan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA. Tesis Medan. Program Studi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar siswa yang memiliki
aktivitas rendah dan aktivitas tinggi serta interaksi antara model pembelajaran
dengan tingkat aktivitas siswa dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan mind map dan pembelajaran konvensional. Penelitian ini
merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negei 1 Tanjungbalai Tahun Pelajaran
2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 195 orang. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan
terdiri dari tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data
dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara
siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah dengan aktivitas belajar tinggi yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan mind map dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional dan terdapat interaksi antara model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation menggunakan mind map dan tingkat aktivitas
belajar dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.
Kata Kunci : group investigation, mind map, aktivitas belajar, dan hasil belajar
ii
ABSTRACT
Dewi Purnama Sari. The Effect of Group Investigation Cooperative
Learning Model by Using the Mind Map and Learning Activity on Physics
Learning Outcomes of Senior High School Students. Medan’s Thesis. Physics
Education Study Program Postgraduate School State University of Medan, 2015.
The purpose of this research was to analyze of students’ learning outcomes who
have low and high activity and the interaction between learning model with the
level of students’ activity in influencing the students’ physics learning outcomes
who taught by group investigation cooperative learning model by using the mind
map and conventional learning. The research type was quasi experiment. The
population was the entire student Class XI IPA for Even Semester SMA Negei 1
Tanjungbalai in Academic Year 2014/2015 which was consisted of five classes
totaling 195. The research sample was taken by cluster random sampling
technique. The used instruments in this research were test of learning outcomes
and observation sheet of students’ learning activity. The data in this research was
analyzed by using two ways ANAVA.
The result of research showed that there was a difference of physics learning
outcomes among students who have the low learning activity and students who
have the high learning activity which used the group investigation cooperative
learning model by using the mind map compared with students who used the
conventional learning and there was an interaction between group investigation
cooperative learning model by using the mind map and the level of learning
activity in influencing the students’ learning outcomes.
Keywords: group investigation, mind map, learning activity, and learning
outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil`alamin, puji dan syukur penulis sampaikan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang
berjudul “EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAP
DAN AKTIVITAS
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA” dapat
diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi pendidikan Fisika di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku pembimbing I dan Bapak Prof.
Dr. Mara Bangun Hrp. M.S selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan,
dan
selalu
mampu
memberikan
motivasi
bagi
penulis
sehingga
terselesaikannya tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, selaku Ketua Program studi Pendidikan
Fisika, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Fisika. Kepada Ketiga narasumber yaitu Bapak Prof. Dr. Sahyar,
M.S, M.M, Bapak Karya Sinulingga, M.Si, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd
yang telah memberi koreksi dan masukan untuk perbaikan tesis ini
3. Ibu Dra. Rosminah, MM selaku Kepala SMA Negeri 1 Tanjungbalai, secara
khusus Bapak R. Sirait S.Pd, Siswa SMA Negeri 1 kelas XI IPA 2 dan XI IPA
4 yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
iv
4. Ayahanda tercinta H. Syahman dan Ibunda tercinta Hj. Rustini serta kakak
dan adik-adik Endang Kesuma Wati, S.Pd, Sri Dian Astuti, S. Sos dan
Nunung Mestika Rini, SH yang senantiasa memberikan motivasi dan do`a.
5. Secara khusus kepada suami tercinta H. Bambang Gulyanto, M.Pd, anak-anak
tersayang Raja Ahmad Kadafi, Imam Ahmad Fikhri, Ibnu Ahmad Siddiq, Said
Ahmad Alfatih yang telah banyak memberikan dukungan serta pengertian
yang tak terukur, sehingga penulis dapat mengikuti studi dengan lancar dan
menyelesaikan tesis ini.
6. Sahabat seperjuangan Kelas B-1 Eksekutif angkatan XXIII (Pak Aleks, Ibu
Albina, Aplia, Pak Irsan, Pak Israel, Erna, Erni, Fitri, Meri, Merliana, Nesti,
Nove, Ruth, Ricca, Ibu Siti Aminah, Ibu Sri Mila, Sudirman, Suster
Rumentauli, Yunisa) Program Studi Magister Pendidikan Fisika yang telah
memberikan dorongan, semangat, motivasi dan do`a dalam penyelesaian tesis
ini.
Doa dan harapan penulis semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Penyayang membalas kebaikan dan bantuan yang telah saudara/i berikan kepada
penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembacanya.
Medan,
Penulis,
Agustus 2015
Dewi Purnama Sari
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional
1
1
5
6
6
7
7
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3. Model Pembelajara Kooperatif Tipe Group Investigation
2.1.4. Mind Map (Peta Pikiran)
2.1.5. Aktivitas Belajar Siswa
2.1.6. Hasil Belajar Siswa
2.2. Penelitian yang Relevan
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
10
10
10
11
15
20
23
24
26
29
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Teknik Analisa Data
34
34
34
34
35
37
40
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Pretes
4.1.1.1. Uji Normalitas
4.1.1.2. Uji Homogenitas
4.1.1.3. Uji Kesamaan (Uji – t)
49
49
49
50
51
51
4.1.2. Pemberian Perlakuan Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol
4.1.3. Deskripsi Data Postes
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.2. Pembahasan
4.2.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Menggunakan Mind Map dengan Pembelajaran Konvensional
4.2.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki
Aktivitas Tinggi dan Aktivitas Rendah
4.2.3. Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran dengan
Aktivitas Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar
52
53
54
55
55
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
68
68
68
DAFTAR PUSTAKA
70
61
64
66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Dampak Instruksional dan Pengiring dalam Model
Group Investigation
Gambar 3.1 Hubungan Antara Ketiga Variabel
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian
Gambar 4.1 Hubungan Antara Nilai Rata-Rata Hasil Belajar
Terhadap Model Pembelajaran
Gambar 4.2 Hubungan Nilai Rata-Rata Siswa Berdasarkan
Aktivitas Belajar Terhadap Model Pembelajaran
Gambar 4.3. Interaksi Antara Moderator dan Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar
19
35
39
63
64
65
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah Model Pembelajaran Group
Investigation
Perbandingan tanpa meringkas sama sekali,
meringkas dengan menggarisbawahi kata-kata
penting, dan mind map
Penelitian Yang Relevan
Pretest-Postest Control Group Design
Desain Penelitian ANAVA
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
Analisis Varians Dua Jalur
Data Pretes Siswa
Uji Normalitas Hasil Belajar Data Pretes
Uji Homogenitas Hasil Belajar Data Pretes
Uji – t Hasil Belajar Data Pretes
Deskripsi Data Postes Hasil Belajar
Tabel Uji Normalitas Hasil Belajar Data Postes
Uji Homogenitas Tabel Hasil Belajara Data Postes
Statistik ANAVA
Output Perhitungan ANAVA 2 Jalur
Perbedaan Hasil Belajar Antar Kelompok
13
18
20
26
36
36
40
47
49
50
51
51
54
54
55
56
57
58
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 1
Bahan Ajar - 1
Lembar Kerja Siswa - 1
Evaluasi - 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 2
Bahan Ajar - 2
Lembar Kerja siswa - 2
Evaluasi - 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 3
Bahan Ajar - 3
Lembar Kerja Siswa - 3
Evaluasi - 3
Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Tes Hasil Belajar Fluida Dinamis
Analisis Tes
Tabel Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
Tabel Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar
Deskripsi Data Postes Hasil Belajar
ANAVA
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa
Dokumentasi Penelitian
73
84
90
94
96
104
110
115
116
126
133
139
140
155
160
167
168
169
172
174
176
177
179
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan melibatkan kegiatan belajar dan
proses pembelajaran (Kusuma,2012:44).
Belajar dipandang sebagai perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar
adalah memindahkan pengetahuan siswa. Siswa diharapkan akan memiliki
pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya apa yang
dipahami oleh guru, itulah yang dipahami oleh siswa. Pada akhir pembelajaran,
evaluasi dilaksanakan untuk melihat seberapa banyak siswa memperoleh dan
mengingat pengetahuan (Mirna, 2003: 75).
Seringkali, proses pembelajaran tidak berjalan dengan lancar. Hal ini
disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang direncanakan oleh guru
tidak efektif. Penggunaan model pembelajaran dalam menyampaikan konsep
kepada siswa yang kurang efektif dan efesien menyebabkan siswa merasa bosan
dan kurang semangat dalam belajar. Sehingga hal ini tidak dapat memperbaiki
cara belajar siswa. Seharusnya guru memiliki keterampilan yang memadai di
bidangnya dan didukung oleh teknik penyajian atau metode pembelajaran yang
efektif dan efesien.
1
2
Suasana belajar yang tidak menggairahkan dan menyenangkan bagi siswa
biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan pembelajaran yang kurang
harmonis. Siswa gelisah duduk berlama-lama di kursi mereka masing-masing.
Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang diinginkan.
Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Tanjungbalai ditemukan
bahwa dalam pembelajaran fisika, pada umumnya guru masih dominan
menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered
learning) sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan ide
dan menggali kemampuan yang ada di dalam diri siswa. Hal ini mengakibatkan
siswa cenderung pasif dan bosan serta tidak memiliki keberanian mengajukan
pertanyaan dan mengungkapkan pendapat. Secara umum guru dan siswa masih
kurang memanfaatkan sumber belajar lain seperti sumber belajar dari internet dan
perpustakaan sehingga berpengaruh terhadap kelancaran belajar siswa. Kurang
berfungsinya laboratorium secara optimal dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas XI SMA Negeri 1
Tanjungbalai aktivitas siswa dan hasil belajar fisika siswa masih tergolong
rendah. Rendahnya aktivitas siswa terlihat pada setiap pembelajaran, banyak
siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hasil belajar fisika
siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) di mana KKM mata
pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Tanjungbalai adalah 75. Dari 32 orang siswa
yang tuntas tanpa remedial 4 orang (12,5 %), tuntas dengan melakukan remedial
12 orang (37,5 %) yang tidak tuntas 16 orang (50%).
3
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya,
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat
meningkatkan aktivitas, semangat, kemampan untuk dapat bekerja sama dengan
teman dalam menemukan suatu permasalah, dan kegembiraan siswa dalam proses
pembelajaran dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Selain itu, perlu adanya proses pembelajaran yang melibatkan siswa
sepenuhnya. Sehingga siswa belajar dengan melibatkan dirinya dalam
pembelajaran di kelas. Siswa melibatkan dirinya dalam belajar akan membuat
siswa memahami dan mengkonstruksi pengetahuan dengan sendirinya. Maka dari
itu perlu digunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dan
menggali potensi diri.
Berbagai model pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa saat
ini telah banyak dikemukakan. Salah satu model yang digunakan untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif
(Aristi, 2013:2). Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model
pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap
anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran
(Rusman, 2014:209).
Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation. Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai
dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang
4
kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui
kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki
kesalahannya (Isjoni, 2009: 87)
Selain pemilihan model pembelajaran, guru juga harus memiliki
pengetahuan,
kemampuan,
dan
keterampilan
dalam
mengembangkan
pembelajaran pada siswa. Untuk membantu siswa belajar, menyusun, dan
menyimpan
sebanyak
mungkin
informasi
yang
diinginkan,
dan
mengelompokkannya dengan cara alami, memberi siswa akses yang mudah dan
langsung (ingatan yang sempurna) maka diperlukan suatu teknik mencatat yang
diciptakan oleh pakar memori dari Inggris Tony Buzan yang disebut dengan mind
map (peta pikiran). Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan
secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran, serta membantu membuka
potensi otak sepenuhnya (Swadarma, 2013: 3). Manfaat mind map dapat
membantu siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga belajar lebih
bermakna. Mind map digunakan dalam mengingat kembali ide atau materi yang
sudah dipelajari.
Penelitian ini memberikan alternatif penggunaan model pembelajaran
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang digabungkan
dengan penggunaan mind map. Dalam proses pembelajarannya, pemberian mind
map dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dan sejauh mana
pengetahuan yang dimiliki siswa tentang konsep yang diajarkan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Istikhomah (2010: 43) bahwa
adanya pengaruh model pembelajaran group investigation dalam menumbuhkan
sikap ilmuah siswa. Menurut Dewi (2012: 75), dengan penerapan model group
5
investigation ada pengaruh dalam hasil belajar siswa. Widowati (2013: 18)
menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis
eksperimen inkuiri berpengaruh positif terhadap motivasi siswa yang berdampak
pada peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian yang relevan
namun belum pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu merupakan
kombinasi antara model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan
mind map. Peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “Efek Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Menggunakan Mind Map
Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran masih
dominan model pembelajaran yang berpusat pada guru.
2. Hasil belajar Fisika siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasa Minimal
(KKM).
3. Pembelajaran belum berbasis aktivitas siswa (student centered).
4. Guru dan siswa kurang memanfaatkan sumber belajar.
5. Laboratorium yang belum digunakan secara optimal.
6
1.3. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya cakupan masalah dalam identifikasi masalah di
atas, maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind map
dan pembelajaran konvesnsional.
2. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa.
3. Hasil belajar fisika siswa yang akan diukur dibatasi pada aspek kognitif.
4. Materi pelajaran pada penelitian ini dibatasi pada materi pokok fluida dinamis.
5. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjungbalai kelas XI Semester 2
Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind map
dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional ?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki aktivitas
tinggi dengan siswa yang memiliki aktivitas rendah
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas siswa
dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa ?
7
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar
dengan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan
mind
map
dengan
siswa
yang diajarkan
dengan
pembelajaran konvensional.
2. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki
aktivitas tinggi dengan siswa yang memiliki aktivitas rendah.
3. Untuk menganalisis interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas
siswa dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, dapat menjadi salah satu acuan pembelajaran yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran, sehingga guru mempunyai penambahan
variasi maupun model-model pembelajaran termasuk guru yang dapat
membangun kreativitas mengajarnya.
2. Memotivasi pendidik untuk menerapkan model pembelajaran yang aktif,
kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menjadi bersemangat dan tidak
cepat jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan.
3. Bagi kelembagaan, penelitian pengembangan inovasi pembelajaran di
sekolah diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dan dosen dalam
8
mengatasi masalah-masalah pada proses belajar mengajar khususnya
bidang pembelajaran fisika.
1.7. Definisi Operasional
Defenisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Menggunakan
Mind Map
Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir
mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap
pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada
siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui
kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki
kesalahannya (Isjoni, 2009: 87). Mind map adalah cara mencatat yang
efektif, efesien, kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena
dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita serta membantu
membuka potensi otak sepenuhnya (Swadarma, 2013: 3).
Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan
mind map, siswa akan mendapatkan peluang dalam mempertajam
gagasannya dalam memahami konsep-konsep fisika karena materi
pelajaran dikemas dalam desain pikir yang artistik dan merangsang siswa
untuk lebih serius dan aktif dalam menerima materi pelajaran sehingga
pelajaran akan lebih bermakna, meningkatkan konsentrasi dan penguasaan
terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
9
2.
Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan siswa yang dilakukan siswa
dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswalah yang
harus membangun pengetahuannya sendiri dengan melakukan aktivitas.
Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas yang
dikembangkan oleh Paul B. Diedrich (Sardiman,2011:101) yang meliputi
visual activities, oral activities, listening activities, writing activities,
drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional
activities.
3.
Hasil Belajar Fisika Siswa
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi akibat pembelajaran.
Hasil belajar yang dimaksud terdiri dari tiga ranah yaitu : kognitif, afektif
dan psikomotorik. Hasil belajar yang digunakan sebagai data dalam
penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif menurut Anderson dan
Krathwoll dalam Simanjuntak (2014:31) yang meliputi : mengingat (C1),
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi
(C5) dan mencipta (C6)
4.
Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini merupakan pembelajaran yang
biasa diterapkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia (1991: 523) konvensional artinya berdasarkan kebiasaan
atau tradisional. Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa
dilakukan oleh guru. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah
pembelajaran yang lebih terpusat pada guru sehingga membuat siswa pasif dalam
kegiatan belajar dan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan. kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah :
a. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 77,59 dan hasil
belajar siswa kelas kontrol adalah 67,60. Berdasarkan pengujian hipotesis
diperoleh bahwa hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan
mind map lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan
model pembelajaran konvensional.
b. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi
adalah 84,48 sedangkan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah
adalah 73,70. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa hasil
belajar fisika siswa dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan aktivitas rendah.
c. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas terhadap
hasil belajar fisika siswa. Artinya model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation menggunakan mind map berpengaruh optimal pada
hasil belajar siswa jika diterapkan pada kelompok siswa yang memiliki
aktivitas belajar tinggi. Pada pembelajaran konvensional aktivitas belajar
siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
68
69
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi
peneliti
selanjutnya
yang
ingin
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan mind maap disarankan lebih memperhatikan dan membimbing
siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap
siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu
siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan sebelum memulai proses pembelajaran,
terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa bagaimana pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind maap.
Sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa
yang akan dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran
lain.
3. Diharapkan para guru khususnya guru fisika, untuk lebih kreatif lagi dalam
pembuatan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih
menarik.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Belajar Untuk Mengajar, Edisi Ketujuh,
Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Aristi, Amalia Febri. 2013. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII
MAN Tanjungbalai T.P 2012/2013. Tesis, UNIMED, Medan
Astari, Septi, dan Rini Rita T. Marpaung. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran
Group Investigation Terhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi
Siswa. Jurnal FKIP UNILA, Vol 1 No 5 halaman 1-11.
Dewi, Puspita Ratih. 2012, Penerapan Model Group Investigation Terhadap Hasil
Belajar Materi Bahan Kimia di SMP, UNNES Science Education Journal
ISSN
2252-6617
Vol.
1,
No.
2
halaman
69-76,
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej).
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fraenkel, J.R, Wallen, N.E, Hyun, H.H,. 2011. How to Design and Evaluate
Research in Education. San Fransisco : Mc Graw Hill Coorporate.
Hosseini, Seyed Mohammad Hassan. 2014. Competitive Team-Based Learning
versus Group Investigation with Reference to the Language Proficiency of
Iranian EFL Intermediate Students. ( International Journal of Instruction
Vol.7, No.1 Hal 177-188)
Isjoni.2009, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Istikomah. 2010, Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk
Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal Pendidikan Indonesia ISSN 16931246) Vol.6 halaman 40-43, (http://journal.unnes.ac.id).
Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo.
Joyce, B, Weil, M. & Calhoun, E. 2009. Model of Teaching (8th ed). Model-Model
Pengajaran (Terjemahan Achmad Fawai &Ateilla Mirza). Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Kusuma, Widya Febrian dan Mimin Nur Aisyah. 2012, Implementasi Model
pembelajaran Koopertif TIpe Think Pair Share Untuk Meningkatkan
71
Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Wonosari
Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X,
No.2, 43-63.
Mirna, Pembelajaran Berdasarkan Teori Kontruktivis, Jurnal Pendidikan Edukasi
Vol.4 Oktober 2003, Padang FKIP Universitas Bung Hatta.
Mitchell, Mitzi G.,Montgomery, Hilary,Holder, Michelle, dan Stuart. 2008. Group
Investigation as a Cooperative Learning Strategy: An Integrated Analysis of
the Literature. (Alberta Journal of Educational Research,Vol. 54 Issue 4,
p388)
Nilüfer dan Kemal. 2012, The Effect of Group Investigation and Cooprative
Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on
Students’ Academic Achievements, Journal Educational Sciences Research
Vol. 2 No.1 halaman 109-120.
Nur, Andiny dkk.2014, Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Dilengkapi
Media Peta Pikiran Pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kelarutan Untuk
Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA
Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia
ISSN 2337-9995 Vol. 3 No. 2 halaman 1-6.
Parchment, Garonia L.,2009, A Study Camparing Cooperative Learning Method:
Jigsaw and Group Investigation, (Paper 25, Mathematical and Computing
Sciences Masters, Hal 6-44)
Praptiwi dan Jeffry Handhika. 2012, Efektivitas Metode Kooperatif Tipe GI dan
STAD Ditinjau Dari Kemampuan Awal, Jurnal Penelitian Pembelajaran
Fisika ISSN 2086-2407 Vol. 3 No. 1 halaman 41-50.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran, edisi kedua, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sani, R.A, 2013, Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman.2011, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Şeyihoğlu, Ayʂ egül and Yilmaz Geçit. 2012, “Mind Maps”, in the Metaphors of
Geography Teacher Candidates, International Online Journal of Education
Sciences ISSN 1309-2707 Vol. 4 No. 2 halaman 283-295. (www.iojes.net)
Simanjuntak, Mariati Purnama dan Betty Turnip.(2014), Evaluasi Pembelajaran
Fisika, Sekolah Pacsa Sarjana Universitas Negeri Medan.
Sinulingga,K, Denny.2012 Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok
72
Besaran Dan satuan Di Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Fisika ISSN 2252732X Vol. 1 No. 2 halaman 1-6.
Slavin E. Robert. 2007. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Penida
Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda
Karya.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sutriyono. 2012. Efektivitas Pembelajaran Suhu dan Kalor Dengan Strategi
Group Investigation Berbantuan CD Interaktif Kelas X ISSN 2086-2407 Vol.
3 No. 1 halaman 59-73.
Swadarma, Doni. 2013. Penerapan Mind Mapping
Pembelajaran. Jakarta: Elex Media Komputindo.
dalam
Kurikulim
Tee, T.K et all. 2014, Buzan Mind Mapping : An Efficient Technique for NoteTaking, International Journal of Social, Education, Economics and
Management Engineering Vol. 8 No. 1 halaman 28-31.
Trianto. 2009. Mendesain
Jakarta:Kencana.
Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif.
Wahyuningsih, Danik dkk. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind
Maps Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2
Karanganyar, Jurnal Pembelajaran Fisika, ISSN 2301-9794 Vol. 1 No.3
halaman 1-8. (www.jpf.fkip.unej.org)
Widowati, Susanto, dan Yulianto. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation Berbasis Ekperimen Inkuiri Terhadap Motivasi
Belajar Siswa. Unnes Physics Education Journal ISSN 2252-6935 Vol. 2 No.
2 halaman 13-18. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej)
Windura, Sutanto. 2013. 1st Mind Map Teknik Berpikir dan Belajar Sesuai Cara
Kerja Alami Otak. Jakarta: Gramedia.
Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran, Yogyakarta : Media Abadi.
Zubaidah, Nur. 2011, Pembelajaran Materi Arthropoda Dengan Menggunakan
Model Investigasi Kelompok Di Pantai Kartini Pada Kelas X SMAN 1
Jepara, TESIS, UNNES, Semarang.
GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN
MIND MAP DAN AKTIVITAS BELAJAR
TERHADAP HASILBELAJAR
FISIKA SISWA SMA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Fisika
Oleh :
DEWI PURNAMA SARI
NIM. 8136176008
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
i
ABSTRAK
Dewi Purnama Sari. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Menggunakan Mind MapDan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA. Tesis Medan. Program Studi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar siswa yang memiliki
aktivitas rendah dan aktivitas tinggi serta interaksi antara model pembelajaran
dengan tingkat aktivitas siswa dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan mind map dan pembelajaran konvensional. Penelitian ini
merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negei 1 Tanjungbalai Tahun Pelajaran
2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 195 orang. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan
terdiri dari tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data
dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara
siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah dengan aktivitas belajar tinggi yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan mind map dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional dan terdapat interaksi antara model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation menggunakan mind map dan tingkat aktivitas
belajar dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.
Kata Kunci : group investigation, mind map, aktivitas belajar, dan hasil belajar
ii
ABSTRACT
Dewi Purnama Sari. The Effect of Group Investigation Cooperative
Learning Model by Using the Mind Map and Learning Activity on Physics
Learning Outcomes of Senior High School Students. Medan’s Thesis. Physics
Education Study Program Postgraduate School State University of Medan, 2015.
The purpose of this research was to analyze of students’ learning outcomes who
have low and high activity and the interaction between learning model with the
level of students’ activity in influencing the students’ physics learning outcomes
who taught by group investigation cooperative learning model by using the mind
map and conventional learning. The research type was quasi experiment. The
population was the entire student Class XI IPA for Even Semester SMA Negei 1
Tanjungbalai in Academic Year 2014/2015 which was consisted of five classes
totaling 195. The research sample was taken by cluster random sampling
technique. The used instruments in this research were test of learning outcomes
and observation sheet of students’ learning activity. The data in this research was
analyzed by using two ways ANAVA.
The result of research showed that there was a difference of physics learning
outcomes among students who have the low learning activity and students who
have the high learning activity which used the group investigation cooperative
learning model by using the mind map compared with students who used the
conventional learning and there was an interaction between group investigation
cooperative learning model by using the mind map and the level of learning
activity in influencing the students’ learning outcomes.
Keywords: group investigation, mind map, learning activity, and learning
outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil`alamin, puji dan syukur penulis sampaikan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang
berjudul “EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION MENGGUNAKAN MIND MAP
DAN AKTIVITAS
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA” dapat
diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi pendidikan Fisika di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku pembimbing I dan Bapak Prof.
Dr. Mara Bangun Hrp. M.S selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan,
dan
selalu
mampu
memberikan
motivasi
bagi
penulis
sehingga
terselesaikannya tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, selaku Ketua Program studi Pendidikan
Fisika, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Fisika. Kepada Ketiga narasumber yaitu Bapak Prof. Dr. Sahyar,
M.S, M.M, Bapak Karya Sinulingga, M.Si, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd
yang telah memberi koreksi dan masukan untuk perbaikan tesis ini
3. Ibu Dra. Rosminah, MM selaku Kepala SMA Negeri 1 Tanjungbalai, secara
khusus Bapak R. Sirait S.Pd, Siswa SMA Negeri 1 kelas XI IPA 2 dan XI IPA
4 yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
iv
4. Ayahanda tercinta H. Syahman dan Ibunda tercinta Hj. Rustini serta kakak
dan adik-adik Endang Kesuma Wati, S.Pd, Sri Dian Astuti, S. Sos dan
Nunung Mestika Rini, SH yang senantiasa memberikan motivasi dan do`a.
5. Secara khusus kepada suami tercinta H. Bambang Gulyanto, M.Pd, anak-anak
tersayang Raja Ahmad Kadafi, Imam Ahmad Fikhri, Ibnu Ahmad Siddiq, Said
Ahmad Alfatih yang telah banyak memberikan dukungan serta pengertian
yang tak terukur, sehingga penulis dapat mengikuti studi dengan lancar dan
menyelesaikan tesis ini.
6. Sahabat seperjuangan Kelas B-1 Eksekutif angkatan XXIII (Pak Aleks, Ibu
Albina, Aplia, Pak Irsan, Pak Israel, Erna, Erni, Fitri, Meri, Merliana, Nesti,
Nove, Ruth, Ricca, Ibu Siti Aminah, Ibu Sri Mila, Sudirman, Suster
Rumentauli, Yunisa) Program Studi Magister Pendidikan Fisika yang telah
memberikan dorongan, semangat, motivasi dan do`a dalam penyelesaian tesis
ini.
Doa dan harapan penulis semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Penyayang membalas kebaikan dan bantuan yang telah saudara/i berikan kepada
penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembacanya.
Medan,
Penulis,
Agustus 2015
Dewi Purnama Sari
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional
1
1
5
6
6
7
7
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3. Model Pembelajara Kooperatif Tipe Group Investigation
2.1.4. Mind Map (Peta Pikiran)
2.1.5. Aktivitas Belajar Siswa
2.1.6. Hasil Belajar Siswa
2.2. Penelitian yang Relevan
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
10
10
10
11
15
20
23
24
26
29
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Teknik Analisa Data
34
34
34
34
35
37
40
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Pretes
4.1.1.1. Uji Normalitas
4.1.1.2. Uji Homogenitas
4.1.1.3. Uji Kesamaan (Uji – t)
49
49
49
50
51
51
4.1.2. Pemberian Perlakuan Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol
4.1.3. Deskripsi Data Postes
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.2. Pembahasan
4.2.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Menggunakan Mind Map dengan Pembelajaran Konvensional
4.2.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki
Aktivitas Tinggi dan Aktivitas Rendah
4.2.3. Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran dengan
Aktivitas Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar
52
53
54
55
55
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
68
68
68
DAFTAR PUSTAKA
70
61
64
66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Dampak Instruksional dan Pengiring dalam Model
Group Investigation
Gambar 3.1 Hubungan Antara Ketiga Variabel
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian
Gambar 4.1 Hubungan Antara Nilai Rata-Rata Hasil Belajar
Terhadap Model Pembelajaran
Gambar 4.2 Hubungan Nilai Rata-Rata Siswa Berdasarkan
Aktivitas Belajar Terhadap Model Pembelajaran
Gambar 4.3. Interaksi Antara Moderator dan Model Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar
19
35
39
63
64
65
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah Model Pembelajaran Group
Investigation
Perbandingan tanpa meringkas sama sekali,
meringkas dengan menggarisbawahi kata-kata
penting, dan mind map
Penelitian Yang Relevan
Pretest-Postest Control Group Design
Desain Penelitian ANAVA
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
Analisis Varians Dua Jalur
Data Pretes Siswa
Uji Normalitas Hasil Belajar Data Pretes
Uji Homogenitas Hasil Belajar Data Pretes
Uji – t Hasil Belajar Data Pretes
Deskripsi Data Postes Hasil Belajar
Tabel Uji Normalitas Hasil Belajar Data Postes
Uji Homogenitas Tabel Hasil Belajara Data Postes
Statistik ANAVA
Output Perhitungan ANAVA 2 Jalur
Perbedaan Hasil Belajar Antar Kelompok
13
18
20
26
36
36
40
47
49
50
51
51
54
54
55
56
57
58
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 1
Bahan Ajar - 1
Lembar Kerja Siswa - 1
Evaluasi - 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 2
Bahan Ajar - 2
Lembar Kerja siswa - 2
Evaluasi - 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 3
Bahan Ajar - 3
Lembar Kerja Siswa - 3
Evaluasi - 3
Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Tes Hasil Belajar Fluida Dinamis
Analisis Tes
Tabel Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
Tabel Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar
Deskripsi Data Postes Hasil Belajar
ANAVA
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa
Dokumentasi Penelitian
73
84
90
94
96
104
110
115
116
126
133
139
140
155
160
167
168
169
172
174
176
177
179
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan melibatkan kegiatan belajar dan
proses pembelajaran (Kusuma,2012:44).
Belajar dipandang sebagai perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar
adalah memindahkan pengetahuan siswa. Siswa diharapkan akan memiliki
pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya apa yang
dipahami oleh guru, itulah yang dipahami oleh siswa. Pada akhir pembelajaran,
evaluasi dilaksanakan untuk melihat seberapa banyak siswa memperoleh dan
mengingat pengetahuan (Mirna, 2003: 75).
Seringkali, proses pembelajaran tidak berjalan dengan lancar. Hal ini
disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang direncanakan oleh guru
tidak efektif. Penggunaan model pembelajaran dalam menyampaikan konsep
kepada siswa yang kurang efektif dan efesien menyebabkan siswa merasa bosan
dan kurang semangat dalam belajar. Sehingga hal ini tidak dapat memperbaiki
cara belajar siswa. Seharusnya guru memiliki keterampilan yang memadai di
bidangnya dan didukung oleh teknik penyajian atau metode pembelajaran yang
efektif dan efesien.
1
2
Suasana belajar yang tidak menggairahkan dan menyenangkan bagi siswa
biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan pembelajaran yang kurang
harmonis. Siswa gelisah duduk berlama-lama di kursi mereka masing-masing.
Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang diinginkan.
Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Tanjungbalai ditemukan
bahwa dalam pembelajaran fisika, pada umumnya guru masih dominan
menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered
learning) sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan ide
dan menggali kemampuan yang ada di dalam diri siswa. Hal ini mengakibatkan
siswa cenderung pasif dan bosan serta tidak memiliki keberanian mengajukan
pertanyaan dan mengungkapkan pendapat. Secara umum guru dan siswa masih
kurang memanfaatkan sumber belajar lain seperti sumber belajar dari internet dan
perpustakaan sehingga berpengaruh terhadap kelancaran belajar siswa. Kurang
berfungsinya laboratorium secara optimal dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas XI SMA Negeri 1
Tanjungbalai aktivitas siswa dan hasil belajar fisika siswa masih tergolong
rendah. Rendahnya aktivitas siswa terlihat pada setiap pembelajaran, banyak
siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hasil belajar fisika
siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) di mana KKM mata
pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Tanjungbalai adalah 75. Dari 32 orang siswa
yang tuntas tanpa remedial 4 orang (12,5 %), tuntas dengan melakukan remedial
12 orang (37,5 %) yang tidak tuntas 16 orang (50%).
3
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya,
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat
meningkatkan aktivitas, semangat, kemampan untuk dapat bekerja sama dengan
teman dalam menemukan suatu permasalah, dan kegembiraan siswa dalam proses
pembelajaran dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Selain itu, perlu adanya proses pembelajaran yang melibatkan siswa
sepenuhnya. Sehingga siswa belajar dengan melibatkan dirinya dalam
pembelajaran di kelas. Siswa melibatkan dirinya dalam belajar akan membuat
siswa memahami dan mengkonstruksi pengetahuan dengan sendirinya. Maka dari
itu perlu digunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dan
menggali potensi diri.
Berbagai model pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa saat
ini telah banyak dikemukakan. Salah satu model yang digunakan untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif
(Aristi, 2013:2). Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model
pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap
anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran
(Rusman, 2014:209).
Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation. Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai
dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang
4
kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui
kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki
kesalahannya (Isjoni, 2009: 87)
Selain pemilihan model pembelajaran, guru juga harus memiliki
pengetahuan,
kemampuan,
dan
keterampilan
dalam
mengembangkan
pembelajaran pada siswa. Untuk membantu siswa belajar, menyusun, dan
menyimpan
sebanyak
mungkin
informasi
yang
diinginkan,
dan
mengelompokkannya dengan cara alami, memberi siswa akses yang mudah dan
langsung (ingatan yang sempurna) maka diperlukan suatu teknik mencatat yang
diciptakan oleh pakar memori dari Inggris Tony Buzan yang disebut dengan mind
map (peta pikiran). Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan
secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran, serta membantu membuka
potensi otak sepenuhnya (Swadarma, 2013: 3). Manfaat mind map dapat
membantu siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga belajar lebih
bermakna. Mind map digunakan dalam mengingat kembali ide atau materi yang
sudah dipelajari.
Penelitian ini memberikan alternatif penggunaan model pembelajaran
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang digabungkan
dengan penggunaan mind map. Dalam proses pembelajarannya, pemberian mind
map dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dan sejauh mana
pengetahuan yang dimiliki siswa tentang konsep yang diajarkan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Istikhomah (2010: 43) bahwa
adanya pengaruh model pembelajaran group investigation dalam menumbuhkan
sikap ilmuah siswa. Menurut Dewi (2012: 75), dengan penerapan model group
5
investigation ada pengaruh dalam hasil belajar siswa. Widowati (2013: 18)
menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis
eksperimen inkuiri berpengaruh positif terhadap motivasi siswa yang berdampak
pada peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian yang relevan
namun belum pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu merupakan
kombinasi antara model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan
mind map. Peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “Efek Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Menggunakan Mind Map
Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran masih
dominan model pembelajaran yang berpusat pada guru.
2. Hasil belajar Fisika siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasa Minimal
(KKM).
3. Pembelajaran belum berbasis aktivitas siswa (student centered).
4. Guru dan siswa kurang memanfaatkan sumber belajar.
5. Laboratorium yang belum digunakan secara optimal.
6
1.3. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya cakupan masalah dalam identifikasi masalah di
atas, maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind map
dan pembelajaran konvesnsional.
2. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa.
3. Hasil belajar fisika siswa yang akan diukur dibatasi pada aspek kognitif.
4. Materi pelajaran pada penelitian ini dibatasi pada materi pokok fluida dinamis.
5. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjungbalai kelas XI Semester 2
Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind map
dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional ?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki aktivitas
tinggi dengan siswa yang memiliki aktivitas rendah
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas siswa
dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa ?
7
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar
dengan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan
mind
map
dengan
siswa
yang diajarkan
dengan
pembelajaran konvensional.
2. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki
aktivitas tinggi dengan siswa yang memiliki aktivitas rendah.
3. Untuk menganalisis interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas
siswa dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, dapat menjadi salah satu acuan pembelajaran yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran, sehingga guru mempunyai penambahan
variasi maupun model-model pembelajaran termasuk guru yang dapat
membangun kreativitas mengajarnya.
2. Memotivasi pendidik untuk menerapkan model pembelajaran yang aktif,
kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menjadi bersemangat dan tidak
cepat jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan.
3. Bagi kelembagaan, penelitian pengembangan inovasi pembelajaran di
sekolah diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dan dosen dalam
8
mengatasi masalah-masalah pada proses belajar mengajar khususnya
bidang pembelajaran fisika.
1.7. Definisi Operasional
Defenisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Menggunakan
Mind Map
Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir
mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap
pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada
siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui
kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki
kesalahannya (Isjoni, 2009: 87). Mind map adalah cara mencatat yang
efektif, efesien, kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena
dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita serta membantu
membuka potensi otak sepenuhnya (Swadarma, 2013: 3).
Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan
mind map, siswa akan mendapatkan peluang dalam mempertajam
gagasannya dalam memahami konsep-konsep fisika karena materi
pelajaran dikemas dalam desain pikir yang artistik dan merangsang siswa
untuk lebih serius dan aktif dalam menerima materi pelajaran sehingga
pelajaran akan lebih bermakna, meningkatkan konsentrasi dan penguasaan
terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
9
2.
Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan siswa yang dilakukan siswa
dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswalah yang
harus membangun pengetahuannya sendiri dengan melakukan aktivitas.
Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas yang
dikembangkan oleh Paul B. Diedrich (Sardiman,2011:101) yang meliputi
visual activities, oral activities, listening activities, writing activities,
drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional
activities.
3.
Hasil Belajar Fisika Siswa
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi akibat pembelajaran.
Hasil belajar yang dimaksud terdiri dari tiga ranah yaitu : kognitif, afektif
dan psikomotorik. Hasil belajar yang digunakan sebagai data dalam
penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif menurut Anderson dan
Krathwoll dalam Simanjuntak (2014:31) yang meliputi : mengingat (C1),
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi
(C5) dan mencipta (C6)
4.
Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini merupakan pembelajaran yang
biasa diterapkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia (1991: 523) konvensional artinya berdasarkan kebiasaan
atau tradisional. Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa
dilakukan oleh guru. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah
pembelajaran yang lebih terpusat pada guru sehingga membuat siswa pasif dalam
kegiatan belajar dan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan. kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah :
a. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 77,59 dan hasil
belajar siswa kelas kontrol adalah 67,60. Berdasarkan pengujian hipotesis
diperoleh bahwa hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan
mind map lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan
model pembelajaran konvensional.
b. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi
adalah 84,48 sedangkan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah
adalah 73,70. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa hasil
belajar fisika siswa dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan aktivitas rendah.
c. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation menggunakan mind map dengan tingkat aktivitas terhadap
hasil belajar fisika siswa. Artinya model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation menggunakan mind map berpengaruh optimal pada
hasil belajar siswa jika diterapkan pada kelompok siswa yang memiliki
aktivitas belajar tinggi. Pada pembelajaran konvensional aktivitas belajar
siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
68
69
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi
peneliti
selanjutnya
yang
ingin
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menggunakan mind maap disarankan lebih memperhatikan dan membimbing
siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap
siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu
siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan sebelum memulai proses pembelajaran,
terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa bagaimana pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan mind maap.
Sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa
yang akan dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran
lain.
3. Diharapkan para guru khususnya guru fisika, untuk lebih kreatif lagi dalam
pembuatan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih
menarik.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Belajar Untuk Mengajar, Edisi Ketujuh,
Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Aristi, Amalia Febri. 2013. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII
MAN Tanjungbalai T.P 2012/2013. Tesis, UNIMED, Medan
Astari, Septi, dan Rini Rita T. Marpaung. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran
Group Investigation Terhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi
Siswa. Jurnal FKIP UNILA, Vol 1 No 5 halaman 1-11.
Dewi, Puspita Ratih. 2012, Penerapan Model Group Investigation Terhadap Hasil
Belajar Materi Bahan Kimia di SMP, UNNES Science Education Journal
ISSN
2252-6617
Vol.
1,
No.
2
halaman
69-76,
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej).
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fraenkel, J.R, Wallen, N.E, Hyun, H.H,. 2011. How to Design and Evaluate
Research in Education. San Fransisco : Mc Graw Hill Coorporate.
Hosseini, Seyed Mohammad Hassan. 2014. Competitive Team-Based Learning
versus Group Investigation with Reference to the Language Proficiency of
Iranian EFL Intermediate Students. ( International Journal of Instruction
Vol.7, No.1 Hal 177-188)
Isjoni.2009, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Istikomah. 2010, Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk
Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal Pendidikan Indonesia ISSN 16931246) Vol.6 halaman 40-43, (http://journal.unnes.ac.id).
Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo.
Joyce, B, Weil, M. & Calhoun, E. 2009. Model of Teaching (8th ed). Model-Model
Pengajaran (Terjemahan Achmad Fawai &Ateilla Mirza). Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Kusuma, Widya Febrian dan Mimin Nur Aisyah. 2012, Implementasi Model
pembelajaran Koopertif TIpe Think Pair Share Untuk Meningkatkan
71
Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Wonosari
Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X,
No.2, 43-63.
Mirna, Pembelajaran Berdasarkan Teori Kontruktivis, Jurnal Pendidikan Edukasi
Vol.4 Oktober 2003, Padang FKIP Universitas Bung Hatta.
Mitchell, Mitzi G.,Montgomery, Hilary,Holder, Michelle, dan Stuart. 2008. Group
Investigation as a Cooperative Learning Strategy: An Integrated Analysis of
the Literature. (Alberta Journal of Educational Research,Vol. 54 Issue 4,
p388)
Nilüfer dan Kemal. 2012, The Effect of Group Investigation and Cooprative
Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on
Students’ Academic Achievements, Journal Educational Sciences Research
Vol. 2 No.1 halaman 109-120.
Nur, Andiny dkk.2014, Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Dilengkapi
Media Peta Pikiran Pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kelarutan Untuk
Meningkatkan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA
Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia
ISSN 2337-9995 Vol. 3 No. 2 halaman 1-6.
Parchment, Garonia L.,2009, A Study Camparing Cooperative Learning Method:
Jigsaw and Group Investigation, (Paper 25, Mathematical and Computing
Sciences Masters, Hal 6-44)
Praptiwi dan Jeffry Handhika. 2012, Efektivitas Metode Kooperatif Tipe GI dan
STAD Ditinjau Dari Kemampuan Awal, Jurnal Penelitian Pembelajaran
Fisika ISSN 2086-2407 Vol. 3 No. 1 halaman 41-50.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran, edisi kedua, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sani, R.A, 2013, Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman.2011, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Şeyihoğlu, Ayʂ egül and Yilmaz Geçit. 2012, “Mind Maps”, in the Metaphors of
Geography Teacher Candidates, International Online Journal of Education
Sciences ISSN 1309-2707 Vol. 4 No. 2 halaman 283-295. (www.iojes.net)
Simanjuntak, Mariati Purnama dan Betty Turnip.(2014), Evaluasi Pembelajaran
Fisika, Sekolah Pacsa Sarjana Universitas Negeri Medan.
Sinulingga,K, Denny.2012 Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok
72
Besaran Dan satuan Di Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Fisika ISSN 2252732X Vol. 1 No. 2 halaman 1-6.
Slavin E. Robert. 2007. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Penida
Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda
Karya.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sutriyono. 2012. Efektivitas Pembelajaran Suhu dan Kalor Dengan Strategi
Group Investigation Berbantuan CD Interaktif Kelas X ISSN 2086-2407 Vol.
3 No. 1 halaman 59-73.
Swadarma, Doni. 2013. Penerapan Mind Mapping
Pembelajaran. Jakarta: Elex Media Komputindo.
dalam
Kurikulim
Tee, T.K et all. 2014, Buzan Mind Mapping : An Efficient Technique for NoteTaking, International Journal of Social, Education, Economics and
Management Engineering Vol. 8 No. 1 halaman 28-31.
Trianto. 2009. Mendesain
Jakarta:Kencana.
Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif.
Wahyuningsih, Danik dkk. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind
Maps Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2
Karanganyar, Jurnal Pembelajaran Fisika, ISSN 2301-9794 Vol. 1 No.3
halaman 1-8. (www.jpf.fkip.unej.org)
Widowati, Susanto, dan Yulianto. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation Berbasis Ekperimen Inkuiri Terhadap Motivasi
Belajar Siswa. Unnes Physics Education Journal ISSN 2252-6935 Vol. 2 No.
2 halaman 13-18. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej)
Windura, Sutanto. 2013. 1st Mind Map Teknik Berpikir dan Belajar Sesuai Cara
Kerja Alami Otak. Jakarta: Gramedia.
Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran, Yogyakarta : Media Abadi.
Zubaidah, Nur. 2011, Pembelajaran Materi Arthropoda Dengan Menggunakan
Model Investigasi Kelompok Di Pantai Kartini Pada Kelas X SMAN 1
Jepara, TESIS, UNNES, Semarang.